All Chapters of Istri Kesayangan Paman Presdir: Chapter 31 - Chapter 40
60 Chapters
Merasa Cinta Tumbuh, Zelda
Zelda saat ini di gazebo halaman samping, dia duduk di sana sendirian sembari menikmati keindahan taman. Sejujurnya dia ingin sekali ke green house yang Marvin berikan padanya, tetapi-- setelah mendengarkan perkataan Marvin mengenai dirinya tadi entah kenapa hati Zelda terasa sesak, tertohok dan timbul rasa penyesalan mendalam. 'Persetan jika dia membenciku begitu besar. Yang terpenting Amora-ku bisa bersinar terang dan bisa meraih impiannya suatu saat.' 'Aku ada untuk mengarahkannya ke langkah yang benar.' 'Tak ada yang lebih tahu Zahra dibandingkan aku, bahkan Zahra sendiri!' Kata-kata itu terus mengiyang dalam kepala Zelda. Suara Marvin masih terdengar mengiyang dalam kepala Zelda, memenuhi memorinya dan terus menggema dalam sana. 'Persetan jika dia membenciku, masa bodo jika dia mengaggap aturanku sebagai hukuman untuknya. Yang terpenting dia bersinar suatu saat nanti.' Itu kalimat yang menyentuh dan mengetuk hati Zelda, membuatnya merasa bersalah dan bahkan membuat Zelda men
Read more
Pindah atau Tidak?
"Umm … Zelda, sejujurnya aku risih melihatmu duduk seperti itu. Kesannya tidak sopan dan seperti anak kecil. Bukankah kamu sudah sudah dewasa, Zelda?! Jadi tolong perbaiki cara dudukmu. Kalau bisa jangan duduk dipangkuan Marvin. Kasihan Marvin, dia baru pulang dari kantor. Pasti dia lelah," tegur Nita dengan nada lembut dan manis, tetapi percayalah dalam hati dia mengumpati Zelda. Shit! Dia sangat tak suka dengan Zelda. Terlebih bagaimana perempuan ini dengan santai serta manja duduk di pangkuan Marvin. Harusnya dia yang berada di sana, duduk manja di pangkuan Marvin. Zelda menyakiti mata Nita. Zelda menatap kesal ke arah Nita, wajahnya tak bersahabat dan dia benar-benar dongkol dengan perempuan satu ini. Bilang saja jika dia cemburu Zelda duduk di pangkuan Marvin. Cih, pakai acara menegur segala. "Aku juga mau pergi," ketus Zelda, bangkit dari pangkuan Marvin dan berniat beranjak dari sana. "Amore," panggil Marvin, menatap kepergian Zelda– di mana istrinya tersebut berjalan den
Read more
Aku Cemburu Amore
Zelda menghela napas, dia benar-benar bingung. "Cik, aku tidak tahu. Sebenarnya aku juga ingin pindah. Tapi …-" Sebelum ucapan Zelda tersebut selesai, tiba-tiba saja HPnya dirampas oleh seseorang. Zelda spontan menoleh ke arah belakang, menatap seseorang yang merampas Ponselnya tersebut– di mana Marvin lah yang mengambil Handphonenya. Marvin mematikan sambungan telpon kemudian meletakkan HP Zelda di atas meja. "Mas Marvin, ke--kenapa dimatikan? Aku sedang berbicara dengan temanku," protes Zelda, menatap Marvin campur aduk. Dia kesal tetapi tidak bisa melampiaskan kekesalannya pada Marvin. Ada perasaan takut juga ketika melihat tatapan tajam dan membunuh milik Marvin. "Sudah kukatakan, kau tidak boleh dekat dengan pria manapun, Zelda Amira Abelard!" peringat Marvin sembari menatap tajam dan membunuh ke arah Zelda, dia mendekati Zelda– mencondongkan tubuh ke arah Zelda, di mana tangannya ia letakkan di sisi sandaran kursi untuk sebagai topangan tubuhnya. "Jangan mencoba mengabaikan
Read more
Aku Mulai Suka Mas Marvin
Marvin tak berbohong. Benar! Hari ini dia membawa Zelda ke pantai. Yah, tapi-- kenapa Nita harus ikut dengan mereka? Ke--kenapa?! "Marvin, aku senang sekali diajak ke pantai olehmu. Aku memang sedang membutuhkan pantai untuk healing. Akhir-akhir ini aku sering depresi karena anak desain sering membicarakan ku. Terimakasih," ucap Nita, diakhiri senyuman manis– memeluk lengan Marvin yang tengah menyetir dengan manja. "Lepas, Nit. Aku sedang menyetir," jawab Marvin dengan datar, dia menepis tangan Nita kemudian melirik kaca depan mobil; ingin memastikan istinya yang duduk di belakang. Shit! Harapannya Zelda menunjukkan wajah penuh kecemburuan. Tetapi istrinya tersebut malah terlihat sibuk dengan handphonenya– tidak melirik sama sekali ke arah depan. 'Aku ingin melihatmu cemburu. Sialan!' batin Marvin, mendadak memukul setir– melampiaskan kemarahannya pada setir karena Zelda sama sekali tidak terlihat cemburu. Jadi apa gunanya dia mengajak Nita ikut? Hell! Sebenarnya Marvin tidak men
Read more
Malam dan Siang
"Kau merindukanku, Amore?" tanya Marvin sembari membaringkan Zelda ke atas ranjang. Setelah itu dia membuka kemejanya yang memang tak di kancing. Jadi Marvin dengan mudah melepas kemeja tersebut dari tubuhnya. 'Paman-- maksudku Mas Marvin ke--kenapa melepas kemejanya? Ini masih siang, Cuk!' batin Zelda, menoleh ke sana kemari karena panik dengan apa yang akan Marvin lakukan padanya. Marvin menaikkan sebelah alis, naik ke atas ranjang– mengambil tempat di atas tubuh istrinya. "Kau belum menjawab pertanyaanku, Amore," serak Damon, suaranya berat dan rendah. Begitu seksi di pendengaran. "Kenapa aku harus merindukan Mas Marvin? Kita berjumpa setiap hari," jawab Zelda, terkesan judes– memalingkan wajah ketika Marvin berniat menciumnya. "Cih." Marvin berdecis geli, menangkup pipi Zelda kemudian memaksa perempuan itu untuk menoleh ke arahnya, "tetapi aku merindukanmu, Amore. Sangat merindukanmu," bisiknya tepat di dekat daun telinga perempuan tersebut. Suaranya begitu berat dan seksi, m
Read more
Pencurian
"Tidak," jawab Zelda sedikit gugup, terpaksa pura-pura mengamati cangkang kerang yang dia temukan untuk mengalihkan rasa canggung dan gugupnya, "aku suka Mas Marvin," ucapnya tiba-tiba. "Humm?" Marvin mengerutkan kening. Sedangkan Zelda, spontan mendongak dengan raut muka pucat pias dan panik. Oh Tuhan! Apa yang dia katakan tadi?! "Maksudku, aku memotonya untuk kepentingan desain," ucap Zelda, buru-buru meralat perkataanya tadi. Ah, semoga saja Damon tidak mendengarkan ucapannya tadi. 'Cik, kenapa aku bisa bilang begitu sih? Su--suka Mas Marvin?! Hah, yang benar saja.' batin Zelda. "Cih." Marvin berdecis geli, mengacak surai di pucuk kepala istrinya secara gemas. "Aku mendengar apa yang kau katakan tadi," ucap Marvin selanjutnya. Zelda membulatkan mata, air mukanya panik dan menegang. Jantungnya berdebar kencang dan tubuhnya seketika membeku. Setelah menguasai diri, Zelda buru-buru bangkit dari pangkuan Marvin dan segera berlari ke pinggir ombak kecil pantai. "Aku mencari cangk
Read more
Ciri-Ciri Seseorang Cemburu
"Hei … berhenti!" pekik Zelda dengan berteriak sembari berlari untuk mengejar seseorang yang mencuri HP-nya. Pria yang memakai Hoodie hitam tersebut berlari ke arah tangga darurat hotel, otomatis Zelda juga berlari ke arah sana. Namun, saat Zelda akan masuk ke area tangga darurat tiba-tiba saja seseorang menarik dan menyentak kuat tangan Zelda. Hal tersebut membuat Zelda sontak berhenti berlari, berakhir dengan menabrak dada bidang seseorang yang terasa keras dan kokoh. Bug'"Ahck!" Zelda meringis, wajahnya menabrak dada kokoh dan bidang yang terasa seperti tembok. Kening dan hidungnya terasa cukup sakit. "Kau mau kemana?!" Suara geraman dingin terdengar, Zelda mendongak untuk melihat pemilik suara mengerikan tersebut. "Mas Marvin," cicitnya pelan. Zelda kembali menoleh ke arah pintu menuju tangga darurat. Handphonenya dibawa kabur ke sana. "Ponselku dicuri seseorang. Aku …-""Ikut denganku," potong Marvin dengan cepat, menarik Zelda untuk beranjak dari sana. "Bagaimana dengan po
Read more
Cemburu yang Kentara
Sesuai saran dari Neon, Marvin mencoba membuka riwayat pencarian istrinya di browser. Dan mengejutkannya …-'Ciri-Ciri seseorang cemburu.' Marvin menaikkan sebelah alis ketika membaca salah satu riwayat pencarian di ponsel Zelda. Shit! Untuk apa Zelda mencari hal-hal seperti ini? 'Jantung sering berdebar kencang, dada bergemuruh dan sering gugup saat didekat seseorang, itu gejala dari penyakit apa?' Marvin membaca lagi, kali ini dia berdecis geli karena merasa lucu dengan kerandoman istrinya. Hal seperti ini ditanya pada google?! Sangat lucu! But--Siapa yang membuat istrinya jatuh cinta?! Shit! Jika bukan Marvin maka orang itu akan Marvin lenyapkan! Tidak ada yang boleh menarik perhatian Amore-nya, siapapun itu!'Apa hukum menyukai paman sendiri?' What the fuck! Zelda juga mencari hal seperti ini. Namun, meskipun sikap istrinya sangat konyol dan random, tetapi kekonyolan Zelda ini mampu membuat senyuman manis terukir di bibir Marvin. Ah, dengan adanya riwayat pencarian ini, Mar
Read more
Kau Mencintaiku?
Zelda menatap ke arah lututnya, keningnya mengerut karena panik– napasnya semakin menipis dan dadanya sudah mulai terasa panas. Zelda memijak batu karang, kemudian menekuk lutut– menahan sakit dan kebas secara bersamaan di kaki kanan, lututnya yang cedera. Setelah itu, Zelda meluncur ke atas permukaan. Namun, baru setengah jalan, tubuhnya sudah berhenti melesat. Zelda panik! Dia butuh oksigen, dadanya semakin sesak. Dia berusaha mencapai permukaan, tetapi karena kakinya tak bisa digerakkan dan malah menguras tenaganya, Zelda pada akhirnya pasrah. Dia terdiam, membiarkan tubuhnya kembali tenggelam– bersama dengan kesadarannya yang mulai menghilang. Dadanya sangat sakit! Byur'Samar-samar Zelda melihat seseorang berenang ke arahnya– melesat dengan cepat dan menghampiri Zelda yang hampir kehilangan kesadaran sepenuhnya. Cup'Zelda bisa merasakan benda kenyal yang terasa hangat menyentuh bibirnya– memasukkan oksigen melalui sana. Seolah seperti diberi daya, mata Zelda kembali terang
Read more
Aku Suka Paman
"Kau mencintaiku?"Zelda seketika terlihat gelisah dan kebingungan. Kenapa Marvin harus menanyakan hal seperti ini padanya? Cik, Zelda tidak tahu harus menjawab apa? Kata orang definisi cinta itu sangat mudah, tetapi bagi Zelda– dia bahkan tidak tahu apa yang dikatakan dengan cinta. Zelda tidak tahu wujud dari cinta itu sendiri dan bagaimana cara mengetahui keberadaannya, Zelda juga tidak paham. Jadi-- dia ragu dan dia bingung pada cinta!"Humm." Marvin tiba-tiba berdehem, tiba-tiba mengulurkan tangan ke atas kepala Zelda– membelainya dengan penuh kasih sayang, menatap Zelda lembut dan hangat, "aku tidak memaksamu untuk mencintaiku sekarang juga. Tetapi … jangan mencoba untuk mencintai pria selain aku, Zelda. Kupastikan kau menerima akibatnya jika itu terjadi," ucap dan peringat Marvin, berbanding dengan tatapannya yang hangat dan lembut. "I--iya, Mas Marvin," cicit Zelda pelan. "Humm." Lagi-lagi Marvin berdehem pelan, melepas kaitan tangannya di pinggang Zelda kemudian berniat ber
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status