All Chapters of Selir Kesayangan Suamiku: Chapter 31 - Chapter 40
322 Chapters
AURA CINTA
AURA CINTA? (POV SIFA)"Begini Nduk, rencananya besok Ibu akan pulang ke rumah, kasihan jika Bapak ditinggal sendiri apalagi dekat-dekat ini akan ada banyak tanggapan reog. Bagaimana jika kita mengambil satu pembantu agar bisa meringankan pekerjaanmu selama Ibu tak di sini lagi?" tanya Purwati."Tidak Bu, Sifa sudah merasa lebih baik. Lagi pula Farhat juga sudah besar, bisa ditinggal bermain sendiri sementara Sifa menjalankan kewajiban sebagai seorang istri sekaligus Ibu," jelasku."Tapi Nduk, Ibu tidak tenang jika nanti Rio bekerja di luar kota lalu kau sendiri di rumah! Paling tidak jika ada pembantu kan enak, kau ada teman," kata Purwati.Selama disini Ibu mertuaku sangat membantu meringankan tugasku sebagai ibu baru. Dia tak segan menyuci baju Farhat yang kotor atau membersihkan rumah. Dia mertua terbaik sampai saat ini. Abah dan Umi perlahan mulai menyayangi Mas Rio sebagai menantunya. Beberapa kali Mas Rio mengantar Abah untuk mengisi beberapa kajian
Read more
KEDATANGAN TAMU TAMPAN
KEDATANGAN TAMU TAMPAN"Itu ada di meja! Jangan kau kasihkan HP barunya, kasih saja yang lama. Nanti HP barunya biar Mas titipkan ke Mas Andri, biar nanti diberikan sama Mas Andri ke Arif," jelas Hasan."Jangan, Mas! Mending nanti kita undang saja Mas Arif ke sini. Kita tanya baik- baik apa maksud semua ini, jadi semua clear tak tanggung seperti ini! Kita dengar dari dua sisi tak hanya satu sisi saja. Tak adil rasanya kalau Mas melakukan itu pada Ifa," usul Dinda."Baiklah, nanti Mas pikir-pikir lagi!" Hasan segera menghabiskan makannya lalu bersiap pergi.Saat Hasan pergi ke kantor, Ifah keluar dari kamarnya."Mas Hasan masih marah ya Mbak?" tanya Ifah."Wajar lah Fah, kalau masih jengkel sedikit! Namanya juga Mas Hasan, kayak kau tak kenal saja. Ayo segera mandi, kita ke rumah sakit! Kasihan Mas Zain tak ada yang menggantikan. Pasti dia menunggu kita," ajak Dinda."Kau harus berbaik-baik dulu Fah akhir-akhir ini, jaga sikapmu juga agar kakak-kakakmu percaya lagi padamu," nasehat Din
Read more
MINYAK WANGI SAMPAI KWITANSI
Minyak Wangi sampai kwitansi (POV SIFA)“Sepertinya Mas Rio puber kedua Mbak, Hahahaha!" tawa Maya membahana memenuhi ruang tamu Sifa."Tumben amat suamimu Pak Ustad kw lima dandan rapi, sampek kaget aku. Kesambet apa? Jin dan Jun? Kek masa puber, masak iya dia baru puber ya mbak! Telat amat pubernya!” cerocos Maya. Aku hanya tertawa mendengar celotennya. Ternyata bukan aku saja yang menyadari perubahan. Jika seseorang yang pendiam berubah efeknya akan sangat besar.“Siapa yang mau sama Mas Rio selain aku May? Tau sendiri Mas Rio itu pendiam. Seneng diem, susah diem! Punya duit diem, gak punya duit diem, siapa yang betah? Tak jamin ndak ada yang kuat menghadapinya kurang dari satu kali dua puluh empat jam selain aku” selorohku. Maya mengangguk menyetujui pernyataanku. Diakui atau tidak semenjak SMA sampai menikah tak ada wanita dalam hidup Mas Rio selain aku istrinya. Itu bukan menurutku saja loh banyak yang berkata demikian.“Sampai tuh Ustad KW nyaki
Read more
CINTA ITU IBARAT MELODI DALAM MUSIK
CINTA ITU IBARAT MELODI DALAM MUSIK-BACK TO AUTHOR-Cinta itu ibarat melodi dalam musik, jika melodi susunan nada yang di atur tinggi rendah, pola menjadi lagu. Sama seperti cinta yang terdiri dari berbagai elemen perasaan antara benci, rindu, ingin memiliki bahkan menghasilkan dendam untuk melukai. Semua melebur menghasilkan emosi yang tak terkendali. Seseorang bisa menjadi bodoh karena cinta, namun cinta pula mampu menyelamatkan jiwa yang hampa.“Gendhis..” Rio bergumam lirih saat tidur.Sifa terkejut mendengar suaminya mengigau nama wanita lain saat tidur. Kebetulan dia sedang terjaga menyusui Farhat putranya.Pagi harinya saat sarapan Sifa langsung menanyakan hal itu pada suaminya Rio.“Mas, boleh Sifa bertanya?” ucap Sifa.Rio hanya mengangguk, sambil melanjutkan sarapan.“Siapa Gendhis?” lanjut Sifa. Rio tampak diam, berfikir tak mungkin Sifa mengetahuinya. Dia segera mencari alasan."Gendhis?" gumam Rio.“Gendhis? Siapa sih D
Read more
BEDA AGAMA ATAU JADI NOMER DUA?
BEDA AGAMA ATAU JADI NOMER DUA?-BACK SETTING WAKTU SAAT DI HOTEL JOGJA PART 11-“Ya, Aku mencintaimu dan tetap mencintaimu! Entah kau percaya atau tidak, ini pertama kalinya aku mengatakan cinta setelah waktu berlalu cukup lama,” ujar Rio."Benarkah? Sungguh? Yakin? Pasti? Sure?" cerca Gendhis sambil bergelendotan manja.Rio mengecup bibir Gendhis."Aku adalah lelaki yang membuktikan semua cinta dengan bukti nyata, bukan hanya berkata- kata!" Rio mengelus legan Gendhis sambil sesekali menciumi tangan itu."Berpakaianlah, aku tak tahan melihat kau seperti ini, jangan terus menggoda dan menguji keimananku," kata Rio.Gendhis tersenyum, membelai janggut itu."Mas foto Yuk, tapi dari belakang saja," ajak Gendhis."Untuk apa?" tanya Rio."Kenang- kenangan saja, mumpung pemandangan bagus di sini, ya, ya, ya!" rengeknya.Rio tersenyum dan mengangguk. Gendhis menaruh HP nya dari dalam kamar hotel mencari angel yang pas untuk foto mereka. Dia
Read more
CINTA SEMALAM.
CINTA SEMALAM."Dengarkan aku ya! Arti detak jantung ini adalah aku benar- benar jatuh cinta lagi, setelah rasa ini pernah mati dalam waktu yang lama! Aku menemukannya lagi pada dirimu bukan pada Istriku!” ucap Rio.Meskipun Gendhis tak begitu mengerti dengan apa yang Rio katakan, Gendhis tetap tersenyum saja. Kemudian dia melepaskan tangan Rio. Dia beranjak berdiri lalu pindah duduk di sampingnya sambil berkemas."Jangan pernah jatuh cinta padaku! Posisi mencintaiku akan menjadi rumit jika kamu yang melakukannya bukan? Sebelum rasa itu semakin besar, aku mohon hentikan Mas," kata Gendhis.Rio seperti ingin mengatakan sesuatu namun Gendhis segera meletakkan jari telunjuk di bibir lelaki itu, tanda tak ingin lagi dia membahas masalah ini."Mari kita berkemas dan sarapan," ajak Gendhis.Bukan tanpa sebab Gendhis ingin segera sarapan di resto hotel. Ini dilakukan karena malas berdebat dan mendengar semua ocehan tentang cinta dari mulut lelaki di hadapannya.
Read more
BERSAING DENGAN TUHAN?
BERSAING DENGAN TUHAN?"Hallo assalamualaikum," sapa Gendhis berusaha ramah."Waalaikum salam, Baby di mana?" tanya suara di sebrang yang tak lain adalah Rio.Gedhis menghela nafasnya panjang. Haruskah hubungan ini berlanjut untuk seterusnya? Tak bisakah kejadian semalam hanya di anggap cinta satu malam saja. Sungguh dia tak ingin semakin terlibat lebih dalam lagi.“Kamu pulang mana Baby?” tanya Rio.“Pulang ke rumahku sendiri Mas," jawab Gendhis."Loh aku kira di rumah Ibumu, rumahmu yang ada di perumahan itu kan?" tanya Rio."Memang kau tahu?" tanya Gendhis."Apa yang tak ku ketahui darimu?" tanya Rio balik."Sudah lah Mas, aku tak ingin bercanda lagi," jawab Gendhis."Oke, kau tak pulang ke Mamamu saja? Dari pada sendiri di sana," kata Rio."Besok aja pulang ke rumah Mama, aku lelah sekali,” keluh Gendhis.“Oke, tunggu ya! Jangan tidur dulu! Asssalamuaalaikum.” Telpon di matikan sepihak. Ah mengapa lelaki itu selalu bersik
Read more
SUGAR BABY!
SUGAR BABY!Dengan mengendap Gendhis berjalan menuju pintu depan dan membukanya. Dia mengintip di sela-sela pintu gerbang."Astaga!" pekik Gendhis terkejut melihat siapa yang datang.Ternyata Rio yang datang dengan membawa semua barang-barang miliknya. Gendhis lupa bahwa barangnya dia titipkan di mobil lelaki itu. Gendhis terkejut dan langsung membukakan pintu gerbang rumahnya.“Eh mas Rio! Ku pikir siapa yang datang, maaf ya kalau lama membuka pintunya, aku kira besok Mas baru anter, lagian udah malem lo! Mau masuk dulu ngopi? Aku baru bikin kopi, masih ada sisa air panas,” Gendhis menawari Rio sambil membantu membawa barang bawaan. "Boleh, kalau tidak merepotkanmu," jawab Rio membawa beberapa tokoh oleh-oleh yang dia beli untuk Gendhis."Sini masuk dulu, duduk di sofa! Aku akan membuatkan minuman untukmu," Gendhis mempersilahkan Rio duduk di ruang tamu yang langsung menghadap ke dapur dan membuatkannya kopi susu panas.“Sudah makan malam?” tanya G
Read more
KETAHUAN?
KETAHUAN?Sebuah paper bag merah berlogo binatang rusa, semua wanita pasti tahu itu salah satu brand perhiasan berlian yang terkenal. Gendhis mulai membuka paper bag itu, dan menemukan satu buah surat di dalamnya. Dengan hati- hati dia membukanya.‘Terimakasih, kau telah memberikan kesempatan untukku mencintaimu! Tanpa kamu sadari, kamu mampu mengembalikan hati yang dulu pernah mati! Jangan pernah pergi meninggalkanku Baby, With love Rio Gunawan.'"Ah manis sekali Ustad alim itu, ckckck! Apa ini tak terlalu berlebihan?" gumam Gendhis sambil tersenyum membaca surat.Gendhis membuka kotak merah itu perlahan, tampak sebuah kalung mas putih bertahtakan berlian mungil, cantik dan bersinar. Wanita mana yang tak suka dengan perhiasan? Segera Gndhis mengambil lalu mencobanya sambil bercermin. "Cantik dan simpel sekali! Meskipun kecil tak mengurangi pancaran kilaunya, berlian memang terbaik, seleranya lumayan baik," puji Gendhis.Kalung itu Gendhis simpan kembal
Read more
KOKTAIL TANPA ALKOHOL DUA!
KOKTAIL TANPA ALKOHOL DUA![Dinner yuk! Lama kita tak makan bersama.][Sip. Jemput di rumah jam 18.30 WIB]Gendhis dengan cekatan membalas satu pesan singkat yang di kirim oleh Samuel padanya.Dia ingin mengajak untuk makan malam di luar. Biasanya Samuel jika mengatakan Dinner tentu sana dia telah memesan makan malam romantis candle light dinner. Walapun hubungan mereka renggang, namun tak munafik kedua manusia itu masih saling cinta satu sama lainny juga. Membutuhkan waktu yang lama untuk terbiasa tak bersama, apalagi semudah itu pergi dari hidupnya. "Apakah malam ini adalah makan malam terakhir kami?' tanya Dinda pada dirinya sendiri.Lima tahun lebih terbiasa bersama, bukan waktu sebentar. Apalagi saat susah senang meeka selalu bersama, mensupport satu sama lain. Menjalani kehidupan seperti roller coaster naik dan turun, terlalu banyak kenangan terukir antara keduanya."Terlalu banyak kenangan di setiap sudut rumah ini dengan Samuel, apakah aku h
Read more
PREV
123456
...
33
DMCA.com Protection Status