All Chapters of ILMU TUJUH GERBANG DEWA: Chapter 121 - Chapter 130
143 Chapters
Bab 121. Sekte Dewa Nirwana
Liong Yun melangkah ke depan, mengerahkan tenaga dalamnya untuk merasakan kekuatan baru yang mengalir di dalam dirinya. Meskipun bukan Tenaga Inti Dewa dari Ilmu Tujuh Gerbang Dewa, namun Ilmu Tenaga Inti Nirwana ini memberinya kekuatan yang cukup malang melintang di dunia persilatan."Mungkin ini adalah takdirku," ucap Liong Yun, merasakan keyakinan yang tumbuh di dalam dirinya. "Dengan cara ini langit membersihkan jiwa dan kekuatanku."Kepalanya tegak memandang kedepan. Di depannya laut luas membentang. Kini pemuda itu sudah berada di pesisir.Liong Yun memandang ke laut yang luas, membiarkan angin laut mengusap wajahnya yang hangat. Ia sudah bertekad untuk terjun kembali ke dunia persilatan.“Ilmu Tenaga Inti Nirwana ini mungkin tidak cukup kuat membawaku ke daratan luas. Aku membutuhkan perahu menuju kesana,” batin Liong Yun.Liong Yun mulai bekerja, menempatkan kesaktiannya yang baru mengeram di dalam tubuhnya. Dia mulai memilih pohon yang tepat di sekitarnya untuk dibentuk menj
Read more
Bab 122. Penyergapan Sang Bayangan Maut
Setelah menyelesaikan santapannya dengan penuh kenikmatan, Liong Yun meninggalkan rumah makan, dengan santai dan langkah yang ringan. Cahaya senja mulai merayap di langit, menyisakan warna jingga keemasan yang memancar di ufuk barat. Angin sepoi-sepoi bermain lembut di rambutnya yang hitam, membawa aroma bunga dan rempah dari sekitar. Pakaiannya yang sederhana namun rapat menutupi tubuhnya dengan baik, sementara caping hitamnya menambah kesan misterius karena menutupi separuh wajahnya.Namun, sesaat setelah ia melangkah keluar, ia merasakan pandangan-pandangan curiga yang mengikuti gerak langkahnya. Beberapa orang dari rumah makan itu, yang terkesan oleh penampilannya yang mencurigakan, memutuskan untuk mengikutinya dengan hati-hati dari kejauhan.Liong Yun sangat mudah merasakan dirinya diikuti. Namun ia memutuskan untuk tidak langsung menanggapi, tetapi mengamati mereka dari balik sudut mata saat berjalan menuju sudut jalan yang lebih sunyi. Saat tiba di sana, ia berhenti dan berp
Read more
Bab 123. Bertarung Dengan Kekuatan Api
Liong Yun kembali melanjutkan perjalanannya. Kali ini ia menunda keinginannya untuk menguji tempat yang ditunjukkan peta peninggalan Nan Ye Ling. Ia memutuskan untuk mencari tahu tentang Sekte Dewa Nirwana.Dalam perjalanannya Liong Yun banyak mendengar kabar-kabar buruk tentang sektenya, bahwa mereka tidak hanya memiliki kekuatan yang besar tetapi juga menggunakan cara-cara yang tidak terpuji dalam mencapai tujuan mereka. Rumor mengatakan bahwa mereka bukan hanya hendak menguasai dunia persilatan tapi membangun dinasti baru, penguasa seluruh dunia.Beberapa hari dalam penyelidikan, Liong Yun bertemu sekelompok orang dunia persilatan yang sedang bertarung sengit melawan sekelompok anggota Sekte Dewa Nirwana. Kedua belah pihak terlibat dalam pertarungan yang mematikan, saling berusaha untuk mengalahkan satu sama lain. Liong Yun memperhatikan dengan seksama dari kejauhan, tidak langsung turun ikut campur. Ia juga ingin membuktikan sendiri apa memang Sekte Dewa Nirwana itu merupakan mom
Read more
Bab 124. Kehebatan Tenaga Sakti Inti Nirwana
Beruang Merah, yang marah dan penuh kepercayaan diri, mengarahkan telapak tangannya ke arah Liong Yun. Dengan gerakan yang cepat, sebuah bayangan telapak tangan terbentuk dari api memancar ke arah pemuda itu, menyala terang di udara. Api yang keluar dari telapak tangannya merambat dengan cepat, menghasilkan gelombang panas yang membara dan menyebabkan sekitarnya semakin terpengaruh oleh kekuatan api.Liong Yun, menyadari bahwa kekuatan biasa tidak akan mampu menahan serangan tersebut, segera mengerahkan kekuatan inti Nirwana yang ada padanya. Tubuhnya mulai memancarkan cahaya putih terang yang menyilaukan, menyaingi kekuatan api yang memenuhi udara sekitarnya. Seiring dengan itu, api yang membakar sekeliling secara tiba-tiba padam, terkalahkan oleh kekuatan yang lebih besar.Beruang Merah terkejut melihat perubahan mendadak ini. Pukulan Dewa Api yang dilancarkan dengan penuh keyakinan tiba-tiba lenyap di udara, tidak menghasilkan dampak apapun pada Liong Yun. Wajahnya berubah menja
Read more
Bab 125. Pertarungan Kedua Melawan Dewa APi
“Hahaha baguslah kalau kau tahu siapa aku, orang aneh! Itu artinya aku tidak harus langsung turun tangan untuk membunuhmu. Kau boleh tanggalkan nyawamu sendiri di hadapanku.”Dewa Api masih belum mengetahui orang yang menggunakan caping itu adalah Liong Yun. Seandainya ia mengetahui, tentu tidak akan gegabah berani menantang pemuda itu. Orang yang pernah membuatnya kehilangan sebelah tangan itu sampai sekarang masih menjadi satu-satunya orang yang membuat gentar selain kakak seperguruannya.Liong Yun yang masih menyamar di balik penampilannya yang bercaping, hanya memberikan gumaman. Namun hal itu sudah membuat Dewa Api tersurut mundur.“Auman naga surgawi!” seru Dewa Api.Dewa Api sangat mengenali teknik suara yang digunakan Liong Yun. Auman Naga Surgawi, sebuah teknik suara yang mengandung tenaga sakti di tingkatan tertinggi. Sangat jarang orang menguasainya. Bahkan ia sendiri belum mencapai tahapan itu.“Siapa sebenarnya orang aneh ini?” gumam Dewa Api mulai timbul rasa gentarnya.
Read more
Bab 126. Bertemunya Para Pendekar Di Gelanggang
Dewa Api tersenyum sinis lalu melompat ke udara. Pandangan Dewa Api, terlihat begitu menakutkan. Ia tidak ragu untuk mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Dengan gemetar, dia memanggil kekuatan tenaga inti api terkuat yang tersimpan dalam dirinya. Bahkan, untuk menambah kekuatannya, ia menelan tiga pil peningkat tenaga. Dewa api mengerahkan kekuatan tenaga inti api terkuatnya. Kekuatan Tenaga api yang begitu dahsyat pun langsung memancar dalam tubuhnya. Dengan Tangan Dewa Api yang tersisa satu, ia bergerak dengan cepat, memanipulasi api di sekitarnya menjadi serangan yang mematikan. Liong Yun, tidak mau kalah, mengerahkan Ilmu Tenaga Inti Nirwana. Dari tubuhnya memancar cahaya kuning putih yang menyilaukan, pertanda kekuatan sakti itu sudah sempurna. Pertarungan kedua makhluk ini tak bisa dielakkan lagi. Pada awalnya, Dewa Api mampu mengimbangi serangan Liong Yun, bahkan dengan kekuatan yang mengagumkan. Namun, beberapa saat kemudian, Dewa Api mulai terdesak oleh kekuat
Read more
Bab 127. Munculnya Sang Naga Surgawi
“Baktiku kepada guruku, sampai kapanpun tidak akan padam. Tapi untuk menaatimu dalam kesesatan, tentu seandainya guruku masih hidup ia yang akan melarangnya langsung!” jawab Giok Jung.Pertapa Sakti Pulau Kayangan nampak marah, ia memerintahkan majikan pulau hong yang menggunakan pakaian hijau menyerang. Pertempuran yang mendebarkan pun dimulai. Sebuah gesekan kekuatan yang menghasilkan percikan api di udara memancar dari tubuh musuh. Pertapa Sakti Pulau Kayangan memandang dengan mata penuh kemarahan, dan dengan sikap tegasnya, ia mengangguk kepada Majikan Pulau Hong yang mengenakan pakaian hijau, memerintahkannya untuk menyerang.Majikan Pulau Hong dengan kekuatan api sejati, melangkah maju dengan gerakan ringan. Langkahnya kokoh, penuh kepercayaan diri seolah-olah ia sudah mengetahui hasil pertarungan ini sebelumnya. Pancaran kekuatan api di tubuhnya semakin lama semakin meningkat. Membuat tempat itu dilanda hawa panas yang kuat.Di sisi lain, Giok Jung, dengan rasa dukanya bersiap
Read more
Bab 128. Kekuatan Naga Surgawi Sejati.
Di tengah pertempuran yang mendebarkan antara Giok Jung dan Majikan Pulau Hong, serta Liong Yun dengan Pertapa Sakti Pulau Kayangan, keadaan semakin memburuk bagi pihak Li Cheng dan Liong Yun. Mereka harus menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari lawan-lawan mereka yang sangat kuat.Li Cheng, yang telah menyaksikan pertarungan Giok Jung dari kejauhan, merasa cemas melihat ayahnya yang berada di pihak lawan. Dia melangkah maju dengan hati yang berdebar-debar, ingin membantu Giok Jung untuk menghadapi ayahnya.Namun, dia juga sadar betul bahwa situasinya tidak memungkinkan. Pertarungan di dunia persilatan memiliki aturan dan etika yang harus dihormati, dan Li Cheng tahu bahwa campur tangan tanpa sebab yang jelas dapat akan menjadi bahan tertawaan dunia persilatan.Seandainya yang dihadapi orang-orang aliran hitam, mungkin lebih mendingan. Namun Pertapa Sakti dari Pulau Kayangan terkenal dengan sepak terjangnya yang mulia dan sangat dihormati di aliran putih.Sementara itu, Liong
Read more
Bab 129. Rencana Besar Sang Pertapa Sakti
Bummmm!Liong Yun dan Liong Chen sama-sama menerjang dan saling menghantam dengan kekuatan mereka masing-masing. Sekilas memang terlihat seimbang, namun kenyataanya Liong Chen yang menguasai pertarungan.Pertarungan keduanya semakin sengit. Kini Liong Yun mulai merasakan keunggulan dari lawannya. Ia tidak lagi mampu menyerang, hanya bisa mempertahankan diri. Sesekali ia melihat keadaan sekitarnya, para pendekar di pihaknya pun sama dalam keadaan terdesak.“Apabila terus seperti ini mungkin kamilah yang akan binasa. Tidak akan ada lagi orang yang berani menghentikan orang tua sesat ini,” batinnya seraya terus bertahan dari serangan ayahnya yang kini tubuhnya dikuasai lawan.Bukkkk!“Huekkkk!”Liong Yun terlempar oleh tendangan Liong Chen yang tepat mengenai lambungnya. Ia langsung memuntahkan darah segar. “Pendekar Liong!”Hampir bersamaan beberapa orang pendekar yang melihat keadaan pertarungan Liong Yun dan Liong Chen berteriak khawatir. Nampak Pendekar Bayangan Maut itu sangat kepa
Read more
Bab 130. Bias Cahaya Merah Kekuatan Dewa
“Siapapun dari kalian yang ingin bergabung denganku, berdirilah di belakangku. Karena mereka yang berada di depanku, akan kuantar kepada dewa maut, hahaha!”Ucapan Pertapa sakti Pulau Kayangan menggelegar di angkasa membuat gentar semua pendekar yang mendengar. Para pendekar persilatan mulai panik ketika tubuh mereka diserang oleh kekuatan tak terlihat yang seolah-olah memaksa mereka untuk terlepas dari pijakan bumi. Serangan tak berwujud itu membuat mereka berguling-guling di udara, berusaha keras mempertahankan diri namun terlihat tak mampu mengatasi kekuatan misterius yang menyerang mereka.Beberapa pendekar yang tergolong kuat masih berusaha melawan kekuatan itu, tetapi sebagian besar dari mereka akhirnya terangkat tubuhnya dan melayang tak mampu bergerak di udara. Kegelapan mendalam melingkupi mereka, sementara deru petir yang menyambar-nyambar semakin menambah kekacauan dan ketakutan di sekitar.Semua orang menjadi panik, tetapi tak satu pun dari mereka mampu mengucapkan sepat
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status