All Chapters of Budak Malam CEO Arogan : Chapter 171 - Chapter 180
281 Chapters
170
Michel tersenyum licik ke arah Diana dan langsung menggendong Diana masuk ke dalam kamar mandi untuk menyelesaikan ritual mandi bersama mereka.Mereka tentunya bukan hanya mandi di dalam kamar mandi, namun juga melakukan pemanasan untuk persiapan edukasi peperangan mereka.Diana hanya pasrah setiap merasakan dan melihat apa yang Michel lakukan padanya. Sayangnya, Michel sudah terpengaruh terlalu masuk ke dalam pemanasannya hingga memulai peperangan mereka tanpa edukasi.Lagi pula masih ada 2 ronde yang tersisa. Mereka masih bisa menonton itu lagi nanti."Michel, pelan sedikit. Perutku rasanya sakit, tidak nyaman." Tiba-tiba saja perut Diana terasa keram dan meminta agar Michel memelankan temponya.Michel menatap wajah kesakitan dan tidak nyaman Diana dan itu membuat Michel tidak tega hingga harus menghentikan sementara gerakannya."Apa masih tidak nyaman? Itu karena kamu makan makanan tidak sehat itu," ujar Michel lagi."Sayang, maaf, bisakah kamu keluar sebentar? Aku rasa aku hamil.
Read more
171
Setelah sampai di rumah, Diana hanya ingin langsung ke kamarnya dan beristirahat. Rasanya cukup lelah untuk Diana berjalan dari ruang utama ke kamarnya karena harus menaiki anak tangga.Michel menyimpan barang-barang yang baru ia beli untuk Diana konsumsi selama hamil di dapur dan menyuruh Tatang untuk menjaga barang-barang tersebut agar tidak ada yang menukarnya dan menyabotasenya. Michel juga memesankan pada sopir untuk menjemput Nathan dan Talia dengan cepat. Hari ini Michel harus bicara pada Nyonya Kelly soal kehamilan Diana dan meminta Nyonya Kelly agar ikut membantunya menjaga Diana selama Diana di rumah.Selain itu Michel harus memberi pengertian pada Nathan dan Talia agar nantinya dapat menerima kehadiran adik baru untuk mereka.Ayu juga belum tau soal ini, namun Ayu tau setelah Diana mengirim pesan padanya. Ayu sangat senang mendengar kabar baik tersebut yang datang dari majikannya. Ayu juga merasa Diana sangat menghormatinya dengan memberitahu Ayu berita tersebut.Sepulang
Read more
172
Acara makan malam selesai dengan akhir drama Talia meminta maaf pada orang tuanya serta Diana juga meminta maaf pada Talia atas ketidak pekaannya sebagai seorang ibu.Karena tidak ingin membuat Talia merajuk lagi, jadi Diana mengajak Nathan dan Talia untuk tidur di kamarnya. Michel juga mau tak mau harus mengalah dengan Nathan dan Talia.Karena tidak ingin Nathan dan Talia tidak sengaja menendang perut Diana saat tertidur, Michel menyuruh Tatang agar membawakan 1 ranjang lagi dari ruang tamu ke kamarnya.2 ranjang berukuran 6 kaki disusun saling menempel hingga membentuk persegi panjang.Diana berada di posisi tengah antara Nathan dan Talia, tapi posisi ini hanya bertahan untuk sementara karena setelah itu, Michel mengubah posisi tidur Nathan dan Talia.Nathan dan Talia Michel tempatkan dalam 1 ranjang dengan posisi bantal guling ditengah mereka sebagai pembatas. Setelah itu Michel tidur di samping Nathan sedang Diana paling pojok luar.Michel melakukan ini agar Diana lebih mudah turu
Read more
173
Doni dan Aldo saling bertatap muka dengan ekspresi wajah yang aneh."Tidak, Kak. Tidak cocok untukmu. Lagi pula nanti suamimu akan marah padaku setelah melihat rambut baru istrinya terlihat aneh. Sudahlah, Kak. Jangan aneh-aneh. Kalau mau, aku akan tunjukkan gaya rambut baru yang cocok untuk kakak." Doni menawarkan."Coba kulihat," jawab Diana bersemangat ingin memberi kejutan untuk Michel."Oke, aku suka ini. Tapi aku mau rambutku dibuat begitu juga warnanya." Pinta Diana kemudian."Baiklah, tunggu sebentar. Aku akan bawa kakak ke salon. Ayo." Ajak Doni ke salon.Di kantor Michel.Michel tidak tahu apapun soal rencana Diana yang ingin ganti gaya rambut atau keinginan Diana untuk datang berkunjung ke kantornya.Michel dan Evellyn mulai serius bekerja setelah sebelumnya melakukan sarapan bersama. Sambil bekerja, Michel tetap selalu berkirim pesan pada Diana sebagai bentuk perhatian.Waktu menunjukkan pukul 11 pagi menuju siang dan Michel sedang duduk berdua dengan Evellyn di ruangannya
Read more
174
Melihat Diana tertidur, Michel menyuruh Evellyn untuk mengambil selimut dan menyelimutkannya pada Diana. Evellyn tersenyum sedih dan menatap iri Diana yang mendapat perhatian dan sikap manis dari Michel yang sebelumnya tidak pernah Evellyn dapat atau rasakan dari Michel.3 bulan berlalu begitu cepat dan tubuh Diana mulai terlihat mengembang ditambah dengan perut buncit Diana.Talia dan Nathan mulai merasa aneh dengan perut Diana dan hendak memukul perut Diana yang merasa rasa dan anggap lucu. "Mommy, perut mommy seperti kinderjoy. Lucu sekali," ujar Talia yang awalnya mengusap perut Diana namun kemudian malah memukulnya pelan hingga membuat Diana terkejut."Talia, jangan pukul perut mommy lagi ya sayang. Perut mommy sakit." Diana bergeser menjauh dari Talia."Maaf, mommy." Talia yang merasa bersalah langsung menatap canggung Diana."Iya, lain kali gak boleh ya, Sayang. Perut mommy sakit," jelas Diana yang sampai saat ini masih belum berani mengatakan pada anak-anaknya jika dirinya se
Read more
175
Saat acara sarapan di ruang makan, Michel sengaja menunggu Nathan dan Talia agar bisa berbicara dengan mereka soal kehamilan Diana."Nathan dan Talia nanti pergi sekolah bareng daddy ya." Michel mengajak Nathan dan Talia agar pergi sekolah bersama dengan Michel."Oke, daddy." Serentak Nathan dan Talia yang sedang menikmati sarapan mereka berupa roti selai rasa favorit mereka.Di dalam mobil."Nathan, Talia, daddy ingin tahu perasaan dan pendapat kalian soal ini. Kalian senang gak kalau mommy lahirin adik buat kalian?" Michel bertanya sedikit waspada lalu melihat wajah berpikir kedua anak tersebut."Kalau laki-laki, Nathan senang daddy." Nathan menjawab lebih dulu sedang Talia masih terlihat sedang berpikir."Baiklah, bagaimana dengan kamu, Cantik?" Michel menunggu jawaban Talia."Kenapa mommy harus melahirkan adik lagi, daddy? Kan anak mommy sudah ada 2." Talia tidak langsung menjawab."Kalau Tuhan yang titipin adik bayi ke dalam perut mommy gimana? Talia pasti akan terima kan? Akan s
Read more
176
Semua penumpang bus dari sekolah Ayu mulai turun satu-persatu dan langsung membentuk barisan agar mudah diabsen. Setelahnya, penanggung jawab dan juga penjaga tempat wisata air terjun memberi arahan pada siswa sekolah Ayu.Dari area parkir suara derasnya hantaman air terjun terdengar keras dan membuat siapapun mendengar suara air terjun tersebut merasa nyaman dan segar. Udara dan cuaca di tempat tersebut juga sejuk karena area air terjun banyak ditumbuhi pohon yang memang sengaja tidak ditebang oleh pengelola tempat wisata tersebut."Jangan sampai terpisah ya anak-anak. Pakai kaus ini agar kalian mudah dicari. Jalan berjalan sendirian terlalu jauh tanpa melapor dengan guru atau teman-teman kalian." Pinta Sang Guru yang juga mengambil posisi sebagai penanggung jawab."Siap, Pak." Teriak serentak para siswa.Ayu berjalan mengikuti langkah kaki teman-temannya kemanapun teman-temannya membawanya walau hati dan perasaan Ayu ragu. "Kita mau kemana? Di sini aja yuk, aku takut." Ayu menghent
Read more
177
Bela yang baru saja keluar dari toilet mulai memanggil-manggil nama Ayu sambil berjalan perlahan melewati beberapa pintu toilet yang tertutup namun Ayu tidak menyahut sama sekali."Apa Ayu uda pergi duluan ya? Tapi kayaknya gak mungkin. Aku cari dulu deh, bisa gawat kalau Ayu sampek hilang." Pikir Bela keluar dari ruang toilet dan pergi mencari Ayu ke area yang terlihat ramai.Bela menghampiri dan mengadukan Ayu pada Cici dan Karin yang seketika itu juga membuat mereka panik. Mereka tidak langsung melapor pada guru mereka namun mereka bergerak mencari Ayu seraya menelpon Ayu.Mereka berkeliling secara berpasangan dan berpencar. Setelah cukup lama mereka mencari Ayu akhirnya mereka berhasil menemukan Ayu yang terlihat baru saja keluar dari toilet sudah dengan pakaian baru."Ayu! Kamu dari mana aja sih? Kita nyariin kamu tau gak? Mana ponsel kamu gak bisa dihubungi!" Cici menarik tangan Ayu dan memarahi Ayu."Maaf, ponselku jatuh terus masuk air jadi mati deh." Ayu memasang wajah merasa
Read more
178
Saat Diana dan Ayu sedang memandikan Nathan dan Talia pagi ini, Tatang mendapat telepon dari Michel yang mengatakan dengan sangat gembira jika Diana sudah melahirkan. Dan anak mereka adalah seorang bayi laki-laki yang wajahnya sangat mirip dengan Michel."Tatang, suruh Nyonya Kelly dan Ayu ke klinik. Bawa semua perlengkapan bayi. Ajak Nathan dan Talia juga." Pinta Michel dengan suara yang terdengar girang."Baik, Tuan. Selamat untuk anda dan juga Nyonya." Tatang menutup telepon dan segera mengabarkan berita bahagia ini pada Nyonya Kelly dan Ayu.Setelah memandikan Nathan dan Talia, Nyonya Kelly dan Ayu bergegas menyiapkan barang-barang bayi yang sudah 3 bulan lalu Michel dan Diana siapkan dengan sengaja untuk menyambut hari ini.Nyonya Kelly dan Ayu serta Nathan dan Talia pergi dengan diantar oleh sopir menuju klinik dan begitu sampai, sopir turut membantu Nyonya Kelly dan Ayu membawakan peralatan bayi untuk anak laki-laki yang baru lahir tersebut."Michel, Hana, selamat ya." Nyonya K
Read more
179
Baru 1 hari baby Oesama berada di rumah namun baby Oesama sudah menjadi bintang dan idola seluruh penghuni rumah hingga baby Oesama menjadi bahan rebutan dan juga penculikan.2 minggu yang lalu Michel dan Diana juga sudah mendapati kabar Vanessa yang melahirkan. Diana sudah menyuruh Michel pergi ke rumah Vanessa dan memberi mereka hadiah sedang Diana tidak ikut.Anak Jake dan Vanessa adalah bayi cantik bernama Laura Gracia. Dan hari ini, Jake dan Vanessa datang ke rumah Michel dengan membawa baby Laura beserta hadiah untuk baby Oesama."Michel, bagaimana jika kita menjodohkan anak kita? Pasti akan lucu. Anak kamu laki-laki dan anakku perempuan." Vanessa bercanda pada Michel."Tidak," jawab Michel dengan wajah datar sedang Diana yang paham dengan maksud Vanessa hanya tersenyum ke arah Vanessa."Kita lihat saja, kalau mereka berjodoh pasti tidak akan kemana," sahut Diana kemudian seraya duduk menyusui baby Oesama."Hana, bisakah aku menggendongnya sebentar?" Tanya Vanessa pada Diana."H
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
29
DMCA.com Protection Status