Semua Bab Membawa Lari Anak Kembar CEO: Bab 11 - Bab 20
362 Bab
Bab 11 - Dia Laraku
Dari kursi ruang tunggu yang ada di depan ICU, Lara terbuka lebar kedua matanya mendengar apa yang dikatakan oleh Karel.Karel ke sini sesaat setelah Alex pergi meninggalkan Lara dengan berpamitan membelikan makanan.Dia melihat keadaan Shenina sejenak sebelum mengambil duduk di sebelah Lara. Tidak banyak yang dikatakan oleh Karel sampai ajakan menikah itu tiba di telinga Lara.Memang ini bukan untuk yang pertama kalinya. Tapi sekarang, Karel memiliki alasan yang lebih kuat. Itu karena sakitnya Shenina, anak gadisnya yang membutuhkan sosok 'papa' dan Karel maju untuk mewujudkan keinginannya."Dokter Karel tahu kita tidak bisa melakukan itu, 'kan?" tanya Lara seraya membuang napasnya dengan tidak nyaman."Kenapa kita tidak bisa melakukan itu, Lara? Maksudmu kita tidak bisa menikah?""Iya," jawab Lara singkat, yang tak memuaskan bagi Karel."Ada perempuan yang dijodohkan sama Dokter Karel. Kita tidak bisa menikah."Karel menggeleng, ada penolakan yang besar di kedua matanya."Tidak, Lar
Baca selengkapnya
Bab 12 - Jungkir Balik Takdir Kita
"Lepas!"Lara menarik tangannya dari Alex dengan cepat. Mungkin bisa dibilang sedikit kasar.Biar!Lara tidak peduli.Dan itu menimbulkan reaksi Alex yang kurang baik. Lelaki itu hampir mengambil napasnya untuk bicara pada Lara sebelum Lara lebih dulu mengatakan, "Jangan mengaturku!"Rasa nyeri di pipi sebelah kiri Lara membuatnya marah.Matanya yang basah bergantian memandang Alex dan juga Karel yang bergeming di sisinya."Kamu tidak berhak mengatur atau mendesak dengan siapa aku hidup, Alex!"Lalu memutar kepalanya pada Karel yang tampak khawatir menyaksikan wajah Lara yang sebentar lagi pasti akan lebam dan membiru."Kamu juga berhentilah memintaku menikah denganmu, Karel! Aku tidak bisa lakukan itu! Berapa kali harus aku bilang?""Jadi kamu tidak memilih di antara kami?" tanya Karel dengan serak."Kamu harus memutuskan lara!" desak Alex masih tak ingin menyerah.Tangan Lara terkepal erat kedua sisinya. Tak habis pikir dengan dua pria dewasa yang sama-sama tidak waras baginya ini.
Baca selengkapnya
Bab 13 - Kau Dan Janji
Sekali lagi, Shenina kembali keluar dari ICU. Gadis kecil itu sedang duduk di ranjang rawat rumah sakit. Memandang Lara yang kedua bahunya jatuh karena Shenina menanyakan di mana keberadaan Alex."Mama 'kan sudah bilang kalau papa sedang kerja, Shen?"Lara menepuk puncak kepalanya dengan lembut. Entah berapa banyak kebohongan yang akan dikatakan oleh Lara karena dia telah menciptakan kebohongan baru untuk Shenina demi agar dia percaya jika Alex sedang bekerja."Jangan cari paman itu, Shen!" tegur Neo yang duduk di sebelah Shenina.Dia datang ke sini bersama dengan Alin, pengasuhnya yang tersenyum saja melihat interaksi mereka."Dia bukan paman, Kak Neo. Dia papanya Shen. Papa kita.""Tapi paman itu jahat.""Tidak. Papa tidak jahat. Papa yang nolongin Shen dan bawa Shen ke sini."Neo tampak tidak puas dengan penolakan Shenina. Tapi mereka dengan segera berhenti berdebat saat Lara mencegah agar Neo tidak mengatakan hal yang lebih banyak lagi."Neo? Jangan bertengkar sama adik ya? Adik '
Baca selengkapnya
Bab 14 - Laranya Pertemuan Kita
Sudah lepas sekitar beberapa minggu sejak kejadian hari itu. Sejak Alex menitipkan cincin miliknya yang merupakan pasangan cincin pernikahannya dengan Lara.Shenina juga sudah keluar dari rumah sakit. Sejak dia membaik dan beraktivitas lagi seperti bersekolah dan bermain dengan teman-temannya, sedikit demi sedikit dia lupa dengan Alex.Meski kadang kala dia masih sering bertanya 'di mana papa' setidaknya Lara tidak kesulitan melobinya seperti saat dia sakit.Lara mengatakan jika Alex sedang bekerja ke luar kota dan akan pulang nanti jika waktunya tiba.Entah berapa lama kebohongan ini akan bertahan, Lara pun tak tahu.Sore ini, dia sedang ada di dapur rumahnya sepulang dari bekerja. Dia sedang menyiapkan makan malam untuknya dan untuk anak-anaknya.Di sebuah rumah yang dibeli oleh Lara sebelum kelahiran Neo dan Shenina. Belum lunas, tapi setidaknya Lara bisa menyicil dalam jangka waktu.Rumahnya tidak terlalu besar, hanya satu lantai di sebuah kawasan perumahan yang aman dan bersih.
Baca selengkapnya
Bab 15 - Risak
"Terima kasih untuk sudah datang ke sini, Lara. Apalagi dengan membawa Neo dan Shenina."Bariton dalam milik Alex tak terdengar angkuh atau mendominasi sama seperti yang pernah Lara dengarkan sebelumnya. Lara tidak menjawab Alex. Dia tak mampu bersuara, merasakan tubuhnya yang kebas kala melihat lelaki yang dulu melakukan hal semena-mena kepadanya kini berubah menjadi lelaki yang disemena-menakan takdir.Perlahan Lara menunduk, menghindari mata Alex yang juga sama basah dengan matanya."Mama, boleh Shen peluk papa?"Shenina membuat Lara terjaga dari hening yang terjadi di dalam kamar ini."Iya," jawab Lara seraya melepas tangannya yang menggenggam anak gadisnya.Tidak ketinggalan juga melepas Neo.Lara melihat Shenina yang berlari lebih dulu untuk menghampiri Alex, diikuti oleh Neo yang berjalan dengan tempo yang lebih tenang di belakangnya."Papa!"Gadis kecil itu seperti menemukan orang yang selama ini dia pertanyakan keberadaannya, yang selalu dijawab dengan sebuah kebohongan oleh
Baca selengkapnya
Bab 16 - Dia Mirip Denganmu
"Shen?"Panggilan Lara memecah sejenak hening yang tercipta setelah Shenina bertanya, 'Papa kenapa menangis' kepada Alex yang ada di kamar.Lara berlari ke dalam, memasuki kamar dan menemukan Shenina yang berdiri di sebelah Alex."Shen jangan masuk ke kamar orang sembarangan, Sayang!" tegur Lara pada Shenina. Tidak enak karena anak gadisnya itu masuk ke kamar Alex dan lepas dari pengawasan Lara yang tadi sedang mengantar Neo pergi ke kamar yang akan mereka gunakan untuk tidur."Shen cuma mau ketemu papa, Mama."Dia menjawab Lara dengan menahan tangis karena merasa Lara sedang memarahinya di depan Alex."Tidak apa-apa, Lara. Shenina baru saja membantuku mengambilkan salep lukaku yang jatuh kok. Jangan memarahinya!" ucap Alex seraya menunjukkan salep yang ada dia bawa."Dia juga mau membantuku. Tidak ada hal yang buruk yang dia lakukan."Pembelaan Alex membuat Lara menyesal kenapa dia bicara sedikit lantang pada Shenina. Bahkan bisa dibilang membentaknya.Anak gadisnya itu meradang, di
Baca selengkapnya
Bab 17 - Mengejar Cinta Lara
Atas permintaan dari Shenina, mereka pindah ke rumah Alex. Tadinya Lara menolak karena Neo tidak sebegitu senangnya.Tapi, saudara perempuan kembarnya yang lahir hanya jeda lima menit itu berhasil membujuknya dengan mengatakan jika mereka akan diajak pergi jalan-jalan besok oleh paman Ibra.Entah apa yang dijanjikan Alex pada Shenina. Tapi sepertinya dia sedang bekerja keras mengambil hati Neo.Sampai sekarang, Neo masih belum mau memanggil Alex sebagai 'papa' melainkan dengan 'paman.'Lara juga tidak akan memaksanya mengubah cara panggilnya terhadap Alex.Karena Lara tidak punya hak untuk memaksa.Neo bisa menilainya sendiri. Atau memperkirakan kapan dia mau memanggil Alex sebagai 'papa' karena memang selama ini Alex tidak berperan menjadi papa.Alex lah yang harus meyakinkan Neo bahwa dia bisa menjadi papa yang baik.Dan pagi ini, Lara sudah bersiap untuk pergi bekerja. Bersama dengan Neo dan Shenina yang sekalian berangkat sekolah dengannya.Kepergian mereka dilihat oleh Alex yang a
Baca selengkapnya
Bab 18 - Agar Tidak Ada Kesalahpahaman
"Kenapa Dokter Karel lakukan itu?"Lara tentu saja terkejut mendengar yang dikatakan oleh Karel.Dia menolak perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya? Untuk bersama dengan Lara?Padahal Lara tahu betul jika wanita yang dijodohkan dengan Karel itu adalah putri seorang bisnisman yang terpandang.Karel penah bercerita sesekali tentangnya. Siapa dia, dari mana asalnya, pendidikannya yang baik dan keluarganya yang tak bisa dipandang sebelah mata.Dan dia menolaknya? Demi agar Lara menerima lamarannya?Lara yang bukan siapa-siapa ini?"Kenapa memangnya, Lara?"Mata Lara terpejam dengan tak berdaya. Saat memandang Karel, lelaki itu masihlah lelaki yang sama yang matanya damai dalam teguh.Dia adalah lelaki yang bisa Lara percaya. Namun ....Tidak untuk mereka yang menikah.Tidak untuk menerima lamarannya "Dokter Karel sadar dengan apa yang kamu lakukan ini?""Iya, tentu saja. Dan berhentilah memanggilku terlalu formal dengan 'dokter Karel' seperti itu. Sudah lebih dari lima tahun tapi
Baca selengkapnya
Bab 19 - Si Buruk Rupa
Tatapan mata Alex jelas tidak terima saat Lara menyebutnya sebagai 'bayi besar.'"Lalu apa memangnya kalau bukan bayi besar?"Lara mendorong kursi roda Alex menjauhi dapur. Membawanya ke ruang tengah di mana ada mainan Neo dan Shenina yang ada di sana sedangkan dua anak kembar Lara itu sedang dia minta untuk menyiapkan buku yang akan mereka bawa ke sekolah besok. "Apa tidak ada perumpamaan lain yang bisa kamu katakan?"Alex memutar kepalanya menghadap pada Lara yang berjalan di belakangnya."Tidak ada. Bayi besar itu sudah perumpamaan yang paling benar.""Kenapa?""Kamu tidak mau mengaku?""Apa?""Kamu ke mana-mana dibantu, 'kan? Ke kamar mandi, berjalan, duduk, makan, semuanya perlu bantuan orang lain. Apa lagi memangnya panggilan yang benar selain bayi besar?""Jadi bagimu aku ini bayi besar?""Iya. Merepotkan orang.""Bayi itu merepotkan?""Iya. Mereka membutuhkan bantuan orang dewasa ke mana-mana. Persis kamu. Tunggu, kamu tidak tahu kalau bayi itu merepotkan? Jelas, karena kamu t
Baca selengkapnya
Bab 20 - Satu Kamar Yang Sama
"Bicara apa kamu?"Lara tidak habis pikir dengan yang baru saja dikatakan oleh lelaki ini.Yang malah memasang wajah tanpa dosanya bahkan setelah dia mengatakan agar mereka tidur bersama di depan Ibra dan juga di depan anak-anaknya."Tidur bersama, Lara. Dengan anak-anak juga. Tadi mereka yang bilang biar kita tidur bersama.""Bohong!" tuduh Lara karena bisa saja Alex berbohong.Tidak ada yang menjamin apa yang diminta oleh Neo dan Shenina itu bukan karena pengaruhnya."Iya, Mama. Shen sama kakak Neo yang minta," kata Shenina membantah keraguan Lara.Lara memutar kepalanya pada Alex yang mengangkat sekilas bahunya, seolah jika dia bicara dia akan mengatakan, 'Aku bilang juga apa!'"Mama mau, 'kan?" tanya Shenina dengan kedua matanua yang berbinar.Sedangkan Neo tak terbebani dengan apapun jawaban yang Lara berikan karena satu hal yang dia pikirkan sekarang ini adalah dia dan donat gula."Ini hanya tidur biasa kok, Lara. Memangnya kamu memikirkan tidur yang seperti apa?" tanya Alex deng
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
37
DMCA.com Protection Status