Semua Bab ILMU TUJUH GERBANG DEWA: Bab 101 - Bab 110
143 Bab
Bab 101. Tantangan Untuk Sang Ketua Sekte Iblis
“Apakah tuan sedang mencari Dua Algojo Alam Kematian?”Disaat Wakil Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka sedang dalam keadaan kebingungan mencari jejak keberadaan dua orang yang santer namanya disebut sebagai Dua Algojo Alam Kematian tiba-tiba ada seorang lelaki tua menyapanya.“Hmmm.. apa kau mengetahuinya orang tua? Aku yang memiliki kemampuan seperti ini saja tidak dapat mengetahui jejaknya,” sahut Wakil Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka dengan nada meremehkan. Wakil Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka terlihat tidak senang dengan kemunculan orang tua separuh baya yang menanyainya. Ia merasa orang itu hanya orang kampung yang sok tahu. Memang sering kali kita akan menemui orang-orang yang akan memanfaatkan keadaan atas kebingungan kita. Mereka mengambil kesempatan mencari keuntungan dengan menawarkan jasa bantuan. Dan kebanyakan mereka melakukannya untuk mendapatkan sejumlah uang. Itulah yang membuat Wakil Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka sedikit kesal.“Kau boleh tidak mempercayaiku, tuan. Tapi
Baca selengkapnya
Bab 102. Penyerangan Ke Pulau Ular
Semua orang anggota utama Sekte Iblis Pulau Neraka yang berkumpul bersama ketua mereka itu hanya diam tidak berani menanggapi kegusaran sang ketua. Jarang sekali mereka melihat sang ketua menunjukkan amarah seperti itu.“Kalian siapkan orang-orang terbaik kita! Kita akan menyerang ke Pulau Seribu Ular. Utus orang untuk menyampaikan kepada guruku keadaan ini,” perintah Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka akhirnya setelah cukup lama terdiam.Wakil Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka dan dua Panglima Sayap yang tidak lain adalah Yuan Chao yang menyamar dan Pendekar Kipas Emas langsung menjalankan perintah. Mereka mempersiapkan apa yang diperintahkan oleh sang pemimpin.Beberapa saat kemudian ketiganya kembali menghadap ketua mereka. Mereka melaporkan kesiapan yang sudah dilakukan.“Ketua, bagaimana dengan si tua bangka majikan pulau ini? Apa kita biarkan tetap berada di sini atau kita bawa bersama menuju Pulau Seribu Ular.” “Kita bawa saja. Sangat beresiko kalau tetap ditinggalkan di tempat ini.
Baca selengkapnya
Bab 103. Munculnya Pukulan Legendaris, Tapak Dewa Petir.
“Menghadap tuan muda!” seru beberapa orang di bangunan utama Pulau Ular.Beberapa orang yang terlihat seperti orang-orang penting di tempat itu nampak langsung berdiri dan berlutut melihat kemunculan Liong Yun. Semua orang nampak begitu hormat kepada pemuda itu.“Kalian tidak perlu berbuat seperti itu padaku. Aku bukan pemilik pulau ini!” ucap Liong Yun merasa tidak enak.“Anak Liong, Ayahmu berjasa besar terhadap pulau ini, dan telah membuat kami penghuni pulau terbebas dari kutukan ular racun raksasa magis yang dulu menguasai tempat ini. Kalau bukan ia dengan pedang naga langit yang menghancurkan ular itu tentu kami akan terus terjebak menjadi manusia racun yang tidak akan bisa berinteraksi dengan manusia lain.”Seorang lelaki tua yang merupakan Majikan Pulau Ular itu menyampaikan perasaan mereka orang-orang pulau kepada Liong Yun. Mereka sudah menganggap ayah Liong Yun yang dulunya berjasa besar di pulau itu sebagai bintang penolong yang juga Raja di pulau itu. Itu sebabnya semua
Baca selengkapnya
Bab 104.  Racun Alam Liar Pulau Seribu Ular.
Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka tidak kalah terkejutnya dengan apa yang terjadi di depan matanya. Orang-orang Sekte Iblis Pulau Neraka yang menyerang Liong Yun tadi bukanlah orang sembarangan. Mereka merupakan orang-orang pilihan yang memiliki kemampuan di atas rata-rata orang-orang dunia persilatan. Namun hanya dalam sekali hentakan pancaran tenaga yang berasal dari tubuh Liong Yun orang-orang itu langsung tewas dalam keadaan gosong.Tapak Dewa Petir sendiri bukanlah sebuah kemampuan sembarangan. Ia merupakan sebuah kemampuan yang lama lenyap dalam dunia persilatan. Hal ini dikarenakan tidak ada yang mampu mempelajarinya di dunia persilatan ini. Padahal pelajaran ilmu tersebut terpampang nyata dan mudah dilihat di bukit Dewa.“Belum saatnya kita bertarung. Kalian boleh beristirahat dulu selama satu hari di tempat ini. Ingat pertarungan kita tidak ada sama sekali hubungannya dengan penghuni Pulau Seribu Ular ini. Jadi kalian tidak usah mengganggu mereka karena aku sama sekali tidak
Baca selengkapnya
Bab 105. Jejak Buta Majikan Pulau Hong
Ketiga orang penghuni Pulau Ular hanya tersenyum, tidak menanggapi ucapan Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka. Para utusan itu kemudian meninggalkan bangunan cukup mewah itu. Kepergian ketiganya tidak luput dari perhatian orang-orang Sekte Iblis Pulau Neraka.“Ikuti mereka secara diam-diam jangan sampai ketahuan. Cari tau dimana keberadaan Algojo Alam Kematian itu!” ucap Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka memberi perintah.Tanpa menunggu perintah dua kali, dua orang yang memiliki kepandaian tinggi langsung melesat. Meski tidak sehebat Wakil Ketua dan Dua Panglima Sayap yang dimiliki oleh sekte itu, namun ilmu meringankan tubuh anggota yang bergerak tidak kalah dari ketiganya.“Sungguh tidak disangka salah satu dari Dua Algojo Alam Kematian itu adalah pewaris Ilmu Dewa Petir yang legendaris itu. Ternyata musuh kita memang bukan orang sembarangan. Sebaiknya kita mengulur waktu sampai guru dan adik seperguruanku datang,” ucap Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka.Wakil Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka me
Baca selengkapnya
Bab 106.  Kemunculan Tokoh Legendaris, Dewa Api
Li Cheng meninggalkan pulau Hong menuju Pulau Seribu Ular. Bukan hanya karena permintaan Liong Yun, namun karena ia juga yakin ayahnya juga berada di tempat itu bersama orang-orang Sekte Iblis Pulau Neraka. Jejak sang ayah yang tidak ditemukan di Pulau Hong membuat ia berkeyakinan bahwa orang tuanya itu masih berada di dalam cengkeraman Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka.Perjalanan menggunakan perahu ia percepat. Pemuda itu menggunakan Ilmu tenaga dalamnya untuk mendorong perahu. Dalam waktu yang sangat singkat ia sudah berada di Pulau Seribu Ular. Kedatangannya langsung disambut hormat para penjaga pesisir pulau. Mereka memang sudah mengenali Li Cheng sebagai sahabat Liong Yun."Kakak Li!" sapa Liong Yun ketika melihat kedatangan Li Cheng di kediaman rahasianya.Li Cheng memberikan penghormatan kepada Liong Yun. Meski pemuda itu lebih muda darinya, tapi dalam hal nama besar dan kemampuan dalam dunia persilatan ia sadar berada di bawahnya. “Adik Liong, apakah segawat itu keadaannya sehi
Baca selengkapnya
Bab 107. Ilmu Dewa Yang Tidak Sempurna
“Hmmm… Ilmu Tujuh Gerbang Dewa ya! Memang ilmu itu tidak ada duanya. Tapi mustahil pemuda itu menguasai ilmu itu dengan sempurna. Ilmu yang muncul di dunia persilatan beberapa kali itu adalah ilmu yang tidak sempurna. Jadi tidak perlu kau takutkan!” ucap Dewa Api dengan congkak.Sepengetahuan Dewa Api yang sudah memiliki banyak pengetahuan dalam dunia persilatan, Ilmu Tujuh Gerbang Dewa yang saat ini dimiliki oleh Liong Yun bukan lah ilmu yang murni. Ilmu itu sudah bercampur dengan pemikiran orang yang mendapatkan salinan tidak lengkap dari ilmu itu. Sehingga menurutnya apa yang dimiliki Liong Yun saat ini merupakan Ilmu Tujuh Gerbang Dewa yang tercampur dengan ilmu yang lain.Apa yang dibicarakan oleh Dewa Api itu didengar dengan jelas oleh Liong Yun. Ia yang memiliki kemampuan panca indra di atas rata-rata orang dunia persilatan tentu dengan mudah mendengarnya. Apa yang didengarnya itu cukup membuatnya terkejut. Namun disisi lain ia pun tidak menampik apa yang diceritakan oleh Dewa
Baca selengkapnya
Bab 108. Kitab Pusaka Ilmu Tujuh Gerbang Dewa
Yo Kiang si Raja Iblis Penantang Langit pun berlalu meninggalkan kediaman Malaikat Silat Berwajah Giok dengan perasaan hancur. Ia sama sekali tidak menyangka kekuatan yang ia miliki dapat dipatahkan hanya dalam satu kali gempuran. Hari-hari pun berlalu. Ternyata Yo Kiang tidak benar-benar pergi dari tempat itu. Ia menetap tak jauh dari kediaman Malaikat Silat Berwajah Giok. Ia sepertinya sudah berdamai dengan keadaan dan tidak lagi memikirkan ambisinya untuk mengalahkan sang Malaikat Silat. Giok Lin yang mengetahui Yo Kiang berada tak jauh dari kediamannya, sering mengunjungi lelaki itu. Perlahan-lahan perasaan cinta pun semakin tumbuh diantara keduanya. Hingga hitungan tahun berlalu keduanya memadu kasih tanpa pernah lagi mengungkit kejadian yang terdahulu. Hubungan keduanya pun diketahui Malaikat Silat Berwajah Giok. Ia sendiri tidak mempermasalahkan hal itu. Apalagi dilihatnya Yo Kiang sangat bersungguh-sungguh dan terlihat sudah memperbaiki diri. Dua tahun berlalu, tiba-tiba sa
Baca selengkapnya
Bab 109. Pertarungan Majikan Pulau Seribu Ular Melawan Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka.
Sepuluh tahun berlalu, Yo Kang mempelajari Ilmu Tujuh Gerbang Dewa. Namun bukan kemajuan yang didapatkan melainkan sebuah bencana untuk dirinya sendiri. Intisari dan rahasia dari pelajaran dalam kitab tidak bisa ia pecahkan, yang ada secara perlahan tubuhnya digerogoti racun ganas akibat salah dalam mempelajari ilmu Dewa itu. Meskipun tidak berhasil mendapatkan ilmu tertinggi dari Kitab Ilmu Tujuh Gerbang Dewa, bukan berarti Raja Iblis Penantang Langit tetap mengalami kemajuan dalam kesaktian. Walaupun dengan itu ia harus membayar mahal dikarenakan adanya racun ganas yang kini bersemayang di tubuh orang itu. Ilmu Tujuh Gerbang Dewa yang dipelajarinya memang tidak sempurna, namun tetap memberikan kesaktian yang luar biasa. Disisi lain ia pun merasa dibodohi oleh Malaikat Silat Berwajah Giok. Kitab yang diberikan ia anggap tidak lengkap. Ia berpikir hal itu memang sengaja dilakukan oleh Malaikat Silat Berwajah Giok, sehingga berencana membuat perhitungan terhadap tokoh legendaris itu.
Baca selengkapnya
Bab 110. Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka Sekarat.
“Anak muda, tidak kusangka kemampuanmu sedemikian tinggi. Tidak percuma kau menjadi muridnya Dewa Api. Tapi sayang mungkin hari ini adalah hari terakhir kau menjadi muridnya!” ucap Majikan Pulau Seribu Ular mengejek.Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka nampak begitu gusar mendengar ucapan Majikan Pulau Seribu Ular. Ia kembali menyerang dengan hebat. Sedikitpun tidak diberikannya kesempatan lawan untuk bernafas.Namun lagi-lagi keadaan tidak berubah. Keadaan mereka masih seimbang. Bahkan kini mulai nampak Majikan Pulau Seribu Ular lah yang lebih unggul. Tiba-tiba ia menggunakan ilmu simpanannya yang membuat Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka terpojok hebat.“Bedebah!” Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka merutuk.Ia kemudian melesat ke tempat yang agak jauh lalu membentangkan kedua tangannya ke samping. Tiba-tiba saja langit berubah menjadi gelap. Keadaan Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka pun tak ada bedanya. Bola matanya menjadi hitam penuh sementara tubuhnya memancarkan asap kehitaman.“Ilmu Gerban
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status