Semua Bab WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN: Bab 71 - Bab 80
104 Bab
71. HUBUNGAN GELAP
"Om Adhi sudah membunuh kedua orang tuaku, Tante Lili! Dia juga sudah membohongi Tante Lili selama ini karena kenyataannya, Venus itu bukanlah anak Tante, melainkan anak orang lain, Arh..."Suci belum sempat menyelesaikan kalimatnya ketika Adhiguna tiba-tiba kembali menampar pipinya yang sudah lebam.Suci berteriak kesakitan.Belum reda rasa nyeri akibat tamparan Adhiguna sebelumnya, kini dia harus mendapatkan kembali pukulan di tempat yang sama, yaitu pipi kirinya.Meringis dengan wajah penuh amarah, Suci muak dengan sandiwara yang sudah dia lakoni sejauh ini, hingga akhirnya, sebuah rencana pun tersusun dengan baik di dalam pikirannya saat sepasang netranya menangkap sesuatu yang bisa dia jadikan sebagai alat pertahanan diri."Lili, jangan dengarkan Suci, dia berbohong Lili, dia hanya ingin mengadu domba kita," teriak Adhiguna yang jadi semakin kalut.Venus di luar terus menggedor pintu karena terlalu khawatir dengan keadaan Suci setelah mendengar teriakan Suci tadi."Pah, buka pintu
Baca selengkapnya
72. HARAPAN FRANS
Flashback On...Bel pintu apartemen mewah bernomor 28 itu terus berbunyi, padahal saat itu hari sudah lewat tengah malam, terlebih di luar tengah turun hujan yang sangat deras.Seorang lelaki tampak menggeliat di balik selimut tebal yang membungkus tubuh sixpacknya.Mengucek mata dan mengintip ke arah jam dinding, mendapati waktu yang menunjukkan pukul setengah dua dini hari.Siapa yang bertamu malam-malam begini?Pikir Frans membatin.Menyibak selimut, Frans meraih jubah tidurnya dan berjalan menuju pintu. Sesekali dia menguap masih dengan rasa kantuk yang menguasai.Akan tetapi, semua rasa kantuk itu seketika hilang begitu dirinya mendapati sosok seorang wanita yang jelas-jelas begitu dia kenal tengah berdiri di depan pintu apartemennya.Furi?Pekik Frans tak percaya hingga dengan cepat membukakan pintu untuk sang tamu.Belum selesai keterkejutan Frans akan kehadiran Furi malam-malam begini, Frans kini justru kembali dibuat kaget karena Furi yang lantas menangis terisak dan menghambu
Baca selengkapnya
73. HANCUR
Sebelum kepergiannya ke kantor polisi, Adhiguna sempat berpesan pada Venus untuk menjaga sang Ibu, dan Venus langsung mengangguk.Sebagai seorang anak, Venus sendiri tak tega melihat keadaan Ayahnya saat itu, tapi, dia sendiri tak memiliki kuasa apa pun untuk menolong.Setelah para polisi yang membawa Adhiguna pergi, tinggallah Liliana, Venus, Suci dan Frans yang kini duduk berhadapan di sofa ruang keluarga.Disaksikan oleh para pekerja di kediaman Diningrat, Suci pun membuka rahasia yang dia sembunyikan dari Venus, juga Liliana."Ingatan dan penglihatan ku sudah kembali secara bersamaan. Itulah sebabnya aku langsung menghubungi Om Frans untuk mengurus kasus kematian kedua orang tuaku yang sebenarnya sudah ku ketahui sejak lama, seandainya saja aku tidak kehilangan ingatanku!" jelas Suci dengan nada tegas bercampur marah. Tatapannya dingin ke arah Liliana dan Venus secara bergantian."Sekarang, yang ingin aku tanyakan pada kalian adalah, kenapa selama ini kalian membohongiku? Apa semua
Baca selengkapnya
74. DUA WANITA PENUH OBSESI
Setelah melalui perjalanan kurang lebih setengah jam, Venus memarkirkan mobil box yang dikendarainya saat itu di sebuah lokasi yang sama dengan tempat di mana para anak buahnya menyekap Amanda a.k.a Sonia.Kali ini, Venus kembali mendatangi lokasi tersebut bukan untuk menemui Sonia, melainkan Robert.Venus berjalan memasuki sebuah gudang tua terbengkalai di pinggiran kota. Minimnya penerangan membuat Venus harus menyalakan lampu dari ponselnya.Sampai akhirnya, Venus tiba di sebuah gedung lain di area belakang gudang dengan kondisi pencahayaan yang lebih baik.Salah satu anak buah Venus yang berjaga di depan langsung mengawal Venus menuju tempat mereka menyekap Robert.Begitu pintu ruangan itu dibuka, sepasang netra Venus pun menangkap sosok Robert dalam keadaan tak berdaya, terikat kedua tangan dan kakinya di atas sebuah kursi besi yang sudah usang dan berkarat.Tak jauh dari tempat Robert berada, Venus melirik ke arah Sonia yang saat itu sudah tak sadarkan diri dalam keadaan tubuh ya
Baca selengkapnya
75. KRITIS
"Demi mendapatkan kembali Ayahmu, Ningtyas kabur dari rumah sakit jiwa, lalu kemudian, dia membunuh Ibumu..."Mendengar hal itu, seketika cengkeraman tangan Venus di kedua sisi rahang Robert pun mengendur, lalu kemudian terlepas.Tatapan Venus yang bengis berubah lunak. "Jadi, Om tahu siapa sebenarnya kedua orang tuaku?" tanya Venus dengan ekspresi yang sulit diartikan.Robert mengangguk cepat, perubahan ekspresi Venus seketika memberi harapan bagi Robert untuk mampu terbebas dari tempat terkutuk ini."Jika kamu mau, aku akan mengantarmu ke tempat di mana Ayahmu kini berada, tapi, lepaskan aku dan Sonia terlebih dahulu," ucap Robert memberi syarat."Katakan sekarang, siapa sebenarnya kedua orang tuaku? Kita tidak sedang bernegosiasi, Om!" ancam Venus balik yang mulai bisa membaca maksud terselubung dari ucapan Robert.Venus jelas tidak ingin tertipu untuk kesekian kali oleh Robert, Sonia mau pun Hanni, itulah sebabnya, Venus akan lekas menyelesaikan urusannya dengan para manusia laknat
Baca selengkapnya
76. BERPULANG
Malam itu, didampingi Frans, Arman dan juga Kamini, Dandi beserta istri dan satu orang anaknya mendatangi rumah sakit tempat di mana Liliana kini mendapat perawatan intensif.Orang pertama yang memasuki ruangan ICU adalah Frans, karena memang dia lah yang memiliki hutang tanggung jawab untuk menjelaskan semuanya pada Liliana.Saking lemah, air mata Liliana hanya bisa menetes saat Frans menceritakan mengenai kisah masa lalu yang sebenar-benarnya terjadi menimpa bayi laki-laki yang dilahirkan oleh Liliana."La-lu, di-di mana a-nakku se-ka-rang, Frans?" tanya Liliana saat itu."Dia ada di luar, aku akan memanggilnya," ucap Frans seraya beranjak dari ruang ICU.Lelaki paruh baya itu memanggil Dandi yang menunggu di luar dan meminta Dandi untuk masuk.Setelah mengenakan seragam steril, Dandi masuk seorang diri dengan perasaannya yang tak menentu.Antara sedih, bercampur senang dan bahagia.Siapa yang tidak bahagia jika kembali dipertemukan dengan sosok ibu kandung yang sudah melahirkan kita
Baca selengkapnya
77. BERTEMU MANTAN
"Hari ini, Adhiguna akan melaksanakan hukuman mati, Suci," beritahu Frans setelah hampir enam bulan berlalu pasca kematian Liliana.Suci yang ditemui Frans di kantor, tampak tenang dengan tatapannya yang sama sekali tak beralih dari layar laptop di hadapannya.Sejak kehamilannya semakin membesar, Suci terlihat lebih gemuk."Apa, kamu akan tetap melanjutkan rencana kedua untuk memberitahukan Adhiguna bahwa anak yang dilahirkan Liliana bukan anaknya?"Menghela napas berat, Suci menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi kerjanya, lalu terdiam sejenak sambil memandang langit-langit ruangan kantornya.Sudah sejak jauh-jauh hari, Suci dan Frans menyusun rencana ini sebagai pembalasan penutup, atas semua dendam yang dia miliki terhadap Adhiguna.Ya, dengan membongkar fakta bahwa selama ini, Liliana, wanita yang begitu Adhiguna cintai, sesungguhnya sudah mengkhianati pernikahan mereka dengan menjalin hubungan terlarang dengan kakak angkatnya sendiri, yaitu Andro, yang merupakan almarhum Ayah Kan
Baca selengkapnya
78. DIRAMPOK
"Halo, Pah?""Iya, Jasmine, ada apa?""Pah, Jasmine diterima kerja di tempat baru, jadi resepsionis," pekik wanita bernama Jasmine yang terlihat begitu bahagia setelah membaca pengumuman yang tertulis di depan kantor Hotel Butterfly.Dua hari yang lalu, Jasmine baru saja melamar pekerjaan di hotel tersebut yang kebetulan sedang membuka lowongan kerja besar-besaran untuk macam-macam kategori bidang pekerjaan. Dari mulai cleaning service, OB, admin, waitress dan waiter, serta masih banyak lagi lowongan lainnya yang memang dibutuhkan segera mengingat launching hotel akan dilaksanakan satu bulan mendatang.Akan tetapi, dari hal membahagiakan itu, ada hal lain yang lebih membahagiakan hati Jasmine tatkala dirinya mengetahui bahwa Manager hotel tempatnya melamar pekerjaan itu ternyata adalah mantan kekasihnya sendiri semasa SMA dulu.Marcello Antariksa.Lelaki yang dulu pernah mencuri hati Jasmine hingga membuat wanita itu sulit berpaling ke lain hati, padahal, dari segi ekonomi, Mars sama s
Baca selengkapnya
79. PERTEMUAN TAK TERDUGA
Ternyata, Suci memang tidak main-main dalam memberi pelajaran pada orang-orang yang sudah memperlakukan dirinya dengan buruk di masa lalu.Dan hal itu terbukti dari nasib miris yang harus dilalui Venus saat ini, setelah dirinya ditolak dari berbagai perusahaan yang dia datangi untuk melamar pekerjaan.Titelnya sebagai seorang sarjana bisnis, tak cukup membantunya mendapatkan pekerjaan yang layak karena Suci yang telah mem blacklist nama Venus di seluruh perusahaan besar yang ada di Indonesia.Itulah sebabnya, kini Venus harus rela menjalani profesi dadakannya sebagai seorang montir di salah satu bengkel kecil di pinggir jalan raya, setelah dirinya menjadi korban perampokan dua minggu yang lalu.Saat ini, Venus pasrah dengan nasibnya, tanpa berniat untuk melakukan hal apa pun terhadap Suci.Bisa melanjutkan hidup dengan baik dan masih bertemu nasi setidaknya satu hari sekali saja sudah lebih dari cukup bagi seorang Venus.Anggap saja, ini sebagai tebusan atas semua kejahatan yang sudah
Baca selengkapnya
80. MELAHIRKAN
Suci Handini POVHari sudah gelap, saat aku menengoknya ke arah jendela di ruang kerjaku.Bekas hujan tadi sore masih menyisakan air yang mengembun, membasahi dinding kaca besar yang menampakkan gemerlapnya kota Jakarta di malam hari.Berusaha bangkit dari kursi yang kududuki seharian ini, aku merasa perut bagian bawahku sedikit nyeri, membuatku reflek mengelusnya.Bergerak dengan perut buncit yang semakin hari semakin membesar membuatku agak kewalahan.Melalui waktu sembilan bulan dalam kesendirian, selama masa kehamilanku, memang menjadi waktu terberat yang aku jalani.Meski, diriku sudah memperoleh kembali hakku sebagai pewaris Diningrat dan penglihatan ku yang kembali pulih seperti sedia kala, nyatanya, semua itu tak lantas membuat hidupku yang semula gelap menjadi berwarna.Aku bahkan lupa bagaimana caranya tersenyum, dan lupa bagaimana rasanya bahagia.Sejak aku tahu bahwa aku hamil oleh lelaki yang tak memiliki hak secuil pun atas diriku. Lelaki yang sudah dibayar suamiku untuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status