All Chapters of Menikah dengan CEO Dingin: Chapter 211 - Chapter 220
228 Chapters
Bukan ini yang Aku Inginkan
Selena menghela napas kasar. Kali ini, dia memang yang salah. Sudah merahasiakan penyakitnya dari suaminya sendiri. Kemudian menelan saliva dengan pelan dan merebahkan tubuhnya kembali."Selena, jawab! Kenapa malah tiduran lagi?" Justin kembali naik pitam atas ulah Selena sendiri karena memilih rebahan daripada menjelaskan alasannya.Selena melirik Justin kemudian menatap ke arah depan lagi. "Aku gak pernah berniat untuk menyalahkan kamu terus menerus. Aku tidak pernah menyangka kalau aku bisa langsung hamil padahal memiliki penyakit Miom."Aku gak akan salahkan kamu kalau terjadi sesuatu padaku. Itu semua salahku. Maaf, karena udah nggak jujur dari awal sebelum kita menikah."Aku rasa sudah saatnya kamu tahu tentang penyakit aku, kekurangan aku. Silakan pergi kalau kamu tidak bisa menerima kondisi aku. Ini semua memang salah aku. Wajar kalau kamu marah atau membentak aku seperti tadi."Selena menghela napasnya sembari menahan nyeri di bagian perutnya itu. Meringis dengan pelan kemudi
Read more
Tega
Selena lantas terisak kala mendengar ucapan tulus Justin. Ia mau menemaninya dalam kondisi seperti itu. Selena pikir, Justin akan menyerah kemudian meninggalkannya. Rupanya Selena salah. Justin mencintainya.Justin tahu ini berat. Namun, buka berarti ia harus meninggalkan Selena begitu saja. Tentu saja tidak akan pernah hal itu terjadi padanya.Waktu sudah menunjuk angka dua pagi. Selena masih terjaga sementara Justin sudah terlelap dalam tidurnya. Kini, keduanya sudah kembali ke rumah karena permintaan Selena.‘Apa ini, Tuhan? Kenapa aku diberi cobaan yang begitu berat. Kenapa hidupku tak pernah mendapat kebahagiaan. Atau memang aku yang tak pernah bersyukur.’Selena berucap dalam hati. Kemudian menghela napas dengan pelan. Hidup seperti ini tak pernah ia inginkan. Karena semua manusia di muka bumi tak pernah mau memilih hidup seperti itu,Selena menatap Justin yang begitu lelapnya. ‘Sedang mimpi apa kamu di alam bawah sadar itu, Mas? Sementara aku masih memikirkan kondisiku yang seh
Read more
Selena akan Baik-Baik Saja
Isakan tangis itu semakin menjadi. Tak sanggup lagi untuk berucap. Justin lantas mengambil ponsel tersebut.“Jadi benar, Mama meninggal karena tumor itu?” tanya Justin dengan tangan mengepal.“Iya. Mama Selena memilih untuk menyelamatkan Selena.”Tubuh Justin seketika lemas. Memejamkan matanya dengan erat hingga butiran air mata menetes.“Apakah nasib Selena akan seperti mamanya? Aku lebih memilih Selena tetap hidup walau tidak ada buah hati dalam keluargaku, Pa.“Anak bisa adopsi. Aku punya segalanya. Tapi, kalau Selena nggak ada, semuanya gak ada artinya. Aku gak mau Selena pergi, Pa.”“Iya, Justin. Papa mengerti perasaan kamu. Sama seperti saat Papa tahu ada Miom di dalam rahim Indah dulu. Begitu hancur hati Papa. Tapi, apa yang bisa Papa lakukan sementara Indah tidak mau mengeluarkan janinnya. Memilih membesarkannya hingga akhirnya mengancam nyawanya.”Justin semakin mengepalkan tangannya. Kemudian menutup panggilan tersebut. Duduk bersimpuh memegang kedua kaki Selena.“Selena. Ka
Read more
Aku belum Percaya
Perempuan tak peduli. Kemudian bangun dari duduknya, mengambil beberapa apel untuk mengganjal perutnya yang masih keroncongan itu.Justin lantas mengikuti sang istri dan masuk ke dalam kamar. Duduk kembali di samping Selena yang mengunyah apel.“Kamu pasti tahu bagaimana perasaan aku. Aku gak bisa kehilangan kamu, Selena,” ucap Justin dengan lembut.Selena melirik malas kemudian menatap ke arah depan lagi. “Kamu bilang ke Pak Kevin gak akan pulang sebelum aku mau mengeluarkan janin ini. Aku gak akan pernah keluarin dia sampai nanti waktunya dia lahir.”Justin mengangguk. “Maaf! Aku gak akan meminta kamu untuk mengeluarkannya. Aku gak mau egois. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan agar kamu dan anak kita bisa selamat dua-duanya.”Selena menghentikan kunyahannya kemudian menolehkan wajahnya dengan pelan pada suaminya itu.“Seyakin itu … aku akan selamat?”Justin mengangguk. “Ya. Seyakin-yakinnya kalau kamu akan selamat bersama dengan calon bayi kita,” ucapnya kemudian menerbitkan seny
Read more
Yang lain dilarang
Justin tersenyum lirih. “Silakan saja. Itu hak kamu mau percaya atau nggak ke aku. Yang jelas, di lubuk hati aku yang paling dalam, hanya ada nama kamu.”Selena menatap dalam wajah suaminya itu kemudian mengangguk. “Ya. Semoga selamanya.”“Of course! Aku mau mandi dulu.”“Jangan membiasakan mandi malam, Mas Justin! Tidur! Ini waktunya untuk tidur, bukan untuk mandi.” Selena melarang suaminya membersihkan diri di malam hari.“Tapi, aku belum mandi dari sore, Sayang.”“Bisa besok lagi. Gosok gigi, cuci muka, tangan dan kaki saja. Setelah itu tidur!”Justin menggaruk rambut yang tak gatal itu dengan pelan. “Ya udah. Aku gak akan mandi.”Selena mengangguk. “Ya! Harus nurut.”“Iya, Sayang.” Justin lantas membuka seluruh pakaiannya sembari melangkahkan kakinya dengan lemas ke kamar mandi.Selena pun merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sembari menatap langit-langit berwarna putih itu. Mengulas senyum dengan tipis kala melihat raut wajah Justin yang separuh senang, separuh tegang.‘Kekha
Read more
Jangan Balik lagi
Justin lantas mengatup bibirnya. Ingin terbang, itulah yang sedang Justin rasakan. ‘Tumben ini bini pandai ngegombal. Biasanya marah-marah mulu. Lagi angot apa emang karena lagi pengen sesuatu.’Sampai tak sadar kalau Selena sudah mematikan ponselnya. “Yeeuuuu! Kebiasaan banget gak pernah bilang lagi kalau mau nutup telepon.” Justin memutar bola matanya dengan pelan.Setibanya di toko khusus menjual donnut, Justin langsung masuk ke dalam dan memilih pilihan yang dipesan oleh sang istri.“Eh! Tadi minta yang rasa apa aja, yaa. Kok gue lupa!” Justin menggaruk rambutnya sembari melihat etalase yang menyediakan berbagai macam donnut.“Halo, Sayang. Tadi kamu pesan rasa apa aja, yaa? Aku lupa soalnya. Hehe.” Justin menghubungi Selena.“Hhh! Kebiasaan banget kamu tuh. Cokelat, almond, alpukat, sama tiramisu. Udah!”“Bentar, bentar. Mbak! Pesen donnut yang nggak bolong tengahnya. Rasa cokelat, almond, alpukat, sama tiramisu. Jangan ada yang bolong tengahnya, yaa.”Justin memberi tahu dengan
Read more
Keajaiban
Justin menggelengkan kepalanya dengan cepat. 'Selena emang gak pernah tahu kalau gue alergi tepung. Bukan hanya donnut aja. Yang berbahan dasar tepung sebenarnya gue alergi.' Justin bingung harus apa."Sayang. Aku ada alergi tepung. Bukannya gak mau nuruti perintah kamu. Tapi, kalau aku pingsan panas dingin karena makan ini, gimana?" Justin tengah berusaha agar Selena paham dengan berucap dengan sangat hati-hati.Selena terdiam sembari menatap Justin dengan lekat. "Beneran, alergi tepung? Kalau makan tepung, bisa berubah jadi apa? Thanos?""Pernah masuk rumah sakit saat baru pertama kali alergi tepung. Sempat di-opname juga karena demam tinggi," tutur Justin menjelaskan.Selena merasa iba. Ia pun tak bisa memaksa Justin untuk memakan donnut tersebut lantaran tak ingin terjadi sesuatu pada suaminya itu."Kalau berani bikin aku marah lagi, aku bener-bener gak akan peduli lagi sama alergi kamu itu!"Justin menganggukkan kepalanya dengan antusias. "Iya, Sayang. Sekarang dimakan, yaa. Habi
Read more
Mana Mungkin
"Keajaiban apa, Dok? Miom saya sudah hilang?" tanya Selena dengan mimik wajah yang tak sabar ingin tahu kabar bahagia itu.Dokter Felix kembali mengulas senyumnya dengan lebar. “Ada dua makhluk hidup yang tumbuh di dalam rahim Anda, Bu Selena.”Baik Justin maupun Selena sama-sama menganga kala mendengar penuturan Dokter Felix tadi.“Ya—yang bener, Dok? Istri saya hamil anak kembar?” tanya Justin tak percaya.Dokter Felix mengangguk kemudian memperlihatkan posisi kedua bayi yang saling bersampingan. “Ini, Miom yang tumbuh masih sangat kecil. Dan ini, kedua bayi yang saling bersampingan. Beruntung, Miom berada cukup jauh dari tempat perkembangan bayi-bayi Bu Selena.“Sehingga tumbuh kembang kedua janin ini sangat baik. Meski begitu, tetap harus mengonsumsi obat khusus menghilangkan Miom di rahim Bu Selena. Guna mengantisipasi terjadinya pertumbuhan Miom mengikuti tumbuh kembang janin-janin di dalam sana.”Justin masih menganga dengan mata menatap layar monitor. Menatap calon buah hatiny
Read more
Kenang-Kenangan
Selena mengatup bibirnya sembari melirik Shara yang tengah asyik bermain dengan Gita dan juga Arshi.“Bu Jasmine. Jika Pak Kevin khawatir sampai dewasa nanti mereka tetap berteman apalagi sampai jatuh cinta, menurut saya nih yaa … mendingan Bu Jasmine dan Pak Kevin adopsi Shara aja. Jadikan Shara adiknya Arshi. Gimana?”Jasmine meringis pelan sembari mengusapi lehernya kala mendengar usul dari Selena mengenai adopsi Shara. Bukan tak ingin, tapi Kevin yang sudah pasti tidak akan mau menerima usulan dari Selena.“Saya sih mau-mau aja, Mbak. Tapi, Mas Kevin yang gak akan mau adopsi Shara,” ucap Jasmine karena ia tahu bagaimana sikap Kevin pada Shara.Selena lantas menghela napas panjang. “Ya sudah kalau begitu. Saya juga hanya memberi saran seperti itu saja karena kita gak akan tahu bagaimana nasib seseorang di masa yang akan datang.”Jasmine mengulas senyumnya. “Iya, Mbak. Terima kasih atas usulnya. Tapi, saya akan mencoba untuk bicarakan ini baik-baik dengan Mas Kevin.”Selena mengusap
Read more
Sure!
Justin menghela napasnya. “Surat ini … sengaja dia kasih ke kamu agar kamu membalas cinta dia? Selama ini kamu pura-pura cinta sama aku, padahal mencintai Andrian. Begitu?”Jelas perempuan itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tangannya beradu karena harus mencari alasan yang logis agar Justin tidak marah padanya.“Lalu apa, Selena?” tanya Justin dengan suara menekan.Selena menghela napas pelan. “Maaf, Mas. Aku hanya ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan dari dia. Nggak ada lagi selain itu. Soal cinta, aku hanya mencintai kamu. Nggak ada lagi selain kamu.”Selena menatap Justin agar pria itu tahu, dia sedang berbicara dengan serius. Agar Justin paham dan mengurungkan niatnya untuk memarahinya.Justin memang tak berani memarahi Selena dalam keadaan hamil seperti ini. Yang dia lakukan hanya memutus kalung tersebut kemudian membuangnya dengan kasar ke lantai.Mata Selena hanya bisa menatap kalung yang kini sudah hancur itu. Sementara Justin pergi dari kamar tersebut. Namun, saa
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status