Semua Bab Paman Angkatku itu Ayah Anakku: Bab 151 - Bab 160
203 Bab
Bab 151
Esok harinya Angel masuk ke dalam ruang kerja Bosnya berniat untuk membawakan jadwal kerja David.“Permisi Tuan, saya ingin memberikan jadwal kerja anda hari ini,” ucapnya.David yang masih sibuk dengan tumpukan berkas tak melihat ke arah sang sekretaris sedikitpun, dia tetap fokus pada pekerjaannya sambil merespon dengan ucapan.“Bacakan saja,” ucapnya datar.“Baik Tuan,” jawab Anagel.Angel membuka macbook tadi sengaja di bawa ke dalam ruang kerja sang atasan, seperti yang selalu dilakukan Ryan setiap kali mau memberikan jadwal kerja sang atasan.“Setelah jam makan siang nanti, anda ada pertemuan dengan klien baru untuk membicarakan kontrak kerjasama, karena pihak mereka tertarik dengan proposal yang pernah kita ajukan dulu.”“Hmmmmm,” komentar David namun tetap tak menoleh ke arah sang sekretaris.Angel kembali membuka jadwal untuk Bosnya setelah tadi membacakan jadwal pertama setelah makan siang.“Setelah dari pertemuan dengan klien nanti anda ada tinjauan proyek karena pihak inve
Baca selengkapnya
Bab 152
“Sus Margareth beneran tidak ada masalah dalam pekerjaan? Mungkin saya ada salah sama suster yang tidak sengaja saya lakukan. Saya mau kok minta maaf sus asal jangan berhenti. kasihan tuh anak-anak sedih banget.”Ternyata Dita menghubungi sang papa karena tak kuasa menahan sedih kalau suster yang selama ini selalu ikut dengan mereka akan segera berhenti bekerja.Suster Margareth dan Suster Alma adalah yang paling dekat dengan Laura juga si kembar, wajar kalau dua malaikat David itu saat ini sedang terisak.“Nyonya adalah orang paling baik yang pernah saya kenal. Saya sangat beruntung pernah punya kesempatan menjadi pengasuh Dita dan Dika. Saya beruntung sejak bekerja di sini sering diajak ke luar negeri. Tapi ibu saya sudah tua dan tinggal sendiri Nyonya, saya tidak punya siapa-siapa lagi selain Ibu saya.”Laura menghela nafas kasar, dia juga tak bisa memaksakan kehendaknya untuk tetap mempertahankan sang suster.Laura menoleh ke ruang keluarga, Dita dan Dika masih menangis ditemani s
Baca selengkapnya
Bab 153
Dua jam berikutnya David dan Laura bersama Bapaknya Ryan kembali ke kediaman Ryan.“Loh, kok datang malah numpang makan?” Laura disambut senyum manis si kembar yang sedang asyik mengunyah makanan.“Ini buatan Oma, enak banget loh Ma.”Dita mengambilkan potongan kue yang lain di piring dan disuapkan ke mulut sang mama.“Enak?” tanya Dita.Laura mengacungkan kedua jempolnya sebagai jawaban. Laura dan David disambut baik disana, terlebih selama bekerja dengan David, Ryan diperlakukan seperti keluarga sendiri.“Bagaimana dengan tanahnya Vid?” tanya Joe.“Lokasinya sih strategis, hanya saja saat aku menawar mereka masih minta waktu untuk berunding dulu dengan keluarga besarnya.”David sih menyukai lokasi itu meski ternyata lebih bagus bila dibangun outlet atau hotel bukan villa karena tempatnya masih di pinggir kota. Biaya pajaknya yang sangat mahal di sana hingga David merasa kalau pajak ditanggung yang punya tanah dia tak keberatan, tapi kalau pajak darinya ya itu kemahalan menurut Davi
Baca selengkapnya
Bab 154
“Ibu tidak menyangka kamu seperti ini,” sahut Ibunya Alex meluapkan rasa kecewanya.“Aku sih tidak peduli ya Bu. Asal ingat jangan berani ngadu pada Alex, atau ibu akan tahu sendiri akibatnya!”Wanita paruh baya itu mengira Angel benar-benar berubah seperti yang dibilang sang anak, nyatanya wanita ini sama jahatnya seperti ibu tirinya.“Aku bahkan sekarang bisa menghasilkan uang lebih dari anakmu meski dia punya pabrik. Ibu tidak mau bukan melihat anak kesayangan ibu kecewa atau membenci ibu? Aku punya seribu alasan untuk memutar balikan fakta. Jadi tolong jangan banyak tingkah.”Angel tak pernah main-main dengan ucapannya sejak dulu dia anti dengan orang miskin, hidupnya selalu bergelimang harta. Sang papa pernah punya kedudukan tinggi di Aditama Group dan sekarang Angel sebentar lagi akan menjadi tangan kanan David.Bayangan segala kemudahan itu sudah terlihat jelas di depan matanya dia tak ingin wanita ini malah mengacaukan semua rencana Angel.“Tuhan tidak pernah tidur, Ibu pikir
Baca selengkapnya
Bab 155
Laura dan David diturunkan oleh sopir yang disediakan pihak hotel persis di depan lobby hotel.Dika memakai kemeja krem lengan pendek dan bawahan celana kodok dengan warna senada.Jangan lupakan sepatu sneaker warna kuning senada dengan gagang kacamata yang bocah itu gunakan sebagai busananya malam ini.Sedangkan si cantik, memilih mini dress tanpa lengan warna merah darah senada warna sepatunya, kacamata gaya berwarna biru yang kontras dengan busananya malam ini.David dan Laura sekuat tenaga menahan tawanya agar tak membuat kedua bocah pintar itu tersinggung, namun sayangnya Joe dan Riana yang tiba lebih dulu di hotel tak kuasa menahan tawanya.“David anakmu seperti lolipop.”Joe berusaha menyelesaikan kalimatnya di tengah tawanya yang tak kunjung berhenti.Dengan cepat David menginjak kaki sang sahabat sampai Joe meringis kesakitan.“Ketawain kami ya, coba kalau kami tidak seperti ini pasti orang akan melihat kami biasa saja, tapi dengan busana keren ini kami akan menjadi pusat pe
Baca selengkapnya
Bab 156
“Kalian ini bikin malu Mama saja.”Laura masih memarahi anaknya, bayangkan saja semua tamu undangan jadi tahu kebiasaannya dan sang suami.“Tahu nih, kalian berhasil buat Mama dan Papa kesal.”David ikut menimpali memarahi sang anak, namun dengan suara yang cukup lembut agar Dita dan Dika takut padanya. Joe pernah bilang ada anak klien bisnis mereka yang tidak mau dekat lagi dengan Papanya hanya karena sang Papa pernah membentaknya.Kalau sampai itu terjadi David bisa gila. Dia tak bisa jauh sedikitpun dari si kembar dan Laura.“Ck!”Si kembar berdecak kesal. Mereka sudah ada di dalam kamar yang sama dengan kedua orang tuanya. Tadi setelah si kembar berceloteh tentang Mama dan Papanya yang suka bermesraan di sembarang tempat, David langsung mengajak anak-anaknya kembali sesaat setelah Ryan dan Natali meninggalkan tempat resepsi.Mereka duduk di sofa sambil menaikkan kedua kakinya. Sedangkan sang papa duduk di depannya, sementara Laura memilih berganti pakaian.“Kan Papa sendiri ngajar
Baca selengkapnya
Bab 157
Dua hari berlalu kini mereka sudah tiba kembali di Kota New Capitol, bahkan pagi ini Joe akan mewakili David memenuhi undangan penting yang dihadiri banyak pengusaha dari berbagai belahan dunia.Tadi pagi Riana mengalami muntah hebat dan Joe ingin mengajak Riana ke rumah sakit, tapi sang calon istri yang tahu Joe akan ada urusan penting memilih untuk menunda niatnya pergi ke dokter dengan alasan kalau semua wanita hamil saat ngidam akan mengalami hal yang sama, dan Joe percaya.Pria itu segera bersiap untuk menuju ke tempat acara."Aku berangkat dulu ya sayang." Joe berpamitan pada sang calon istri karena pagi ini dia akan menggantikan David memenuhi undangan untuk para pengusaha, sementara David ada urusan lain yang lebih penting."Hati-hati di jalan ya sayang, kalau sudah sampai di sana tolong kabari aku," pesan Riana pada calon suaminya.Joe mengangguk lalu Riana membantu calon suaminya memakai jas kerja. Joe sangat tampan dan menawan, rasanya tak kalah tampan dari David, pikir sa
Baca selengkapnya
Bab 158
Sore harinya Joe kembali ke apartemennya dan langsung mengajak Riana ke rumah sakit, sebab tadi diam-diam Joe mendaftarkan sang istri untuk kontrol kandungannya.“Sayang aku kan sudah bilang semua ibu hamil pasti melewati masa ngidam,” Riana merajuk karena dipaksa diajak ke rumah sakit.“Hatiku tak sekuat itu melihatmu kesakitan saat muntah-muntah sayang,” jawab Joe jujur.Riana pun tak punya alasan lagi untuk menolak keinginan calon suaminya. Mereka menuju ke basement di apartemennya.Laura dan si kembar sudah puang saat Joe tiba tadi, David menjemput anak dan istrinya lebih awal, sebab si kembar merengek minta diajak ke mall dan David mengabulkannya. bahkan Joe dan david belum sempat membahas mengenai hasil pertemuan tadi karena Dita dan Dika selalu punya alasan untuk tidak membiarkan sang papa membahas soal bisnis di depan mereka.Mobil Joe melaju dengan kecepatan sedang, sampai akhirnya setelah tiga puluh menit di jalan mereka tiba di rumah sakit yang dituju.Setelah memarkirkan
Baca selengkapnya
Bab 159
“Suruh dia kembali. Mama tidak suka ada dia di ruangan ini, bisa-bisa Mama tambah sakit,” ucap sang mama penuh emosi.Riana tak habis pikir, harus dengan cara apalagi di berbicara dengan sang mama agar mau merestui hubungannya dengan Joe.“Tapi Ma, Joe kan harus nunggu Riana. Kalau Mama usir dia itu artinya Mama juga usir Riana.”Riana masih membela Joe dan menolak permintaan sang mama yang berniat menjauhkannya dari calon suaminya ini. Terlebih ada Nail tentunya Joe pasti akan cemburu.“Jadi maksud kamu, Mama tinggal sendirian di sini? Kamu tahu Mama lagi dirawat inap tapi kamu justru masih memikirkan kesenanganmu sendiri,” jawab sang mama ketus.Riana menghela nafas kasar, dia kehabisan akal setiap kali berbicara dengan sang mama terkait Joe.“Kalau Mama memang mau Riana tetap tinggal, berarti Joe juga harus tinggal di sini. Masa Mama sudah tahu Riana sedang mengandung harus nungguin Mama dengan lelaki pilihan Mama.”Jujur saja Joe sudah lelah berdebat dengan calon Mama mertuanya, i
Baca selengkapnya
Bab 160
“Aku pikir kamu belum pulang dari Mall.”Joe membuka pembicaraannya setelah David mengajak Joe duduk di taman belakang rumahnya.Joe mengeluarkan satu batang rokok lalu menyalakannya, hatinya sedang tidak baik-baik saja akibat ulah mertuanya.“Laura marah,” jawab David.“Marah kenapa? Aku juga tahu dia marah sampai mengusirmu dari kamar, belum lagi Dita dan Dika bilang sedang ada perang dunia.”Setelah berujar demikian Joe kembali tergelak karena sang sahabat sangat takut membentak Laura karena alasan kesalahan di masa lalu yang David lakukan.David memicingkan matanya menatap tajam ke arah sang sahabat seketika membuat Joe diam. Dua pria itu mulai menghisap rokok di tangannya, lalu membuang asapnya ke udara, selain miras rokok adalah jalan pintas penghilang stres.“Tadi pas mau pulang salah satu klien kita hampir terjatuh, aku menolongnya tapi jujur aku tak tahu kalau kalau ada lipstik menempel di kemejaku. Belum lagi bau parfum Angel yang khas dikenali Laura melekat di jasku. Bahka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
21
DMCA.com Protection Status