Semua Bab WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN: Bab 81 - Bab 90
104 Bab
81. RUANG VVIP, FLAMBOYAN NOMOR SATU
Marcello Antariksa POVMy SisterKak Mars jadi ke Jakarta hari ini, kan?Hita nginep di rumah Angel ya, ogah tidur di rumah sendirian, iseng!Kemarin aja tetangga bilang ada yang denger kuntilanak nyanyi di belakang rumah.Hiii, serem!Membaca pesan yang dikirim Hita, aku hanya bisa memulas senyum tipis.Ya, hanya Hita satu-satunya hiburan yang kumiliki saat ini. Adikku yang ceriwis itu, adalah alasanku mampu bertahan hingga detik ini.Bertahan, melawan penyakit yang kian menggerogoti tubuhku hari demi hari.Jam kerjaku sudah berakhir. Harusnya, aku sudah bertolak menuju Jakarta sore ini, untuk menemui Bang Kinong.Bang Kinong dan keluarganya pulang karena pengobatan Mba Adiba berjalan lancar di Singapura. Meski katanya belum sepenuhnya pulih, Mba Adiba sudah bisa menjalani rawat jalan di salah satu rumah sakit terkemuka di Jakarta.Keberuntungan luar biasa dalam hidupku bisa mengenal sosok Bang Kinong sejauh ini, setelah beribu kesulitan dan kepahitan hidup aku alami. Karena sosok Ban
Baca selengkapnya
82. APA ADRIAN, ANAKKU?
Raja Venus Diningrat POV"Suruh dia pergi saja, Om. Aku tidak ingin bertemu apa lagi berbicara dengannya."Aku mendengar dengan jelas percakapan antara Suci dengan Om Frans di dalam sana, karena posisi pintu ruang rawat yang memang tidak tertutup rapat sementara aku berdiri tak jauh dari pintu tersebut.Memundurkan langkah dengan kepala yang perlahan menunduk, aku sadar bahwa Suci sepertinya memang sudah sangat-sangat membenciku.Tak ingin membuang waktu lebih lama, menunggu sesuatu yang memang tak akan pernah ku dapatkan, aku pun memutuskan untuk pergi.Mungkin kali ini, aku tak akan lagi berharap apa pun pada Suci dan hanya bisa berdoa, semoga kelak wanita itu bahagia menjalani kehidupannya di masa depan.Saat itu, aku masih berjalan di tengah lorong sepi rumah sakit menuju pintu keluar dari bagian ruangan VVIP yang terdapat sepuluh kamar rawat.Dan keberadaan seorang lelaki yang berdiri di ambang pintu ruang bagian VVIP tersebut jelas mengejutkanku. Membuat langkahku pun terhenti s
Baca selengkapnya
83. AIR MATA MARS
"Hidupku dan Suci sangat bahagia saat ini, jadi, jangan coba macam-macam dengan kami! Camkan itu!"Di sepanjang perjalanan menuju area parkir rumah sakit, perkataan terakhir Venus terus saja terngiang dalam benak Mars. Berputar-putar di kepala, bahkan hebatnya, perkataan itu seolah menjelma menjadi jarum-jarum tajam yang menusuk hatinya.Sakit.Itulah yang Mars rasakan saat ini.Melangkah lebih panjang, dengan kedua tangan yang terkepal kuat di sisi tubuhnya, Mars berusaha untuk tegar, meski pada akhirnya, bendungan air mata yang sejak tadi sudah memenuhi pelupuk matanya tak mampu dia tahan lebih lama.Memasuki salah satu toilet umum pria, Mars menutup pintu bilik toilet itu rapat-rapat dan menumpahkan segala kepedihan hatinya di sana.Dengan tubuh bersandar di balik pintu toilet, Mars menangis dalam diam.Tetesan air matanya mengalir bak anak sungai yang deras.Kenapa rasanya seperti ini, ya Tuhan?Kenapa harus sesakit ini?Bahkan, rasa sakit yang aku rasakan saat ini lebih dari rasa
Baca selengkapnya
84. BERSATUNYA KEMBALI AYAH DAN ANAK
"Assalamualaikum.""Waalaikum salam."Ketika Dandi datang, Suci sedang sendirian sambil menimang-nimang bayi laki-lakinya di dalam ruang rawat.Didampingi Frans yang langsung memperkenalkan Dandi pada Suci, seketika ruangan rawat itu pun dipenuhi dengan tangis haru penuh kebahagiaan.Setelah begitu banyak hal yang mereka bicarakan melalui sambungan seluler selama ini, baru inilah kali pertama Suci dan Dandi bertatap muka secara langsung.Jika di video call wajah Dandi dengan kulitnya yang kecoklatan itu terlihat sangar, tapi aslinya, wajah Dandi terlihat lebih ramah, dan tentunya baik.Ya, meski baru mengenal sosok sang Kakak belum lama ini, namun Suci yakin bahwa Dandi adalah lelaki yang baik dan itu terbukti dari kesetiaan Dandi mendampingi Adiba istrinya menjalani pengobatan di luar negeri.Meski kini kondisi kesehatan Adiba sudah jauh lebih baik, namun yang Suci tahu, akibat menjalani kemotherapi dan pengobatan lain di Singapura sejauh ini, sangat mempengaruhi perubahan fisik Adib
Baca selengkapnya
85. MAK COMBLANG
JasmineKamu kemana Mars?Aku cari-cari kamu di rumah sakit tapi nggak ada.Adrian harus dirawat, aku menginap di rumah sakit.Saat itu, Mars baru saja selesai bersih-bersih.Masih dengan keadaan tubuh atasnya yang shirtless, Mars melempar kembali ponsel di tangannya usai membaca pesan dari Jasmine.Kini, Mars sudah ada di rumah Kinong.Rumah lama yang dulu sempat menjadi tempat tinggalnya juga saat dia diusir oleh pemilik kontrakan karena tak mampu membayar.Sejak Kinong mengetahui latar belakang keluarganya yang asli di mana dirinya ternyata memiliki seorang adik perempuan, Kinong pun memutuskan pindah ke rumah baru yang sampai detik ini belum Mars ketahui lokasinya karena Kinong yang memang belum memberitahunya.Jadilah, rumah lama Kinong sekarang dialihkan sebagai kantor cabang Hotel Butterfly jika ada rapat-rapat dadakan dengan para penanam modal.Masih dengan rambutnya yang basah, usai berpakaian lengkap, Mars beranjak ke pantry untuk mengambil minum karena dia hendak minum obat
Baca selengkapnya
86. PEDOFIL
"Siapa? Antariksa?" pekik Suci terkaget-kaget."Ya, namanya Antariksa. Panggilannya, Atta. Dia manager operasional di Hotel Kakak di Puncak, lulusan S2 management bisnis," jawab Kinong a.k.a Dandi setelah dirinya mulai membuka percakapan dalam misi perjodohannya dengan Suci, meski harus sedikit berbohong dengan ucapannya, Dandi bahkan tak perduli.Jangankan S2, S1 aja, Mars belum lulus, hahaha...Gumam lelaki itu dalam hati.Saat itu, Suci yang memang sudah sehat setelah dua minggu berlalu pasca persalinan cesarnya, tampak merapikan pakaian si kecil ke lemari. Mereka baru saja pulang dari rumah sakit untuk check up jahitan."Kakak ini ada-ada aja sih, pake jodoh-jodohan segala. Ya, kalau cuma sekadar kenalan biasa sih Suci mau, tapi untuk dijodohin, NO-NO-NO! Oke?" tegas Suci dengan gelengan kepala tiga kali mengikuti kata No yang dia ucapkan."Ya, soal jodoh kan itu udah rahasia yang Maha Kuasa, semua emang bermula dari perkenalan, Suci cantik," ujar Kinong dengan rayuan mautnya. "Bt
Baca selengkapnya
87. MENINJAU HOTEL
Ini hari pertama Dandi kembali meninjau beberapa perusahaan milik keluarga Diningrat yang memang sejauh ini diawasi oleh Suci dan Frans.Setelah berkeliling Jakarta, mendatangi satu persatu perusahaan milik keluarganya, kini waktunya Dandi bertolak munuju puncak untuk meninjau keadaan Hotel yang selama ini dikelola oleh Mars.Hotel Butterfly milik Dandi berkembang pesat dan ramai pengunjung setiap harinya. Semua karena harga yang mereka tawarkan untuk para pengunjung relatif murah dengan segala fasilitas mewah kelas atas yang mencukupi.Belum lagi soal pelayanan yang oke punya dan beberapa menu makanan yang memang berbeda rasa dari yang lain, di mana salah satunya adalah menu nasi goreng Planet usungan Mars di Kafe Butterfly.Menu Nasi Goreng Planet laris manis setiap hari dan menjadi menu favorit bagi para pengunjung hotel.Bahkan tak tanggung-tanggung, omset penjualan nasi goreng Planet kadang melebihi omset yang diperoleh dari omset utama Hotel di penginapan.Hari itu, Dandi didamp
Baca selengkapnya
88. FOTO MESRA
Sore itu, karena waktu bekerja Jasmine sudah selesai, lalu Jasmine pamit izin pulang pada Suci, tanpa disangka, Suci justru malah ingin ikut dengan Jasmine untuk mampir ke kost-kostan Jasmine yang letaknya tak jauh dari area Hotel.Saat itu, Suci hanya meminta izin pada Dandi melalui pesan singkat yang dia kirimkan pada sang Kakak.Merasa suntuk setelah seharian ini terus bekerja, Suci hanya ingin mencari angin segar di luar. Menikmati pesona alam puncak lebih dekat.Sebelum pulang, Jasmine sempat mengajak Suci mampir ke resto Hotel, karena Jasmine hendak memesan nasi goreng Planet untuk menu makan malamnya nanti."Biasanya kalau udah di kostan, gue males keluar. Apalagi kalau udah malem di sini tuh dingin banget kan, makanya gue langsung sekalian beli makan aja sambil jalan pulang," ucap Jasmine bercerita. "Btw, lo juga udah gue pesenin satu porsi, nanti kita makan bareng aja di kostan nasi gorengnya. Yakin deh, lo pasti bakal ketagihan," tambah Jasmine yang memang sangat menyukai na
Baca selengkapnya
89. PESAN BALASAN TERE
Setelah mendapat nomor ponsel Tere, lalu Suci menghubungi sang sahabat, kini, setelah satu minggu berlalu pasca mereka mulai kembali berhubungan, Suci dan Tere pun akhirnya memiliki waktu untuk bersua.Bertempat di salah satu mall elit di kawasan Jakarta Pusat, Suci tampak menunggu kedatangan Tere di salah satu restoran cepat saji yang terdapat di dalam mall.Hari ini kebetulan wekkend dan Suci sedang tidak ke kantor. Itulah sebabnya, Suci turut membawa serta baby kembarnya yang kini sudah dia beri nama Yohan dan Yolanda.Meninggalkan Yohan dan Yolanda sejenak bersama para pengasuh yang menjaga mereka di salah satu wahana bermain khusus bayi, Suci meluangkan waktu untuk bertemu dengan Tere.Setelah kurang lebih lima belas menit menunggu, akhirnya Tere pun datang juga.Melihat kondisi Tere yang tengah mengandung, Suci jelas terpekik girang."Ya ampun, Re? Lo isi? Berapa bulan?" tanya Suci antusias."Jalan enam," jawab Tere sumringah usai dirinya dan Suci saling cipika-cipiki dan berpel
Baca selengkapnya
90. DINNER
Rencana Dandi untuk mempertemukan Suci dengan Mars gagal hari itu, dikarenakan Suci yang tak kunjung muncul ke ruang kerja Dandi.Nyatanya, Suci malah mampir ke kost-kostan Jasmine, yang baru Dandi ketahui adalah teman kuliah Suci dulu.Jadilah, Dandi pun kini harus kembali memutar otak mencari waktu yang tepat untuk mempertemukan kembali Suci dengan Mars secara kebetulan, karena Suci yang memang terus saja berkelit setiap kali Dandi mengajak sang adik menemui Mars.Dan kedekatan yang terjalin di antara Suci dengan Gio akhir-akhir ini justru membuat Dandi jadi semakin pusing tujuh keliling.Alhasil, usai berembuk bersama Adiba dan Frans, akhirnya, Dandi dkk memutuskan untuk mempertemukan Mars dan Suci di acara makan malam keluarga di mana Dandi dan Adiba hendak merayakan anniversary pernikahan mereka.Menyiapkan segalanya dengan matang, Dandi tentu tak ingin rencananya kali ini gagal lagi.Lelaki itu bahkan rela mengeluarkan kocek dengan jumlah fantastis hanya untuk menyewa sebuah res
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status