Semua Bab Membawa Lari Anak Kembar CEO: Bab 31 - Bab 40
353 Bab
Bab 31 - Lara Janda Penggoda
Pramita, benar. Itu adalah nama yang pernah dikatakan oleh Karel kepadanya. Lara hampir lupa.Lara hanya tahu namanya saja tanpa tahu sepeti apa wujudnya. Kini saat mereka berhadapan seperti ini, Lara bisa melihatnya yang sangat cantik.Tidak akan ada yang mempermasalahkan jika Karel menikah dengannya karena dia hampir tanpa cela.Wajahnya kecil, dengan rambut hitam bergelombang yang seimbang dengan paras ayunya. Dilatar belakangi dari keluarga yang terhormat, konglomerat yang keberadaannya tidak bisa dipandang sebelah mata, jelas dia tidak terima jika Karel menolaknya.Sehingga di sinilah dia sekarang. Di hadapan Lara. Tidak perlu Lara tanya dari mana dia tahu Lara di sini. Dengan kekayaan dan uang yang dia punya, dia bahkan bisa mengetahui di mana kerajaan semut didirikan.Dan kalimat, 'Jadi Karel menolakku karena lebih memilih perempuan sepertimu' telah menunjukkan seberapa besar Pramita benci pada Lara."Maaf, jangan salah paham! Karel tidak memilihku dan tidak ada hubungan apap
Baca selengkapnya
Bab 32 - Keputusan Neo Kepada Alex
"Astaga, Pramita!"Karel bangkit dari duduknya yang ada di balik meja. Mendekat dengan langkah yang gegas pada Pramita.Menyeret lengannya agar dia keluar dari sini. Membawanya sedikit menjauh, melewati kerumunan pasien atau keluarga pasien yang sebelumnya secara kebetulan mendengar teriakannya yang menggema terpantul di setiap dinding rumah sakit.Mereka berhenti di bawah pohon yang ada di taman. Dengan Pramita yang menarik lengannya dari Karel dengan kasar."Jangan membuat kekacauan di sini, Pramita!" ucap Karel tak main-main.Pramita menatapnya dengan mata yang mengembun, dia tertawa lirih sesaat sebelum bertanya, "Apa seleramu yang seperti itu, Karel?""Apa maksudmu?""Kamu pikir aku tidak tahu alasan kamu menolak dijodohkan denganku? Apa kurangnya aku sampai kamu lebih memilih istri orang hah?"Kedua telinga Karel memanas mendengarnya."Apa yang kamu tahu, Pramita?""Aku datang menemuinya."Dan Karel tahu benar 'nya' siapa yang dimaksudkan oleh Pramita."Kamu menemui Lara?""Ya.
Baca selengkapnya
Bab 33 - Nikah Dulu, Kawin Kemudian
"Kalian akan jadi penonton saja?"Tanya Dari Alex membuat Lara dan Ibra terkejut. Mereka yang semula ada di ambang pintu kini perlahan berjalan keluar. Menyaksikan Alex yang berdiri dari berlututnya setelah memeluk Neo."Maaf, kami 'kan hanya tidak mau mengganggu kegiatan bapak dan anak," jawab Ibra dengan tersenyum menunjukkan barisan giginya. "Selamat, Pak Alex. Kamu sudah mendapatkan hati ke dua anakmu," lanjutnya dengan bertepuk tangan lirih.Yang di dalamnya mengandung secangkir godaan karena Alex diam-diam mencuri pandang pada Lara yang menunduk memandangi Neo."Ya ... meski ada satu orang lagi yang harus Pak Alex dapatkan hatinya juga sih."Kedua bahu Alex jatuh mendengar Ibra.Jika biasanya sekretaris laki-laki dari lelaki yang dianggap 'menakutkan' dan juga sedikit 'diktator' itu memiliki citra yang serius dan sebelas dua belas dengan sang bos, tapi Ibra ini ... entahlah, Alex tidak tahu.Dia suka sekali menggodanya.Terutama setelah Alex jungkir balik mengejar cinta Lara da
Baca selengkapnya
Bab 34 - Dalam Dekap Tuan Dominan
Tidak pernah ada ceritanya di dalam hidup seorang Lara akan kembali pada Alex seperti ini.Dulu, setiap akan tidur, apalagi saat dia melihat anak-anaknya yang masih bayi tengah terlelap, dia selalu berdoa kepada Tuhan.Hampir tidak pernah luput dalam malam-malamnya.'Aku tidak berharap apapun selain kebahagiaan untuk Neo dan Shenina. Aku bersedia menukarkan kebahagiaan yang tersisa untukku, meski itu mungkin tidak ada, untuk kebahagiaan mereka saja. Kelak, mungkin aku ingin mereka memiliki seorang ayah. Jika doaku ini sampai di hadapanMu, satu hal saja ... aku ingin seorang lelaki yang menyayangi mereka. Lelaki yang mereka sukai, lelaki yang bisa berperan sebagai ayah. Yang lembut hatinya dan tidak akan pernah membuat mereka menangis.'Lara tidak tahu ....Apakah doanya hari itu dikabulkan Tuhan lebih cepat, atau bagaimana?Tapi di sinilah Lara sekarang.Dia tengah duduk di depan Alex. Lelaki yang dia benci karena egonya yang tinggi, yang justru telah menjadi jawaban atas semua yang di
Baca selengkapnya
Bab 35 - Jatuh Cinta Jalur Karma
Pagi datang dengan matahari yang bersinar cerah dari sebelah timur.Atau mungkin ... ini adalah senyum Lara yang sedang cerah?Tidak-tidak ... ini bukan tentang yang semalam.Karena semalam tidak ada yang terjadi di antara Lara dan juga Alex. Setelah Alex berpindah ke atasnya dan menggoda Lara bahwa dia tidak bisa menahan dirinya lebih lama lagi, meski keteguhan hati Lara sudah seperti tisu tercelup air yang dibelah menjadi tujuh bagian saat Alex memintanya melepas pakaian, tapi Lara tidak terhanyut dalam bujuk rayu Alex.Lara mengancam Alex dia tidak mau menikah dengannya jika Alex nekad melakukannya sekarang."Kalau kamu memaksaku, organ vitalmu tidak akan bisa berfungsi dengan baik, Alex!""Bagaimana kalau aku tidak takut dengan ancamanmu?""Kalau begitu aku tidak mau menikah denganmu. Titik."Alex memejamkan matanya dengan tak berdaya. Pasrah, mengenyahkan diri dari atas Lara dan memilih untuk tidur seperti sedia kala.Dalam hatinya berpikir, daripada Lara tidak mau menikah dengann
Baca selengkapnya
Bab 36 - Just One Peck
"Siapa nama mereka?""Neo dan Shenina. Mereka kembar," jawab Lara atas tanya dari Aruan."Sayang, sapa oma dan opa dulu!" ucap Lara memberi tahu Neo dan Shenina."Halo Opa.""Halo Oma."Mereka menurut untuk menyapa Jefri dan Aruan seperti yang diminta oleh Lara."Oh astaga manisnya kalian. Cantik kayak Lara, dan si kecil Neo fotocopy-annya Alex. Persis. Oma senang ketemu kalian, Sayang ...."Karena anak-anak harus sekolah, Jefri dan Aruan membiarkan mereka pergi dengan diantar oleh Ron, sopir milik Alex. Tentunya setelah bercanda sebentar dan dua orang tua itu bergantian menggendong Neo dan Shenina.Kemudian Lara dan Alex mempersilahkan mereka masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu.Menatap Lara dengan tidak percaya, mereka hampir terdiam mungkin melewati sewindu jika Lara tidak lebih dulu bertanya,"Mama dan Papa apa kabar?"Manis, yang membuat Aruan meremas tangan Jefri sedikit erat."Baik. Kami ingin tahu banyak tentangmu, Lara."Lara tersenyum, duduk di samping Alex yang tak
Baca selengkapnya
Bab 37 - Agenda Makan Malam
'Pilihan percakapan yang bodoh, Ibra!'Ibra merutuki dirinya sendiri yang malah berani menyebut nama Shiera di depan Alex.Saat Ibra mengerling ke sebelah kemudi, Alex sedang membuang napasnya.Jika bisa bicara, dia pasti sedang mengatakan, 'Kenapa kamu bawa nama perempuan itu, Ibrani?'"Maaf, aku tidak bermaksud membuatmu kesal. Aku hanya menyampaikan yang aku terima semalam. Bukannya salah kalau aku tidak mengatakan apapun padamu dan menyimpannya sendirian? Bukankah setidaknya Pak Alex harus tahu?""Iya, terima kasih untuk sudah memberi tahuku. Apa saja yang dia bilang?""Dia bertanya apa kabar Pak Alex sekarang, itu saja?""Jawaban apa yang kamu berikan padanya, Ibra?""Aku bilang kalau Pak Alex baik-baik saja, bahagia. Entah dia akan percaya atau tidak aku tidak tahu.""Kenapa dia tiba-tiba mencariku? Saat kamu bilang aku lumpuh dan wajahku seperti monster dia minggat seperti pengecut, 'kan?""Tidak tahu, Pak Alex. Mungkin ... uangnya sudah habis?""Jelas kalau itu."Ibra membelokk
Baca selengkapnya
Bab 38 - Tersihir Lara
Beberapa saat sebelum Ibra mendengar aduan Neo dan Shenina.....Alex memasuki kamar Lara setelah dia selesai bersiap, lengkap dengan tampilan jas yang tak terlalu formal.Dia melihat Lara yang cantik dengan gaun slim yang tadi dia bawakan.Dia sedang menghadap cermin saat Alex datang dan merengkuh pinggangnya dari belakang."Kamu sudah selesai?"Lara menoleh padanya yang sekejap tersihir.Di mata Alex, dia sangat cantik dengan make up natural yang dia aplikasikan di wajahnya."Kamu cantik sekali, Lara.""Apa make up-ku berlebihan?""Tidak kok. Itu sangat cantik. Perempuan tercantik yang pernah aku lihat di dunia ini.""Kamu tahu kalau sekarang itu terdengar seperti sebuah gombalan, 'kan?""Tidak apa-apa. Mau kamu menyebutnya sebagai gombalan pun aku terima.""Tunggulah di luar, aku mau mengambil tas dulu!"Lara sudah hampir pergi sampai Alex menahan pinggangnya sekali lagi, agar Lara tidak menghindar karena Alex masih ingin berlama-lama melihat wajahnya."Sebentar lagi, Lara! Tidak b
Baca selengkapnya
Bab 39 - Apa Tidak Ada Hal Lain Di Pikiranmu Selain Malam Pertama?
'Aku menginap di rumah ayahku, Ibrani. Kamu tidak perlu menjemput kami.'Terkirim.Alex mengirim pesan pada Ibra setelah dia dan Lara bersama anak-anak selesai makan malam dengan Jefri dan juga Aruan.Dua orang tua itu sangat senang dengan kedatangan Lara dan dua cucu mereka.Hal yang diinginkan oleh Aruan di dunia ini adalah memiliki anak perempuan. Dan sekarang Lara lah jawabannya."Kamu sudah akan tidur?"Lara yang keluar dari kamar mandi mengangkat wajahnya pada Alex yang ada di dekat ranjang."Mau lihat Neo dan Shen dulu. Apa mereka baik-baik saja? Aku khawatir mereka bikin repot papa dan mama.""Tidak mungkin, Lara. Kalau bikin repot, mama dan papa pasti sudah bilang dari tadi, 'kan? Nyatanya sekarang mereka baik-baik saja dan tidak mencarimu tuh."Lara menghela napasnya dengan tidak tenang. "Kenapa, Lara?""Tidak, Alex. Aku hanya takut kalau ... kesan pertama yang aku dan anak-anak dapat itu merepotkan keluarga kalian."Alex meletakkan ponselnya lebih dulu. Membuka jas yang dia
Baca selengkapnya
Bab 40 - Resepsi
Semua terjadi sangat cepat. Setelah pulang dari Kantor Urusan Agama, Lara kembali ke rumah dan bertemu dengan Neo dan Shenina."Mamaaa, kapan kita bersiap?"Shenina yang pertama bertanya dengan sangat antusias.Yang membuat Lara bingung apa maksud yang ditanyakan oleh anak gadisnya itu."Bersiap ke mana, Sayang?"Mereka yang berjumpa di ruang tamu saling berhadapan. Lara berlutut untuk mengimbangi tingginya, hal yang sama yang dilakukan oleh Alex di sebelah Lara."Papa bilang kemarin, malam ini kita akan pergi ke pesta, Mama."Lara menoleh pada Alex yang tidak berhenti tersenyum.Jika sudah begitu, artinya apa yang dikatakan oleh Shenina adalah sebuah kebenaran.Dan itu disetujui juga oleh Neo, "Iya, Mama. Paman Ibra kemarin juga bilang begitu ke kami."Tidak ingin membuat anak-anaknya kehilangan antusias, Lara mengangguk lebih dulu, dan menepuk puncak kepala mereka bergantian."Baiklah, baiklah ... kalau begitu, Neo dan Shen masuk dulu ke kamar dan mandi, biar mama siapkan pakaian un
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
36
DMCA.com Protection Status