All Chapters of Hush! No Drama Allowed: Chapter 21 - Chapter 30
43 Chapters
Bab 21
Dengarkan kata hatimu, katanya.Baiklah, aku akan diam dalam sunyimencoba mendengar apa yang dikatakannya.Ternyata, hanya senyap yang menyapa. Sayup-sayup aku mendengar suara dua orang sedang bercakap-cakap. Aku membalikkan tubuhku lalu perlahan membuka mataku yang terasa berat. Entah obat apa saja yang tadi pagi kuminum, rasanya tubuhku lemas sekali. Aku memfokuskan pandanganku pada dua sosok yang sedang bercakap-cakap di depan ranjangku, ternyata Bulik Asmi dan Damar."Akhirnya bangun juga," Bulik Asmi tersenyum padaku."Dari tadi, Mar?" tanyaku pada Damar."Nggak kok. Baru saja sampai."
Read more
Bab 22
Menjaga rahasia tidak pernah mudah dilakukan.Nama baik dan kesetiaan jadi taruhannya.Namun, banyak yang tak mengerti batasan.Mereka pikir mereka berhak tahu segalanya. Selama empat malam aku menginap di klinik dua puluh empat jam karena penyakit yang sering menimpa para karyawan, tipes. Walaupun aku sudah pernah sakit tipes sebelumnya, kali ini aku benar-benar kewalahan. Nafsu makanku hilang. Berat badanku turun empat kilogram. Sampai sekarang pun perutku kadang masih terasa perih.Walaupun aku masih sedikit lemas, kuputuskan untuk mulai bekerja hari ini. Karyawan biasa seperti aku tidak boleh sakit terlalu lama, kan? Aku mengelus meja kerjaku yang sedikit berdebu. Semua barangku masih ada di tempat yang sama sejak kutinggal seminggu yang lalu. T
Read more
Bab 23
Untung saja Tuhan menciptakan kemerdekaan yang mutlakuntuk membayangkan sesuatu tanpa diketahui orang lain.Pasti akan terjadi kekacauan yang luar biasajika rekan kerjaku tahu tentang apa yang ada di pikiranku:aku sedang menendang buah zakar bosku!  Aku melongo melihat data yang dikirim Jason melalui email. Sembilan ratus lima puluh juta rupiah! Sebesar itu kerugian yang harus ditanggung perusahaan. Minggu lalu Jason mendatangkan auditor untuk memeriksa dan menghitung kerugian atas kasus ini. Mereka belum selesai mengerjakan laporannya, jadi masih ada kemungkinan kalau angka itu akan bertambah."Sudah baca email dari saya?" tanyanya padaku.
Read more
Bab 24
Menaiki roller coaster akan menyenangkanselama durasinya tidak lebih dari dua menit.Begitu juga sebaiknya permasalahan hidup.Tak usah lama-lama, supaya hidup bisa dinikmati.  Tahu-tahu sudah hari Kamis dan Damar masih tidak mau bicara denganku. Apa perlu aku membacakannya hadist dilarang mendiamkan sesama muslim lebih dari tiga hari ya? Siapa tahu berhasil, kan? Tiba-tiba teleponku berbunyi. Nomor extention Mbak Maya muncul di layarnya."Halo, Mbak," sapaku."Halo, Yu. Tolong sampaikan ke Mr. Jason kalau Pak Seno sudah datang.""Oke, Mbak. Terima kasih ya."
Read more
Bab 25
Pernah bermain catur?Bagaimana rasanya ketika rajamu terpojok?Ya, kurang lebih seperti itu lah rasanyaketika atasanmu mematahkan argumenmu.Skakmat! Selepas subuh tadi aku membuka akun instagramku. Ada satu direct message dari Mbak Winda yang mengingatkanku untuk segera ke JNM sebelum pameran yang digelar di sana berakhir seminggu lagi. Dia bilang aku harus melihat lukisan utama Sam yang dipamerkan di sana. Pesan itu diakhiri dengan tiga tanda seru yang membuatku benar-benar penasaran. Sebenarnya lukisannya sebagus apa sih? Apa spesialnya lukisan Sam yang ini dibandingkan dengan lukisannya yang lain?Aku memeriksa buku agendaku. Tidak ada meeting hari ini. Baiklah, nanti jam sepuluh aku akan minta ijin keluar sebentar pada
Read more
Bab 26
Percuma menajamkan lima indera,nyatanya cinta tetap saja tak terendus dan tak kasatmata.Tahu-tahu dia sudah menyusup dan mengakar di hati.Mengikat rasa dengan julur-julurnya yang beduri. "Jadi, kamu mau ketemu siapa di bank?" tanya Jason tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan yang lumayan padat di depan kami. Tangan kanannya memegang kendali setir dan tangan kirinya berada di tuas persneling."Customer service," jawabku pendek."Customer service-nya spesial?""Maksud Mister apa?""Saya baru lihat kamu pakai dress itu hari
Read more
Bab 27
Andai hanya dengan menatap kedua mata lawan bicaraku,aku bisa tahu nasib apa yang akan menimpa kami kelak,maka bilur-bilur ini tidak akan merayapi hatiku.  Jason membelokkan mobilnya ke drive thru McDonald's. Ada dua mobil yang mengantri di depan mobilnya. Lagu berbahasa Perancis yang dinyanyikan Anggun mengalun pelan dari speaker mobilnya. Setelah sampai di depan speaker pemesanan, Jason membuka kaca jendela mobilnya dan mulai memesan. Setelah selesai, mobilnya perlahan maju untuk membayar dan mengambil pesanannya dari jendela yang tersedia."Tolong dong," kata Jason sambil menyerahkan beberapa paper bag yang berisi
Read more
Bab 28
Jangan terlalu naif.Tidak ada pangeran dan putri yang bersamadan bahagia selamanya setelah membunuh naga.Mereka akan menemui makhluk-makhluk mengerikan lainnyayang seringkali bersembunyi dalam kebaikan semu. Hari Sabtu dan Minggu kemarin kuhabiskan dengan membaca novel-novel koleksiku. Memang cara itu berhasil mengalihkan pikiranku dari lukisan terkutuk itu, tapi aku malah tidak bisa tidur. Tadi saja aku baru bisa tidur setelah sholat subuh. Akibatnya aku bangun kesiangan dan hampir saja terlambat pagi ini. Aku melihat sepatu flat-ku yang tampak kotor karena tadi terinjak pengendara motor lain. Pengendara itu pasti panik karena harus menghindariku yang mengerem mendadak. Mau bagaimana lagi? Ada motor di depanku yang tiba-tiba mesinnya mati. Aku terpaksa
Read more
Bab 29
Another song glorifying love is being playedand I'm in the mood to dance the night away.We are swaying lightly with closed eyes.Your touch on my skin feels like morning air.It makes me shiver and long for more.(Satu lagi lagu yang mengagungkan cinta sedang diputar dan aku sedang ingin berdansa malam ini. Kita berayun pelan dengan mata tertutup. Sentuhanmu pada kulitku terasa seperti udara pagi yang membuatku merinding dan mendambanya lagi.) "Yuuuuuu! Bangun, Nduk!"
Read more
Bab 30
Aku memejamkan mataku dan menutup telingakumenolak tatapan dan perkataanmu yang membuai.Harapanku sudah lelap tertidur, jangan kau bangunkan!Aku tak ingin lagi merasakan nestapa yang mengecewakan.Sepulang kerja, aku dan Mbak Maya mampir ke Mata Kopian. Aku sudah janji padanya untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di antara aku dan Jason. Sambil menikmati es kopi karamelnya, Mbak Maya mendengarkanku dengan seksama. Semua hal yang berkaitan dengan Jason, aku ceritakan semua ke Mbak Maya. Mulai dari Jason dan aku yang harus menemani ibunya belanja batik, Jason yang mengatur pertemuanku dengan Pak Seno di rumah Mr. Nilsson, Jason yang menjengukku di klinik ketika aku sakit tipes, Jason yang berkencan dengan Anita, Jason yang menemaniku ke Jogja National Museum untuk melihat lukisan Sam, Jason yang membeli lukisan itu, dan yang terakhir adalah Ja
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status