Semua Bab Talak Di Hari Kematian Putriku.: Bab 101 - Bab 110
203 Bab
Firasat.
Talak bab 101'Sayang, jika kelak aku tak ada. Kau harus tetap hidup dengan baik, lupakan aku, dan jalani hidupmu bersama wanita lain.'Sean menarik napas panjang. Teringat ucapan istrinya tadi, entah kenapa dia merasa, kalau wanita yang dia cintai itu, seperti meninggalkan sebuah pesan. "Sayang, coba lihat. Aku berhasil membuat black forest. Rasanya juga enak, hanya sedikit pahit. Gak apa, aku akan terus belajar sampai berhasil. Saat ulang tahunmu nanti, pasti aku bisa membuatkannya untukmu, dengan rasa yang pas dan tidak pahit lagi." Rani berkata sambil menyuapkan sepotong kue, ke mulut suaminya. Sean tersenyum, setelah merasakan kue buatan istrinya. Saat ini dia semakin berdebar, melihat senyum di wajah Rani. Debar yang tidak dia mengerti, hanya terasa sedikit ketakutan. "Aku rasa kebanyakan coklat atau pewarna coklatnya, Sayang. Coba kurangi komposisi cokelatnya, atau ganti merk coklatnya." Mendengar saran suaminya. Rani menganggukkan kepala, dia akan melakukan seperti yang Sea
Baca selengkapnya
Aku Belum Gila.
Talak bab 102"Mimpi apa aku, punya Abang ipar sepertimu, Mik. Benar ini pasti mimpi, begitu bangun semua akan baik-baik saja." Sean mengusap wajahnya. Sedangkan Miko, terlihat jauh lebih frustasi lagi. "Kau pikir aku mau menjadi iparmu. Ampun, bisa-bisanya. Aku punya adik ketemu gede, kalau Kak Shima Tau. Entah apa yang akan dia katakan. 'Aku suruh cari istri, Miko. Bukan cari adik perempuan.' Miko mengelengkan kepala. Setelah membayangkan. Apa yang akan di katakan, oleh kakak perempuannya. "Aku juga berharap ini cuma mimpi. Begitu bangun, mimpi buruk ini akan berakhir," ujar Miko lirih."Kalian keterlaluan, kalau tak suka kita batalkan saja. Aku juga tak mau, punya kakak laki-laki. Apalagi punya suami sepertimu!" pekik Rani di depan wajah Sean dan Miko.Melihat Rani merajuk, kedua pria itu berlari mengejar. "Bukan begitu, Sayang. Aku dan Miko hanya belum siap, jika harus menjadi saudara ipar, iya kan Miko?" Sean bertanya, sambil menyikut sahabatnya. "Iya, memang begitu." Miko menj
Baca selengkapnya
Lupa Pulang.
Talak bab 103 (Lupa pulang)"Tidak mungkin, pertama, saat ini dia berada di penjara. Kedua, sekarang dia pria yang sudah miskin, jadi aku tak yakin dia bisa, membayar orang untuk menculikku. Sedangkan adiknya, sudah lama tak terlihat batang hidungnya." Rani memikirkan Della. Sejak terakhir mereka bertemu, wanita itu tak pernah mendatanginya lagi."Benar juga. Jadi sudah pasti mantanmu itu, bukan orangnya. Kalau begitu, coba pikirkan lagi, siapa kira-kira, orang yang berniat menculikmu?." Rani mencoba memejamkan mata. Untuk berkonsentrasi, tapi tiba-tiba, suara Gilang menghentikan niatnya. "Sudah waktunya masuk kelas. Kau tak mau kan? Aku tendang dari kelasku." Rani dan Marco mendengus kesal. Sedangkan Gilang terlihat santai, saat meninggalkan mereka berdua."Dosen gak ada akhlak. Muridnya dalam masalah, tapi dia masih berwajah dingin," umpat Rani."Kalian tak akan menemukan apa-apa. Kalau hanya duduk merenung begitu, gunakan otak, pasti ada jejak yang tak sengaja di tinggalkan. Cari
Baca selengkapnya
Kemarahan Sean.
Talak bab 104"Sial, dimatikan lagi ponselnya. Cari dimana posisi terakhir dia berada."Sean memberi perintah. Dengan cepat anak buahnya kembali membuka laptop. Tak lama Sean sudah menerima alamat, tempat istrinya berada. "Perusahaan WERANI, jadi dia benar-benar tak keluar dari tempat itu. Pergi kesana, cepat!"Tanpa menunggu lama dua mobil melaju kencang. Ke perusahaan Wendi, Rani yang sedang memasak air tak menyadari, kalau singa tampannya sedang marah besar. Dia sedang mengaduk mie dalam cup, saat terdengar panggilan, dari depan pintu ruangannya."Apa Sekuriti tau, masih ada orang di dalam? Tapi kan. Tak ada yang tau aku datang, kecuali Wendi." Rani membuka pintu. Dia terkejut saat melihat, sorot mata penuh amarah suaminya. Tanpa bersuara dia kembali masuk, duduk di sofa dan mengaduk mie, yang di siram dengan air panas. "Apa ini yang kau inginkan? Pergi tanpa memberi kabar sama sekali. Ponselmu mati, tak ada yang bisa dihubungi, begitu juga dengan Wendi. Jika tak senang kau bisa b
Baca selengkapnya
Maafkan Aku.
Talak bab 105 Sean menatap pintu kamar yang tertutup rapat. Awalnya dia ingin juga, menemani istrinya saat di periksa, tapi Marco berkata 'Aku juga ingin tau keadaan Rani. Lebih baik kita sama-sama, melihatnya saat di periksa.'Sialan, Marco pasti tau. Kalau dia tak akan membiarkan, pria yang memiliki perasaan pada istrinya itu, melihat tubuh Rani. "Kau boleh terus bermimpi, ayo kita keluar.Enak saja mau ikut melihatnya." Sean menarik kerah Marco. Kemudian membawanya keluar kamar, namun dia tak tau, kalau Marco tersenyum karena berhasil membawanya pergi. 'Cinta benar-benar membuat, seorang pria seperti dewa. Menjadi bodoh karena asmara.'"Apa yang kau pikirkan, Marco?" Mendengar pertanyaan Sean. Marco segera menyembunyikan, senyuman di wajahnya. "Apa, aku tak berpikir apa-apa. Hanya saja perutku lapar, biasanya Rani punya banyak simpanan, biskuit atau roti. Beri aku sedikit saja, Sean. Perutku benar-benar melilit, seharian ini Rani memberiku tugas, yang membuat kepalaku pusing. Suda
Baca selengkapnya
Kejutan Untuk Rani.
Talak bab 106 "Ini sangat bagus, kau memang selalu bisa aku andalkan, Miko." Miko mendengus kesal mendengar ucapan Sean. Tentu saja bagus, karena dia sudah merencanakan, semua ini sejak lama. Hanya saja calon istrinya yang tak nongol-nongol. "Mungkin saja, calonmu itu anak Sean dan Rani, Miko." Sean dan Miko berbalik. Walau sudah bisa mengenali suaranya, tetap saja mereka ingin melihat orangnya. "Tante Stella?"Stella tersenyum saat melihat, tatapan Sean dan Miko. "Tante kebetulan lewat. Melihat mobil kalian jadi ingin melihat, apa yang kalian lakukan di kafe ini. Ini bagus banget, kejutan untuk Rani?"Stella bertanya meski dia sudah melihat. Ucapan selamat datang untuk Rani, meski belum terpasang. "Tante tidak menyangka sama sekali. Kalau kau bisa romantis juga, Sean." Mendengar pujian Stella. Sean tertawa canggung, sedangkan Miko hanya bisa tersenyum getir. 'Romantis dari Hongkong, bisanya mencuri ideku,' keluh batin Miko."Kalau begitu kalian lanjutkan saja. Tante masih ada urusa
Baca selengkapnya
Rani Menghilang
Talak bab 107 "Perfect, aku suka banget. Rani pasti akan sangat terharu melihatnya, terima kasih, Miko." Sean tersenyum dengan sangat bahagia. Begitu juga dengan Miko, walau perasaannya sedikit tak rela. Idenya justru menguntungkan pria lain."Semoga Rani senang juga, apa kau sudah menghubunginya? Jam berapa acara kau mulai?" tanya Miko. "Jam lima aku sudah ada di sini, tugasmu selanjutnya membuatnya datang ke mari. Buat alasan agar dia datang sendiri, agar kejutannya semakin bagus."Mendengar ucapan Sean, Miko hanya bisa menarik napas panjang. Ternyata tugasnya belum selesai, tapi melihat hasil pekerjaannya dia sangat puas. "Ok, aku akan membuat dia datang kemari. Kau harus bersiap-siap."Miko membantu Sean menyelesaikan pekerjaan terakhirnya. Mereka tersenyum begitu semua selesai, hamparan karpet merah yang terbuat dari kelopak bunga mawar, sudah siap untuk menyambut Rani."Ok, sekarang aku akan menemui Rani. Sebaiknya kau bersiap, aku rasa dia sudah bosan menunggu. Alasanmu bertemu
Baca selengkapnya
Diculik Lagi.
Talak bab 108 Rani menarik napas panjang. Kalau dia tau, menunggu Sean akan selama ini. Lebih baik dia melanjutkan shoping, walau tanpa suaminya. Kini menyesal pun sudah tidak berguna, nyatanya dia sudah berjanji, menunggu suaminya kembali. "Bosan banget, lebih baik aku jalan keluar sebentar." Rani membuka pintu dan ketemu Jesi. Dia ingin bilang, kalau mau beli camilan, tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ternyata ada pesan masuk, Rani terbelalak melihat foto Sean. Di sebuah kafe dengan suasana romantis. Ada rangkaian bunga mawar merah yang sangat besar. Rani tak menduga Sean membohonginya, mengatakan ada pertemuan dengan rekan bisnisnya. Kemudian memintanya menunggu, seperti orang bodoh. 'Aku ingin tau, wanita seperti apa yang menarik hatinya? Sampai sedemikian rupa.' ujar Rani dalam hatinya. "Bu Rani mau kemana?" tanya Jesi tapi tak mendapat jawaban.Rani segera pergi ke alamat, yang di berikan oleh pengirim pesan. Dia penasaran, siapa wanita yang ternyata dicintai suaminya. Begi
Baca selengkapnya
Di Selamatkan.
Talak bab 109 "Dokter, tolong dia. Cepat!" Wendi berteriak. Dia panik saat melihat, Rani terkulai lemas di pelukan Sean. Untungnya mereka sudah memasuki parkiran rumah sakit, jadi Rani bisa langsung di tangani."Minta dia keluar." Rani memegangi kain di tubuhnya. Dia tak mau Sean melihat keadaannya, tapi pria itu seolah tak ingin mengerti. Dalam pikirannya dia ingin, mendampingi sang istri, tapi yang dipikirkan Rani berbeda. Dia tak mau Sean melihat, cupang yang mungkin di tinggalkan Zacky. "Keluar!"Rani histeris karena Sean keras kepala. Sedangkan dokter dan perawat, seolah memaksanya, untuk menyingkap kain di tubuhnya. "Sean, kau keluar dulu. Biar Tante yang mengurusnya." Rani terbelalak saat melihat, Stella yang baru datang. Hatinya hancur, melihat wanita itu yang akan memeriksa. "Tidak!"Rani semakin erat menutupi tubuhnya. Dia tau siapa Stella, bisa jadi apa yang akan dia lihat. Akan tersebar suatu hari nanti. "Wendi, tolong aku!" Wendi bergegas masuk, begitu mendengar teriak
Baca selengkapnya
Jatuhnya Sang Istri.
Talak bab 110 "Kak, aku tak mau pergi. Biarkan Marco yang mengurusi masalah ini, aku akan menemanimu saja," pinta Wendi. Saat Marco menarik tangannya, untuk segera mengikutinya pergi."Kau harus mulai bertanggungjawab, Wendi. Semalam saja aku melihatmu, begitu santai saat menekan detektor bom itu. Marco akan menunjukkan, seberapa besar masalah yang kau buat." Rani segera meminta Marco, untuk membawa Wendi pergi.Ruangan itu kembali sunyi. Hanya tinggal Rani yang sedang, menatapi langit-langit kamar rumah sakit. Saat ini dia kembali teringat, senyum Sean waktu memeluk Bianca, sesaat sebelum dia diculik. "Senyummu tak bisa berbohong, Sean. Wanita itu memiliki, tempat tersendiri di hatimu. Tak perduli meski dia, pernah mengkhianatimu." Rani mengambil kunci mobil, Sean. Berniat untuk mengembalikan pada pria itu, saat turun dari tempat tidur. Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Miko menyembulkan kepalanya. Dia terkejut saat bertemu pandang dengan Rani. "Maaf, aku kira kau sedang tidur. Anak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
21
DMCA.com Protection Status