All Chapters of Om, I Love You!!: Chapter 121 - Chapter 130
152 Chapters
Season II : Pure Love
Nenek Chloe adalah ibu pertama bagi Stevany. Mamanya meninggal usai melahirkannya dan hingga berusia 10 tahun Stevany dibesarkan sendiri oleh Nenek Chloe yang merupakan Ibu dari Papanya. Ia dibawa ke Indonesia oleh Papanya karena pindah tugas. Ketika itu kondisi Nenek Chloe sering sakit-sakitan sehingga mau tidak mau mereka harus berpisah karena Papanya khawatir Stevany akan menjadi beban bagi Neneknya. Di Indonesia, Papanya bertemu dengan wanita lokal dan menikah lagi. Ibu sambung Stevany sangat baik hati, ia memperlakukan Stevany seperti putrinya sendiri. Terlebih pernikahan orang tuanya tak dikaruniai anak lagi sehingga Stevany adalah jantung hati dikeluarganya. Stevany tumbuh menjadi gadis yang polos dan cerdas, selalu menjadi juara kelas dan gadis idaman di sekolah. Wajah blasteran dan rambut blondenya yang mencolok di antara warga lokal membuat pesona Stevany semakin dipuja kaum adam. Karena itulah keluarganya menjadi sangat over protektif pada Stevany dan tak membiarkan semba
Read more
Season II : Shadow
Aji tiba di Jakarta di sore hari, Zunita menjemputnya di bandara dan langsung membawanya ke rumah induk. Sesampai di rumah Papa dan Mamanya, Aji langsung ijin untuk beristirahat. Sepertinya tensi darahnya turun, peningnya datang dan pergi silih berganti. Ia meminta Zunita menghubungi dokter Jessica untuk datang memeriksa keadaannya. Entah karena terlalu lelah saat Dokter Jessica datang dan memeriksa Aji, ia sama sekali tak bangun dari tidurnya. Dokter Jessica memberi beberapa obat pada Sofia -Mama Aji-, dan meminta Aji segera makan sebelum meminum obat tersebut. Namun hingga esok pagi ternyata Aji belum juga bangun. Ia terlampau lelah dengan berbagai masalah pekerjaan dan masalah pribadinya. "Selamat pagi," sapa suara Zunita yang ternyata sudah muncul dari balik pintu. Aji menolehinya lemas dan tak bergeming. Keadaannya masih belum membaik. Zunita nampak membawa sebuah nampan berisi makanan dan teh hangat. Ia meletakkan nampan itu di meja nakas di samping tempat tidur Aji. "Dokt
Read more
Season II : Busy 2
Jadilah sibuk hingga kamu lupa akan rasa sakitmu adalah quote yang tepat untuk Stevany. Ia hanya terlalu menikmati pekerjaannya hingga tanpa sadar ia justru semakin terluka karena tak sempat menyembuhkan cedera hatinya. Setiap diundang ke acara pernikahan teman kantornya, tak pernah sekalipun Stevany hadir. Ia akan memberikan kado di keesokan harinya atau sehari sebelumnya dan memiliki segudang alasan untuk tak datang di acara pernikahan itu. Stevany terlampau trauma mendengar kata menikah karena ia sadar bahwa tak akan ada lelaki yang mau menerima keadaannya yang sudah tak lagi perawan. Bilapun ada, ia yakin laki-laki itu kelak akan mengungkit keadaannya saat mereka sedang bermasalah. Stev jadi minder dan takut untuk membuka hati pada siapapun. Dan sekarang sepertinya ia terjebak oleh keadaan ketika tetangganya yang merupakan teman masa kecilnya menikah beberapa hari lagi. Alasan apapun hanya akan terdengar seperti bualan karena Salsa, teman masa kecilnya itu tahu Stevany benci aca
Read more
Season II : Take Off
Pesawat landing di Sydney Kingsford Smith Airport di sore hari. Aji menunggu Wilma, tantenya, yang merupakan adik kandung Papanya di ruang Arrival. Hampir 7 jam perjalanan ia lalui dan rasanya tulang belulangnya remuk redam diusianya yang baru memasuki 26 tahun. Baru kali ini Aji tak disibukkan oleh pekerjaan hingga rasa letih membuatnya frustasi. "Ajiii!!!" pekik sebuah suara melengking di kejauhan.Aji mendongah dan mendapati Wilma berlari tergopoh-gopoh menuju ke arahnya. Senyum tipis terkembang di bibir Aji melihat penampilan tantenya yang teramat gaul di usianya yang sudah tak lagi muda. Dengan sigap Aji berdiri dan merentangkan kedua tangan untuk bersiap memeluk tantenya itu. "Ohhh, I miss you so bad!!" rutuk Wilma sambil memeluk keponakan laki-laki satu satunya. "I miss you too, Aunty Wil, di mana Freya? Apa tidak ikut kemari??""Kamu tau lah Freya seperti apa, mana bisa Tantemu ini datang tepat waktu kalo ngajak si Freya.""Btw Tante telat 10 menit, loh!" sindir Aji terkeke
Read more
Season II : The Bridesmaid
Pernikahan Salsa berlangsung dengan khidmat dan lancar. Sepanjang acara Stevany berada tak jauh dari sahabat masa kecilnya itu. Selama acara pemberkatan tak henti hentinya air mata Stevany menetes, ia teringat akan dosa-dosanya selama ini, pun saat acara pengucapan janji pernikahan rasanya Stevany tak sanggup lagi mendengarnya. Ia memilih untuk menjauh dan menenangkan diri. "Apa kamu baik-baik saja??" Stevany tersentak cepat, ia mengusap air matanya dan menoleh ke samping. Sepertinya tadi ia sudah benar-benar yakin bila tempat ini sepi dan tak ada seorangpun di sekitarnya. Namun seorang lelaki kini berdiri dengan segelas wine ditangan dan menatap Stevany bingung. "Ya, aku baik-baik saja. Bisakah anda berpura-pura tidak melihatku dan pergi?" pinta Stevany dengan tegas.Lelaki itu masih menatap Stevany dan entah mengapa ia jadi jengah. "Oke, baiklah. Bila anda tak mau pergi biar saya yang pergi.""Tidak tidak, tetaplah di sini. Saya yang akan pergi!" tukas lelaki tadi menahan Steva
Read more
Season II : A Swear
Dua hari pertama di Sydney, Aji menghabiskan waktunya dengan tidur. Ia masih sedikit jetlag meski perbedaan waktu tak begitu berbeda jauh dengan Indonesia. Aji terbiasa tidur tengah malam dan selama di Sydney jam tidur Aji berubah menjadi subuh dini hari karena perbedaan waktu. "Aji, jadi ikut ke Darwin?" Aji membuka matanya yang masih terasa sepat, Freya sudah melongok dari balik pintu. Aji sangat peka dengan suara dan gerakan. "Oma memintaku untuk segera menyuruhmu packing," lanjut Freya lagi."Aku masih ingin tidur, Frey!" sahut Aji serak."Ahh, ayolah! Kita bisa memesan penginapan dan kamu bisa melanjutkan tidurmu selama di sana. Aku yakin kamu akan suka!" bujuk Freya masih tetap berdiri di pintu.Aji menarik nafasnya lelah, Freya si pemaksa tak akan berhenti sebelum kemauannya terpenuhi. "Berapa lama kita akan berada di sana?""Hmmm, 2 minggu mungkin!"Aji beringsut duduk dengan malas, 2 minggu??"Tidak, terima kasih, jatah waktuku berlibur di sini hanya 2 minggu dan aku tida
Read more
Season II : Alone
"Nenek yakin akan pergi?""Apa maksudmu? Nenek sudah pesan tiket dan sekarang kau meragukan keberangkatan ini??" tukas Nenek Chloe berapi-api.Stevany merengut sedih, ia menarik tangan Neneknya dan bergelayut manja. "Tapi aku akan merindukanmu, Nek. Aku kesepian di sini tanpamu.""Berhentilah merengek, bayi besar! Kau tak ada bedanya dengan Papamu!" tukas Nenek Chloe lagi seraya menarik tangannya dari Stevany. "Kau bisa menelfon nenek bila kesepian, jangan manja! Cepatlah berangkat kerja sana."Stevany merajuk lagi, ia mendekat ke tempat Neneknya dan memeluknya dengan erat. "Hentikan, Stev, aku hanya pergi berlibur bukannya pergi ke akhirat!" seru Nenek Chloe kesal.Stevany terkekeh, Neneknya benar, ia hanya pergi untuk berlibur dan berkumpul dengan teman-temannya, tapi mengapa ia sangat tak rela. Tiga tahun hidup berdua dengan Nenek Chloe membuat Stev sangat bergantung padanya"Baiklah aku akan berangkat kerja, Nenek jangan pergi ke manapun tanpa membawa ponsel meski itu ke kamar
Read more
Season II : Hey, You!
Bermalas-malasan adalah hobi baru Aji selama berada di benua Australia. Ia tidur, makan, rebahan dan tidur lagi hingga bosan. Freya dan Tante Wilma sudah keluar sejak pagi untuk berjalan-jalan di sekeliling penginapan. Aji memutuskan tak ikut karena ia tak menyukai suasana di sekelilingnya. Ia benci pantai. Ia pernah memiliki kenangan indah di pantai dan kembali melihat pantai seolah membuat kepingan kenangan-kenangan itu tersusun rapi kembali. Suara berisik terdengar di ruang tamu, sepertinya Yante Wilma dan Freya sudah datang. Aji berdiri dari ranjang dan keluar dari kamarnya. Ia melihat beberapa bungkus plastik berjajar di meja. "Oh Aji, Tante membelikanmu baju pantai yang bagus. Kemarilah!!" Tante Wilma melambaikan tangannya agar Aji mendekat. Ia lantas mengeluarkan sebuah T-shirt santai berwarna kuning terang bertuliskan nama Pantai yang sedang mereka tempati. Aji tersenyum dan meraih kaos itu untuk ia paskan dengan tubuhnya. "See, Freya, betul kan pilihan Mama, size dan warn
Read more
Season II : It's You!!
-Darwin International Airport-Stevany tiba saat tengah hari dan masih harus naik taxi untuk sampai ke hotel tempat nenek Chloe dan komunitasnya menginap. Namun saat di tengah perjalanan menuju hotel, pesan dari Nenek Chloe masuk ke ponselnya. [Nenek masih ada acara sampai nanti petang, berkelilinglah dulu ke Pantai Mindil dan pasarnya yang ramai, sampai jumpa nanti malam!]Dan sekarang tibalah Stevany di pasar itu. Pasar dekat pantai yang ramai menjelang sunset. Stevany tiba jam 4 sore dan memutuskan untuk membeli burger dan kentang untuk mengganjal perutnya yang kelaparan. Ada banyak makanan dan cinderamata yang dijual di sana, beberapa membuat Stevany ingin membelinya namun saat mengingat ia tak memiliki siapapun untuk diberi oleh-oleh maka ia pun mengurungkan niatnya. Sambil menikmati burgernya, Stevany menyusuri jalanan yang mulai ramai dan menyempit. Beruntung penampilan Stevany tak terlalu mencolok hingga ia tak ada bedanya dengan warga lokal, hanya ada beberapa turis berambut
Read more
Season II : Fated
Dan malam ini, hingga menjelang pagi Aji tak bisa memejamkan mata. Entah mengapa kejadian petang tadi membuat hatinya berdebar setiap kali mengingatnya. Tadinya ia baru saja selesai berjemur di tebing sendirian, karena dari tebing ia tak bisa melihat sunset yang tertutupi oleh awan maka Aji memutuskan untuk turun dan kembali ke resort. Dan antara percaya atau tidak, dalam perjalanan kembali ke resort, ia melihat perempuan yang sempat menghilang dari kehidupannya. Perempuan yang sedang memejamkan mata, menikmati buaian ombak dan berbikini itu adalah STEVANY! Entah apa yang Aji rasakan malam ini, bahagiakah? Rindukah?? Entahlah, ia sendiri tak paham. Yang pasti usai melihat Stevany tadi ada rasa aneh yang tiba-tiba mencuat di hatinya, seperti perasaan penyamun yang menemukan harta karun mungkin?? Atau seperti tanah kering yang disirami air hujan?? Aji tersenyum sumbang, ia bahkan lupa bila pernah menorehkan luka di kehidupan seorang Stevany. Merenggut keperawanannya dan memfitnahnya
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status