All Chapters of AKU BUKAN ANAK AYAH!: Chapter 61 - Chapter 68
68 Chapters
Kenapa Jadi Aneh?
Jantungku berdebar-debar bahkan setelah merebahkan diri di peraduan. Kenapa? Apa sekarang selain hamil aku juga mengalami masalah dengan jantung. Aku membuang napas beberapa kali sebelum akhirnya menyerah untuk mencobanya. Bukan apa-apa. Memang apa salahnya dengan penyakit tambahan, semua orang akan mati pada akhirnya.Kupejamkan mata, hendak tidur. Antara sadar dan tidak sadar aku mendengar pintu terbuka. Aku pikir itu hanya khayalanku belaka. Sampai aku merasakan seseorang sudah tidur di sampingku. Pegasnya melesak ke bawah jauh sekali.Aku membuka mata sedikit untuk melihat siapa itu. Sebelum membuka mata pikiran buruk telah menghampiriku lebih dulu. Kenangan semasa kecil datang dengan sangat cepat. Dongeng tentang makhluk-makhluk yang lebih di kenal sebagai dedemit di kampungku.“Ada apa?”Mataku jadi terbelalak lebar melihat siapa yang ad di sampinhgku saat ini. “Gatra?” tanyaku hampir tidak percaya.Setelah pengumuman bahwa aku akhirnya hamil datang, Gatra tidak pernah lagi sing
Read more
Ancaman Alina
Ekspresi Alina sangat menyeramkan aku lihat. Sekarang aku menyadari apa yang dulu kurasakan pada Alina bukan cinta, tetapi tantangan dan perasaan ingin memiliki.“Ka-mu!” Alina menunjukku dengan marah.Jika ada hal yang bisa aku lakukan untuk Alina sekarang adalah menerima kemarahannya. Aku tahu kalau tidak ada alasan buatku lagi sekarang. Walau pun awal dari kesadaranku atas perasaanku sendiri adalah orang yang sama.“Aku tidak akan membuat alasan apapun padamu!”Alina melangkah dengan cepat ke arahku. Ia lalu melayangkan pukulan keas ke pipiku. Rasanya sangat menyengat dan aku tahu kaau Alina juga merasakan sakit di telapak tangannya.“Sebaiknya kamu mengompres telapak tanganmu,” usulku.“Tidak perlu sok baik. Aku tidak butuh kebaikan yang seperti itu. Bagaimana bisa kamu ….” Suara Alina melengking dan di matanya terdapat kilauan.Namun, satu fakta yang aku tahu sejak lama adalah tentang perasaan Alina padaku. Ia sama sekali tidak pernah mencintaiku. Ia mungkin bilang mencintaiku s
Read more
Status
Mami Alina datang ke rumah setelah aku menghubungi wanita itu. Alina sendiri kukurung di kamar. Beberapa pelayan kutugaskan di pintu. Tentu saja aku menguncinya. Aku tidak mau ia keluar dan mencoba menyerang Ayu kembali. Tidak.Wanita itu masih tampak begitu mempesona seperti pertama kali aku melihatnya dulu sekali sebelum menikah dengan Alina. Tidak ada yang kurang. Bahkan kerutan di wajah mami Alina tertutupi dengan sempurna karena make upnya.“Ada apa?” tanyanya seolah panggilanku adalah sesuatu yang tidak berarti.Akan tetapi, dia harus tahu kalau Alina baru saja hampir mencelakai orang lain. Bagaimana kalau aku terlambat datang untuk memisahkan Alina dan Ayu? Apa yang akan terjadi pada anakku dan Ayu?“Mami pasti sudah dengar kan kenapa aku panggil ke sini.”“Tapi, itu urusan rumah tangga kalian, kenapa kamu memanggilku yang sudah tua dan sibuk ini?” tanyanya masih dengan tingkat kepedulian yang rendah.“Karena aku tahu kalau Mami lebih kenal Alina dibandingkan denganku. Aku tida
Read more
Takut
“Barusan kamu mengatakan apa?”Erlan datang pagi-pagi sekali ke rumahku. Ia diantar langsung ke ruang kerja dan aku sama sekali tidak bertanya ramah padanya seperti biasa. Alih-alih begitu aku langsung mengatakan padanya apa yang aku inginkan.“Aku tidak mau mengulang kalimat yang sama!” Aku duduk di kursi kerja, memutarnya hingga aku tidak bisa lagi melihat wajah Erlan di belakang.Namun, kursiku diputar kembali dengan cepat. Dan Erlan menatapku seperti menatap alien. “Kamu bisa katakan apa yang terjadi padaku?”Aku menghela napas dan mengangguk. Kuceritakan semua pembicaraan yang kulakukan dengan Ayu semalam. Bagaimana Ayu menilai dirinya sebagai pelaku ketimbang korban.“Kita adalah orang jahatnya di sini!” Aku mengatakannya tanpa memandang Erlan sedikit pun.Tusukan rasa bersalah menghantamku dengan sangat hebat. Apakah ini baik-baik saja? Apa benar kalau sesuatu seperti ini sama sekali tidak masalah?Aku tahu kalau hati nuraniku sudah menjawab dengan lantang. Kergauan itu sudah
Read more
Gatra Aneh
Waktu melihat gambar anak itu di layar tidak ada perasaan bahagia yang mucul di dalam hatiku. Malahan aku merasa takut dan sedih. Semua orang gembira. Wajah mereka berseri-seri menatap makhluk yang berada di dalam perutku yang terkadan bergerak itu.Mata orang-orang bersinar-sinar tidak sabar menunggu saat-saat aku melahirkan. Mereka akan bertemu dengan hal yang paling mereka inginkan di dunia. Lalu, bagaimana denganku?Aku melihat berbagai macam orang di dunia ini dan bagaimana cara mereka menyambut kelahiran. Ada yang bahagia. Ada yang sedih. Dan hal yang aku yakini dilakukan ibuku sendiri adalah benci.Rasa takut itu semakin besar setiap kali aku melihat orang-orang bereaksi. Seluruh tubuhku seolah berteriak meminta mereka bertanya padaku apa yang aku rasakan.Aku ingin ditanyai. Aku ingin ditenangkan. Aku yang akan merasakan sakit saat melahirkan. Akan tetapi, aku adalah orang yang mereka abaikan pendapatnya. Bukankah ini tidak adil?Namun, ternyata ada seseorang yang peduli denga
Read more
Aku Akan Menyingkirkanmu
Sebuah pusat perbelanjaan bukan tempat yang buruk. Hanya saja aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan di sini. Aku tidak tertarik dengan barang-barang yang dipajang. Harganya mahal. Aku takut merusaknya bahkan dengan emnyentuhnya saja. Mungkin saja Gatra marah kalau aku membuat masalah.Sopir yang ditugaskan oleh Gatra mengikuti dengan jarak lima meter di belakang. Sebenarnya Gatra tidak berniat melepaskanku sendirian saja!“Wah, lihat siapa yang ada di sini?”Seluruh tubuhku mematung. Aku tidak bisa menghentikan bagaimana sensasi ketakutan muncul pada diriku. Semuanya, yang aku miliki di dalam diriku berteriak menyuruhku lari.Namun, sebelum aku melakukannya pemiik suara itu mengalungkan tangannya di leherku.“Apa kabar, Ayu?”Aku menoleh, melotot karena takut. Napasku tercekat dan tanganku gemetar saat berusaha melepaskan diri dari Alina.“Aku tidak menganggu! Aku akan pulang!” kataku dengan suara gemetar.Wajah cantik Alina yang sedang tersenyum, terlihat sangat menyeramkan saat i
Read more
Pencarian
Sopir yang aku tugaskan bersama dengan Ayu berdiri gemetar di depanku. Di sampingku ada Erlan yang memeluk dirinya sendiri dan diam saja. Cahaya diari jendela di belakangnya menjadikan Erlan bagaikan bayangan hitam besar yang mengancam.“Katakan lagi!” Aku menyuruh sopir yang ada di depanku untuk bicara.“Saat saya sadar, Nyonya sudah tidak ada di depan saya. Padahal saya hanya beberapa langkah saja di belakang Nyonya!” Sopir itu berkata dengan suara yang sama gemetarnya seperti tubuhnya.Aku menyambar gelas di depanku dan melemparkannya kepada orang itu. “BAGAIMANA BISA KAMU KEHILANGAN SEORANG WANITA YANG SEDANG HAMIL BESAR? APA MUNGKIN?” Tenggorokanku terasa nyeri karena berteriak.Setelah kemarahan yang hebat itu aku memegangi kepalaku sambil menengadah ke atas, menatap langit-langit kantor mewah yang terasa suram saat ini.“Kamu akan dikurung untuk sementara!” Erlan yang bergantian bicara pada sopir itu.Jika aku melanjutkan untuk melampiaskan kemarahan padanya, pria itu hanya ak
Read more
Aku Harus Melarikan Diri
Aku tidak kenal dengan perempuan yang datang dan sambil mengerutu itu. Ia menyuapiku asal-asalan dan sama sekali tidak berusaha menenangkanku. Memang apa yang aku harapkan dari seorang wanita yang ditugaskan untuk mengurusku?“Buka mulutmu lebih lebar!” Ia berteriak padaku.Mana mungkin aku akan mematuhinya. Segera saja kukatupkan mulutku rapat-rapat. Sial. Kenapa aku harus mengalami kejadian buruk seperti ini? Dosa apa yang aku perbuat?Bukan! Jelas tidak semua perbuatan salah yang dilakukan manusia akan diganjar dengan dosa oleh Tuhan. Tuhan pasti sedang melihat bagaimana aku menghadapi masalah dalam hidupku saat ini.“Dasar wanita brengsek! Bagaimana bisa kamu malah trdiam seperti itu hah?” Orang yang digusai untuk mengurusiku tampaknya juga ditugasi untuk menyiksaku.Kini dia berdiri dengan berani dan mencengkeram rahangku dengan tangan kirinya. Sementara itu tangan kanannya memegang sendok berisi makanan dan menjejalkan makanan itu ke dalam mulutku.Uhuk! Uhuk! Aku terbatuk-batuk
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status