Semua Bab JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY: Bab 41 - Bab 50
215 Bab
PART - 41
Shine berdecak di depan westafel toilet restoran, menghembuskan napas kesal membuat poninya terangkat dan mencoba menenangkan diri.Perasaannya sudah bahagia seharian tadi,perutnya juga sudah kenyang tapi kenapa lelaki itu justru datang menghancurkan harinya. Seharusnya ya, setelah pulang dia bisa tidur nyenyak sampai besok dan kembali ke Jakarta dengan bahagia."Menyebalkan!!!" Umpatnya.Tidak ada gunanya berlama-lama di toilet, Shine membilas tangannya dan mengeringkannya, memastikan penampilannya masih oke meski hanya mengenakan jeans dan kaos polo yang ada logo perusahaannya di dada bagian kanan.Shine bergegas keluar, meronggoh ponsel di dalam saku jeansnya hingga membuatnya menabrak lengan seseorang."Ah, maaf—" Shine terngang saat melihat siapa yang dia tabrak. Sial!"Ah, keponakanku sayang yang cantik." Shine bergeming di tempatnya."Tante Amora," desah Shine.Memang dasarnya apes. Lengkap sudah kesialannya hari ini karena harus bertemu dengan adik tiri dari Papa brengseknya y
Baca selengkapnya
PART - 42
Zafier menatap Shine tidak percaya. Wanita itu terlihat sangat garang, menakutkan dan seakan memiliki cakar di setiap kukunya tapi justru kesan itulah yang membuat gelagak hormon lelakinya naik ke level paling atas. Shine terlihat sangat seksi dengan aura membunuhnya. Tanpa sadar, Zafier bersiul seraya menyilangkan tangan dengan sikap menantang membuat Shine melotot maksimal."Sekali-sekali sikap semaumu sendiri itu harus diberi pelajaran. Kalau wanita di luar sana tidak ada yang sanggup melakukannya dan pasrah saja kamu permainkan tapi aku tidak!!" desisnya.Zafier menganggukkan kepala. "Teori yang menarik."Shine melepas sepatu heelsnya, menendangnya ke samping, mendekat ke arah Zafier tanpa gentar seraya mengikat satu rambutnya ke atas lalu melakukan gerakan perenggangan otot membuat dadanya tanpa sadar membusung ke depan. Zafier menatap tanpa berkedip.Shine yang akhirnya menyadari tatapan mesum Zafier langsung bergerak cepat untuk meninju wajah Zafier keras.BUKK!!"Ahh—shit!!" Z
Baca selengkapnya
PART - 43
Zaf menghela napas, berdiri gagah di sana nampak pasrah, "Baiklah. Kalau itu bisa membuat kemarahanmu mereda. Aku tidak akan melawan dan berdiri di sini menjadi samsak untuk semua kekesalanmu yang tidak beralasan itu.""AKU MEMBENCIMU!!" teriak Shine, melesat maju menghajar Zafier dengan melayangkan kepalan tangannya ke arah wajah tapi Zaf sigap menghindar dan menangkisnya bahkan menahan tangan Shine."Aku berubah pikiran, Sunshine," bisiknya.Shine memukul perut Zaf dengan lututnya membuat lelaki itu berdesis dan mundur."Aku tidak peduli!!" Shine maju lagi, melayangkan tendangan juga kepalan tangannya yang semuanya bisa ditangkis oleh Zafier."Siapa dia?" Ucap Zaf di sela pukulan beruntun Shine yang terlihat sangat bernafsu membunuhnya mengabaikan sengatan hawa dingin bahkan rintikan hujan yang perlahan mulai turun. Setelah bertemu dengan Tantenya tadi, Shine berjalan ke lantai paling atas dari Gedung restoran tempat di mana mereka makan malam tadi."Dia lelaki bajingan sepertimu!
Baca selengkapnya
PART - 44
Shine merasa seperti sedang tertidur di atas ranjang bulu yang teramat empuk hingga membuatnya enggan membuka mata tapi rasa pegal dipunggung membuatnya mengerang dan memilih bangun. Hal pertama yang menyambutnya adalah sesuatu yang asing. Shine mengerutkan kening, menelengkan kepala memandangi langit-langit. Sejenak berpikir.Dia ingat menghajar Zafier malam berhujan itu dan kalut luar biasa karena Zafier mengingatkannya akan kebrengsekan Papanya. Seharusnya sih kalau memang lelaki itu balik melawannya sampai tidak sadarkan diri, dia akan terbangun di dalam kamar hotel atau lebih parahnya lagi di rumah sakit.Tapi apa yang sedang dipandanginya jauh dari dua hal itu. Shine mengerjapkan mata berkali-kali memastikan kalau penglihatannya normal. Semoga saja pukulan lelaki itu tidak sampai merusak saraf atau apapun yang ada di kepalanya meskipun dia agak lambat berpikir saat ini.Shine mengulurkan tangan mencoba menggapai langit-langit dan bergumam sendiri."Ini—""Yeah, cabin pesawat. Ap
Baca selengkapnya
PART - 45
Respon pertamanya adalah tertawa membahana. Zaf mendengus kesal, mengembalikan anggur yang tidak jadi di makannya dan melipat lengan memandangi Shine yang terduduk memegangi perutnya. "Sialan!!" desis Zaf kesal. "Wajahmu—" Shine tertawa lagi. "Oh astaga, lebih tampan dari yang terakhir kali aku ingat." Zaf menyimpitkan mata tajam membuat Shine menutup mulutnya. "Terima kasih atas pelampiasan kekesalannya." Zaf menarik laptopnya. "Duduklah karena ada yang harus kita bicarakan." Tawa Shine seketika terhenti saat dilihatnya Zaf berucap serius. Shine duduk di tempatnya tidur tadi dan menaikkan kedua kakinya di sana. "Jangan salahkan aku kalau kamu sampai berwajah babak belur seperti itu akibat dari kelakuanmu sendiri. Kalau saja kamu membiarkanku dan menganggapku seperti karyawanmu yang lain dan tidak ikut campur dengan urusan pribadiku maka hal seperti ini tidak akan terjadi. Para wanitamu pasti kabur setelah melihat wajahmu yang babak belur itu." Sebenarnya sih wajah Zaf dalam kea
Baca selengkapnya
PART - 46
"Apa kamu yakin kalau Zafier akan datang mengambil barang-barangnya?"Helena menoleh ke arah lelaki yang duduk di balik kemudi yang memarkirkan mobilnya di basemant apartemennya. "Aku tidak yakin benda yang aku ambil itu cukup berharga hingga membuatnya datang langsung padaku."Lelaki itu menoleh dengan seringaiannya yang misterius. "Kita tunggu saja apakah dia akan mengambilnya atau tidak!" Jarinya bergerak mengetuk pinggiran kemudi. "Yang terpenting, kamu tetap harus mengikuti semua rencanaku.""Tentu saja, asalkan Zafier bisa aku dapatkan dan dia mau mengakuiku sebagai kekasihnya di depan publik." Helena tersenyum penuh akal bulus. "Aku sangat menginginkan laki-laki itu bagaimanapun caranya.""Dia lelaki brengsek yang hanya tahu caranya bersenang-senang dengan semua wanitanya selain kamu. Biarpun kamu mendapatkannya, aku yakin dia tetap tidak akan berhenti melakukannya.""Aku akan membuatnya bertekuk lutut tidak peduli kalau dia menolak dan wanita yang dia akui sebagai kekasihnya i
Baca selengkapnya
PART - 47
Shine harus banyak-banyak menahan kesabaran selama sebulan bekerja di perusahaan milik lelaki gila bernama Zafier. Apalagi ditambah lelaki itu jadi bertindak semuanya sejak dia tanpa sengaja membongkar rahasia keluarganya. "Shine—" Shine mengalihkan tatapannya dari layar komputer saat mendengar seruan bosnya di ambang pintu dan langsung berdiri. "Iya Pak Williem." "Antarkan ini ke ruangannya Pak Zafier." Williem menyerahkan beberapa katalog di tangannya ke Shine yang menerimanya dengan terpaksa. "Aku tidak bisa membantumu apa-apa karena dia bos yang suka memerintah dan kita hanya anak buah yang harus menuruti kemauannya." "Ya kali Pak saya selain jadi asisten juga jadi kurirnya dia," degus Shine kesal. "Kamu tahu sendiri kalau itu hanya alibinya untuk memanggilmu ke atas." Shine meletakkan katalog itu di lengannya dengan helaan napas berat. "Memang dasar bos sinting!!" Williem menggelengkan kepala saat mendengar gerutuan Shine kemudian mengibaskan tangannya. "Sana cepat kasi
Baca selengkapnya
PART - 48
"Apa kamu menganggap semua wanita akan langsung mengatakan ya untuk semua yang kamu minta!" Shine menggelengkan kepala, menunjuk sosok Helena dengan dagu yang berhasil menarik perhatian netizen di luar sana. "Kalau kamu mengatakannya ke wanita yang mengaku sedang hamil anakmu itu, aku yakin dia akan langsung memelukmu dengan suka cita karena pada akhirnya lelaki yang terkenal sering berganti wanita mau berkomitmen, dan dia akan merasa di atas angin saat mendapatkan tatapan iri wanita yang lain," oceh Shine panjang lebar yang hanya dianggukin Zaf seraya mengelus dagu. "Tapi tidak denganku!!" Zaf menyilangkan kaki dan mengerling. "Sebagai lelaki yang mendapatkan predikat playboy dan tidak berkomitmen, kenapa menurutmu saat ini aku membicarakan perihal pernikahan?" "Aku tidak peduli apa alasannya, tapi yang pasti bukan karena tiba-tiba kamu mencintaiku." Shine tertawa sarkas. "Astaga! itu bullshit kalau sampai kamu memberikan alasan yang menggelikan seperti itu. Cinta?" Shine menatap Z
Baca selengkapnya
PART - 49
Shine duduk di halte dalam diam seraya mengotak-atik ponsel, melihat sosial media milik Arsen dan cemberut sendiri karena lelaki itu begitu jauh di Inggris sana sampai bus yang ditunggunya datang. Masuk ke dalam dengan tergesa bersama yang lainnya dan menghela napas panjang ketika tidak menemukan tempat duduk kosong hingga akhirnya berdiri di lorong sendirian. "Ah, begini jadinya kalau pulang telat. Penuh," gumamnya seraya berdecak dan berpegangan agar tidak terjatuh. "Hei—" Shine menoleh mendengar sapaan itu dan tertegun melihat ada lelaki yang tersenyum ke arahnya lalu berdiri dan menunjuk tempat duduknya. "Duduklah. Biar aku saja yang berdiri." Shine tercengang kemudian tersadar dan balas tersenyum. "Seriusan?" Lelaki itu mengangguk sopan. "Ya, tentu saja. Aku tidak bisa membiarkan ada wanita yang berdiri sepertimu di sepanjang jalan." Tanpa sadar Shine tersenyum, kemudian mengangguk dan duduk sedangkan lelaki itu menggantikan tempatnya. "Terima kasih banyak." "Tidak masal
Baca selengkapnya
PART - 50
Zaf menarik pop mienya sambil memperhatikan foto kecilnya di Swedia. "Dia Peter atau Robin?" tunjuknya ke arah foto Papanya lalu memakan mienya. "Seharusnya sih itu Peter sesuai yang tertulis di akta lahir. Memangnya mereka kembar identik?" "Kau bertanya padaku selaku orang luar?" Zaf menunjuk dirinya sendiri lalu berdecak. "Keluarga kalian penuh dengan misteri ternyata." Shine nyolot. "Aku pun juga baru tahu darimu!!" Zaf menikmati mienya, memperhatikan lekat foto lelaki itu begitu juga dengan Shine. "Hanya sedikit informasi tentang kecelakaan itu dan aku harus kerja keras untuk mencarinya tapi kau juga harus membantuku kalau mau mengetahui kebenarannya," ucapnya ke Shine yang terdiam. "Tante Amora kuncinya." Shine menghela napas, membuka air mineralnya dan meneguknya. "Aku akan memikirkannya." Tiba-tiba ponsel Zafier berbunyi dan langsung diangkatnya. "Bagaimana?" Zaf mendengarkan dalam diam, mengangguk sampai seringaiannya nampak di sana lalu menutupnya di bawah tatapan m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
22
DMCA.com Protection Status