All Chapters of Selir Kesayangan Suamiku: Chapter 41 - Chapter 50
322 Chapters
TAMU TAk DI UNDANG!
TAMU TAK DI UNDANG!"Aku hanya lelah Ko, aku lelah dengan semua ketidakpastian dalam hubungan ini," ucap Gendhis lirih."Mengapa kau tiba- tiba mengatakan hal ini saat ulang tahunmu Gendhis?" tanya Samuel."Mungkin baru hari ini aku memiliki kemampuan untuk mengatakannya! Selama ini aku hanya bimbang dan kalut dalam ketakutanku sendiri, membayangkan hidupku tanpa dirimu! Tapi makin ke sini aku juga menyadari satu hal yang penting dan nyata, bahwa kita memang tak bisa bersama," jelas Gendhis."Karena alasan Tuhan kita yang beebeda?" tanya Samuel."Ya, itu alasan utamanya! Bukan Tuhan kita yang salah di sini, tetapi kita! Kita yang tak sadar diri, dari awal hubungan ini, kita sudah saling tau tak akan bisa bersama namun terus memaksa," kata Gendhis.Rio terdiam mendengar ucapan Gendhis. Gadis di depannya itu menatap ke arah kaca jendela club itu, melihat ke bawah. Pemandangan kota Madiun yang begitu indah dari ketinggian. Dia mengingat lagi awal kedekatann
Read more
GAIRAH MARAH BERCAMPUR NIKMAT!
GAIRAH MARAH BERCAMPUR NIKMAT!"DIAM ATAU PULANGLAH! Aku mau ganti baju! Kenapa? Kau mau ikut?" bentak Gendhis.Gendhis naik ke lantai dua menuju kamar berganti baju. Dia menggunakan hotpants dan kaos oblong over size tak lupa menghapus make up tebalnya memilih menggunakan cream malam dan lipstik nude. "Apa maunya lelaki itu?" tanya Gendhis pada dirinya sendiri.Dia mengatur nafasnya agar tenang, Baru kemudian turun menuju dapur untuk mengambil air minum dingin dalam botol lumayan besar. Gendhis menenggaknya dengan kasar sampai habis.Rio terlihat masih duduk di ruang tamu memandang Gendhis. Dia mengambil dua kotak minuman kemasan kesukaannya, teh botol. “Minumlah!” perintah Gendhis sambil menyodorkan teh itu pada Rio.“Maaf! aku emosi” ucap Rio menerima uluran teh dari Gendhis. Gendhis hanya mengangguk, tak berminat membahas kejadian tadi.“Aku menunggu sejak jam sepuluh malam tadi, aku mencoba mengirimkan pesan dan menelpon beberapa kali
Read more
DESAHAN NIKMAT BERBALUT SYAHWAT!
DESAHAN NIKMAT BERBALUT SYAHWAT!"Aku ingin memilikimu seutuhnya Baby," ujar Rio sambil melanjutkan kegiatan tangannya."Mas, Ah! Jangan...Ah!" jerit Gendhis tertahan.Belum sampai Gendhis menyelesaikan ucapannya Rio sudah menyentuh dan memainkan lubang kenikmatan wanita itu. Entah sejak kapan tanpa di sadari gendhis celananya sudah terlepas. Rio bingung dari mana dia mempelajari semuanya, Rio hanya melakukan insting yang dia punya. Perlakuan ini baru pertama kali Rio berikan untu Gendhis bukan pada Istrinya.Tubuh Gendhis sudah tak mengenakan sehelai benangpun, terpampang nyata di depan Rio. Rio tersenyum puas."Ah kau cantik sekali jika tak mengenakan pakaian seperti ini," kata Rio.Lelaki itu segera membopong Gendhis ke sofa kursi ruang tamu dan menidurkannya. Dia mengubah sofa biasa itu menjadi bed agar memudahkan mereka untuk melakukan semuanya. Rio membuka pakaiannya. Tampak badannya sudah terbentuk sixpack, tak sia- sia rasanya dia latihan fi
Read more
MENGINAP SEMALAM!
MENGINAP SEMALAM."Aku tak menyangka akan melakukan ini dengan wanita selain istriku, jujur saja aku merasa berdosa! Tetapi akupun tak menyesalinya jika denganmu!” ucap Rio sambil mencium tangan Gendhis.Gendhis bangkit mengenakan kaos over sizenya tanpa dalaman. Dia segera naik ke lantai dua, menuju kamar untuk mandi. Rio mengikutinya dari belakang. "Mengapa dia keluar banyak sekali ya, membuat tubuhku lengket!" keluh Gendhis saat mandi.Gendhis sangat menikmati guyuran air shower yang membasahi kepala sampai tubuhnya. Tak terasa Gendhis sudah cukup lama membersihkan tubuhnya."Ah rasanya aku berdosa sekali dengan anak istrinya! Aku terlalu terbawa suasana tadi malam," sesal Gendhis dalam hati.Keluar dari kamar mandi, Gendhis melihat Rio sudah berbaring di kasur. Dia terlihat tidur dengan pulas. Gendhis membiarkan lelaki itu tidur di ranjangnya. Dia memilih untuk perlahan turun ke bawah dan membuat secangkir kopi panas."Kepalaku pusing sekali, mu
Read more
BABY BINALKU!
BABY BINALKU!"Hahahaa! Kau lupa ya, jika memiliki keluarga di Ponorogo sana?" tanya Gendhis."Aku tak mengusirmu, hanya saja tak enak kalau istrimu nyari,” jelas Gedhis.“Enggak! Aku pulang nanti saja, kita berangkat sama-sama!” ucap Rio sambil menyeruput kopi panasnya.Selesai makan Rio membantu membersihkan semua. Gendhis membuatkan dua box bekal untuk makan siang.“Bawalah, kamu ke kantor kan?” tanya Gendhis.Rio mengangguk tanpa banyak bicara. Jika dilihat mereka berdua memang ttampak sebagai pasangan suami istri yang berbahagia. Setelah semua siap, Gendhis berjalan sambil menyemprotkan parfum di pakaiannya. Terbesit pikiran iseng Gendhis untu menyemprotkan juga ke baju Rio tanpa dia sadari. Lalu mereka bersiap keluar bersama dari rumah."Apakah di sini tak ada penertiban?" tanya Rio heran."Penertiban apa maksudmu? Razia?" ujar Gendhis sambil mengunci rumahnya."Ya, semacam itu! Jika aku menginap tak papa?" tanya Rio lagi.Gend
Read more
LINGERIE HITAM, TANDA LUKA
LINGERIE HITAM, TANDA LUKA.-BACK TO POV SIFA LAGI ❤️-“Paket!!!!!!!” suara lelaki berteriak di depan rumah.“Bi, bisa minta tolong ambilkan paketan dan bayarkan juga? Ndak banyak kok Bi, 180an ribu” kataku sambil menggendong Farhat yang rewel sejak semalam.Mas Rio mengangguk dan langsung berjalan keluar mengambil paketanku. Tak lama dia datang sambil membawa bungkusan di tangannya."Apa ini Dek?" tanya Mas Rio.“Tumben belanja online Dek, emang kamu bisa?” tanya Mas Rio lagi.Ya, mungkin suamiku heran aku bisa memesan paketan. Mas Rio menyerahkan bungkusan paketan itu padaku.“Iya Bi, diajarin Maya! Pake aplikasi shoope itu lo, Bi!” jawabku sambil tertawa.Selama ini aku memang tak pernah membeli barang secara online. Ini pertama kalinya dalam hidup belanja online, biasanya aku lebih sering membeli baju pada teman pondok karena satu selera dan tahu kualitas barangnya."Oh, pantas," jawab Mas Rio sambil berlalu ke kamarnyaSambil men
Read more
BAU PARFUM DIOR DI KOKO SUAMIKU!
BAU PARFUM DIOR DI KOKO SUAMIKU!-MASIH POV SIFA LAGI ❤️-"Aku hanya meratapi kebodohanku sendiri Mas, mengapa bisa aku melakukan hal konyol ini," ujarku sambil tersenyum kecut.“Mas tadi kaget Dek, kenapa penampilanmu seperti itu? Hampir lima tahun kita menikah kau baru kali ini memakai pakaian seperti itu, sungguh di luar dugaan Mas! Bukan maksud hati mengejekmu,” ucapnya Mas Rio."Mas menertawakanmu karena reflek saja, Dek! Maafkan Mas," sambung Mas Rio lagi.Mas Rio mencium tanganku. Dia mengajakku duduk di ranjang. Kami berjalan beriringan.“Aku hanya kepengen berubah menjadi istri lebih baik, Mas! Aku ingin terlihat cantik di depan suamiku sendiri, seperti kata Maya menyenangkan suami. Toh memakai baju seksi seperti itu di depan orang yang halal bagiku, yaitu suamiku sendiri! Aku mengira, Mas senang dengan perubahanku,” kataku lirih.Mas Rio tertawa mendengar penjelasanku. Dia mengusap rambutku perlahan.“Masyaallah Sifa, hahahaha! Ken
Read more
PAMIT MENGINAP DI RUMAH IBU.
PAMIT MENGINAP DI RUMAH IBU.-MASIH POV SIFA LAGI ❤️-"Oh itu anu parfum tester kalik Dek, waktu di Jogja kemaren kan Mas masuk ke salah satu Mall dan melewati galeri parfum yang sedang mengadakan promo, mungkin tersemprot di sana, bukankah katamu itu parfum mahal? jadi awet wanginya," kata Rio."Oh ya sudah Bi, pantaslah! Mendadak Umi kangen Zahira kalau pakek parfum ini, sebab ini bukanlah parfum yang pasaran," ujarku.Aku sedikit lega mendengar pernyataan suamiku itu. Hampir saja aku su'udzon dengan suami sendiri. Untung memang alasan Mas Rio jelas dan logis, kalau tidak mungkin aku akan berburuk sangka terus."Kenapa pulang Mas?" tanyaku heran."Oh mau nngambil berkas di ruang kerja Mi, abis ini aku mau keluar bentar ya dengan Dimas," pamit Rio."Kemana Bi," tanyaku."Ngurus beberapa berkas Mi di kantor KPP Pratama," sahutnya sambil masuk ke dalam rumah.Aku segera membawa baju kotor ke dalam rumah dan menggilingnya di mesin cuci. Ma
Read more
TANGISAN FARHAT SEMALAM!
TANGISAN FARHAT SEMALAM!-MASIH POV SIFA LAGI ❤️-"Begini Mi, kan besok itu Farhat ada jadwal imunisasi pagi," kata Mas Rio."Astagfirulloh, iya Umi lupa! Untunglah Abi mengingatkan," kataku.Hampir saja aku melupakan Posyandu tambahan karena imunisasi dan pengecekan anti stunting.“Nah, makanya itu Abi pengen Umi di rumah aja, jangan sampai melewatkan Posyandu Farhat. Dia lebih penting, Mi!" jelas Mas Rio.Aku mengangguk setuju. Bagaimanapun kepentingan Farhat memang nomer satu."Bukannya Abi melarang lo Umi ikut menginap, tapi tahu sendiri kalau tak Posyandu nanti gimana! Akan ketinggalan berita dan info penting seputar anak. Apalagi Maya belum tentu bisa datang kalau bekerja, mending Umi datang kalau Maya tak datang bisa berbagi info yang bermanfaat dengannya. Toh pagi banget, Abi juga pulang habis subuh!" terang Mas Rio."Kalau memang Umi ingin menginap di rumah Ibu, bagaimana kalau malam minggu saja kita menginap di sana,” ajak Mas Rio.
Read more
BOX TUPPERWARE!
BOX TUPPERWARE!-MASIH POV SIFA LAGI ❤️-"Bu, sebenarnya Mas Rio semalam kemana ya?" tanyaku pada mertua."Semalam memang ke sini, tapi kesusu pergi setelah melihat Hp, memang ada apa to Nduk?" tanya ibu mertuaku."Kau yakin tak apa- apa?" sambungnya lagi.“Mboten Bu, alhamdulillah rumah tangga kami baik-baik saja. Doakan ya Bu,” pintaku.Ingin rasanya sekarang aku menghamburkan diri dalam dekapan Ibu mertua, namun tak sanggup melakukannya karena takut membuat beliau sedih dan sakit. Ibu berdiri menghampiriku kemudian mengelus jilbab di kepala perlahan.“Rumah tangga itu tak selalu mulus Nduk, ada godaannya. Baik rejeki, anak, atau suami! Lelaki tergoda akan dua hal yaitu harta, tahta dan wanita. Doakan suamimu tak tergoda ketiganya, bilang Ibu jika Rio menyakitimu Nduk, sungguh dunia akhirat Ibu tak akan Rido” ucap Ibu mertuaku itu. Tangis tak dapat ku cegah lagi, aku memeluk ibu mertua erat. Sungguh aku beruntung memiliki mertua yang menyayang
Read more
PREV
1
...
34567
...
33
DMCA.com Protection Status