Semua Bab ILMU TUJUH GERBANG DEWA: Bab 61 - Bab 70
143 Bab
Bab 61. Raja Iblis Penggetar Langit
“Entah siapa lelaki tua itu, aku yakin kesaktian yang dimilikinya melebihi Lin Yulong, orang yang mengaku keturunan Pendekar Naga Langit itu. Padahal orang itu kemampuan yang dimilikinya berada di atas rata-rata orang yang berada di Bukit Awan Emas,” gumam Liong Yun.Liong Yun masih berada di tempat itu. Ia tidak mengikuti kepergian tiga orang berpakaian serba hitam. Lelaki tua misterius itu lebih membuat ia penasaran. Apalagi ia sangat yakin satu segel bendera putih ada di tempat itu.“Tuan, sepertinya kekuatan orang tua itu di dapat dari segel bendera putih yang menyimpan kekuatan sesat tertinggi di dunia persilatan itu,”Suara yang dikirimkan menggunakan ilmu telepati atau mengirimkan suara tanpa berbicara tiba-tiba saja terdengar melalui pendengaran jiwa Liong Yun. Pemuda itu mengetahui bahwa yang berbicara adalah raja ular emas yang kini dalam bentuk Seruling Emas di bajunya. "Apakah kau maksud ilmu sesat yang merupakan tandingan Ilmu Tujuh Gerbang Dewa, Ilmu Tujuh Gerbang Ib
Baca selengkapnya
Bab 62. Tewasnya Raja Iblis Penggetar Langit, Dan Munculnya Kekuatan Menakutkan
“Tidak kusangka ia memiliki pertahanan yang kuat.”Liong Yun cukup dibuat terkejut dengan ketangguhan yang dimiliki oleh Raja Iblis Penggetar Langit. Ia mengira dapat mengalahkan orang tua itu ketika menggunakan ilmu tenaga inti api tingkat tertinggi. Namun dengan ilmu tujuh gerbang iblis yang masih mentah, Raja Iblis Penggetar Langit masih terlalu tangguh. Ilmu tenaga inti api hanya mampu bertarung seimbang dengan orang tua itu.Pertarungan terus berjalan dengan sengit. Beberapa waktu berjalan tidak ada satupun diantara mereka yang menunjukkan siapa yang lebih unggul. Kemampuan mereka sama kuat dan mematikan. Keadaan hutan pun semakin kacau balau. Liong Yun khawatir bantuan musuh datang. Dia lah tentu yang dalam kerugian.Kebingungan itu bukan hanya dialami oleh Liong Yun. Raja Iblis Penggetar Langit juga dibuat kebingungan dengan yang terjadi. Ia tidak mengira ada ilmu yang mampu menandingi kekuatan yang ia miliki selain ilmu tujuh gerbang Dewa. Bagaimana bisa pemuda ini bertahan
Baca selengkapnya
Bab 63. Musuh Bermunculan
Liong Yun bergerak cepat menyusul kepergian orang yang mengintainya. Ia penasaran apakah yang mengintainya tadi memang memiliki ilmu tenaga sakti tujuh gerbang iblis seperti yang ia rasakan. Karena kekuatan yang ia rasakan itu sangat mirip dengan kekuatan yang dimiliki oleh Raja Iblis Penggetar Langit, namun ini jauh lebih murni dan menakutkan.Hingga bermil-mil Liong Yun berusaha mengejar orang yang dicarinya namun tidak ada lagi jejak yang orang itu tinggalkan. Tanpa sadar ia pun sudah jauh meninggalkan hutan larangan. Sehingga ia pun akhirnya memutuskan untuk berhenti melakukan pencarian. “Hmmmm… Sepertinya hanya tinggal satu bendera putih yang tersisa di Hutan Larangan itu. Bendera yang merupakan kunci sebuah bantal menuju penyimpanan Pedang Naga Langit yang selama ini dicari. Aku sebenarnya tidak membutuhkan pedang itu, hanya saja apabila itu jatuh ke tangan orang lain maka akan sangat berbahaya dan bisa sangat merugikan. Setidaknya aku simpan bendera itu agar tidak jatuh ketan
Baca selengkapnya
Bab 64. Ancaman Kepada Liong Yun
“Siapa kau?” tanya Liong Yun setengah membentak.Lelaki merupakan serba putih yang muncul di hadapan Liong Yun saat ini memakai topeng dari kulit sehingga ia tidak dapat mengenali orang itu. Yang lebih luar biasa, wajah orang itu tetap tidak bisa dilihat menggunakan kekuatan mata.Liong Yun yang penasaran mencoba untuk menggunakan kekuatan ilmu tujuh gerbang Dewa. Ia memancarkan kekuatan itu dan menggunakan pandangan mata dewanya. Ketika ia melihat ke arah lelaki berpakaian serba putih itu Liong Yun dibuat sangat terkejut. Ternyata ilmu mata Dewa yang ia miliki tetap tidak dapat melihat wajah asli orang itu. "Kau tidak akan dapat melihat siapa aku sebenarnya, bocah! Meskipun kamu menggunakan ilmu tujuh gerbang Dewa kau tidak akan dapat melakukannya. Karena ilmu itu masih dikuasai separuhnya saja. Bahkan dari tujuh kekuatan yang dimiliki oleh ilmu sakti itu kau baru bisa membuka dua kekuatannya saja. Dibandingkan dengan ilmu tujuh gerbang iblis yang aku miliki kekuatanmu masih belum
Baca selengkapnya
Bab 65. Dibalik siasat Lin Yu Long
Tetua dunia persilatan yang merupakan salah seorang dari ketua perguruan besar itu menjadi sangat heran ketika mendapati mayat-mayat lelaki berpakaian serba hitam yang bergelimpangan. Ia mengira dua gadis itu yang berhasil mengalahkan mereka. Namun disisi lain hati kecilnya tidak percaya apa yang dilihatnya itu. Mustahil para gadis itu bisa mengalahkan orang-orang berpakaian hitam yang memiliki ranah kultivasi diatas mereka. "Bukan kami yang mengalahkan orang-orang itu, tetua. Bahkan sebelumnya kami menjadi tawanan mereka sampai akhirnya tidak sadarkan diri. Setelah kami siuman, keadaannya sudah seperti ini. Sepertinya ada orang lain yang melakukannya, tetua!” jawab Nona Bia satu dari praktisi yang berhasil kembali dengan selamat. Tetua yang bernama Yun Jian, ketua perguruan Jari Emas itu mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia memang sudah menduga bahwa orang-orang berpakaian serba hitam itu orang lain yang melakukannya. Namun yang masih menjadi misteri dalam pikiran Yun Jian adalah bag
Baca selengkapnya
Bab 66. Pelindung Utara Sekte Trisula Hitam
Liong Yun bergerak cepat kembali ke gunung awan emas. Ia berharap bisa mendapatkan petunjuk lain tentang penyelenggara kompetisi, Lin Yu Long. "Ternyata benar orang yang mengaku Lin Yu Long itu sudah tidak berada di tempat lagi. Sepertinya mereka sudah melarikan diri karena merasa kedok mereka sudah diketahui oleh orang-orang dunia persilatan,” gumam Liong Yun. Karena merasa tidak ada lagi yang bisa ia lakukan di tempat itu, Liong Yun pun meninggalkan bukit awan emas. Ia berniat untuk kembali melakukan pencarian orang-orang yang sudah membantai keluarganya. Orang yang menjadi petunjuk besar tentang siapa saja yang terlibat adalah Patriark Ma. Karena informasi yang ia ketahui tentang siapa saja yang terlibat dalam pembantaian keluarganya itu terbatas, dan Patriark Ma lah yang mengetahui semuanya. Seketika Liong Yun teringat Yuan Chao yang selalu menyertainya. Saat itu ada keinginan untuk mencari pengawal pribadinya itu. Namun ketika mengingat bahwa peranan Yuan Chao di Sekte Binta
Baca selengkapnya
Bab 67. Perjuangan Hidup Tombak Penghancur Gunung
“Nama Sekte Trisula Hitam tidak terlalu mentereng di dunia persilatan ini. Orang-orang yang ada di sana pun aku tidak tahu persis kehebatannya, apa memang berisi atau hanya tong kosong nyaring bunyinya. Apapun itu sedikitpun aku tidak takut. Bukan aku yang mengganggu kesenanganmu, tapi kedatanganmu lah yang membuat giliranku mendapat layanan bergeser,” ucap lelaki tua yang ternyata seorang tokoh kenamaan bergelar Tongkat Penghancur Gunung. Orang ini tidak jelas berada di pihak mana. Entah ia berada di aliran hitam ataupun aliran putih tidak ada yang mengetahuinya dan tidak ada yang memperdulikan. Sepak terjangnya yang mau menang sendiri membuat orang-orang aliran hitam ataupun putih memilih untuk menghindari. Dikarenakan adatnya yang buruk itulah, ia jarang memiliki teman di dunia persilatan. Bisa dikatakan ia memang tidak memilikinya karena tidak ada satu orang pun yang mau bergabung dengan nya walaupun mengenali bahwa orang tua itu merupakan salah satu tokoh sakti di dunia pers
Baca selengkapnya
Bab 68. Jatidiri Sang Pelindung Sekte
Tubuh Juan Oek terpental. Bukannya berhasil melukai lawannya malah ia sendiri yang terpental lalu dihempaskan ke tanah. Sementara pedang yang akan digunakannya untuk menebas leher tombak penghancur gunung patah hancur berkeping-keping. Tiba-tiba saja sebuah kekuatan misterius menyelimuti tempat pertarungan. Tanah bergetar, seolah turut merasakan kekuatan misterius yang datang. Kekuatan itu berupa bayangan yang mengacaukan serangan Juan Oek. Juan Oek terhempas dengan keras ke belakang, terpental jauh dan tak berdaya. Tatapannya memandang heran ke arah Tombak Penghancur Gunung yang tak tergoyahkan, lalu pandangannya memudar. Ia tidak dapat mengerti apa yang sedang terjadi.Kejadian itu sangat cepat. Saat-saat genting dalam hitungan detik kematian akan menjemput tombak penghancur gunung bayangan misterius melesat di antara kegelapan malam. Bayangan yang berkilauan oleh cahaya putih terang, memancarkan aura kekuatan yang menakjubkan. Juan Oek mencoba bangkit. Betapa terkejutnya ia ket
Baca selengkapnya
Bab 69. Berhadapan Dengan Liong Yun, Sang Pendekar Bayangan Maut
“Sekarang bersiaplah untuk bertemu kematian,” ucap Juan Oek kepada Lu Jiau si Tombak Penghancur Gunung.Kedua pendekar itu saling berhadapan di tengah hutan, mata mereka memandang tajam satu sama lain, dan aura kekuatan mereka terasa begitu mendalam. Pendekar Pedang Perak, Juan Oek, melambangkan ketenangan dan kematangan dalam gerakannya. Sementara Pendekar Tombak Penghancur Gunung, Lu Jiau, memancarkan kemarahan dan kecepatan yang luar biasa.Pertarungan dimulai dengan serangan kilat dari Lu Jiau, yang mengayunkan tombaknya dengan cepat. Namun, Pendekar Pedang Perak dengan mudah menghindari serangan tersebut dan memberikan serangan balasan, Pelindung Utara Sekte Trisula Hitam itu mulai bergerak dengan sangat lincah. Namanya yang disebut sebagai Pendekar Pedang Perak itu merupakan perlambang bahwa ia merupakan seorang ahli pedang tingkat tinggi. Dan terbukti ketika ia sudah menggunakan pedang itu, Tombak Penghancur Gunung dibuat kelabakan mendapat serangan beruntun Juan Oek itu. Peda
Baca selengkapnya
Bab 70. Upaya Perguruan Merpati Perak Menghapus Saksi Hidup Pembantaian Keluarga Liong.
Liong Yun menatap Juan Oek dengan serius dan berbicara dengan tegas, "Aku akan memberimu kesempatan untuk hidup, tapi jangan sekali-kali berusaha menipuku Aku akan selalu memantau gerak-gerikmu. Apabila kelak aku mengetahui kau hanya menipu untuk mencari selamat, maka sekalipun kau bersembunyi di lubang semut, aku akan menemukanmu!" Juan Oek tersenyum dan menjawab, "Tentu saja, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang kau berikan. Kau boleh menghabisiku kalau memang aku menipumu." Keduanya pun kemudian berpisah melanjutkan rencana mereka masing-masing. Juan Oek juga berjanji akan bertemu lagi dengan Liong Yun satu pekan mendatang untuk memberikan informasi mendalam tentang sekte Trisula Hitam yang saat ini ia ikuti. Liong Yun memutuskan untuk mengurungkan niatnya menuju markas besar perkumpulan Trisula Hitam. Ia akan menunggu kabar dari Juan Oek yang akan membawa berita tentang perkumpulan tersebut. Pemuda itu memutuskan untuk kembali ke rumah tempat ia dilahirkan dulu untuk m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status