All Chapters of TAKDIR Cinta sang tuan muda : Chapter 71 - Chapter 80
107 Chapters
CHAPTER 71
Di taman itu ada beberapa pedagang kaki lima, ada permen kapas, bakso, balon gas. Semua hal yang memanjakan mata Kiana, gadis itu tak henti-hentinya memandang kesana kemari hingga pandangannya tertuju pada sebuah ayunan yang terlihat kokoh untuk dipakai oleh orang dewasa sekalipun. di komplek itu memang sangat cocok jika di huni oleh keluarga muda, ada pendaratan helikopter bahkan lapangan luas untuk berolahraga, keluarga kecil mana yang tidak mendambakan lingkungan seperti itu."Joan, ayo mencoba ayunan itu,"Kiana berlari kegirangan menuju ayunan itu, ia sangat senang di sana sepi, tak ada anak kecil atau orang-orang yang saling berebutan Seperti milik sendiri. maklumlah, untuk tinggal di komplek itu di butuhkan banyak pembiayaan, rumah yang di bangun berbeda-beda jadi terlihat bukan sebuah komplek, jarang pula ada anak-anak kecil karena yang tinggal disana rata-rata para pembisnis yang jarang menghabiskan waktu di rumah, rumah mereka hanya untuk liputan media saja. j
Read more
CHAPTER 72
"Wow! Memiliki seorang bayi? Jelas itu tak mungkin bayi dari kandungan Kiana, namun aku akan menambahkan sedikit detail agar itu menjadi masalah baru bagi mu Joan, kau yang meminta untuk bermain dengan rapih, kan?" Alen tertawa bangga, membayangkan betapa meledaknya berita itu nanti saat terkuak ke media. Puluhan masalah akan menimpa Joan, dan Alen? Akan tertawa puas menontonnya. tidak ada hal yang paling menyenangkan selain melihat penderitaan menghantam Joan."Segera terbitkan beritanya ke media, aku tak sabar menghancurkan si brengsek itu! inilah akibatnya jika mencari masalah dengan Alen Gurna Putra,"perintah Joan pada orang suruhannya, ia lalu menyandarkan diri ke kursi dengan rasa lega. tenang sekali jiwanya mendapat foto seperti itu, bak hadiah ulang tahun terindah."Joan ….""Kenapa sayang?"Joan menoleh dengan mulutnya yang sedikit ia manyunkan, lagi-lagi mata kelam itu menatap dirinya dengan intens. siapa yang tidak salah tingkah di tatap oleh mata bak bayi yang menatap ibuny
Read more
CHAPTER 73
"Alexa, jangan membuat lelahku menjadi bertambah. Diam saja,"tegas Joan membuat Alexa akhirnya bungkam, di tengah-tengah meredupnya pandangan itu, ia terus memandang wajah Joan sesekali memegang jakun lelaki tampan itu seperti sebuah mainan."Alexa, turunkan tanganmu. Itu terasa geli," pinta Joan pada Alexa yang kini memandangnya dengan mata berbinar, seperti banyak sekali hal yang ingin ia utarakan pada Joan."Joan, aku …."Huek!pakaian Joan menjadi kotor terkena oleh muntahan Alexa. gadis itu bahkan tertawa kecil melihat ekspresi wajah Joan yang terlihat tampan saat marah." kau lucu sekali lelaki, andailah kau milikku,"ucap Alexa sembari memencet-mencet pipi Joan dengan jari telunjuknya."Ah, shit! Alexa, kau seperti bayi berusia 6 bulan yang muntah sembarangan," Joan mempercepat langkahnya menuju kamar gadis itu, tak tahan rasanya memakai pakaian basah nan lengket dengan aroma aneh."Aku mau tid
Read more
CHAPTER 74
"Kau merasa hal yang sama seperti apa yang aku pikirkan? Iya,kan?"Joan berbalik menyudutkan Kiana, lelaki tampan itu tiba-tiba kesal dengan penuturan yang keluar dari mulut sang kekasih. "Apa benar itu perbuatan Alen? Aku tidak ingin menuduh sembarangan,"ucap Kiana dengan suara merendah, pemikirannya belum mengarah hingga kesana. Bisa saja itu musuh dari salah satu perusahaan keluarga mereka, tidak heran jika musuh bertebaran dimana-mana, tidak bisa menjatuhkan pemimpinnya. yah, menjalar ke keluarga dan anak-anaknya."Siapa lagi orang berpikiran liar seperti Alen? Sudah jelas sialan itu, kau terdengar membelanya,"Joan langsung memasang tatapan tajam saat menyadari Kiana seperti membela Alen di depannya, padahal maksud gadis itu bukan seperti itu. "Tidak, aku hanya … tak ingin berburuk sangka."Joan mengacak rambutnya kasar, ia benar-benar tak mengerti pemikiran Kiana. Bagaimana bisa gadis itu tetap membela lelaki yang ba
Read more
CHAPTER 75
"Tidak ada non, ibu memang pulang kemarin, tapi pergi ulang tidak tahu kemana, ia hanya menyuruh untuk menjaga rumah dengan baik,"ucap satpam itu dengan nada datar."kapan pulangnya?"tanya Kiana dengan kening mengeriyit, ia keheranan dengan jawaban yang di lontarkan penjaga rumahnya itu."Tidak tahu non, tapi sepertinya ibu pergi keluar kota, soalnya bawa koper besar terus buru-buru juga jadi saya tidak sempat tanya," ucapan satpam itu membuat Kiana terkejut, bukannya Dania pulang karena masalah kebun yang rusak? Mengapa ia malah pergi diam-diam tanpa memberitahukannya pada Kiana? seperti seseorang yang kabur dari sesuatu."Hah? Bukannya mama sedang mengurus masalah kebun yang dirusak orang asing?" Tanya Kiana dengan matanya yang terbelalak, apa yang terjadi? apa maksud Dania pergi diam-diam?"Hah? Kebun rusak? Tidak non, semuanya baik-baik saja, di rumah aman. Saya bahkan selalu mengamati CCTV di tiap sudut rumah,"ucap satpam
Read more
CHAPTER 76
"Sialan! Bukan itu, kami Sepertinya tak sempat melakukan hal itu,"ucap Alexa sembari menggaruk tenkuknya, ia tidak memusingkan gelangnya yang hilang, tapi ini tentang laki-laki yang hampir menidurinya. bagaimana jika ia tiba-tiba hamil anak lelaki asing!? memalukan sekali, mau taruh dimana rasa malu itu? ingin terhantam keras ke wajahnya?Joan tertawa kecil mendengar ucapan Alexa."Lalu kau akan mencarinya dan meminta hal itu? meminta keperjakaannya?"pertanyaan Joan semakin gila, hal mesumlah yang terus terbesit di pikirannya.set!Alexa melempar sendalnya tepat mengenai punggung Joan, lelaki tampan itu bukannya merasa sakit tetapi malah tersenyum bangga bak Hulk yang Baru saja di lempari kerikil kecil. "Joan! Jangan katakan apapun, aku membenci kata-kata mesummu! sekarang aku mulai takut jika kau yang macam-macam padaku."teriak Alexa dengan lantang, ia kesal sekali di usili oleh Joan diwaktu yang tidak tepat seperti itu, dirinya malah takut jika Joan membalas kenakalannya.Mendengar
Read more
CHAPTER 77
"Tuan darimana saja?" Salah seorang pengawal Alen menyambutnya dengan kekhawatiran, ini sudah siang dan Alen baru pulang dengan keadaan berantakan. belum lagi lelaki arogan itu pergi tanpa pengawalan, bisa saja dalam keadaan mabuk ia di rampok."Ah, aku tertidur di sana, bagaimana berita itu? Apa sudah tersebar?" Ucap Joan dengan ekspresi datar, ia masih memikirkan hal semalam di club, mengingat satu-satu wanita yang berusaha menggodanya."Sudah tuan, bahkan berita itu sudah sampai ke perusahaan Jaxon group," Ucap pengawal itu dengan suara berbisik, membuat Alen langsung terbelalak.HAHAHAHAAlen tertawa puas mendengar itu, ia lalu memberikan tepuk tangan atas bentuk apresiasi."Bagus sekali, hebat! Dimana fion? Aku ingin memberikannya sekoper penuh uang," Alen berlenggang bangga memasuk rumah, senyuman bahagia tak henti-hentinya terukir di wajah tampannya itu, kemana hilangnya ekspresi datar dan tatapan dingin itu?"Tuan Joan terlihat sangat senang, ada apa ya?" Beberapa pekerja di ru
Read more
CHAPTER 78
Joan tersenyum miring mendapati ekspresi Kiana, telunjuknya lalu mendarat tepat di bibir kecil gadis itu."Shut! Jangan mengharapkan aku melakukan itu sebelum aku mengikatmu sepenuhnya," Kiana langsung terbelalak mendengar ucapan Joan, ia benar-benar malu dengan posisinya saat itu. Kiana cukup terkejut Joan bisa menahan diri meski ia sudah menjadi kekasih baginya."Baiklah, aku sudah percaya. Lepaskan genggaman tanganmu," Ucap Kiana dengan suara gemetar, ia lagi-lagi tak berani menatap mata Joan, Tatapan bak Elang yang siap memangsanya."Good girl," Satu kecupan lembut mendarat di kening putih Kiana.Blush!"Selama menjadi kekasihku Joan selalu saja membuat hatiku tak tenang, mengapa hatiku harus tak tenang!?" Kiana meronta-ronta sendiri meminta jawaban pada hatinya."Aku sudah menemukan caranya, bersiaplah dengan pakaian indah. Kita akan menemui mereka dengan tangan kosong," Ucap Joan lalu berlenggang keluar dengan santai tanpa menjelaskan apa maksud dari kalimat yang ia ucapkan. bers
Read more
CHAPTER 79
"Jaga kata-katamu! Sialan seperti kamu sangat mudah saya hilangkan dari dunia ini, jangan main-main!" Joan langsung berbalik dan berjalan menuju gerbang, tampak sekali jika wartawan itu memang memancing amarahnya agar meledak-ledak."Buat dia semakin marah! Aku menyukainya.""Mohon maaf, anda tidak punya wewenang atas kematian seseorang," ucapnya dengan nada songong, ia benar-benar berani membangkitkan singa yang tenang."Anda tidak lupa dengan rumor tentang hubungan istimewa anda dengan nona Alexa?" Ucapannya membuat kening Joan bertaut, memangnya hubungan apa yang terjadi antara dirinya dan Alexa? sepupu? itu memanglah benar."Alexa? Dia hanyalah sepupu saya, tidak lebih," Joan kembali menimpal dengan nada ketus, memasang ekspresi wajah datar."Tentang ciuman mesra itu? Kami para wartawan tak pernah tidur," wartawan gadung suruhan Alen kembali berucap, kini ia mulai menyalakan kobaran api yang nanti benar-benar akan membakar suasana.Kiana terkejut mendengarnya, ia juga ikut maju me
Read more
CHAPTER 80
"Justru karena aku sepupumu, aku lebih berhak dari Kiana! Joan, coba sekali saja lihat aku, apa yang kurang dari diriku ini!?" Alexa menatap Joan dengan mata berkaca-kaca, sudah ratusan kali ia mengutarakan perasaan cinta namun sekalipun Joan tak pernah membalasnya. apakah harus kematian yang menjemputnya baru Joan akan memohon-mohon agar ia kembali hidup?nafas Alexa bersahut-sahutan, mata indahnya masih menatap Joan meminta agar segera di berikan jawaban yang jelas."Kau ingin tubuhku? Akan aku berikan!" Ucapan Alexa membuat Joan naik pitam, tangan kekarnya langsung beralih menampar pipi gadis itu. Alexa sudah benar-benar keterlaluan, ia bahkan dengan berani berucap seperti itu menganggap Joan lelaki rendahan yang mau dengan wanita mana saja.Plak!Satu tamparan keras mengenai pipi Alexa, gadis itu meringis kesakitan memegangi pipinya yang memerah."dengar, aku bukanlah lelaki yang ada untukmu. Hatiku tidak pernah sekalipun menerimamu sebagai seorang kekasih, aku selalu berusaha tak m
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status