All Chapters of My Crush, My Boss (INDONESIA): Chapter 71 - Chapter 80
99 Chapters
71. Menantang Bahaya
Menantang BahayaDunia seolah berakhir bagi Cheryl, setelah menyadari nomornya diblokir oleh Gery. Gadis itu tidak fokus pada pekerjaannya. Ia membanting ponselnya.“Sial! Gerry nggak bisa ngelakuin ini! Dia tidak menganggap aku! Nggak bisa, ini nggak bisa dibiarkan.”Cheryl ingin datang ke kantor Gery, tapi ia ingat hari ini ada pameran busana di hotel mewah pusat kota. Dengan wajah cemberut Cheryl segera mengemudikan mobilnya menuju ke hotel itu.Hari itu Cheryl tidak fokus tampil dalam peragaan busana. Beberapa kali langkahnya nyaris tersandung karpet lantai. Salah satu rekannya menegur.“Jaga langkahmu Cheryl! Jangan semaunya, kamu merusak formasi,” tegur gadis berambut pirang.“Tutup mulutmu! Jangan mengatur aku! Aku tahu apa yang aku lakukan.” Sheryl membalasnya dengan tatapan tajam.Setelah tiga jam, acara peragaan busana pun usai. Cheryl bernapas lega dan segera mengganti bajunya. Gadis itu mengenakan celana jeans dan kemeja tanpa lengan, dilengkapi dengan sepatu boot menuju
Read more
72. Jebakan
Cheryl tersenyum senang kala mendengar Jonathan berhasil membujuk Gery untuk menjemputnya ke bar tersebut. Perempuan itu memang sengaja mabuk, tetapi masih punya kesadaran penuh dan semua yang ia lakukan merupakan sebuah rencana untuk menghancurkan hubungan Gery dan Eve.“Kena kamu!” gumam Cheryl tersenyum licik.Jonathan yang tidak tahu menahu tentang rencana Cheryl, hanya bisa membopong perempuan itu ke sebuah sofa yang berada di ruangan VIP. Lalu ia menunggu Gery datang menjemput perempuan berparas cantik itu.Benar saja, tak berselang lama. Gery datang menggunakan mobilnya ke bar tersebut, ia langsung menghampiri Jonathan dan bertanya tentang apa yang sebenarnya tekah terjadi.“Selamat malam Jo, mana Cheryl?” tanya Gery dengan wajah memerah.“Malam, dia ada di ruangan VIP. Aku sengaja memindahkannya agar tidak mengacau di sini,” balas Jonathan.“Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa dia seperti itu?” tanya Gery.“Aku juga tidak tahu, yang jelas saat masuk ke sini suasana hatinya se
Read more
73. Cemburu Berat
Pagi itu suasana hati Eve untungnya masih dalam keadaan baik, sebab gadis itu belum melihat televisi ataupun ponselnya. Karena gadis itu juga bangun kesiangan, jadi buru-buru ia bersiap dan pergi ke kantor.Sesampainya di kantor pun tak ada yang membahas perihal berita yang tengah panas beredar itu, mereka disibukkan dengan tumpukan pekerjaan, hingga akhirnya jam makan siang pun tiba. Eve bersama rekan-rekan kantornya pergi ke kantin untuk makan siang.“Eve ayo ke kantin bersama,” ajak salah satu rekan Eve.“Tunggu sebentar, ada berkas lagi yang harus aku selesaikan. Setelah ini aku akan menyetorkannya pada Pak Gery,” jawab Eve.“Tapi sepertinya Pak Gery tidak datang hari ini,” timpal Linda.“Eh?” Eve terdiam beberapa saat lalu menatap ruangan Gery. “Benar, sedari tadi aku di sini, belum lihat dia lewat. Ke mana ya dia? Apa dia sakit? Tapi kalau sakit pasti ada yang kasih tahu aku, ini?” pikir Eve penuh tanya.“Eve?” panggil Linda menepuk pundak Eve pelan.“Eh iya! Maaf-maaf, aku seda
Read more
74. Batalkan Saja
Eve kini tengah melakukan perjalanan pulang menggunakan mobil biru kesayangannya. Hatinya bergemuruh, perasaannya berkecamuk sekarang. Eve merasa telah dibohongi oleh Gery. Sungguh, dia kecewa pada Gery setelah melihat berita yang beredar."Aku sungguh kecewa padamu," ucap Eve pelan.Wajah Eve tampak lesu, hal itu bisa dilihat dari kaca yang berada di depan sopir. Sang sopir taksi tak berani bertanya apa pun pada penumpangnya, dia tahu keadaan Eve.'Gadis ini sepertinya sedang tidak baik-baik saja,' batin sopir.Sopir tersebut kembali fokus menatap jalanan, keselamatan penumpang adalah hal utama baginya. Lagi pula, gadis seusia Eve biasanya rawan putus cinta. Sopir itu menduga Eve juga mengalami hal serupa. Entahlah, aura patah hati seseorang seolah terpancar dari wajah Eve."Aku kecewa padamu, Gery."Suara Eve yang mengungkapkan kekecewaan ditambah menyebutkan nama seseorang membuat sopir merasa dugaannya benar. Sopir taksi mengerutkan keningnya, dia mendengar nama yang diucapkan ole
Read more
75. Runyam
Cheryl berada di dalam ruang make up, dia tengah dirias oleh MUA dan penata rambut. Senyuman terpatri di wajahnya, Cheryl merasa senang hari ini."Warna bibirnya mau yang terang atau gelap?" tanya MUA.Cheryl berpikir sejenak seraya melihat wajahnya di hadapan cermin. MUA menunggu jawaban dari Cheryl, tetapi sepertinya dia kebingungan.MUA bertanya terkait warna dress yang akan dikenakan oleh Cheryl kepada stylish. Ternyata warna yang akan dikenakan oleh Cheryl untuk pemotretan adalah Burgundy."Warna dress yang akan dikenakannya Burgundy. Aku rasa lebih cocok kalau polesan di bibir juga cenderung gelap," ujar MUA."Baiklah, lakukan," timpal Cheryl dengan santai.Bukan tanpa alasan MUA bertanya terlebih dahulu kepada Cheryl. Memang terkadang ada kalanya dia bertanya pada kliennya. Khawatir warna yang dipilihnya tidak disukai oleh Cheryl.Sementara itu, hairdo tengah meng-curly rambut Cheryl. Rambut Cheryl dibuat curly hanya bagian bawahnya saja. Setelah itu, bagian samping kanan dipak
Read more
76. Sesal
Gery yang sedang duduk di kursinya terus merasa gelisah. Bagaimana tidak, kini seluruh media sudah memberitakan hak tersebut dan dirinya pun tidak bisa mengelaknya karena pada kenyataannya dirinya memang mengantarkan Cheryl menuju apartemen wanita itu. Dia benar-benar bingung sekarang."Jika saja tahu kejadiannya akan begini, maka aku tak akan sudi menjemput Cheryl dan mengantarnya ke apartemen! Ck, jika sudah begini maka aku harus bagaimana? Dasar, Cheryl! Selalu saja membuatku berada dalam masalah saja!" Gery terus menggerutu. Tangannya pun terus mengepal hingga buku-buku harinya memutih. Tatapannya lurus ke depan dengan wajah yang merah padam menahan amarah yang membara.Sungguh, Gery amat menyesal karena menerima panggilan dari kelab waktu itu. Jika saja waktu bisa diputar kembali, maka dirinya akan lebih memilih mengabaikannya. Dan jika itu terjadi, maka sekarang ini hidupnya akan tenang, damai tanpa ada desas-desus yang sungguh memekakkan telinganya.Gery sendiri tidak merasa k
Read more
77. Bimbang
Selepas kepulangan Gery tadi, Bu Kate langsung menutup pintu rumahnya dan bergegas masuk ke dalam kamar putrinya. Wanita paruh baya itu mendudukkan dirinya tepat di samping sang anak."Benar dia yang datang, Bu?" tanya Eve dengan raut wajah penasarannya.Bu Kate mengangguk mantap, "Tentu saja. Siapa lagi memangnya?""Kenapa kamu tidak mau menemuinya dan mendengarkan semua penjelasannya terlebih dahulu? Supaya masalah ini cepat selesai, Eve," tambah Bu Kate lagi.Eve mengembuskan napas kasarnya. Bukan dirinya tidak mau bertemu dengan Gery, hanya saja dirinya belum siap dan terlalu kecewa jika harus berhadapan langsung dengan Gery."Kamu tahu apa yang sudah Gery katakan pada Ibu?" Bu Kate mencoba mengalihkan pembicaraan mereka saat melihat wajah putrinya yang terlihat begitu lesu."Dia bilang jika semua itu terjadi secara tidak sengaja. Gery hanya menolaknya Cheryl bukan menjalin hubungan lagi. Mereka tidak balikan, Eve," jelas Bu Kate panjang lebar. Semua yang Gery katakan tadi langsu
Read more
78. Keputusan
Tak mampu lagi menahan sakit hatinya oleh cibiran orang-orang yang menilainya tidak pantas bersanding dengan Gery, Eve tak lagi punya keberanian untuk tetap mempertahankan hubungannya dengan Gery, sehingga ia memilih menjauh dari pria yang dicintainya, meski hatinya menolak dan menjerit akan keputusannya itu, tapi mentalnya, tak cukup kuat menghadapi sikap orang-orang yang tidak menyukai hubungannya dengan Gery.Untuk menenangkan dirinya yang tengah terguncang, Eve memutuskan untuk mengambil cuti. Selepas jam istirahat, Eve menemui HRD untuk meminta cuti tanpa diketahui oleh Gery. Setelah mendapat cuti, Eve kembali melanjutkan pekerjaannya. Meski hatinya sedang tidak baik-baik saja, Eve tetap melakukan pekerjaannya dengan baik, sebagai bentuk profesionalitasnya, dan mencoba mengabaikan tatapan aneh juga cibiran dari rekan kerjanya.Jika saja Eve punya keberanian, ingin rasanya ia berteriak dan meminta mereka untuk berhenti mencibirnya. Namun, Eve sadar, jikapun ia berani melakukannya,
Read more
79. Liburan
Gery yang sudah berada di ruang kerjanya, tampak berulangkali melirik jarum jam pada arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia juga berulangkali melirik pintu masuk, menunggu Eve datang, namun, setelah satu jam berlalu, Eve tak kunjung datang. “Ke mana, Eve? Kenapa sudah lewat satu jam, dia belum juga datang?” Gery lalu menghubungi Eve. Namun, nomor Eve tak bisa dihubungi. Gery mulai khawatir dibuatnya. “Eve, kau di mana? Kenapa nomormu tidak bisa dihubungi?” gumam Gery, sambil kembali menghubungi Eve.Suara ketukan pintu, mengalihkan perhatian Gery. Ia pikir, itu Eve, tapi ternyata, yang masuk adalah Arnold. “Selamat pagi, Pak Gery,” sapa Arnold.“Ada apa?” tanya Gery, datar.“Saya diminta Eve, untuk menghandle pekerjaannya selama dia cuti,” kata Arnold.“Cuti?” Gery mengerutkan kening. “Maksudmu, Eve pergi cuti?” Ia kembali bertanya untuk memastikan, pendengarannya tidak bermasalah.“Iya, Pak. Eve mengambil cuti, kemarin,” jawab Arnold. “Memangnya, Eve tidak memberitahu Bap
Read more
80. Pencarian
Sebuah mobil jeep berhenti di depan kafe. Di sana sudah menunggu seorang wanita cantik mengenakan kacamata hitam. Wanita itu gelisah, sesekali melihat sekeliling memastikan seseorang yang ia tunggu datang tepat waktu.Begitu melihat seorang pemuda keluar dari mobil, wanita itu segera menyambutnya.“Kenapa lama sekali, Clark? Aku hampir kering menunggumu.” Wajah wanita itu, Cheryl begitu kesal, terlihat dari bibirnya yang mengerucut. Sudah cukup lama ia menunggu, dan pemuda itu mengatakan sudah di perjalanan sejak satu jam lalu.“Maaf, Anda tahu jalan ke arah sini selalu macet, bukan?” Clark menjawab sambil menampakkan senyumnya.“Kamu sudah membuang waktuku sekarang mana barang yang aku minta.” Cheryl membuka kacamatanya. Wajah cantik dengan tulang pipi tinggi dan tubuh proporsional itu semakin terlihat menawan di bawah siraman cahaya mentari yang di musim semi. ”Tenang saja, saya sudah melakukan seperti yang Anda minta, Nona Cheryl.” Clark membawa amplop besar berjalan lebih dekat d
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status