All Chapters of Om, I Love You!!: Chapter 101 - Chapter 110
152 Chapters
Hold On, Baby!
Haris menyetir dengan kalap, sesekali ia menoleh pada Brisya yang memejamkan mata sejak mereka menuju ke Rumah Sakit. Sejak lima menit yang lalu, Haris berkali-kali mencoba untuk menghubungi Hendri namun tak diangkat. Sepertinya Hendri masih sibuk dengan pasien-pasiennya di tempat praktek."Briy," panggil Haris khawatir."Hmm...""Bertahan ya, sebentar lagi kita sampai," ucap Haris panik.Brisya tak menyahut, ia merasakan bagian bawah tubuhnya sudah basah. Perutnya mulai terasa mulas. Apakah ia akan bertemu twins hari ini? Apakah tidak apa-apa bila ketubannya pecah lebih dulu sebelum ia sampai di rumah sakit? Konsentrasi Haris terbagi saat kemudian ponselnya bergetar dan berdering. Hendri is calling ..."Halo, Kak! Aku menuju Rumah Sakit sekarang, ketuban Brisya sepertinya pecah!" cecar Haris panik"Apa? Kok bisa, sih! Kalian habis ngapain!?""Kak, nanti aku jelaskan! Tolong selamatkan anakku, Kak!" Suara Haris mulai bergetar takut, sudut matanya basah karena terlalu khawatir deng
Read more
Something to Remember
"Katakan Harsha, di mana anak itu!?" teriak seorang lelaki bertubuh tinggi besar, berpakaian necis bak di film-film bos besar. Di sebelahnya, ada seorang perempuan berpakaian tak kalah anggun, wajahnya basah oleh air mata, tubuhnya bergetar naik turun dengan intens. "Katakan atau kubunuh kau!" Wanita bernama Harsha itu mendongah, ia menatap lelaki di hadapannya dengan terluka. "Bunuh saja aku, sekarang!!" ucapnya sakit hati."Bunuh aku, Ron! Bunuh!!" Lelaki yang ia sebut Ron itu berdiri, mendekat ke tempat Harsha bersimpuh dan mencekal lengannya agar berdiri. Saat tubuh Harsha sudah sepenuhnya berdiri dengan lunglai, Ron menatap mata teduh itu dengan penuh kebencian."Membunuhmu tidak akan membuat keadaan membaik, aku akan tetap membiarkanmu hidup." Harsha menatap Ron dengan nanar."Dan aku akan membuatmu tersiksa seumur hidupmu karena telah membuang darah dagingku!!""Dia bukan anakmu!" teriak Harsha melengking. Ron mendengus, ia mencekal dagu Harsha dan menciumnya. Harsha yan
Read more
Saved His Life
Brisya terbangun dan sadar dari pengaruh obat bius setelah 8 jam kemudian. Orang yang pertama kali ia lihat adalah Haris dan Dokter Eka. "Syukurlah dia sudah sadar, bagaimana perasaanmu?" Dokter Eka mendekat ke ranjang Brisya.Brisya tak sanggup membuka mulut, ia hanya tersenyum."Jangan terlalu banyak di ajak ngobrol dulu, Kak. Dia masih belum sepenuhnya sadar, tuh!"Dokter Eka menoleh pada Haris. Brisya mengernyit, Kak? Haris menyebut Dokter Eka dengan Kakak? Brisya merasakan matanya kembali berat, ia memejamkan mata lagi dengan lemas. Haris mendesah, kenapa lama sekali Brisya tersadar! Ia sudah rindu ingin bercerita tentang twins padanya. "Oh, iya, Ris. Apa tas Megan sudah ketemu?"Haris terkesiap, betul. Malam itu saat bagian administrasi meminta ID card Brisya, Haris kebingungan mencari tasnya. Ia mencari di mobil namun tak ada. Sepertinya tas itu tertinggal di rumah Aji. "Zunita belum kembali ya, Kak?" tanya Haris sambil memperhatikan jam tangannya. "Belum, sepertinya ba
Read more
Let Me Die
Sesaat setelah Haris menggendong Brisya keluar dari rumahnya, sekujur tubuh Aji melemah. Ia tersungkur di tempatnya berdiri tanpa sanggup berkata apa-apa lagi.Apa dia membunuh twins? Apa twins celaka karena ulahnya? Aji menggeleng cepat. Tidak! Bukan dia yang bersalah. Harislah yang sudah membuat semuanya jadi hancur berantakan seperti sekarang! Harislah yang harusnya bertanggung jawab. Dengan panik, Aji berdiri dan menghampiri meja sideboard untuk mengambil kontak mobilnya. Ia harus segera menyusul Brisya! Twins harus selamat! Satu jam kemudian, Aji sudah berada di Rumah Sakit Pelita Kasih tempat Brisya di rawat. Di depan ruang IGD ada Haris yang sedari tadi menunggui. Entah mengapa Aji jadi takut untuk mendekat meskipun statusnya adalah suami sah dari Brisya. Saat sedang mengawasi Haris dengan waspada dari kejauhan, tiba-tiba seorang wanita yang sangat Aji kenal mendekat. Zunita??? Tunggu, bagaimana Zunita bisa mengenal Haris? Sejak kapan mereka saling mengenal?! Apa yang suda
Read more
Feeling Guilty
Menjelang sore, Brisya benar-benar tersadar dari pengaruh obat bius. Ia sudah bisa membuka mata dan menanggapi sekitar. Meski masih tak bisa bergerak banyak, namun Brisya sudah tak sabar untuk bertemu twins.Sudah ada Zunita dan Bu Shila di kamarnya. Siang tadi mereka datang saat Hendri sedang menunggui Brisya. "Ibu sudah melihat bayi-bayiku?" tanya Brisya saat melihat Bu Shila sibuk melipat baju-baju twins.Bu Shila menoleh, ia tersenyum. "Tentu saja! Ibu lebih dulu menjenguk cucu daripada menjengukmu!" Brisya merengut. Bu Shila dan Zunita tertawa. "Bayimu cantik sekali, Briy! Persis kamu waktu kecil, gembul-gembul tembem!" ucap Bu Shila menerawang."Jadi penasaran seperti apa Brisya waktu bayi?" Zunita mendekat ke ranjang Brisya.Bu Shila terhenyak, Brisya juga. Tidak ada yang indah di memori masa kecilnya. Semua kenangan buruknya ada di sana."Oh, maaf. Aku nggak bermaksud menyinggungmu, Briy!" sambung Zunita merasa bersalah. "Nggak apa-apa, Zun. Masa kecilku memang nggak ada s
Read more
Meet My Twin
Keesokan harinya.Brisya sudah lebih bugar dan bisa bergerak meski terkadang masih merasa nyeri di luka bekas jahitannya. Hari ini twins akan di antar ke kamarnya agar Brisya bisa melanjutkan IMD yang tempo hari berlangsung singkat karena Brisya sedang di bius total. Saat perawat mengantar twins ke kamar, air mata Brisya sudah berderai karena bahagia dan takjub melihat dua makhluk mungil itu akhirnya bisa ia lihat secara langsung. Haris menggendong si gadis kecil dan perawat menggendong si lelaki jagoan. Perawat mengajari Brisya bagaimana menyusui dengan benar, memposisikan twins agar nyaman saat menyusu dan memperhatikan cara menyusunya. Brisya merasa geli saat perlahan si jagoan menyesap put*ngnya dengan kuat. Berbeda dengan si gadis yang lebih kalem dan tenang. Saat twins sudah tertidur kekenyangan. Haris mendekat ke ranjang Brisya dan duduk di sampingnya. "Jadi kita beri nama twins siapa, nih?!" tanya Haris seraya menatap dua bayinya yang tertidur pulas di box kaca."Aku ingi
Read more
Still Alive
Dingin, sunyi. Inikah rasanya mati? Setenang inikah rasanya? Apakah ia sudah terbebas dari rasa sakit?"Aji, kamu bisa mendengar saya?!" Sayup-sayup terdengar suara memanggil namanya. Apakah itu suara malaikat?Perlahan Aji membuka mata, sekelebat sinar membuat kedua matanya silau. Ia memejamkan mata lagi untuk beberapa saat. Apakah ia sudah berada di surga sekarang? Sekelilingnya nampak terang dan serba putih tadi. "Aji?" Suara itu memanggil lagi, lantas memeriksa mata kiri dan kanannya menggunakan cahaya kecil. Aji mengerjap silau. "Syukurlah kamu sudah sadar. Welcome back!"Aji membuka mata cepat, seketika rasa pusing mengganyang kepalanya. Welcome back? Tidak. Tunggu. Jadi dia tidak mati?! Aji menoleh pada seseorang yang berdiri di sampingnya. Seorang berpakaian putih, bukan malaikat melainkan seorang Dokter. Aji menghembuskan nafas kesal. Ada selang yang menusuk ke dalam hidungnya. Ia belum mati. Seseorang menyelamatkannya! "Selamat datang kembali, kamu sudah berhasil m
Read more
Let's Go Home
Di hari ke empat pasca operasi, Brisya sudah diperbolehkan untuk pulang. Sebenarnya di hari ke tiga ia sudah di ijinkan pulang hanya saja Brisya ingin benar-benar fit agar saat pulang nanti tak terlalu merepotkan Bu Shila. Haris sudah mempekerjakan dua orang Baby Sister untuk membantu Brisya. Awalnya Brisya menolak dan bersikukuh untuk merawat twins sendiri namun Haris memberi dua option padanya, menurut pada perintah Haris atau Brisya tinggal di ruko dengannya. Tentu saja Brisya lebih memilih option pertama karena option kedua sangatlah riskan untuknya yang masih berstatus istri Aji hingga hasil DNA itu keluar. Sebelum pulang, Brisya meminta ijin pada Haris untuk menemui Aji bersama dengan twins. Haris mengijinkan dan memberi Brisya waktu untuk bertemu Aji meskipun ada sedikit cemburu di hatinya. Namun Haris mencoba untuk berpikir realistis, Aji bukan lagi ancaman baginya saat ini. Fokusnya adalah hasil DNA dan memperjelas status Brisya.Saat Brisya masuk ke ruangan Aji, ia baru sa
Read more
Home Sweet Home
Setiba di Panti, Bu Shila menyambut cucu kembarnya dengan tangis haru dan bahagia. Saat Brisya masuk ke dalam kamar, rupanya Haris sudah mendekor ulang kamar itu dengan sangat cantik. Nuansa pink dan biru pastel menghiasi kamar Brisya dan twins. Haris meminta bantuan Frans dan Vico yang saat ini kembali bekerja padanya. Tanpa Brisya tahu, Haris sudah menyiapkan segala hal agar nantinya Brisya betah berada di kamarnya yang baru. Ratna dan Weni mendapat satu kamar yang sama di sebelah kamar Brisya. Agar bila sewaktu-waktu twins rewel dan Brisya butuh bantuan maka mereka bisa segera datang.Bu Shila saat ini menempati kamar Bu Rahmi seorang diri. Karyawan baru di Panti yang bernama Sulis dan Hesti langsung akrab dengan Brisya dan rombongannya. Dalam waktu hampir semingu Brisya meninggalkan Panti, sudah banyak yang berubah dan ia menyukai lingkungan barunya. "Haris, kamu sudah makan?" Bu Shila mendekat ke tempat Haris berdiri mematung sambil menatap twins yang terlelap.Haris menoleh.
Read more
Zunita Plans
Wanita berusia 44 tahun itu mematut foto di ponselnya lama. Harsha Zayyana. Kiriman foto dari Zunita semalam membuat semangat hidupnya kembali berkobar setelah 20 tahun terkurung di sangkar emas ini. Ia hanya diperbolehkan keluar untuk berbelanja kebutuhan rumah sebulan sekali. Pertemuannya dengan Zunita tiga tahun yang lalu di supermarket merubah segalanya. Setelah hampir separuh hidupnya tersiksa oleh rasa bersalah, akhirnya Harsha bisa sedikit bernafas lega setelah Zunita mau membantunya mencari Brisya. Putrinya yang ia tinggalkan di sebuah Panti Asuhan 20 tahun yang lalu. Setiap bulan di tanggal 10, Harsha dan Zunita bertemu di Swalayan yang sama. Dari Zunitalah Harsha mendapat ponsel yang ia simpan diam-diam. Mereka berhubungan melalui ponsel itu.Setahun ini, semangat hidup Harsha datang kembali setelah ia menemukan putrinya. Zunita rutin mengirimi foto Brisya padanya. Brisya yang sangat mirip dengan Ron. Bahkan mungkin cenderung kembar seandainya Ron berjenis kelamin peremp
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status