Semua Bab JODOH-JODOH DARI TUHAN: Bab 101 - Bab 110
119 Bab
KKM Bab 12
Detik-detik menunggu jawaban dari Bu Anggun seperti menonton drama yang penuh dengan adegan menegangkan, di mana ditambahi efek slow motion yang membuat waktu terasa makin lama dan bikin gregetan.Wanita yang duduk di seberang meja itu terdengar berdehem sebelum pada akhirnya membuka suara. "Sebelumnya terima kasih karena Mas Tama berniat untuk lebih kenal dengan saya. Namun demikian, saya harus minta maaf karena sebenarnya saya sudah bertunangan. Calon suami saya merupakan tetangga saya. Kami akan segera menikah setelah saya selesai mengabdikan diri di sini, mungkin sekitar beberapa bulan lagi," ungkapannya panjang lebar. Aku menarik nafas lega, sepertinya baru kali ini ada orang yang ditolak tapi begitu merasa lega dan bahagia. "Oh sudah punya calon suami," gumam Santoso."Maaf ya, Mas Tama," ucap Bu Anggun saat aku tak meresponnya. "Nggak apa-apa, Bu," jawabanku sambil tersenyum. Tidak tahu saja jika ada kelegaan dalam hatiku. Tanpa banyak bicara lagi, aku berpamitan pada wani
Baca selengkapnya
KKM Bab 13
"Selamat datang," sapa Aulia sembari berdiri. "Ini teman saya, Tama," ucap Santoso memperkenalkanku. "Saya sudah mengenalnya," sahut Aulia. "Kenal di konten saya, kan. Maksudnya saya kenalkan secara langsung," terang Santoso. "Tidak, saya sudah sering bertemu dengannya," ujar Aulia. "Dimana?" Santoso bertanya dengan penasaran. "Dia dosenku." Aku menyela obrolan mereka. Santoso menatapku tak percaya. "Bener, San," ucapku memastikan."Bisa aku bicara dengan dia saja," pinta Aulia pasa Santoso. Pria itu langsung menatap padaku, aku hanya membalasnya dengan menghentikan bahu. "Aku ke sini cuma jadi tukang ojek?" Santoso bertanya sambil menatapku dan Aulia berganti. "Siapa suruh mau," sahut sahutku sekenanya. Santoso membuang nafas kasar, lalu berlalu meninggalkan kami. Berpindah tempat ke meja lain. Aku lantas duduk setelah kepergian temanku itu. "Aku di sini sebagai wanita," ucap Aulia membuka suara. "Memangnya selama ini dia, pria?" Aku bertanya dalam hati"Kamu tentu suda
Baca selengkapnya
KKM Bab 14
"Wah, bener. Masih muda dan cantik. Dosen, Le?" Ada binar bahagia di wajahnya yang tidak lagi muda. Aku menganggukkan kepala. "Ibu setuju?""Yo mesti setuju lah. Istrimu seorang dosen, biar bisa membungkam mulut orang-orang yang suka membicarakan kamu di belakang Ibu. Dulu kamu ditolak Dara mereka bilang pantas saja karena kamu tak punya apa-apa gak kerja kantoran seperti suaminya si Dara, padahal siapa yang membuat Dara bisa kuliah. "Saat kamu sudah mulai sukses, masih ada aja yang ngomongin, percuma sukses kalau gak laku. Gak punya istri, siapa yang akan mewarisi harta bendanya. Mangkel, kesal, hati Ibu ini, Le. Cuma Ibu tahan saja, cukup berdoa," turut Ibu panjang lebar. Aku menarik nafas dalam-dalam, Ibu punya anak satu tapi sering kali membuatnya jadi bahan pembicaraan orang yang tidak suka dengan kami. "Kapan kita ke rumahnya, langsung dilamar saja. Jangan kelamaan." "Buk, sabar tho. Lamaran harus dibicarakan dua belah pihak, mana mungkin ujug-ujug kita datang ke rumahnya t
Baca selengkapnya
KKM Bab 15
POV DaraKabar pernikahannya akhirnya sampai juga di telingaku. Setelah bertahun-tahun hubungannya kandas denganku dan dia tak juga menikah, aku pikir dis tidak bisa move on dariku. Sempat terpikirkan olehku, untuk mengakhiri hubunganku dengan mas Daffa dan kembali pada Mas Tama. Mas Tama adalah pria yang baik, dia anak satu-satunya dari seorang janda yang bisa dibilang memiliki ekonomi yang cukup mapan. Mereka memiliki usaha, beberapa petak sawah dan juga kebun luas di belakang rumah mereka. Ibunya juga sangat baik.Sebagai anak tunggal, aku pikir jika bisa menikah dengannya maka tidak akan ada drama pertengkaran antara ipar, dan juga ibunya yang baik itu tidak akan membuat drama dengan menantunya. Hal itulah yang membuatku memilih dia saat begitu banyak pria yang menginginkanku kala itu. Saking baiknya Mas Tama, dia mau membiayai kuliahku meskipun kami belum menikah. Awal-awal kuliah aku sudah berjanji pada diriku sendiri jika kelak sudah wisuda, akan kuabdikan diriku pada pria it
Baca selengkapnya
KKM Bab 16
Suasana di depan ruangan Aulia tampak cukup lengang, hanya ada aku dan tiga orang mahasiswa yang sedang menunggu giliran. Kami sedang mengantri untuk bimbingan. Seperti yang dikatakan oleh Aldo waktu itu, mendoakanku agar Aulia yang menjadi dosen pembimbingku saat skripsi, maka omongan itu benar-benar menjadi kenyataan sekarang.Pada saat menerima pengumuman dosen pembimbing, nama Aulia yang terpampang menjadi dosen pembimbingku. Ah, bisa-bisanya ini terjadi. Harusnya aku jauh-jauh hari mengumumkan hubunganku dengan dia, jadi tidak mendapatkan namanya sebagai dosen. "Bagaimana malam pertamanya," Bisik bagus. Masih penasaran saja dia dengan malam pertamaku. Padahal malam itu tidak terjadi apa-apa karena Aulia dalam keadaan berhalangan. Hal yang tiba-tiba saja terjadi, menurut perkataan Aulia. "Mau tau aja, makanya sana cepetan menikah," sahutku sekenanya. "Bentar lagi tunggu wisuda," jawab bagus."Pak Adhitama, silakan masuk ditunggu sama istrinya," seloroh Silmi, mahasiswi yang ba
Baca selengkapnya
KKM Bab 17
"Bagiamana dengan wanita itu?" tanya Aulia. Kupikir dia akan membahas ciuman tadi di kampus ternyata yang dia malah membahas Dara, mantanku."Kenapa memangnya dengan dia?" Aku balik bertanya. "Kenapa kamu bilang, Mas. Dia bakalan merusak kebahagiaan kita. Aku tak mau ada dia di antara kita. Bahkan bayangan dia pun aku tak ingin melihatnya."Apa Aulia begitu takut dengan keberadaan mantanku, hingga sangat tak suka dengan Dara bahkan bayangannya. Apa wajar wanita pintar seperti dia berpikir seperti itu. Ah, perasaan dan kecerdasan adalah yang berbeda, mungkin. "Dia tidak akan berada diantara kita, Dek. Kau tahu, aku sudah tidak ada rasa padanya sama sekali. Hanya ada kamu di hatiku, rasaku hanya untukmu." Wanita itu membuang muka, terlihat pipinya yang merona. Jauh berbeda dengan tadi di kampus yang galaknya luar biasa. Sepertinya aku akan mengajukan pergantian dosen pembimbing. Ini nampak tidak nyaman, lagi pula khawatir ada anggapan aku di istimewakan. "Ibu minta sesuatu sebelum
Baca selengkapnya
KKM Bab 18
POV DaraKutekan rasa malu dengan mendatangi toko Mas Tama sampai dua kali. Bahkan aku harus menjual air mata pada ibunya. Kuabaikan semuanya demi kelangsungan hidupku, daripada aku tak memiliki uang sama sekali, bahkan untuk sekedar membeli sabun cuci muka aku tak memilikinya. Setelah kulayangkan tanganku di wajah Mas Daffa, pria itu tak lagi memberiku uang sama sekali. Lalu saat ku adukan pada Ibu, wanita itu malah semakin marah padaku dan tak mau juga memberikan uang padaku. Aku sudah sangat tua untuk meminta uang pada orang tua, begitu yang dia katakan. Ibu adalah wanita yang sangat perhitungan dengan uang, dia tak rela jika mengeluarkan banyak uang untuk kami, anak-anaknya. Bahkan seringkali Ibu mengungkit-ungkit apa yang sudah diberikan kepada kami, biaya sekolah, makan dan lain sebagainya. Wanita itu lebih senang jika uangnya digunakan untuk membeli sesuatu yang berharga seperti tanah, dan hewan ternak, atau untuk merenovasi rumah.Bahkan pernah suatu ketika ibu memintaku unt
Baca selengkapnya
KKM Bab 19
Hari ini adalah hari wisudaku, dua orang bidadariku akan menemaniku menghadirinya. Salah satunya baru saja kukenal, Aulia istriku, dan yang satu lagi bidadari yang sudah membersamaiku sejak aku masih dalam perutnya, Ibu. Wajah keduanya tampak bahagia dan berseri-seri hal itu juga membuatku ikut berbunga-bunga. Gedung megah di kota kami menjadi tempat diadakan acara wisudaku diantara mahasiswa angkatan, akulah yang paling tua namun di situlah yang membuatku istimewa, menurutku sendiri. Aku lulus dengan IPK yang memuaskan dan dengan prestasi yang membanggakan. Langsung menerapkan ilmu yang aku dapat di lapangan. Tidak salah tujuanku untuk kuliah, membangun relasi dan mencari ilmu untuk memajukan usahaku, bukan untuk gaya-gayaan apalagi membalas dendam pada wanita yang sudah mengkhianatiku. "Ibu bangga padamu," ucap Ibu saat kami foto bersama di foto booth. Tempat dimana kami mengabaikan momen istimewa ini. Ini moment ke dua aku merasa sangat tampan, saat aku duduk di kursi akad dan
Baca selengkapnya
KKM Bab 20
"Barang kadaluwarsa dikemanakan? Kok bisa segini banyak sih setiap bulannya. Harusnya kalau langsung dikembalikan jauh-jauh hari atau dibuat diskon kan gak bikin kita rugi. Ini kan makanan konsumsi yang langsung habis sekali makan, masih bisa dimakan jika tanggal kadaluwarsa masih lama. Taruhlah kurang sebulan dua bulan, masih akan ada yang mau membeli. "Buat brosur dan bagikan pada pelanggan yang datang ke toko, atau bikin produk bazar di dekat kasir. Biasanya kita lakukan itu, kan. Apa kamu lupa dengan semuanya?" Aku berbicara panjang lebar sambil membolak-balik setumpuk kertas yang diklip. Berisi nama-nama produk yang kadaluarsa, dengan nilai fantastis selama beberapa bulan ini dikumpulkan."Kamu tahu, kan, aku sibuk skripsi. Gak ngurusi semua ini, hanya percaya saja pada temanmu itu," jawab Aldo beralasan. Dari kami bertiga, dia memang yang harusnya paling bertanggungjawab dengan segalanya di toko itu. Aku menghela nafas panjang, lagi-lagi Aldo menyebut Dara sebagai kenalanku.
Baca selengkapnya
KKM Bab 21
Aku masih belum berniat untuk turun setelah para karyawan turun. Memilih untuk di sini sebentar lagi."Aldo, kamu kenal semua karyawan di sini, maksudku tempat tinggalnya." Aku bertanya padanya sebelum memutuskan turun dan pulang. "Enggak, kenapa?""Pengen tahu saja, siapa tahu bisa jadi petunjuk kenapa barang-barang di gudang bisa berkurang. Kamu tahu kan maksudku.""Kamu mencurigai para karyawan membawa pulang?""Bisa saja, siapa yang tidak tergiur melihat barang bertumpuk-tumpuk seperti itu, ditambah lagi kamu abai selama beberapa bulan ini. Mereka pikir semua akan baik-baik saja. Lalu tentang produk yang sudah lewat masa berlaku, bagaimana itu juga akal-akalan saja, tidak mungkin orang tidak memeriksanya sama sekali. Ini adalah hal dasar yang harus dikuasai oleh pekerja yang berhubungan dengan barang yang memiliki masa berlaku. Lalu ....""Siapa yang kamu curigai," potong Aldo."Siapapun bisa jadi tersangka," jawabkan sembari menghela nafas panjang. Mau tak mau otakku mencurigai
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status