Semua Bab Hello Mommy: Bab 11 - Bab 20
180 Bab
Bab 11 Maaf Melibatkanmu
Siang hari akhirnya El datang juga. Dia tak sendiri saat datang. Ada Freya dan anak-anaknya yang juga ikut datang. Rumah Ghea seketika begitu ramai sekali. Namun, beruntung dia sudah siap. Jadi tak butuh waktu lama dia segera pergi. “Apa kamu betah, Ghe?” Freya yang dalam perjalanan bertanya pada adik iparnya itu. Ghea sendiri bingung. Jika dibilang betah, mungkin dia sangat betah. Namun, dia sedikit terusik ketika bertemu dengan Gemma dan Rowan. “Ghe, kenapa diam?” Ghea tersadar dari pikirannya. “Aku betah, Kak,” jawabnya, “di sini perumahannya begitu asri. Ada taman rusa juga. Kamu harus membuat perumahan seperti ini juga, Kak.” Ghea yang duduk di samping kemudi, menatap sang kakak yang sedang menyetir. “Wah … konsepnya bagus, tapi jika aku buat, aku tidak mau buat taman rusa. Aku mau buat taman gajah saja.” El tertawa menjawab ide adiknya itu. “Dasar menyebalkan sekali!” Ghea membuang muka. Saat membuang muka, dia melihat Gemma dan asisten rumah tangga sedang berjalan kaki.
Baca selengkapnya
Bab 12 Mencari Mommy
Suara ketukan pintu yang tak berhenti-henti membuat Ghea yang sedang menikmati tidurnya terbangun. Dia yang masih mengantuk terpaksa bangun. Untuk membuka pintu. Alangkah terkejutnya Ghea ketika keponakannya yang datang mengganggu. “Aunty, ayo kita ke mal.” Kean menarik tangan Ghea. “Astaga, ini masih pagi untuk mengajak Aunty ke mal.” Ghea hanya bisa menggeleng heran. Bisa-bisa keponakannya itu mengajaknya ke mal pagi-pagi. “Aunty ciap-ciap dulu caja.” Lean yang berada di sebelah Kean pun sok dewasa memberitahu Ghea. Ghea hanya bisa mendengus kesal. Niatnya beristirahat justru mendapatkan ajakan ke mal. “Iya, Aunty siap-siap dulu,” ucapnya. “Ye ….” Dua anak laki-laki yang begitu mirip itu bersorak senang. Ghea tersenyum. Hanya pergi ke mal bersamanya saja anak-anak itu begitu senang. “Sudah sana, ke bawah dulu.” Dia mendorong dua anak kecil itu, kemudian berbalik-menutup pintu kamar dan bersiap untuk mandi. Setengah jam kemudian, Ghea selesai. Dia sudah rapi sekali dengan sete
Baca selengkapnya
Bab 13 Ghea Punya Anak?
Daddy Bryan dan El yang kebetulan mengekor di belakang Ghea, berniat untuk menggoda Ghea justru dikejutkan oleh anak kecil yang tiba-tiba memanggil Ghea dengan panggilan ‘mommy’.“El, apa adikmu itu dalam seminggu bisa punya anak?” tanya Daddy Bryan berbisik.“Entah, Dad. Daddy sendiri dulu berapa lama?” tanya El balik. “Buatnya aku sehari jadi El, tapi tetap saja butuh waktu untuk bisa dapat sebesar itu,” ucap Daddy Bryan seraya mengarahkan matanya pada anak yang sedang memeluk Ghea. “Sepertinya itu seusia Kean dan Lean.” Ghea hanya termangu ketika Gemma memeluknya. Pelukan hangat dari tangan mungil itu memang sangat dirindukannya. Namun, tatapan sang mommy yang mengisyaratkan tentang sebuah pertanyaan siapa sebenarnya anak kecil itu membuat Ghea menjadi berdebar-debar. Panggilan ‘mommy’ yang disematkan oleh Gemma padanya, pasti memancing kecurigaan pada mommy-nya. Ghea melepas tangan mungil itu. Berangsur berjongkok untuk menjangkau wajah Gemma. “Gemma rindu, kenapa mommy pergi
Baca selengkapnya
Bab 14 Berdebat
Selesai makan Daddy Bryan mengajak Ghea untuk ke kamarnya. Mommy Shea yang melihat sang suami ingin mengajak bicara anaknya, akhirnya memilih untuk ikut. Mengekor di belakang mereka. Daddy Bryan langsung mendorong tubuh anak dan istrinya. Kemudian menutup pintu. Mommy Shea dan Ghea hanya pasrah. “Jelaskan siapa mereka?” Daddy Bryan langsung melemparkan pertanyaan pada anaknya. “Iya, kenapa anak itu memanggil kamu mommy?” Mommy Shea tak kalah bingung. Ghea bingung mulai dari mana menjelaskan. “Jadi begini, sewaktu aku berkunjung ke sekolah, anak itu memanggil aku mommy. Lalu dia sempat masuk ke mobilku. Beberapa setelah kejadian itu dia datang ke klinik, akhirnya kami dekat.” Ghea menatap Daddy dan momm-nya. Menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Daddy Bryan dan Mommy Shea mencerna apa yang dijelaskan oleh anaknya. “Lalu apa yang membuat dia memanggilmu ‘mommy’?” Mommy Shea masih belum mendapatkan alasan kenapa putrinya dipanggil ‘mommy’. Ghea sendiri bingung apa alasan Gemma
Baca selengkapnya
Bab 15 Nikahkan Saja
Ghea yang berada di samping Daddy Bryan langsung menyenggolnya. Mengingatkan untuk tidak membahas hal itu, mengingat yang ditahu Gemma adalah dirinya adalah mommy-nya. Tadi sebelum keluar, Ghea meminta orang tuanya untuk tetap berdrama sebagai kakek dan nenek. Tak boleh menyakiti anak kecil yang tak berdosa. Mommy Shea sangat bersemangat ketika diminta untuk menjadi nenek Gemma, sedangkan Daddy Bryan terpaksa mengikutinya begitu saja. “Bagaimana jika kita semua ke mal? Bukankah kita tadi berniat untuk ke mal?” Mommy Shea begitu antusias. Tak sabar mengajak Gemma juga. Semua? Kata itu membuat Daddy Bryan mendengus kesal. Artinya dia juga akan pergi bersama dengan Rowan juga. “Kami tidak ikut saja, Mom, karena rencananya kami akan segera pulang.” Rowan yang melihat raut wajah Daddy Bryan tidak suka, membuatnya menolak ajakan dari Mommy Shea. “Tidak apa-apa. Ikut saja. Lagi pula Gemma masih begitu senang bertemu teman.” Mommy Shea mencoba membujuk. Karena melihat jika Rowan masih ra
Baca selengkapnya
Bab 16 Ke Mana Istrimu?
Gemma menarik tangan Ghea dan Rowan. Keduanya hanya pasrah ketika gadis kecil itu menarik. Gemma membawa mereka ke perosotan yang berisi bola-bola kecil. Mengajak mereka berdua untuk meluncur. Gemma berada di tengah-tengah antara Ghea dan Rowan. Mereka meluncur bersama ke dalam kolam bola-bola. Gemma begitu senang merasakan meluncur. Tak mau melepas kesempatan itu, dia langsung menarik tangan Ghea untuk kembali lagi meluncur. “Daddy, tunggu di bawah, nanti tangkap aku.” Gemma terus menarik Ghea. Dari atas Gemma duduk di pangkuan Ghea. Mereka bersiap meluncur ke bawah. Gemma terus berteriak untuk meminta daddy-nya menunggu di bawah. Bersiap untuk menerima kedatangannya. Gemma dan Ghea meluncur. Tepat saat di bawah, Rowan menangkap mereka berdua, dengan merentangkan tangannya. Tubuh Ghea dan Gemma pun masuk ke pelukan Rowan. Pria itu mendekap erat tubuh mereka. Rowan yang memeluk Ghea dan Gemma, membuatnya berada dalam satu garis pandang dengan Ghea. Mereka saling menatap. Tatapan
Baca selengkapnya
Bab 17 Suruh Dia Pergi!
“Saya bisa jelaskan!” Rowan langsung berusaha menjelaskan. “Ghe, suruh dia pergi. Daddy tidak mau melihatnya!” Rahang Daddy Bryan mengeras. Sekuat tenaga mengontrol amarahnya mengingat ini sedang di luar negeri. “Dad, kita bisa bicarakan baik-baik.” Ghea menyesali apa yang dikatakannya. Hal itu justru menimbulkan kekesalan yang dirasakan oleh daddy-nya. “Tidak ada yang perlu dijelaskan. Harusnya, dia sadar jika dia punya istri kenapa harus membawa kamu dan mengenalkan kamu sebagai ibunya.” Daddy Bryan sudah berapi-api. Suaranya sudah meninggi membuat orang-orang di sekitar melihat ke arah mereka. “Sebaiknya kamu pergi saja.” Mommy Shea yang biasa membela, kali ini memilih untuk meminta Rowan juga pergi. Bukan karena dia tidak suka Rowan sudah menikah, tetapi karena kini mereka menjadi pusat perhatian orang lain. “Mom, Gemma akan bingung jika tiba-tiba harus pulang.” Ghea masih memikirkan gadis kecil itu. “Dia bukan anakmu, jadi tidak perlu memikirkannya.” “Ghe, tidak apa-apa.”
Baca selengkapnya
Bab 18 Daddy Antar
Ghea bersiap untuk berangkat ke rumah yang disewanya. Tadi pagi kakaknya mengabari jika tidak bisa mengantarkan karena jadwal bertemu klien diajukan. Mau tidak mau Ghea berangkat sendiri. Sejak semalam, Ghea tidak keluar kamar sama sekali. Dia memilih mengurung dirinya. Lagi pula, daddy-nya sedang sangat marah dengannya. Jadi dia tidak berani menemuinya. Ghea tahu, dirinya salah. Terlebih lagi karena sejak awal tidak mencari tahu lebih detail. Memaksakan diri untuk menanyakan pada Rowan. Bukan justru menunggu waktu tepat saat tidak ada Gemma. Padahal anak itu sudah menempel bak prangko padanya. Ghea menuruni anak tangga. Dilihatnya orang tuanya berada di meja makan. Menunggunya untuk sarapan lebih dulu sebelum berangkat. “Nanti Daddy yang akan antar kamu.” Baru juga Ghea menarik kursinya, daddy-nya sudah menyambut dengan ucapan yang membuatnya terkejut. Daddy Bryan begitu sangat protektif sampai rela mengantarkan sendiri. Untuk usia daddy-nya, Ghea tentunya tidak akan membiarkan
Baca selengkapnya
Bab 19 Tidak Mudah Percaya
Ghea hanya tertunduk. Daddy-nya adalah orang yang selalu membebaskan anak-anaknya. Jika dia sampai melarang berarti memang dia berusaha menjaga anak-anaknya. Seperti apa yang dikatakan oleh kakaknya. “Semua laki-laki punya seribu alasan membuat wanita percaya. Daddy harap kamu tidak mudah percaya.” Berdasarkan pengalaman diri sendiri, dia merasa jika apa yang dikatakan ada benarnya. Begitulah pengalaman selalu menjadi pelajaran. Sekali pun dirinya sendiri yang menjadi pemainnya. “Benar apa yang dikatakan daddy-mu. Jangan mudah percaya. Cia yang percaya Noah saja, bisa tertipu. Padahal Noah dekat. Apa lagi orang asing. Intinya adalah kita tetap harus menjaga diri baik-baik dan tidak mudah percaya.” Papa Felix menimpali ucapan temannya.Daddy Bryan mengangguk-anggukkan kepalanya. Membenarkan yang diucapkan oleh temannya. “Pria punya segala tipu muslihat untuk memperdaya wanita. Jadi kamu harus membentengi dirimu.” Berkaca pada dirinya sendiri yang selalu mengambil kesempatan dalam kes
Baca selengkapnya
Bab 20 Perihal Gemma
Ghea terkesiap mendengar apa yang diucapkan oleh Rowan. Padahal jelas-jelas pria itu yang meninggalkannya kala itu, tetapi bisa-bisanya pria itu mengatakan jika masih mencintainya. “Jangan mencoba menipuku! Cinta mana yang kamu bicarakan?” Rahang Ghea mengeras. Tak kuasa menahan amarahnya. Dia ingat betul bagaimana pria itu meninggalkannya tanpa alasan. Memutuskan hubungan melalui sambungan telepon. Menghilang bak ditelan bumi. Sebagai wanita, dia benar-benar kecewa diperlakukan seperti itu. “Aku memang mencintaimu dari dulu sampai sekarang, itu tidak pernah berubah, Ghe.” Rowan berusaha menarik tangan Ghea. “Maafkan aku yang meninggalkan kamu begitu saja waktu itu. Aku benar-benar kalut saat itu. Aku mohon percayalah padaku.” Rowan menatap Ghea dengan lekat. Berharap mantan kekasihnya itu mendengarkannya.Tatapan Rowan itu terlihat begitu tulus dari hati, tetapi Ghea ingat betul bagaimana daddy dan papanya mengatakan jika pria sangat lihai melancarkan bujuk rayunya. “Lalu apa kam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
18
DMCA.com Protection Status