Semua Bab TUMBAL UNTUK MADUKU : Bab 61 - Bab 70
106 Bab
Bab 61 Jujur
Terlihat polisi itu mulai mencatat semua data yang diberikan oleh Arkan, sepertinya mereka saat ini sedang menaruh curiga kepada istri pertama Arkan, setelah mendengar keterangan dari Arkan.Namun, sebelum dia menemukan hasil dan bukti-bukti itu, akhirnya mereka pun memutuskan untuk tidak memberikan spekulasi tentang terduga dalam perencanaan pembunuhan yang dilakukan oleh Alana."Baiklah Pak, sepertinya keterangan Bapak sudah kami catat dan akan kami selidiki lagi." Polisi itu mulai mengakhiri percakapannya."Terima kasih Pak, jika ada yang mungkin kurang dari keterangan yang saya berikan kepada Bapak, Bapak bisa menanyakan lagi kepada saya," balas Arkan dengan tersenyum ke arah petugas tersebut."Baik Pak, untuk sementara ini dulu, kami akan bertanya jika kami memerlukan keterangan dari Bapak kembali," balas petugas tersebut dengan tersenyum.Arkan menganggukkan kepalanya dan tak lama kemudian, petugas itu pun berpamitan pergi."Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu," pamit petuga
Baca selengkapnya
Bab 62 Bertemu Ayana di dalam Mimpi
Alina tersentak saat mendengar apa yang dikatakan oleh mama Elly saat ini.Sejenak dia pun terdiam dan tak mengatakan apapu untuk beberapa saat. Apa yang dikatakan oleh mama Elly memang itu benar, dirinya pada awalnya mengira bahwa mereka adalah pembunuh kakaknya dan ia ingin balas dendam kepada dirinya. Namun, apa yang terjadi? Ia salah sangka dengan mereka semua.Mama Elly yang melihat wajah Alina yang saat itu tampak terdiam, membuatnya berpikir jika apa yang dikatakan olehnya adalah benar dan dia mulai merasakan kekecewaannya."Apa yang aku katakan adalah benar, Alina? Aku kecewa kepadamu, jika kau masih berpikir jika aku dan Arkan adalah pembunuh kakakmu, kami tidak pernah berpikir untuk mencelakai apalagi membunuh kakakmu. Kamu sangat menyayangi dirinya," ungkap mama Elly menatap wajah Alina.Alina menatap wajah mama Elly yang saat ini terlihat sangat sedih, dia pun akhirnya mulai meminta maaf kepada dirinya."Maafkan aku Ma, awalnya aku memang mengira kalian adalah pembunuh kak
Baca selengkapnya
Bab 63 Alina Cemburu
Alina menatap wajah Arkan yang saat ini terlihat sedang bingung dan mulai sedikit penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Alina saat ini.Saat Arkan meminta Alina untuk beristirahat dan dirinya sudah mulai tidak percaya dengan apa yang dikatakannya, ia pun merasa kecewa.Arkan tetap memaksa dirinya beristirahat dan menemani Alina hingga dia pun perlahan-lahan mulai terlelap dalam tidurnya.Saat Arkan mulai mendengar suara dengkuran halus dari hidung Alina, pelan-pelan dia pun bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas pergi meninggalkan kamar tidurnya.Arkan mulai melangkahkan kakinya menuju ke kamar tidurnya.Arkan yang sejak tadi kepikiran dengan ala yang dikatakan oleh Alina, membuat dirinya ingin segera mencari sesuatu di dalam kamarnya.Ketika Arkan mulai masuk ke dalam kamarnya, dia pun mulai mencari sesuatu di sudut-sudut kamarnya, tapi dia tidak menemukan apapun di sana.Ia pun mulai membuka lemari pakaian Alana. Namun, dia tidak bisa membuka lemarinya yang saat itu di kunci
Baca selengkapnya
Bab 64 Telepon Ghaib
Pertanyaan Azriel saat ini cukup mengejutkan Alina yang saat ini terlihat sangat gugup dan cemas.Alina terdiam dan terlihat sangat gugup ketika Azriel mulai mendesak dirinya."Kenapa kamu terdiam? Katakan sesuatu kepadaku, Alina!" Azariel menatap wajah Alina yang sudah terlihat gelisah."Aku ..., Aku ...," Alina terlihat tidak bisa mengatkan sesuatu lagi."Katakan saja, kenapa kau terlihat sangat gugup? Aku yakin jika saat ini kau pasti memiliki perasaan untuk kakakku, bukan?"Aliana menatap wajah Azriel yang saat ini terlihat sedang menunggu jawabannya."Tidak, Aku hanya menjalankan semua ini secara profesional.""Maksudmu?" Azriel menatap wajah Alina yang saat ini terlihat sangat gugup dan salah tingkah."Bukankah dia menikah denganku hanya karena menginginkan keturan saja? Aku mendapatkan bayaran yang cukup sebagai pengganti rahimku untuk melahirkan anaknya," jawab Alina yang saat ini terlihat sedang mengalihkan pandangannya ke arah lain."Kau kenapa berpikir seperti itu? Apakah a
Baca selengkapnya
Bab 65 Tumbal Suster Mirna
Arkan benar-benar sangat terkejut saat menyadari jika dirinya ditelpon oleh sesuatu ghaib. Entah itu siapa yang saat ini sedang menelpon dirinya saat itu.Suster Mirna pun benar-benar heran dengan apa yang dikatakan oleh Arkan saat ini kepada dirinya."Maaf Pak, mungkin tadi ada orang yang iseng, sengaja menelpon Bapak dengan modus penipuan," ucap suster Mirna yang saat ini sedang menenangkan hati Arkan yang sedang kacau."Tidak Sus, itu adalah suara suster dan itu juga nomer telepon rumah sakit dan nomer telpon Suster Mirna yang saat itu sedang menghubungi saya. Aku ingat betul itu, Sus." Arkan mencoba untuk meyakinkan Suster Mirna yang saat ini tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh dirinya."Tapi Pak, tidak ada yang menghubungi Bapak, jika Bapak merasa yakin, Bapak bisa menanyakan kepada resepsionis di sini." suster Mirna berusaha untuk membuka pikiran Arkan saat ini, bahwa apa yang dikatakan oleh dirinya tidak benar.Arkan terdiam dan tidak mengatakan apapun saat ini.Sejuru
Baca selengkapnya
Bab 66 Penampakan
Arkan terkejut saat melihat istrinya yang saat ini terlihat sedang berdiri dan sudah siap untuk pulang ke rumahnya."Suster Mirna ada di mana? Aku perlu bicara," ucap Arkan dengan menatap wajah Alana yang saat ini terlihat sedikit menunjukkan sikap keanehan."Dia ada pasien, sebaiknya kita pulang saja, Mas," balasnya dengan tersenyum menatap wajahnya.Arkan yang saat itu tidak menaruh curiga, lantas percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh Alana saat ini kepadanya."Ya sudah, kita balik saja sekarang!" Arkan lalu mengambil koper milik Alana dan bergegas menarik koper tersebut. Alana terlihat sedang tersenyum menyeringai, saat melihat semua rencananya mulai berhasil tanpa sedikit pun ada yang curiga.Dengan bantuan makhluk ghaib itu, akhirnya Alana berhasil pulang ke rumahnya lebih cepat.Arkan yang saat itu berjalan ke arah mobilnya, tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang saat itu mengikuti dirinya.WuzAngin tiba-tiba berhembus cukup kencang saat mobil miliknya dibuka. T
Baca selengkapnya
Bab 67 Arwah Ayana Berbicara
Suara Alina terdengar cukup melengking di telinga Azriel yang saat itu berdiri tidak jauh dari kamarnya.Segera kedua kakinya berlari dengan cepat menuju ke arah pintu kamar Alina.Jemarinya kini tertuju ke arah daun pintu dan segera dia ketukkan punggung tangannya ke arah pintu tersebut.TokTokTok"Alina, apa kau baik-baik saja?" tanya Azriel yang terlihat cemas di sana.Tak ada sahutan dan hanya terdengar suara barang-barang terdengar berjatuhan di sana.Krumpyang ....Ketika suara barang-barang tersebut terjatuh di bawah lantai, Azriel yang tak mendapatkan sahutan dari kakak iparnya, mulai merasa panik dan mencoba lebih keras legai mengetuk pintu kamar tersebut.Sementara itu,di dalam kamar itu, terlihat Alina yang saat ini terlihat sedang menangis sesenggukan saat suasana kamarnya berubah menjadi menakutkan.Lampu-lampu mulai redup sendiri, ditambah lagi dengan hembusan angin kencang dari luar yang saat ini memasuki kamarnya.Suara-suara ghaib, mulai terdengar begitu jelasnya di
Baca selengkapnya
Bab 68 Terkejut
Azriel sangat terkejut saat mendengar apa yang dikatakan oleh Alina saat ini, dia tau jika saat ini bukan dirinya yang sedang mengatakan itu. Karena penasaran dengan apa yang diceritakan oleh Alina. Azriel pun bertanya kepada dirinya."Siapa yang kau maksud, Alina?" tanya Azriel dengan wajah penasarannya.Saat itulah tiba-tiba ia rasakan suasana sudah berubah menjadi aneh, ia mencium bau anyir di dalam kamar Alina, sedetik kemudian, ia rasakan ada hembusan angin yang saat ini sedang menerpa tengkuk lehernya.Azriel lalu mengusap tengkuknya lehernya yang terasa bulu kuduknya sudah mulai berdiri saat ia merasakan ada makhluk ghaib yang saat ini ada di ruangan tersebut.Seketika lampu di dalam itu langsung meredup lalu berkedip-kedip, menambah suasana tampak sedikit mencengangkan.Saat itulah, Alina membuka kedua tangannya yang sejak tadi menutupi wajahnya.Azriel sangat terkejut saat dia melihat sosok Ayana pada wajah Alina. Ia terlihat sangat pucat dan terlihat jelas jika itu adalah wa
Baca selengkapnya
Bab 69 Muncul Dalam Mimpi
Alina mulai menceritakan semua keganjilan dalam rumah ini yang dia rasakan saat dirinya dan mama mertuanya saat ini.Azriel tampak terpaku dan seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh dirinya saat ini."Jika Mas Azriel tidak percaya dengan apa yang aku katakan kepadamu, aku ingin Mas Azriel percaya dengan apa yang dikatakan oleh mama Elly kepada, Mas. Sakitnya beliau karena saat ini mama Elly mendapatkan serangan dari ghaib. Mas bisa membawanya ruqyah untuk mengeluarkan jin-jin yang ada di dalam tubuh mama Elly," balas Alina dengan menatap wajah Azriel yang saat ini terkena bingung."Baiklah, kau lebih baik tenang, aku akan bicarakan semua ini kepada keluarga inti nanti. Sebaiknya kau istirahat di sini, oke." Azriel membantu membaringkan tubuh Alina dan mulai menyelimuti dirinya dengan selimut yang ada di ranjang tidurnya.Setelah itu, ia menunggu Alina sampai dia benar-benar terlelap dan setelah ia terlelap dirinya langsung keluar dari kamar Alina.Saat Azariel keluar dari
Baca selengkapnya
Bab 70 Arkan Gelisah
Arkan tampak sangat ketakutan saat ia benar-benar melihat Ayana hadir dalam mimpinya dan itu seolah terasa sangat nyata.Sekujur tubuh Arkan kini dipenuhi dengan peluh yang sudah mulai membanjiri wajahnya.Arkan lalu turun daei ranjangnya dan kini menoleh ke arah Alana yang masih terlelap dalam tidurnya.Arkan lalu keluar dari kamarnya dan menuju ke arah kamar Alina.Saat dia membuka kamar Alina, ia terkejut melihat Alina yang saat ini sedang melaksanakan sholat malam.Arkan yang tidak mau mengganggu Alina yang sedang melaksanakan sholat tahajjud, ia pun duduk di kursi sofa yang ada di dalam kamarnya.Beberapa menit kemudian, Alina telah selesai melaksanakan sholat tahajjud nya, terlihat terkejut saat melihat sosok Arkan sudah berada di dalam kamarnya dan sedang duduk menatap dirinya."Pak Arkan, Bapak ada di sini?" tanya Alina dengan menatap wajah Arkan yang saat ini terlihat cemas dan gelisah.Perlahan-lahan Arkan berjalan menuju ke arahnya, lalu tak lama kemudian dirinya pun langsu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status