All Chapters of Istri Pelampiasan CEO: Chapter 131 - Chapter 140
250 Chapters
Bab 131 : Pesan Dari Aditya
Aditya merasa beruntung karena Doni tidak melakukan hal di luar nalar kepadanya. Ia mungkin saja bisa kehilangan nyawa di tangan pria itu tadi. Kini Aditya merasa dilema, karena tidak bisa dengan leluasa menghubungi Nic. Dia tahu saat ini dan sampai mendapatkan apa yang diinginkan, Doni pasti akan terus memantau gerak-geriknya.Aditya pun bergegas pergi dari perusahaan Doni. Sepanjang perjalanan dia sadar ada seseorang yang sedang mengikuti di belakang. Untuk saat ini Aditya hanya takut jika Doni melakukan hal yang buruk ke sang Ibunda. Bagaimanapun juga sebagai anak dia tidak ingin sampai wanita yang melahirkannya celaka.Meski tahu sedang berada di bawah pengawasan Doni, tapi Aditya tetap berusaha sekuat tenaga bersikap biasa. Dalam perjalanan pulang, dia memutuskan berbelok ke sebuah supermarket guna berbelanja kebutuhan rumah untuk ibunya. Aditya mencoba tak peduli, walau sesekali masih sambil melirik ke belakang dan waspada. Aditya mengambil keranjang belanja kemudian berjalan l
Read more
Bab 132 : Permintaan Kala Ke Skala
'Paman Anda tahu bahwa saya membantu Anda. Untuk saat ini saya tidak bisa menghubungi Anda seperti biasa. Pak Doni jelas terbaca akan merencanakan hal buruk lagi. Saya takut yang menjadi sasarannya adalah putra Anda — Kala. Dia juga meminta orang memata-matai, jadi sebaiknya Anda waspada'Nina menelan saliva membaca pesan Aditya. Ia masih tertegun di belakang kemudi saat kaca mobilnya diketuk dari luar. Nina menoleh dan berjengket kaget. Ternyata satpam supermarket ingin memintanya memindahkan mobil karena ada mobil barang yang terhalang."Maaf ya Mba, mobil depan di rem tangan, sudah diumumkan tapi pemiliknya belum muncul juga." Nina membuang napas lega, dia buru-buru memindahkan mobil lalu berhenti sejenak untuk mengambil foto pesan Aditya itu dan mengirimkannya ke Nic. Nina tak tahu bahwa membantu pria itu sama saja dengan membahayakan keselamatannya sendiri.Namun, untuk saat ini dia aman karena tidak ada orang kepercayaan Doni yang sadar Aditya meninggalkan pesan untuk Nic lewat
Read more
Bab 133 : Mungkinkah Mendapat Restu?
"Lalu bagaimana perasaan Kala saat melihat Mama seperti itu karena papa?"Bianca ingin mencegah Skala mencecar cucu mereka dengan pertanyaan. Namun, Skala tampak memberi kode, dia menggerakkan jari tangan kanan, meminta Bianca untuk diam dan mendengarkan."Aku sedih, aku bingung kenapa papa membuat mama menangis, tapi mama bilang baik-baik saja kok, kata mama ada masalah yang tidak perlu Kala tahu.""Lalu, apa Kala tidak benci ke papa?" Tanya Skala lagi.Kala menggeleng dan berkata," Mama bilang aku tidak boleh benci papa, karena papa hanya sedang tidak tahu kalau salah, nanti kalau papa tahu papa akan baik." Kala mengerjap, keningnya berkerut halus mendapati sang opa tak merespon jawabannya. "Aku pernah bertanya ke papa, dan papa bilang sangat sayang mama. Sekarang papa sudah baik, tidak nakalin mama, jadi apa boleh kami tinggal bersama?" Tanya Kala. Wajahnya sedikit putus asa menyadari Skala seperti tidak menaruh sedikitpun rasa iba padanya."Opa, aku janji akan melindungi mama ka
Read more
Bab 134 : Bentuk Tanggungjawab Yang Kamu Mau
Cloud ragu. Sebenarnya dia sengaja datang untuk memberi kejutan ke Nic. Selama menikah dengan pria itu, mungkin baru dua atau tiga kali dia datang ke kantor Nic seperti ini. Cloud awalnya ungin menyampaikan apa yang dia bicarakan dengan Skala pagi tadi. Namun, mendengar tentang kondisi Nic dari Rio membuatnya malah prihatin.Cloud mengetuk pintu ruangan Nic. Dari mejanya Rio tampak memperhatikan. Cloud pun sempat menoleh ke Rio karena Nic sama sekali tidak merespon.Cloud mencoba menempelkan kepalan tangan ke daun pintu lagi. Kali ini suara Nic terdengar mempersilahkan masuk. Cloud menoleh lagi memandang Rio. Kekasih manager putranya itu pun tersenyum. Cloud memutar gagang pintu dan tampak di depan matanya Nic sedang fokus dengan pekerjaan tanpa memandang ke arah dirinya masuk."Ada apa lagi? Apa kamu mau pulang lebih awal? Kalau begitu pulang saja, tinggalkan berkas yang masih butuh aku periksa di meja." Nic bicara tanpa menyadari bahwa orang yang berdiri di depan mejanya bukanlah sa
Read more
Bab 135 : Sebotol Susu
Nic memutar tumit menuju meja kerjanya. Ia tak peduli dengan tumpukan berkas yang buru-buru dia kemas dan rapikan ke sisi meja. Pria itu tidak mengambil jas yang tergantung di dekat kursi kerja dan hanya merapikan gulungan lengan kemeja yang dia kenakan. Cloud sendiri masih berdiri sambil mengedarkan pandangan melihat ruang kerja Nic. Dia tak menemukan foto keluarga mereka, hingga Nic menebak apa yang dirinya cari. Pria itu membalik pigura yang ada di atas meja kerja dan berkata —"Aku meletakkan foto kalian di sini. Kamu dan Kala harus selalu di dekatku, bukankah ini manis?" Nic mengerlingkan mata, tentu saja hal ini sukses membuat Cloud tersipu malu. Sepertinya ikatan batin yang dimiliki pria itu dengannya semakin kuat. Bahkan tanpa bertanya Nic bisa dengan tepat menebak isi kepalanya.Nic berjalan mendekat dengan mimik sombong, satu tangan pria itu jejalkan ke kantong celana. Bibirnya memulas senyum penuh kemenangan saat berdiri tepat di depan Cloud."Kita ini soulmate, aku bahkan
Read more
Bab 136 : Cewek Cerewet Soal Susu
"Ga boleh, Kala! Kata mamaku bisa saja minuman ini tercemar." Nala bersikeras melarang. Sampai Miss Elly yang melihat dia dan Kala ribut datang menghampiri. "Kenapa Kala sama Nala ini? Apa sudah selesai makan dan minumnya?" "Belum, Miss. Ini Nala bawel banget," gerutu Kala. Bocah itu melirik sang teman dengan bibir cemberut. Pipinya menggelembung karena sedang mengunyah roti."Miss Elly susu Kala aneh, dia belum minum tapi segelnya udah kebuka. Kata Mama ga boleh minum minuman kemasan yang segelnya rusak," ujar Nala.Miss Elly tentu saja tidak menganggap sepele aduan Nala. Dia mengambil susu milik Kala lantas membuka tutupnya. Miss Elly mencium susu itu kemudian meminta izin ke Nala untuk membuka miliknya juga."Boleh Miss buka punya Nala?" Nala mengangguk sedangkan Kala malah merasa kesal karena Nala seolah mengganggu ketenangannya. Miss Elly mencium susu Nala dan merasa baunya memang agak sedikit berbeda dari milik Kala. Tak ingin mengambil resiko, dia pun melarang Kala meminum
Read more
Bab 137 : Meminta Bantuan Papa
Cloud mencari keberadaan Miss Elly. Ia ingin memastikan cerita Nala tentang susu yang membuat Kala marah dan memasang muka cemberut. Saat melihat guru muda itu Cloud pun menyapa, dia mendekat dan Miss Elly menyambut dengan ramah.“Sepertinya Kala sudah keluar sama Nala tadi, Mom.”Miss Elly menganggap Cloud mencari keberadaan Kala. Ia bersikap biasa karena merasa tidak terjadi hal yang buruk ke sang siswa.“Sudah, Kala sudah bersama papanya. Tapi sebenarnya ada yang ingin saya tanyakan ke miss Elly.” Cloud tak ingin membuang-buang waktu. Ia sadar Miss Elly pasti lelah dan ingin cepat pulang.“Apa masalah penting? Bagaimana kalau kita bicara di ruang guru?”Miss Elly memersilahkan Cloud mengikutinya. Mereka masuk ke ruang guru dan Cloud pun duduk di kursi yang berada tepat depan meja kerja Miss Elly.“Miss, tadi Nala bercerita kalau mereka diberi susu saat field trip dan susu Kala kata Nala segelnya terbuka lalu Miss mengambilnya.”Alis Miss Elly berkerut, dia yang menganggap sepele ma
Read more
Bab 138 : Hasil Analisis Susu
"Tidurkan Kala di sana!" Skala memberi perintah ke Nic selepas anak-anaknya dan Beni meninggalkan ruang kerjanya.Tenggorokan Nic terasa tercekat, dia tak pernah menyangka keangkuhan dan rasa bencinya ke Skala bisa menghilang tergantikan oleh rasa grogi seperti ini. Nic berusaha untuk tidak melakukan sedikitpun kesalahan di depan Skala. Ia tidak ingin restu yang sudah diberikan kepadanya dan Cloud dicabut."Pa!""Nic."Panik. Nic menelan ludah susah payah karena merasa salah sudah membuka mulutnya bersamaan dengan Skala. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Nic sampai merasa berbicara ke Skala untuk meminta izin menikahi Cloud jauh lebih mudah dari pada menghadapi situasi ini."Papa silahkan bicara dulu," ucap Nic sambil berusaha menutupi grogi.Skala memulas senyum saat sadar Nic gemetaran. Ia tak menyangka menantunya yang bersifat dingin dan arogan bisa berubah selembek permen jelly. Skala masih memandang datar Nic sampai pria yang dicintai putrinya itu menunduk sungkan."Bert
Read more
Bab 139 : Mohon Jangan Berhenti!
“Aku harus mencari tahu siapa yang dengan sengaja ingin membuat Kala celaka. Sudah jelas tidak ada orang di luar keluarga yang tahu tentang alerginya.” Nic baru saja mengantar Cloud dan Kala pulang ke rumah Skala. Setelah hasil uji susu itu keluar. Keduanya kini berbincang di teras karena Nic hendak pulang. Di PG Factory tadi mereka sempat berdiskusi sebentar. Belum ada rencana yang jelas ke depan untuk menyikapi masalah ini, karena Kala malah bangun. Demi menjaga perasaan anak itu semua orang memilih berhenti membahas. Bagaimanapun juga Kala tidak boleh sampai tahu masalah ini. “Mandi dan istirahatlah setelah sampai rumah, kita pikirkan lagi masalah ini besok.” Cloud mengulurkan tangan, dia membelai pipi Nic seolah tak rela pria itu pulang. Nic mengangguk kecil, dia memegang punggung tangan Cloud yang hendak menjauh dari pipinya. “Oh … ya nanti coba cek rekeningmu,” ucap pria itu. “Berapa miliar yang kamu kirimkan?” Tanya Cloud sambil tertawa. “Tidak banyak tapi cukuplah kalau m
Read more
Bab 140 : Membuat Kusut Ranjang
"Jangan berhenti!"Nic tersenyum senang. Kalimat yang baru saja Cloud ucapkan membuatnya semakin bersemangat memberikan wanita itu kepuasan. Nic melepaskan tangan Cloud untuk memegang bokong wanita itu. Ia meremas dan memukulnya pelan sampai Cloud secara impulsif menarik rambutnya kebelakang. Nic mendongak, untuk beberapa saat menatap Cloud dan mereka saling melempar senyuman. Cloud buru-buru melepas jambakan tangannya dan Nic pun bergegas berdiri. Tangan pria itu merangkum pipi Cloud dan mencium bibir penuh gairah. Nic mendorong tubuh Cloud hingga terbentur lemari baju yang bahkan belum tertutup sempurna. Sama seperti Nic, Cloud juga membalas ciuman itu penuh gairah. Tangannya tak bisa diam menyentuh meraba punggung, pinggang dan dada Nic. "Aku mencintaimu," ucap Nic sesaat setelah tautan bibirnya dan Cloud terlepas. Ucapan Nic yang terdengar begitu tulus membuat Cloud tersenyum penuh kebahagiaan. Tak ingin hasrat yang sudah membara meredup apalagi padam, Cloud kembali menautkan b
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
25
DMCA.com Protection Status