All Chapters of Terjerat Hasrat Anak Suamiku: Chapter 41 - Chapter 50
111 Chapters
Kecurigaan Naomi
“Baik, Pa. Aku akan pulang sekarang juga.” Edgar menganggukkan kepalanya cepat.Setelah selesai menelfon, pria itu cepat-cepat menyimpan ponselnya kembali. Sedangkan Bella masih mengernyit menatapnya, seakan ada pertanyaan besar yang harus ia sampaikan kepada Edgar.“Siapa yang menelfon? Papa kamu?” tanya Bella yang langsung menebak jawaban dari pertanyaannya sendiri.“Iya, Sayang. Papa menyuruhku pulang sekarang juga,” jawabnya dengan terlihat terburu-buru.“Memangnya apa yang terjadi? Dan kenapa tadi wajahmu terlihat sangat pucat?” tanya Bella. Raut khawatir terlihat sangat jelas di wajahnya.“Besok aku akan ceritakan semuanya, Sayang. Tapi saat ini aku harus pulang dulu. Jaga diri kamu baik-baik ya.”Cup!Edgar mengecup kening dan bibir Bella sekilas. Dengan terburu-buru, pria itu pun langsung melangkah cepat, pergi meninggalkan Bella di sana.Tak sengaja tatapan Bella kembali terarah pada luka gores di tangan Edgar. Bella pun semakin khawatir dan cemas dengan keadaan kekasihnya it
Read more
Panik
Wajah Edgar mendadak berubah tegang kala ia mendapat pertanyaan seperti itu dari Naomi. Namun, sebisa mungkin ia berusaha menetralkan irama jantungnya yang berdegup kencang, dan bersikap biasa seolah tak terjadi apa-apa.“A … apa maksudmu? Aku sama sekali tidak mengerti.” Edgar menggelengkan kepalanya cepat.“Aku hanya menebak saja. Hilangmu dari kampus sangat bertepatan dengan hilangnya Bella dari rumah sakit jiwa. Bukankah itu adalah suatu yang kebetulan?” Naomi bertanya sembari tersenyum licik penuh curiga.Degh!Jantung Edgar terasa berhenti berdetak seketika itu juga. Kini rasa cemas dan kekhawatiran yang teramat besar mulai menguasai dirinya, karena ia yakin tidak saat ini Naomi sudah menaruh curiga kepadanya dan juga Bella.Mata Edgar memicing, menatap penuh tak suka pada ibu tiri yang seumurannya itu. Wanita itu memang terlihat sangat licik dan angkuh, dimana ia masih terus menatap sinis pada Edgar sambil melipat kedua tangan di dadanya.“Aku sama sekali tidak mengerti dengan
Read more
Masa Lalu?
“Aaaa!” Bella memekik keras, membuat kedua matanya refleks terpejam erat.Ia merasakan tubuhnya terhuyung dan hendak terjatuh. Bella sudah membayangkan jika tubuhnya akan jatuh menyentuh tanah. Akan tetapi, hal itu sama sekali tak terjadi.Bella tak merasakan sakit di tubuhnya. Namun, ia justru merasa tubuhnya mendarat dengan lembut, karena ada yang menahan tubuhnya itu agar tak terjatuh.“Apa kamu baik-baik saja?”Terdengar suara seorang pria yang bertanya dengan lembut kepadanya. Bella cukup terkejut dan takut-takut. Ia mengumpulkan keberanian untuk membuka kedua matanya perlahan.Dan begitu matanya terbuka, terlihat jelas sosok berwajah tampan dengan hidung mancung dan iris berwarna hazel yang tengah menatap cemas pada Bella saat ini.Bella masih tercengang, menatap pria itu tanpa sengaja. Hingga akhirnya ia tersadar bahwa pria itu sedang merengkuh pinggangnya dan menahan tubuh Bella supaya tak terjatuh.“Non Bella tidak apa-apa?” Suara Bi Marni seketika membuat Bella mengerjap cep
Read more
Siapa Dia?
“Kau siapa?” Edgar memicingkan mata, menatap pada Regan dengan penuh tanda tanya.“Aku Regan, dan aku kemari karena ingin bertemu dengan Bella,” jawab Regan dengan santai.Ia tak peduli dengan siapa pria yang tengah bersama Bella saat ini. Regan bahkan terus menatap Bella dengan menyunggingkan senyum manis di bibirnya.Mata Edgar tiba-tiba saja membeliak cepat. Tampak segaris guratan merah di mata tegasnya itu. Rasa kesal yang mendadak muncul, membuatnya dengan cepat menatap pada Regan begitu tajam.“Mencari Bella? Memangnya kau ini siapa?” Edgar bertanya dengan suara berat, karena rahangnya telah mengeras saat ini.“Bukankah sudah kukatakan kalau namaku Edgar,” dengus pria berwajah agak kebulean itu dengan intonasi kesal.Regan berada di sana seolah tanpa rasa bersalah sama sekali. Ia tak tahu bahwa Edgar sedang dilanda oleh amarah yang nyaris saja meletup.Berbeda dengan Bella yang kini justru nampak cemas dan ketakutan. Gadis itu bahkan menyembunyikan tubuhnya rapat-rapat di belaka
Read more
Saingan
Regan tengah memukul kemudi mobilnya dengan perasaan kesal. Tatapannya terus mengarah tak suka pada mobil di depan sana, dimana ada Bella dan Edgar di dalamnya.“Huft! Sayang sekali karena dia ternyata sudah punya kekasih,” gumam Regan dengan perasaan tak suka.Setelah tadi ia pergi dari rumah Bella, sebenarnya Regan tak kunjung pulang. Ia tetap menunggu di depan rumah, dan saat Bella keluar bersama Edgar, saat itulah Regan langsung mengikuti mereka dengan mobilnya.Kini mobil yang dikemudikan oleh Edgar pun tiba di sebuah taman, dimana terdapat banyak lampu beraneka warna yang menerangi sekitar taman. Di tengah-tengah taman itu terdapat sebuah air mancur raksasa yang bisa menari dan menyala dalam gelap.“Bagaimana kalau kita pergi ke air mancur sekarang?” tanya Edgar sembari menggenggam erat tangan Bella.“Terserah kamu saja, Sayang. Aku nurut,” angguk Bella sambil mengulas senyum kecil di bibirnya.“Kamu adalah calon istri yang sangat baik. Dan ini yang membuat aku jadi semakin jatu
Read more
Mahasiswa Baru
“Hay semuanya. Namaku Regan Sebastian, dan mulai hari ini aku akan belajar di fakultas ini bersama dengan kalian.”Suara tepuk tangan dari para mahasiswa terdengar sangat riuh, ketika Regan memperkenalkan dirinya. Dosen kemudian meminta Regan untuk duduk di sebelah Raymond, tepat di belakang Edgar.“Hay,” sapa Regan begitu ia duduk di belakang Edgar.“Hay juga,” sahut Edgar datar.“Kau yang kemarin di rumah Bella kan? By the way, aku belum mengenal siapa namamu,” kata Regan sambil mengulurkan tangannya ke arah Edgar.“Namaku Edgar,” jawab Edgar lagi, kemudian membalas uluran tangan Regan sekilas.Seketika Regan menarik sebuah senyum di sebelah sudut bibirnya. Ia merasa senang, karena setidaknya kini ia bisa lebih dekat dengan Edgar. Dan hal itu tentu juga akan membuatnya semakin dekat dengan Bella, dan bisa mulai mendekati gadis itu.Mata kuliah hari itu pun berjalan dengan lancar sebagaimana biasanya. Hari pertama Regan kuliah di sana, ia sudah bisa mendapatkan banyak teman dan juga
Read more
Sepupu
“Mmph, Edgar, sudah!” Perlahan Bella mendorong tubuh Edgar supaya menjauh darinya.Begitu tautan bibir mereka terlepas, kesempatan itu segera dimanfaatkan oleh Bella untuk meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Selama mereka berciuman, Edgar terus saja melahap habis bibirnya tanpa memberikan kesempatan sama sekali pada Bella untuk bernafas.“Huft! Kamu benar-benar berniat untuk membunuhku, Edgar. Kamu sama sekali tidak memberiku kesempatan untuk bernafas,” keluh Bella sembari memegangi dadanya yang naik turun karena tengah meraup oksigen untuk mengisi rongga paru-parunya.“Hehe, maafkan aku, Sayang. Aku terlalu bersemangat saat berciuman denganmu.” Edgar terkekeh.“Hmm, ya sudah. Sekarang kita masuk dulu. Kamu sudah makan atau belum?” tanya Bella yang segera menautkan jemarinya pada jemari Edgar, kemudian menuntun tangan kekasihnya itu masuk ke dalam rumah.“Tentu saja aku belum makan, Sayang. Aku ingin makan di sini bersamamu.” Edgar tersenyum sambil mengecup punggung tangan Bella dengan
Read more
Kerja Sama
“Aku baru beberapa saat lalu tiba di sini. Kamu baru pulang?” Naomi bertanya sambil berjalan menghampiri Regan yang ternyata merupakan saudara sepupunya.“Iya. Tadi ada urusan sebentar di kampus,” angguk Regan mengiyakan.“Lebih baik Regan istirahat dulu. Nanti kalian bisa kembali berbincang-bincang,” saran dari Arini.“Baik, Ma.”“Baik, Tante.”Regan melenggang ke kamarnya di lantai atas, dan langsung melemparkan tas ke atas tempat tidurnya. Pria itu membersihkan diri sejenak dan berganti pakaian, sebelum akhirnya ia kembali ke ruang bawah untuk menemui Naomi.“Tumben kamu kesini? Ada keperluan apa?”Regan mendudukkan tubuhnya dengan kasar ke atas sofa. Kedua matanya terpejam tak serius, dan mendadak bayangan kemesraan Bella bersama Edgar tadi muncul dalam ingatannya.“Shit!”“Hah? Aku belum juga bicara padamu, tapi kamu sudah mengumpatku seperti itu,” dengus Naomi ketus, seraya memasang wajah kesalnya.“Ah, sorry! Maksudku, aku tidak sedang mengumpatmu.” Regan terkekeh dan buru-buru
Read more
Pertemuan
Walaupun sebenarnya Edgar merasa enggan untuk pergi ke sekitar kampusnya, tapi ia terpaksa pergi untuk memenuhi keinginan Bella. Pria itu pun kemudian pergi mengemudikan mobilnya, menuju ke toko burger yang ada di depan kampusnya.Selang beberapa menit kemudian, akhirnya mobil Edgar pun tiba juga di toko tersebut. Gegas langkahnya tergesa, masuk ke dalam toko burger sebelum ada mahasiswa yang melihatnya.Ia memilih burger yang sesuai dengan keinginan Bella. Dan setelah semuanya selesai, ia lekas keluar sambil terus memperhatikan ke sekitar.“Edgar, kau di sini?”Degh!Edgar terkesiap, saat tiba-tiba terdengar suara pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Dengan cepat ia langsung menoleh ke asal suara tersebut, dan saat itu juga dia melihat sosok Regan yang sedang berdiri tak jauh darinya.“Regan, kau … sejak kapan kau di sini?” Edgar bertanya dengan gugup, khawatir karena Regan melihatnya di sana.“Aku? Ah, aku baru saja masuk ke toko ini. Memangnya kenapa? Apa hari ini kau tidak masuk k
Read more
Terungkap
“Naomi? Kamu ….”Lidah Edgar terasa kelu untuk menyebut nama wanita yang kini sedang berdiri di hadapannya. Suaranya serasa tercekat di tenggorokan, begitu sulit untuk menanyakan satu kalimat pun pada Naomi.“Hay, Edgar,” sapa Naomi dengan mengukir senyum licik di wajahnya.Edgar merasakan kini jantungnya berdegup sangat kencang, bahkan nyaris saja melompat jatuh dari tempatnya. Rasa gugupnya saat ini sangat bertolak belakang dengan sikap Naomi yang santai dan begitu tenang, sembari melipat kedua tangan di dadanya, tampak begitu arogan.“Naomi, a … apa yang kamu lakukan di sini?” Edgar bertanya dengan suara terbata.Terlihar jelas rasa gugup dan kecemasannya, tapi sebisa mungkin ia berusaha untuk menyembunyikannya agar tak menimbulkan kecurigaan pada wanita muda yang merupakan ibu tirinya itu.“Aku tidak melakukan apa pun. Aku hanya ingin berkunjung saja. Apa itu salah?”Bruk!Naomi menabrak tubuh Edgar dengan sangat keras, menerobos masuk begitu saja. Edgar tercengang, lalu cepat-cep
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status