All Chapters of Membawa Lari Anak Kembar CEO: Chapter 21 - Chapter 30
360 Chapters
Bab 21 - Jangan Kemasi Hatimu!
Apa yang dikatakan oleh Alex membuat Lara habis hatinya.Menatap Alex yang sedang berlutut di depannya telah mengusik Lara dengan rasa bersalah yang besar karena sampai saat ini, Lara tidak benar-benar memberinya maaf secara tulus."Aku tahu kamu pasti akan pergi dari sini saat keadaanku membaik, 'kan?"Lara tidak tahu dari mana Alex mendapat kesimpulan seperti itu.Tapi yang dia katakan itu bisa jadi benar. Saat Alex sembuh, mungkin Lara akan pergi dari sisinya? Entahlah ... Lara tidak tahu.Dia belum berpikir sampai ke sana.Tapi, jika Alex mengatakan demikian, artinya dia telah mengkhawatirkan masa depan jauh lebih besar daripada Lara.Mengamati tangan Alex yang menggenggamnya, Lara semakin tak karuan rasa hatinya.Kakinya seperti kehilangan keseimbangan dengan ikut berlutut di depan Alex. Mereka sama-sama duduk di atas lantai kamar yang dingin.Yang membuka lebar mata Lara bahwa kehidupan seseorang tidak ada yang tahu akan menjadi seperti apa.Karena di sini dulu, adalah kamar di m
Read more
Bab 22 - Menjaga Harga Diri
"Berhentilah mengatakan hal seperti ini, Alex! Pergi kamu dari atasku atau aku akan menendangmu sampai barang yang tegak itu tidak akan berfungsi lagi."Ancaman dari Lara membuat Alex dengan cepat menghindari Lara.Dia berguling ke samping kanan dan telentang memandangi langit-langit.Niat menggoda Lara ternyata dia sendiri yang kena serangan mental.Lara bergegas bangun, merapikan rambutnya dan mengambil tas Neo serta milik Shenina lalu berlari pergi meninggalkan kamar Alex.Menyisakan Alex yang memejamkan matanya di sini, di atas ranjang. Dengan kepala yang pusing karena dia tak menemukan cara agar Lara jatuh cinta kembali padanya.Lara yang keluar dari kamar Alex dapat disaksikan oleh Ibra. Kedua alisnya berkerut melihat Lara yang merapikan rambutnya dan berlari seolah kamar Alex adalah tempat yang membuatnya melewati rumah hantu."Apa? Apa yang baru terjadi di dalam sana? Kenapa Lara lari-lari begitu?"Ibra curiga. Tapi seringai terbit di salah satu sudut bibirnya dengan niatan un
Read more
Bab 23 - Dari Sadis Jadi Pengemis
Alex memejamkan matanya dan berharap Lara akan mengakhiri kebenciannya dengan benar-brnar berakhir tanpa meninggalkan bekas apapun.Setidaknya ... itu dengan sebuah kecupan yang manis.Tapi tidak!Bukan kecupan yang manis yang mendarat di bibirnya, tapi dia merasakan jemari tangan Lara yang menyentuh wajahnya.Membuat Alex membuka matanya dengan cepat karena dia mendengar Lara mengatakan,"Ambillah tisu setelah makan. Kamu jadi belepotan kayak Neo dan Shenina."Lara menarik wajahnya dari Alex yang berdeham tidak nyaman. Sekaligus malu karena berpikir Lara akan menciumnya."A-ada sisa makanan di pipiku?" tanyanya seraya meraba pipinya."Ya, ada kejunya.""A-akan aku usap dengan tisu kalau selesai makan," tanggapnya simpul, tak ingin membantah Lara.Lalu setelahnya, Alex mendengar derap lari Neo dan Shenina yang menghampiri mereka.Lalu pergilah Lara mengantar anak-anaknya untuk ke sekolah.Di playgroup yang sama, masih belum berubah karena Lara berpikir, perundungan verbal yang diterim
Read more
Bab 24 - Malam Pertama Kita (Saat Itu) Yang Tanpa Cinta
"Aku tidak bisa, Alex!"Lara menahan dada Alex dengan menggunakan kedua tangannya tepat saat bibir mereka nyaris bersentuhan.Alex membuka matanya, menemukan Lara yang berpaling wajah. Dan saat Alex sadar, kedua tangan kecil yang kini ada di dadanya itu tampak gemetar.Alex mengalah dengan menarik tangannya dari wajah Lara sekaligus menarik diri darinya. Dia tahu dia terburu-buru ingin menumpahkan rasa terima kasihnya yang besar karena Lara sudah ada di sini bersamanya dan secara suka rela merawat Alex padahal dulu dia memikul luka di bahu ringkihnya ini sendirian. "Aku tidak bisa lakukan ini, Alex! Tolong jangan ...."Jeda yang dia berikan seperti sedang merajam Alex dengan rasa bersalah. Lara belum bisa menerimanya."Tolong jangan berlebihan menyentuhku secara fisik!" lanjutnya lirih.Semakin didengar, suaranya menggema dipenuhi duka.Dia sedang menjaga jarak, bukan jarak secara fisik saja melainkan jarak yang belum sepenuhnya menemukan jembatan agar mereka bertemu.Alis Alex sed
Read more
Bab 25 - Usaha Alex Meninggalkan Bekas
Alex tidak ingin menangis di depan anak-anak. Dia menghapus air matanya dengan cepat meski dadanya bergemuruh oleh sesal yang besar.Dia menyambut Neo dan Shenina yang berlari masuk ke dalam mobil dan menyapanya lebih dulu setelah Alex membuka masker yang menutupi wajahnya."Selamat siang, Papa!""Selamat siang, Shen."Lalu disusul oleh Neo."Selamat siang, Paman.""Selamat siang, Neo.""Paman kenapa menjemput kami? Paman sedang sakit jadi sebaiknya di rumah saja," ucapnya saat dia didudukkan Lara di kursi belakang bersama dengan Shenina dan juga Alex.Lara membiarkan anak dan bapak itu ada di kursi belakang dan saling berinteraksi sedangkan Lara memilih untuk duduk di depan bersama dengan Ron.Tidak ingin membuat Neo menunggu, Alex menjawabnya, "Paman baru saja ke dokter, Neo.""Oh, Neo pikir Paman Alex sengaja keluar.""Memangnya kalau Paman keluar itu tidak boleh?""Boleh saja. Tapi kalau dengan mama, Paman akan merepotkan mama."Lara yang di depan menahan tawa mendengar bagaimana f
Read more
Bab 26 - Jadi Kita Saling Mengobati?
Sesaat sebelum Lara mengetahui keberadaan Alex di sini, Alex ada di ruang tengah.Setelah mendapat keterangan dari Shenina bahwa Lara masih ada di dalam kamar, Alex memutuskan untuk pergi menemui Lara.Anggap saja ini sebaga latihan jalannya agar semakin lancar. Lalu dia bisa terlepas dari egrang ini.Saat dia sampai di depan kamar yang ditinggali Lara sebelum setiap malam mereka akan tidur bersama di kamar Alex, pintu kamarnya terbuka.Alex bisa melihat bagaimana cantiknya Lara sewaktu dia keluar dari kamar mandi."Ceroboh," gumam Alex menyeringai saat menyaksikan Lara menarik resleting untuk menutupi ....'Damn, itu sangat seksi, Lara.'Karena mau dipungkiri bagaimanapun, Lara itu memang sangat seksi.Bentuh tubuhnya sempurna. Mengingat sedikit lebih panjang ke belakang, Alex sudah pernah melihatnya.Sempurna.Bahkan setelah dia melahirkan dua orang anak, dia masih terlihat memukau.Bagaimana rasanya sekarang ....'Akh, sial!' Alex mengumpati dirinya sendiri karena tubuhnya rasanya
Read more
Bab 27 - Menciummu
Lara menahan napasnya saat menyadari jika bibirnya tengah bertemu dengan bibir Alex.Dia tidak sempat menghindar sehingga ciuman ini terjadi.Mereka saling tatap dalam jarak yang dekat bahkan tak bersekat saat Alex menarik wajahnya dari Lara."Aku mencurinya, maaf," bisik Alex lirih, mengusap sudut bibir Lara yang baru saja dia kecup secara tiba-tiba.Alex hanya ....Dia tidak bisa menahan diri melihat Lara.Perempuan ini terlalu sempurna.Bagaimana cantiknya dia, atau caranya membuat Alex tahu bahwa dia selama ini telah menyia-nyiakan berlian yang berharga.Alex hanya ....Ingin mengucapkan banyak hal tapi semua terangkum menjadi satu.Dengan mencium Lara, hal yang ingin dia katakan dengan lantang hanyalah satu hal saja,"Aku mencintaimu, Lara."Itu adalah Lara.Bukan yang lainnya.Tubuh Lara kebas sekujur badan. Dia memaku di tempat dia duduk berhadapan dengan Alex.Memandang lurus pada lelaki itu yang memiringkan kepalanya menunggu jawaban Lara.Bibirnya terpasung, dia juga ingin m
Read more
Bab 28 - Dilema Dua Pria
Karel, tamu yang datang di pagi hari ini adalah Karel.Yang jelas tidak bisa diterima begitu saja oleh Alex sebagai pemilik rumah.Lara menoleh ke belakang, pada kedatangan Alex dengan langkah kakinya yang sudah sembilan puluh persen normal dengan tidak mengenakan egrang meski sedikit terpincang.Atau ....Mungkin dia lari ke sini setelah mendengar bel dari arah pintu rumahnya?Entahlah ....Lara menghela napasnya dengan sedikit dalam. Dia memejamkan matanya sejenak saat mendengar Alex yang kembali bertanya karena Karel membuatnya menunggu."Aku tanya apa yang kamu lakukan di rumahku, Karel?"Karel tidak ingin menjawab Alex. Matanya menatap Lara yang kedua bahunya jatuh."Ayo bicara, Lara!""Tidak bisa!" jawab Alex lebih dulu seraya mendekat pada Lara dan menahan tangannya agar tidak mengikuti Karel atau mengambil satu jarak mendekat pada lelaki itu.Mata benci Karel mengerling pada Alex, "Kenapa kamu yang menjawabnya? Aku sedang bicara dengan Lara.""Aku tidak suka kamu bicara dengan
Read more
Bab 29 - Ke Mana Saja Kamu?
Di dalam rumah lamanya, Lara melihat Neo dan Shenina yang tidur di dalam kamar mereka. Lara pergi dari rumah Alex sejak siang. Bukan sengaja kabur untuk membawa Neo dan Shenina tetapi karena dia mendapat undangan ulang tahun dari Lily, guru playgroup di mana anak-anaknya belajar.Anak Lily berumur genap tujuh tahun hari ini dan Lara tidak enak menolak karena Lily selama ini baik kepadanya.Setelah selesai dari acara, Lara membawa anak-anak pulang ke sini sekaligus melihat isi rumah yang setiap harinya dibersihkan oleh Alin, pekerja harian yang dia bayar.Rumahnya masih terawat meski sudah sekian lama Lara meninggalkannya.Setelah bermain, anak-anaknya tidur. Tidak mungkin bagi Lara membangunkan mereka atau tidur mereka akan gagal.Masalahnya sekarang hanya satu. Dia jelas tidak bisa pulang ke rumah Alex malam ini."Tapi sebenarnya itu juga bukan masalah yang besar sih. Tinggal di sini atau di sana sama saja."Tapi mungkin yang jadi masalah adalah Lara tadi tidak berpamitan pada Alex
Read more
Bab 30 - Mau Mengulang Malam Pertama?
Lara memejamkan matanya saat Alex semakin dekat dan membuat bibir mereka bertemu.Saling memagut, dan terbilang cukup lama. Kedua tangan Lara yang semula meremas dadanya sendiri itu kini berpindah karena Alex meraih kedua bilah pergelangan tangannya. Memergikannya dari Lara, membimbing agar Lara memeluk leher Alex.Lalu ciuman mereka bertambah semakin dalam. Debar jantung Lara porak-poranda. Napasnya tertahan kesulitan mengatur antara candunya bibir Alex dan mengambil udara untuknya."T-tunggu!" cegah Lara saat Alex hampir menjatuhkan bibirnya di ceruk leher Lara.Lara menahan Alex dengan menahan wajahnya menggunakan kedua tangan. Mereka saling pandang di bawah temaram cahaya lampu, yang semakin lama semakin membuncahkan Lara dalam rayuan."Kamu tidak mau?" tanya Alex memastikan.Lara memejamkan matanya dengan lemah. Memberi jawaban ambigu untuk Alex yang memiringkan kepalanya ke kiri."Beri aku jawaban, Lara.""Maksudmu, kita tidur dan melakukan ....""Iya, seperti itu."Alex paham d
Read more
PREV
123456
...
36
DMCA.com Protection Status