Semua Bab Rahasia Ayah Anakku: Bab 21 - Bab 30
203 Bab
Bab 21. HANDSOME
Setelah menangis semalaman karena perasaan bersalahnya pada Nicho bercampur perasaan sedih dan merana, kini Kania sedang mendinginkan matanya agar tidak kelihatan bengkak dan sembab. Ia menaruh sendok yang baru saja ia ambil dari dalam kulkas. “Non mau sarapan apa? Biar Bibik siapkan,” tanya Bibik yang sudah sibuk di dapur.“Roti bakar aja Bik sama kopi. Kania harus berangkat lebih pagi karena ada acara penting hari ini,” ucap Kania masih pada posisinya berdiri.“Apa itu akan berhasil?” tanya Bibi sambil mengambil selembar roti tawar dan mengolesinya dengan selai strawberry.“Acaranya Bik? Yah pasti berhasillah Bik, semua orang yang kebagian tugas nggak berani main-main."Kania menjawab santai. Gerakan Bibik terhenti.Bibik menengadah lalu meletakkan ujung jarinya di mata. Tahulah Kania apa yang Bibik maksud. "Oalah sendok ini, Bik?”Kania tersenyum dalam hati, ya jelaslah Bibik nanya matanya yang bengkak...kan Bibik nggak tahu tentang acara besar yang ditanganinya.“Iya.”“S
Baca selengkapnya
Bab 22. ACTUALLY
"Aku sudah melihatnya, dia benar-benar tampan bak pangeran negri dongeng!” Sambil bekerja mereka bersenda gurau, bergosip tentang bos Antampura yang cakepnya minta ampun.“Aku baru lihat dari belakangnya saja, sudah merinding. Bahunya itu loh, kekar dan tegap oh ... dari luar saja penampakannya sudah begitu. Apa lagi kalau nggak pakai apa-apa?”"Polosan maksudmu?""Yap, polosan.""Tak terbayangkan."Para pegawai itu semakin heboh bergosip ria, Kania yang berdiri tak jauh hanya mendengarkan saja tanpa ingin tahu lebih lanjut karena baginya satu satunya pria tertampan hanyalah PRIA SEMALAM-NYA.Kania tertunduk dengan senyuman kecil di wajahnya, ingatannya melayang ke sosok kekar dengan tinggi lebih dari 180 cm yang begitu tampan dengan raut maskulin dan mata abu-abu cerdas, sosok kekar dan gagah perkasa yang begitu lembut di ranjang. Pria yang bisa melakukan banyak hal, memperkenalkan Kania pada kenikmatan.Jika hanya teringat tentang kenikmatan mungkin Kania akan membiarkan angannya
Baca selengkapnya
Bab 23. NO DIFFERENT
Hari sudah semakin siang, dan semua pekerjaan telah selesai dengan memuaskan. "Thank you semua." "Sama-sama, Bu. Kami permisi." "Permisi, Bu." Para pemuda yang telah menyelesaikan tugas itu pun berpamitan dan berlalu dengan senyum di wajah. Biasa mereka ditegur, disindir, dibentak dan sejenisnya, akan tetapi hari ini mereka sangat senang karena orang baru wakil dari CV SayOnTrack begitu menyenangkan. Sudah ramah, lembut, cantik pula.Nggak ada acara marah, negur pun dengan memanusiakan mereka. Sepanjang jalan mereka membahas tentang apa yang baru mereka alami.Sepeninggal mereka, sekali lagi Kania mengecek ulang.Kania berharap semoga semua yang mereka kerjakan bertahan hingga pesta usai. Kania segera mengganti pakaian kerjanya dengan gaun one piece yang akan lebih cocok saat dia membaur di tengah pesta untuk mengawasi jalannya acara dan mengawasi keadaan. Sengaja Kania mencari gaunnya yang paling sederhana. Akan tetapi t
Baca selengkapnya
Bab 24. AMAZED
Kania mengamati terus...dia merasa tidak asing dengan postur tubuh kekar pria itu, tapi dia tidak bisa memastikannya karena dari tempatnya berdiri dia tidak bisa melihat wajahnya.Kembali pria itu memalingkan wajahnya melihat sekeliling seperti sedang mencari sesuatu, membungkuk dan berbisik di telinga pria yang lebih pendek sebelum menegakkan badannya lalu melangkah menjauhi panggung.Kania pun ikut melihat dan mengawasi sekeliling, dia tidak tahu apa yang sedang dicari oleh Owner PT Antampura itu.Kania teringat tugasnya untuk memastikan dekorasi tetap pada tempatnya jadinya Kania kembali berjalan keliling ruangan. Pertama dia menuju ke arah pandangan Sang Owner, karena tidak melihat ada yang harus dibenahi, Kania meneruskan perjalanannya.Saat itulah dia melihat seorang nenek hampir saja terpeleset, jadi Kania memeluk bahu sang nenek, Kania lumayan kewalahan menjaga keseimbangannya karena tubuh sang nenek yang tidak kecil. Kania menahan keseimbang
Baca selengkapnya
Bab 25. DEADLY COMBINATION
Tadinya sepeninggal Kania, sang nenek masih saja memperhatikan wanita lembut yang baru saja menolongnya, wanita yang telah menarik perhatiannya secara fisik maupun non fisik.'mungkin ini tanda-tanda, aku telah menemukan wanita yang tidak hanya cantik di luarnya saja, tapi juga di dalamnya. Apa dia sudah punya pacar? Atau suami? Aku berharap dia masih sendiri, sudah pasti akan sangat cocok dengan cucu kesayanganku,' puji nenek dalam hati sambil terus menatap punggung Kania yang atas permintaan nenek sedang pergi mencari cucunya. 'semoga mereka tertarik pada pandangan pertama,' nenek sedang sibuk dengan angannya hingga kedatangan cucunya dari arah lain sampai luput dari perhatiannya."Grannie, ke mana aja? Kalau perlu apa-apa kan tinggal bilang aja?" Nick memanggil neneknya, nenek Debora. "Lho, Grannie lagi suruh orang cari kamu, Nick.""Grannie suruh siapa?" "Teman Grannie, tadi Grannie mau jatuh tapi langsung dia tolong, untung saja kalau nggak pasti Grannie jatuh..."Nick s
Baca selengkapnya
Bab 26. DIGNIFIED FIGHT
Sementara itu Kania berjalan pergi meninggalkan si nenek dengan perasaan yang janggal.“Apa aku pernah bertemu dengannya? Atau berurusan dengannya? Sepertinya aku tidak asing dengan wajah si nenek. Tapi entah di mana aku melihatnya,” gumam Kania meneruskan perjalanannya tepat saat itu terdengar pekikkan dan pecahan gelas. Kania menoleh, sebenarnya itu bukan urusannya, dia hanya bertanggung jawab mengenai dekorasi pesta akan tetapi siapa tahu dia bisa membantu, jadilah Kania berjalan menghampiri kerumunan. Nampak seorang pria dengan tumpahan anggur di kemejanya berhadapan dengan seorang wanita yang memandang dengan wajah marah.'hmm nampaknya pertikaian kekasih, bisa nggak sih berantem dengan sedikit bermartabat,' batin Kania kesal. “Kau tidak apa-apa?” tanya Kania.“Ya,” jawab pria itu dan berlalu dari hadapan Kania mengejar wanita marah yang sudah lebih dahulu meninggalkannya. Kania melihat tumpahan minuman itu dan memberikan instruksi pada petug
Baca selengkapnya
Bab 27. DAMN EX FIANCE
"Kania..lama tak jumpa."Ia tersenyum dan berjalan cepat menghampiri Kania.Kania menatap si pemilik suara dan terkejut walau dia berusaha menutupi keterkejutannya. BRAMANTYO! Mantan tunangan sialan.'Kenapa dia yang harus ada di sini?' batin Kania mulai merasa tidak tenang. Walau sebenarnya Kania tahu bahwa tidak aneh jika Bram diundang karena PT Antampura dan PT Nikelindo bergerak dalam bidang yang sama, walaupun PT Nikelindo masih jauh di bawah PT Antampura.Kania telah memperkirakan pasti ada wakil dari PT Nikelindo tapi dia tidak memperkirakan akan bertemu dengan wakil PT Nikelindo apalagi jika yang mewakili Bramantyo Ajisaka! Mantan tunangan sialannya. Kania melihat Bram yang berjalan sendirian tanpa ada orang lain yang mengikuti."Hallo Kania.""Halo Bram." Setelah menjawab sapaan Bram demi kesopanan Kania pun beranjak pergi, ia tak mau berurusan dengan Bram lagi, tidak sekarang karena akan ada saatnya Kania akan berurusan den
Baca selengkapnya
Bab 28. RATTLESNAKE
"Wah, kok bisa masuk ke pesta orang kaya? Walaupun dulu pernah kaya ya nggak bisa masuk dong , masa ada undangan ditujukan untuk bekas orang kaya, nggak mungkinlah." Sonya meneruskan semprotan bisa ularnya sambil memandang ke para undangan yang sudah penuh jadinya semakin banyak yang melihat mereka. Bram memberi tanda agar Sonya memelankan suaranya. Sonya malah tertawa keras."Ngapain pakai disembunyikan Mas, memang iya kan orang miskin kok, pasti pengen ambil kesempatan berlagak seperti undangan...dombleng nama besar kita, lumayan kali ya, siapa tahu ketemu manajer atau kepala bagian kan sudah lumayan banget." Sonya makin kenceng meledek Kania yang dilihatnya begitu seksi, badan langsing dengan dada yang makin subur sepertinya.'Hmm kok bisa dia makin cantik,' pikir Sonya dengan hati iri. Paling juga operasi plastik, tapi dapat uang darimana untuk operasi plastik? Lagian dada Sonya juga dioplas tapi hasilnya nggak seindah tubuh Kania.Makin bencilah Sonia melihat Kania yang
Baca selengkapnya
Bab 29. TROUBLEMAKER
Kania melihat mata Bram melotot tidak senang mendengar Kania mengatakan dia sebagai mantan sialan.Bram mengawasi mantan tunangannya yang makin cantik dan memukau dengan tubuh luar biasa seksi. "Mas, kamu belum jawab aku!" Bentak Sonya."Kau dengar sendiri apa kata mantan tunangan aku, sekalipun aku mau pasti dia nggak mau kan." Jawab Bram rada kesal dengan istrinya."Ih, kok kamu bilang gitu? Jangan macam-macam sama aku ya Bram.Ingat ya, kita ini sudah punya anak satu!" Bentak Sonya yang ngamuk karena melihat Bram tidak ikut mem-bully Kania.'Anak yang nggak mirip denganku,' gerutu Bram dalam hati.Sebelum hari ini Bram telah menyesal melepaskan Kania untuk orang seperti Sonya apalagi siang ini saat dia melihat Kania yang begitu tenang dan terkendali penyesalannya makin bertumpuk-tumpuk di hati. Dia tahu tadi pendekatannya terlalu kasar, dia akan berusaha lebih halus di kesempatan berikutnya. Jika Kania mau menerimanya kembali, tanpa pertim
Baca selengkapnya
Bab 30. THE VOICE
Orang banyak mulai serius memperhatikan dan sebagian terganggu dengan adegan yang menurut mereka memuakkan. Dari ocehan wanita subur itu saja mereka bisa tahu bahwa si gadis sedang dipojokkan oleh pencuri tunangannya dan mantan tunangannya. “Kalian dengar itu? Dia mantan tunangannya,” ucap salah satu dari mereka menatap Kania dan Bram.“Tadi diawal dia bilang saudara, wah pagar makan tanaman,” sahut yang lain menatap Sonya.Sambil berbisik beberapa dari mereka membahas hal yang menurut mereka janggal. "Yang merebut tunangan kakaknya ...si Ndut itu?""Sepertinya begitu." "Kalau denger ceritanya kayaknya bener si Ndut orang ketiga." "Tapi kenapa dia yang koar koar? Kenapa yang jadi korban malah dianiaya?" "Yah kan itu pasangannya, korban teraniaya!" "Semprul lu, maksudku kan korbannya si cantik, harusnya dia dong yang marah marah karena haknya dilanggar, tunangannya diambil, lah ini kok malah yang marah yang ngambil, gimana sih?" "Gampangnya tuh kayak maling teriak maling gitu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
21
DMCA.com Protection Status