Semua Bab Rahasia Ayah Anakku: Bab 121 - Bab 130
203 Bab
Bab 121. CRASH AGAIN
"Pak Nick, ada yang ingin saya bicarakan dengan Bapak." "Baiklah, kita ke tenda darurat," ajak Nick sambil melangkah terlebih dahulu menuju tendanya.Nick sedang berada di lokasi kecelakaan.Petugas evakuasi yang terdiri dari gabungan petugas tanggap darurat dan petugas pelayanan kesehatan sedang melaksanakan tugas menyelamatkan para korban kecelakaan yang terjadi di tambang. Petugas investigasi pun sudah sibuk sejak ini mereka menemukan adanya kejanggalan di lokasi ledakan. Begitu sampai di tenda yang dimaksud, Nick segera mempersilahkan sang officer untuk duduk."Apa yang ingin Bapak sampaikan?""Kami hampir bisa memastikan bahwa apa yang terjadi bukan kecelakaan biasa akan tetapi kecelakaan yang sengaja direkayasa." "Maksudmu ada yang dengan sengaja ingin mencelakakan teman sendiri di proyek ini?" "Motifnya masih harus kami telusuri, akan tetapi yang pasti bukan kecelakaan biasa!"Nick mengangguk. "Secepatnya kumpulkan bukti, besok siapkan di meja saya." "Baik Pak, saya p
Baca selengkapnya
Bab 122. IRONIC
"Saya tahu, Ibu sedang berduka dan ingin bersama dengan orang-orang tersayang, kapan pun kalau Ibu berubah pikiran, Ibu bisa hubungi saya." Dengan berurai air mata Bu Ariyanto menganggukkan kepala. Akhirnya Nick pamit undur diri setelah memberikan tunjangan tunai dalam amplop yang cukup tebal. Suasana hati Nick makin menurun demi melihat kehidupan keluarga Ariyanto. Secara manusia sangat bisa dimaklumi jika istrinya terpukul, bagaimana bisa menghidupi tiga anak kecil yang masih membutuhkan banyak biaya untuk susu, pampers, makanan, sekolah, dan lain lain. Ironis!Dia yang berkecukupan di diagnosa dokter tidak bisa memiliki keturunan, alm Ariyanto yang harus berjuang untuk makan meninggalkan tiga orang anak balita! Semoga istri alm Ariyanto berubah pikiran dan bersedia memberikan salah seorang anaknya untuk Nick. Bagi Nick jika tidak memiliki anak kandung, setidaknya ada anak angkat yang akan meneruskan hasil kerja kerasnya. 'aku akan berusaha melunakkan hati Kania agar mau
Baca selengkapnya
Bab 123. POSSIBLE (?)
"Aku tidak peduli siapa yang memang salah, begitu ada lagi wanita yang tak kuinginkan di kamarku, aku akan langsung memperkarakan kalian karena tidak menjaga kerahasiaan data pengunjung dengan benar!" Resepsionis itu mengangguk dengan takzim. "Kau tahu berapa denda yang harus kalian bayar jika itu terjadi?" Kembali resepsionis itu menggeleng. Nick pun tidak meneruskan pembicaraan mereka, 'belum tentu juga gadis itu yang salah,' batinnya lalu Nick langsung membalikkan badannya dan meninggalkan gadis resepsion yang memandangnya dengan mata bermimpi. Kembali Nick berjalan cepat menuju ke kamarnya yang baru. Sampai di kamar Nick masuk dan langsung berjalan lurus ke kamar mandi. Nick mandi lalu merebahkan diri di ranjang. Kelelahannya sudah mencapai puncak. Nick tahu kalau hanya fisik yang lelah saja tidak akan seperti ini rasanya, tapi ini adalah gabungan lelah jiwa dan raga. sejak menemui istri alm Ariyanto, Nick merasa betapa banyak ketidakadilan yang ada disekitarnya.Sebelum
Baca selengkapnya
Bab 124. FINALLY
"DI RUMAH SAKIT?" "I-iya Tuan, Non Kania di rumah sakit." "Sejak kapan, Bi?" "Sudah mulai kemaren Tuan, Non Kania itu dari kecil nggak pernah sakit tahu-tahu kok langsung opname.""Kemaren?" Nick langsung sibuk membuka pesan pesan dari Kania, dan ternyata memang pesan Kania itu bukan hari ini, tapi sudah dari kemarin.Nick langsung mencari tahu dimana Kania opname, walau dia merasakan tubuhnya sangat lelah akan tetapi tidak mungkin Nick bisa tidur jika belum tahu keadaan Kania yang sesungguhnya..Sebelum meninggalkan kamar Nicho, Nick mencium rambut halus yang memiliki harum yang khas, seketika Nick ingat bahwa dia pernah merasa harum Kania menenangkan, ternyata itu wangi baby, wangi Nicho.Nick berdiri diam, tak bergerak sedikitpun, dia masih merasa takjub mendapati kenyataan bahwa dia memiliki seorang anak laki-laki, darah dagingnya sendiri. "Jaga Nicho, jaga rumah baik-baik Bi, aku pergi ke rumah sakit dulu." "Baik Tuan." "Tidak ada titipan untuk nyonya?" "Oh iya, ada Tua
Baca selengkapnya
Bab 125. DELIRIOUS
"Sakitku sudah mendingan, ehm.. sebenarnya saat aku tahu kau tidak lagi bisa memiliki keturunan, aku sudah ingin mengatakannya tapi saat itu kau seperti berusaha menjauhiku_""Niaa.." Nick berusaha memotong kalimat Kania, tapi gagal, Kania terus berbicara tanpa titik koma. " Jadi aku berpikir jika aku mengatakan tentang Nicho bisa jadi kau akan menganggap itu sebagai modus, masa iya saat kamu di diagnosa mandul, aku datang bawa anakmu, kebetulan banget kan," Kania bercericau seperti orang menggigau."Kita tunda dulu pembahasan yang ini, aku ingin tahu tentang kondisimu yang sesungguhnya," kembali Nick mengulang pertanyaannya.Kania menggigit bibirnya, tanda bahwa dia masih amat resah. "Aku nggak apa-apa Nick. Aku hanya ingin kau tahu bahwa yang terjadi dengan yang kuinginkan tidaklah sama, tapi mau bagaimana lagi?" Nick menangkup dagu Kania. "Nia, tatap mataku! Yang lain kita bahas nanti, sekarang aku hanya ingin tahu tentang sakitmu, clear?" Kania menatap Nick dengan mata berkac
Baca selengkapnya
Bab 126. EMOTIONAL
Kania hanya mengangguk. Nick mengira Kania setuju sepenuh hati dengan apa yang diusulkannya, ternyata Kania membalikkan badan membelakangi Nick, lalu menutup mata. "Niaaa." Kania menjawab dengan gumaman, "ngantuk.""Niaa, ayolah kok jadi ngambek." "Nggak ngambek, Nia memang ngantuk, kamu pulang dulu aja, makasih sudah datang jenguk Nia," makin lama suara Kania makin pelan. Nick langsung membopong Kania lalu membawa ke kursi tamu yang tersedia. Nick tetap menahan Kania dalam pelukannya. Mereka berpandangan. "Aku melintasi ribuan kilometer untuk melihatmu, menemanimu, jangan abaikan aku." Kania tidak menjawab hanya memandang dengan bibir bergetar. "N-nia nggak mau dikasihani." "Whatt? Siapa yang bilang kasihan sama kamu?""Kania bukan wanita lemah, nggak apa-apa katakan saja yang sebenarnya, Nia bisa menerima." Mendengar perkataan Kania sorot mata Nick seketika memancarkan amarah. "Aku tahu kamu lagi sakit tapi itu nggak bisa jadi alasan buat ngomong yang nggak masuk akal
Baca selengkapnya
Bab 127. ENGAGEMENT
"Maksudku.." "Kalau kemaren-kemaren aku memang masih bimbang dengan keputusanku, akan tetapi sekarang tidak lagi! Kita akan selalu bersama, jadi kau harus terima bahwa tempatmu disisiku!" "Nick_" Belum juga Kania bersuara Nick sudah memotongnya."Jangan bermimpi untuk melepaskan diri dariku, jangan berusaha untuk pergi karena aku akan mengejarmu, terimalah takdirmu bahwa kau terjebak bersamaku!""Nick.""Aku menyayangimu tanpa syarat dan kau harus terima itu!""Nick, dengar dulu." "Kita akan menikah satu jam lagi dan ini tidak untuk diperdebatkan!" Nick langsung berjalan mondar mandir sambil menelepon. Kania memang melihat Nick sedang menelepon yang Kania tidak tahu adalah siapa orang yang Nick telepon."Gunakan pengaruhmu, Tom! Terserah yang penting satu jam lagi!" Nick menutup teleponnya dan masih gelisah seakan ada yang masih tersimpan dan menunggu untuk diledakkan. Kania yang melihat kekasihnya begitu gelisah dan tidak merespon panggilannya langsung berpikir bagaimana caran
Baca selengkapnya
Bab 128. Match
"Aku nggak mau tahu, jangan sampai Kania yang akan memenangkan sidang berikutnya!" Teriak Sonya. "Betul, kamu harus berusaha lebih keras Bram!" Mertua Bram, Ibu Emy ikut ikutan mencerca Bram dengan hal yang di ulang-ulang. "Kalian lihat sendiri, pengacara Kania itu Richard Wang!" Bram membela dirinya. "Memangnya kenapa kalau Richard Wang? Pengacara kita juga hebat kan?" Kembali Sonya berceloteh yang makin membuat Bram geram. 'Enak saja dia ngomong, memang pengacara itu gratis, aku aja bayar udah habis ratusan juta, kalau diterusin bisa miskin,' batin Bram."Aku berani membayar pengacara mahal karena aku memperkirakan hanya beberapa bulan sudah selesai, kalau ternyata sebegini lamanya ya terlalu besar uangnya yang harus aku bayarkan!" Bram berusaha menerangkan dengan menahan emosinya menghadapi dua wanita sejenis yang senang sekali menyusahkan hidupnya."Ya udah pakai uang perusahaan aja kan, Beres!" "Sembarangan kamu, jangan bikin kacau keuangan perusahaan!" "Halah Bram, kam
Baca selengkapnya
Bab 129. NOT THIS TIME.
Di rumah sakit yang tenang, tiba-tiba datang serombongan orang dengan belasan koper besar, mereka dihadang oleh petugas keamanan. "Jam besuk telah usai, hanya boleh masuk bergantian satu demi satu." "Bagaimana bisa? Kami memenuhi undangan pesanan dengan harga tak terbatas, jadi kami harus all out you know?" kata seorang pria dengan dandanan flamboyan yang sangat feminin.Alis petugas keamanan pun terangkat melihat gaya gemulai pria di hadapannya. "Kalau Bapak koordinatornya tolong diatur sendiri, yang pasti tidak boleh masuk lebih dari satu!" Nampak wajah sang pria gemulai itu cemberut. "Okay, tolong antar saya masuk." Nampak pria gemulai itu membawa sebuah koper yang paling besar dan paling mewah."Silahkan." Pria gemulai pun masuk mendapati sang miliarder tampan sedang memegang tangan calon mempelainya, mereka saling memandang tanpa menghiraukan sekeliling."Ehm..ehm." Pria gemulai itu mengeluarkan suara. Lalu dia melihat miliarder yang tampannya kebangetan sedang memandangn
Baca selengkapnya
Bab 130. ALMOST
Nick mendekati Kania akan tetapi tidak menjelaskan apa-apa, Nick hanya menggenggam jemari Kania.Melihat itu Lexy mundur teratur, sambil membawa koper besarnya. "Saya permisi dulu ya, terima kasih Mr and Mrs Sebastian," ujar Lexy sambil melambaikan tangannya. Nampak Kania membuka mulutnya, sepertinya ingin menyangkal tapi dalam sekejap Nick mengecup bibir Kania hingga tidak ada kata yang terucap dari bibir Kania.Lexy sejenak terdiam melihat love language Nick yang parah. 'gimana rasanya dibucinin miliarder tampan kayak gitu, seandainya aku di posisi Kania, wow bisa mati dengan senyum di bibirku."Oke Lexy, thank you," Nick mengucapkan terima kasih sebagai tanda waktu Lexy sudah habis. Lexy pun menganggukkan kepala dan berlalu dari hadapan pria impiannya.Sepeninggal Lexy, Nick akan menelepon seseorang ketika notifikasi terdengar. Jadinya Nick mengangkat teleponnya. "Beres Tom?" "Beres Bos." "Bagus, jadi semua sudah beres? Sudah hubungi rumah sakit?" "Sudah, semuanya beres,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
21
DMCA.com Protection Status