All Chapters of Terjerat Hasrat Anak Suamiku: Chapter 51 - Chapter 60
111 Chapters
Rumit
Regan kini sudah berdiri di hadapan Naomi, membuat sepupunya itu langsung mengerucutkan wajah dengan raut kesal.“Pria itu benar-benar sialan! Dia nyaris saja membunuhku. Lihat ini!” Naomi kemudian menunjukkan lehernya yang tampak guratan merah akibat tadi dicekik oleh Edgar.Regan memperhatikan bekas merah di leher sepupunya itu. Bukannya merasa iba, ia justru tersenyum miring melihatnya.“Tapi Edgar tidak akan ada apa-apanya dibandingkan aku. Tak lama lagi aku pasti akan mengalahkannya,” gumam Regan dengan nada meremehkan.“Hah? Maksudmu?” Kening Naomi mengernyit, merasa cukup keheranan dengan kata-kata Regan barusan.Regan buru-buru tersadar bahwa dia baru saja salah bicara. Dengan cepat pria itu segera menggelengkan kepalanya, sebab ia memang tak ingin mengatakan kepada Naomi perihal rencananya mendekati Bella.“Ah tidak! Tidak ada apa-apa.” Ia menggeleng cepat.“Ya sudah. Kalau begitu aku pulang dulu. Terima kasih atas informasimu. Tapi kau harus tetap mengawasi mereka berdua, da
Read more
Kedatangan Regan
“Regan, ada apa kamu datang ke sini malam-malam begini?” Bella menautkan alisnya dengan perasaan heran, saat melihat Regan berjalan memasuki halaman rumah.Seolah tak menyadari sikap kurang nyaman yang ditunjukkan oleh Bella, pria itu justru melangkah dengan santai menghampiri gadis itu. Ketika langkah Regan sudah semakin dekat, refleks Bella pun juga segera menggerakkan kakinya mundur beberapa langkah.“Maaf, Bella, aku datang malam-malam begini. Aku hanya ingin bertemu denganmu saja,” ucap Regan tanpa rasa bersalah.“Bertemu denganku? Untuk apa?” Gadis itu bertanya, dengan rasa tak nyaman yang semakin terlihat jelas di wajahnya.“Bukan apa-apa. Aku hanya ingin mengenalmu lebih jauh. Apa kamu mengizinkannya?”“Kalau aku tidak mengizinkannya?” Bella justru balik bertanya.“Maka aku akan pergi dari sini,” jawab Regan seraya mengangkat kedua bahunya.“Ya sudah, kalau begitu silahkan kamu pergi dari sini. Aku harus segera istirahat!”Brak!“Bella, tunggu ….”Setelah mengusir Regan secara
Read more
Bab 53
“Kakak, apa yang kau lakukan di sini?” pekik Naomi tertahan.Matanya membeliak lebar, tak menyangka jika malam ini ia akan melihat Martinus di rumahnya. Kakaknya itu cepat-cepat menurunkan hoodie yang semula menutupi kepalanya.“Naomi, seperti biasa. Aku butuh bantuanmu,” ucap Martinus nampak tergesa-gesa.“Bantuan apa, Kak? Uang?” Naomi mendelik kaget.“Iya, aku sangat membutuhkannya.”“Tapi, Kak … dua hari lalu aku baru memberimu uang seratus juta. Apa uang sebanyak itu sudah habis?” Naomi nyaris saja berkata dengan nada tinggi, jika saja ia tak ingat bahwa pria di hadapannya itu adalah kakaknya.“Penyakit kakak iparmu kambuh lagi, Naomi dan hanya kamu yang bisa membantuku. Tolonglah, Naomi,” pinta Martinus dengan memasang wajah iba.Pria itu bahkan sampai berlutut di kaki adiknya, berharap jika Naomi akan mengabulkan permintaannya.Naomi hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kakaknya itu. Akhir-akhir ini Martinus memang sering sekali minta uang kepadanya.Wanita itu pun membe
Read more
Bab 54
Edgar melangkahkan kakinya cepat, menuruni tangga lantai kamarnya dan tergesa-gesa menuju ke ruang depan. Tanpa menoleh lagi, pria itu pun segera keluar kemudian pergi ke mobilnya.Selang beberapa detik kemudian, terdengar deru mobil yang langsung pergi menjauh meninggalkan rumah tersebut.“Apa dia mau menemui Bella lagi?” batin Naomi yang ternyata sejak tadi sedang memperhatikan tingkah laku Edgar dari depan pintu kamarnya.Kini Naomi terus memutar otak, berusaha untuk mencari akal agar bisa memisahkan Bella dan Edgar. Sebab jika Bella masih ada dalam kehidupan Edgar, maka tidak mungkin jika Barta juga akan tertarik lagi pada gadis itu. Meskipun saat ini pria tua itu lebih mencintainya.“Aku harus berusaha untuk membuat Bella benar-benar pergi dari kehidupan Tuan Barta dan juga Edgar. Tapi bagaimana caranya?”Naomi berjalan mondar-mandir dengan masih mengenakan piyama tidurnya. Ia menggigit kuku jarinya, berharap akan dapat jalan dengan cara seperti itu.“Ah, Regan.” Wanita itu menje
Read more
Bab 55
“Kalian suami istri kan?” tanya dokter wanita itu dengan ucapan berhati-hati, khawatir jika ternyata ia telah salah bicara.“Bu ….”“Benar, Dok. Saya suaminya Bella.” Regan menyahut cepat, sebelum Bella sempat menyelesaikan ucapannya.Sontak saja Bella langsung menoleh cepat pada Regan. Mata gadis itu membeliak lebar menatap Regan, dan rasanya ia ingin sekali mencakar wajah tampan pria itu sekarang juga.“Baiklah kalau begitu. Mohon Tuan tebus obat dan vitamin di rumah sakit ya.”“Baik, Dok. Terima kasih banyak,” ucap Regan menyahut. Sedangkan Bella memilih untuk tetap diam.“Sama-sama, Tuan dan Nyonya.”“Kalau begitu kami permisi dulu, Dok,” pamit Regan sambil berdiri dan menyentuh bahu Bella untuk membantunya bangkit. Namun, gadis itu segera menepisnya kasar.“Silahkan.”Tanpa mau mendapat bantuan dari Regan, Bella pun langsung berdiri dan berjalan lebih dulu meninggalkan ruangan tersebt. Ia bergegas menghampiri Bi Marni dengan perasaan kesal.“Bi, kenapa Bi Marni tidak menyusulku k
Read more
Bab 56
Bella berusaha meronta untuk melepaskan diri dari cengkeram Edgar, tapi tetap saja ia tak bisa. Sebab tenaga pria itu jauh lebih kuat daripada tenaganya.Kini akhirnya Bella pun hanya bisa pasrah, membiarkan saja saat Edgar merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan melolosi seluruh pakaian yang menempel di tubuhnya.“Edgar, jangan kasar seperti itu!” pekik Bella saat tiba-tiba Edgar menarik pakaiannya, hingga kancing bajunya lepas berhamburan.“Agar kamu tahu bagaimana rasanya sakit hatiku, Sayang. Apalagi kamu pergi bersama pria itu dan dokter juga menganggap bahwa dia adalah suamimu,” geram Edgar sambil menciumi leher Bella hingga turun ke dadanya, serta menciptakan kissmark di tubuh polos tersebut.“Edgar, aku sedang hamil! Jangan berbuat seperti ini!”Seakan tak peduli lagi pada apa yang dikatakan oleh kekasihnya itu, Edgar terus saja menciumi tubuh Bella dengan kasar. Telinganya seakan sudah tak mendengar teriakan Bella, dan bahkan ia memainkan dada kekasihnya dengan sangat liar.“
Read more
Bab 57
“Apa yang sedang kau pikirkan, hah?” Nada suara Regan mulai merendah, saat melihat Naomi yang sedang tersenyum dengan anehnya.“Aku sedang memikirkan cara untuk menyingkirkan Bella,” jawab Naomi licik.“Apa?”Regan membelalak kaget dan kembali mencengkeram bahu Naomi dengan kuat. Bahu mulus itu bahkan merasa kesakitan saat kuku Regan seolah menancap di sana.“Aku tidak akan pernah membiarkanmu untuk mencelakai Bella, karena aku sangat mencintainya,” geram Regan dengan kata-kata bernada ancaman.“Akh! Lepaskan aku, Regan! Kau selalu saja menyakitiku.” Naomi melepaskan cengkeram Regan dengan paksa.“Tentu saja aku tidak akan mencelakainya. Aku hanya ingin menyingkirkannya jauh-jauh dari kehidupanku dan suamiku. Ternyata selama ini dugaanku benar, bahwa Bella sudah hamil anaknya Edgar. Aku akan memberitahukan hal ini pada Tuan Barta, dan setelah itu dia pasti akan menceraikan Bella. Tinggallah aku satu-satunya yang akan menjadi nyonya dan penguasa di rumah itu. Hahaha.” Naomi tertawa pua
Read more
Bab 58
“Apa yang kau lakukan di rumahku?” tanya Edgar dengan tatapan tajamnya yang terus mengarah pada Regan.Kedua tangannya kini bahkan sudah tampak mengepal kuat. Dadanya bergemuruh kencang penuh emosi.Berbeda dengan Edgar yang terlihat sangat emosi saat melihat keberadaannya, Regan justru tampak begitu santai dan seolah tanpa beban. Pria itu bahkan segera bangkit dari tempat duduknya, kemudian berjalan menghampiri Edgar.“Ah iya, Edgar. Jadi tadi aku lupa memberitahumu, bahwa ada tugas penting dari dosen. Jadi aku menanyakan alamatmu pada teman-teman kampus, dan mereka memberikan alamat ini padaku. Jadi ya aku datang ke sini,” ujar Regan dengan senyuman aneh tercipta di bibirnya.Pria itu bahkan dengan berani menepuk-nepuk bahu Edgar, seakan-akan menunjukkan keakraban di antara mereka. Sedangkan Edgar justru menatap tak senang dan cepat-cepat menurunkan tangan Regan dari bahunya.“Katakan apa yang sebenarnya kau inginkan, hah?” Rahang Edgar mengeras, membuat suaranya terdengar lirih dan
Read more
Bab 59
“Andrew, pinjam ponselmu sebentar!” pinta Edgar seraya mengulurkan tangannya, meminta ponsel milik Andrew.“Oke, ini.” Andrew mengangguk sambil memberikan ponselnya kepada Edgar.“Thanks.”Setelah mendapatkan ponsel milik Andrew, Edgar pun kemudian cepat-cepat mengetik nomor ponsel Bella di sana. Untung saja ia sudah hafal nomor kekasihnya itu di luar kepala. Jadi ia tak merasa kesulitan saat ingin menghubungi Bella.Panggilan itu pun akhirnya terhubung, membuat Edgar segera menempelkan ponsel di telinganya. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya ia pun mendengar suara sahutan dari Bella di seberang sana.“Halo, Bella,” ujar Edgar dengan senangnya, karena setelah sekian lama akhirnya ia bisa kembali mendengar suara kekasihnya itu.“Halo, Edgar. Kemana saja kamu? Selama ini aku selalu menunggu kamu, tapi kamu sama sekali tidak ada kabar.” Suara Bella di seberang sana terdengar kesal.“Sayang, maafkan aku. Aku ada masalah dengan papa, dan semua gara-gara si Regan itu.”Edgar pun kemudian
Read more
Bab 60
Cengkeraman tangan Edgar di leher Naomi pun mulai melemah. Refleks ia menoleh ke sumber suara, dan saat itu juga dirinya melihat Barta yang sedang berdiri tak jauh dari mereka.Pancaran kemarahan terlihat jelas di mata pria itu. Edgar terkejut, tapi dia juga masih merasa marah pada papanya. Dengan cepat, ia pun segera menarik tangannya dari leher Naomi.Brukk!Wanita itu tiba-tiba saja terjatuh dengan kedua matanya yang sudah terpejam. Sontak saja hal itu membuat Barta terbelalak dan memekik kencang.“Naomi!”Sama sekali tak mempedulikan kedua orang yang ada di hadapannya itu, Edgar tiba-tiba melenggang pergi menuruni tangga kamarnya.Dengan setengah berlari, ia melangkah terburu-buru menuju ke halaman. Dan di menit berikutnya, Barta bisa mendengar deru mesin mobilnya menyala hingga terdengar mulai menjauh.“Anak itu benar-benar sialan!” Barta menggeram murka, karena ia tahu bahwa Edgar pasti sudah membawa mobilnya pergi dari sana.Akan tetapi, untuk saat ini ia tak terlalu ingin memi
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status