Semua Bab Sugar Daddyku Ayah Muridku: Bab 51 - Bab 60
89 Bab
51 Proyek Mahal untuk Istri
Ricky menatap Valen. "Karena aku sangat mencintaimu tapi kita tidak mungkin bersama karena aku membencimu dan membenci keluargamu!"Valen sangat terkejut mendengar kata-kata Ricky itu. "Kenapa kamu bisa membenciku? Kamu bilang kamu mencintaiku tapi kamu juga membenciku. Apa yang membuat kamu membenciku? Seingatku, aku tidak pernah melakukan kesalahan kepadamu!""Kamu memang tidak pernah melakukan kesalahan kepadaku tapi keluargamu melakukannya!""Apa maksudmu, Ricky? Kamu kan tidak mengenal keluargaku.""Apa kamu masih ingat saat kamu mengajak aku ke rumah kakek nenekmu di kampung?""Iya. Aku masih ingat. Saat itu, kita KKN di kampung yang bersebelahan dengan Kampung kakek nenekku. Karena itu aku mengajakmu menemui kakek nenekku. Lalu apa yang terjadi di sana? Apakah kakek nenekku memarahi kamu? Apa itu yang terjadi?"Ricky menggeleng. "Dua orang tua itu sangat baik. Mereka tidak melakukan kesalahan kepadaku?""Lalu siapa yang melakukan kesalahan kepadamu? Saat itu di rumah itu hanya
Baca selengkapnya
52 Selingkuh di Ruang Eksekutif
Mendengar kata-kata Valen itu dan mendengarkan tangisan Valen itu, Ricky bertanya, "apa maksudmu?""Ibuku juga telah menghancurkan keluargaku! Ayahku sampai bunuh diri karena perselingkuhan yang dilakukan ibuku!" jawab Valen sambil bahunya berguncang oleh tangisan. Selama ini, sedekat apapun Valen dengan teman sekolahnya dan juga temannya sewaktu kuliah, dia tidak pernah mau menceritakan tentang keluarganya. Dia tidak pernah mau menceritakan tentang ayahnya yang bunuh diri, juga tentang ibunya yang selingkuh, tentang kehancuran keluarganya dan dia dibesarkan dalam lingkungan keluarganya yang broken home. Karena saat di kota, Valen tinggal di rumah om dan tantenya yang merupakan kakak dari papanya yang umurnya agak jauh dengan papanya. Karena itu, saat Valen tinggal di rumah om dan tante-nya itu, anak dari Om dan tantenya sudah tinggal dan bekerja di Amerika setelah sejak kuliah mendapatkan beasiswa di Amerika. Karena itu, saat ada teman-teman SMA-nya dan juga teman-temannya semas
Baca selengkapnya
53 Tidak Merasa Bahagia
"Lalu apa maksudnya kamu datang sekarang ini? Ingat, aku kan musuh keluargamu," tanya Valen dengan air mata berurai sambil menatap Ricky. "Itu yang selalu tertanam dalam pikiranku selama ini. Aku selalu menganggapmu musuh. Tapi satu bulan belakangan ini, aku mulai merubah paradigma pikiranku. Karena itu tidak adil bagimu. Walau bagaimanapun kamu tidak bersalah karena yang salah itu adalah ibumu. Apalagi--""Apalagi apa?""Apalagi setelah mendengar ceritamu sekarang kalau Ibumu juga menghancurkan keluargamu, maka aku sadar, sangat-sangat sadar, kalau aku tidak bisa menyalahkanmu atas kesalahan ibumu kepada keluargaku."Valen cuma terdiam menanggapi kata-kata Ricky ini. Dia terus menangis memikirkan akan perbuatan ibunya kepada keluarganya Ricky dan juga perbuatan ibunya kepada keluarganya. "Karena itu, aku ingin kembali kepadamu," Ricky menatap lekat-lekat ke arah Valen. "Kembali padaku? Memang apa hubungan kita? Sejak dulu kita kan cuma teman.""Itu juga kesalahanku. Selama ini aku
Baca selengkapnya
54 Video Call dengan Bos Besar
Valen terdiam. Dia menatap Ricky tanpa kata. "Aku yakin kalau kamu masih mencintaiku seperti aku mencintaimu. Iya kan?" desak Ricky. Valen menghela nafas berat. Akhirnya dia cuma bisa berkata, "semuanya sudah berubah, Ricky. Hidupku tidak sama seperti aku dulu lagi. Bahkan hidupku tidak sama seperti aku satu bulan yang lalu.""Apa maksud kamu? Apa yang terjadi sejak sebulan yang lalu?""Sampai bulan lalu, aku masih mengharapkan kamu. Aku masih mengharapkan saat-saat seperti ini, saat akhirnya kamu datang kepadaku, menjelaskan semuanya dan ingin kembali kepadaku, tapi sesuatu terjadi pada sebulan lalu.""Apa itu? Apa yang terjadi, Valen. Please, katakan padaku. Jangan membuat aku merana tanpa kepastian."Mendengar itu, Valen mencibir. "Kamu sudah membuat aku merana selama sekian purnama! Dengan teganya kamu membuat cerita itu di depan teman-temanku, membuat aku yang selama ini mereka pikir adalah cintamu menjadi terpojok, menjadi hancur karena ceritamu itu. Dan sekarang kamu bilang k
Baca selengkapnya
55 Yang Satu Pergi, Yang Satu Datang
Valen memilih untuk tidur. Tapi kemudian handphone miliknya terus berdering. Dia begitu kaget karena dia ditelepon oleh Kepala Sekolah di tempat dia mengajar. "Iya, bu," kata Valen dengan jantung berdebar karena dia merasakan ada sesuatu karena Kepala Sekolahnya jarang sekali meneleponnya. Sang kepala sekolah biasanya cuma meneleponnya kecuali kalau dia melakukan kesalahan yang sangat besar. "Valen, apakah Anda mengenal orang tua wali dari murid bernama Karly?"Jantung Valen langsung berdegup kencang mendengar kata-kata Kepala Sekolahnya ini. "I Iya, bu.""Ada orang yang melihat kamu dan dia keluar dari sebuah kamar hotel dan ada salah seorang satpam yang juga bilang kalau kamu dijemput orang tua wali dari Karly itu, apakah itu betul?""Aku ... aku." Valen sangat bingung. Dia tidak biasa berdusta apalagi kepada orang yang dia hormati ini. "Jawab ibu, Valen. Apakah betul kamu memiliki hubungan dengan orang tua murid itu?"Valen sangat menghormati sang kepala sekolah karena kepala
Baca selengkapnya
56 Aku Takut Evan Menceraikan Aku
Saat Evan melihat perselingkuhan yang dilakukan Jojo derngan Rahul di ruangan eksekutive, Evan putuskan untuk turun satu lantai untuk menuju ruangan direksi. Di ruang direksi, Evan mengatakan niatnya untuk memecat Rahul.Setelah itu, tanpa menghiraukan pertanyaan dari direksi soal keputusannya yang sangat mendadak itu, Evan langsung pergi meninggalkan ruang direksi untuk langsung menuju lift untuk turun ke lantai basement.Saat Evan sudah berada di mobilnya dan baru saja keluar dari kantor, tiba-tiba terdengar suara telpon. Evan baru teringat dengan telpon keduanya yang berada di mobil ini setelah handphone pertamanya dia biarkan di ruangan eksekutif, setelah dia melihat perselingkuhan yang dilakukan Jojo itu.Evan sudah tahu akan maksud Rahul menelponnya ini. Rahul pasti hendak membela diri setelah melakukan perselingkuhan dengan Jojo itu. Perselingkuhan yang sangat terang benderang dilakukan Jojo setelah Evan mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya di hadapan Jojo di ruang rap
Baca selengkapnya
57 Valen Pergi
"Yaelah, Jo. Kamu nggak usah takut. Kalaupun cerai, kamu akan keluar dari pernikahanmu itu sebagai nyonya kaya raya yang memiliki banyak sekali aset. Kamu betul-betul hebat, Jojo," kata Nungki di ujung telepon."Itulah yang paling aku takutkan. Huhuhu. Mungkin aku akan ditendang dari pernikahan itu tanpa membawa apa-apa dari aset milik Evan. Huhuhu." Jojo menangis semakin kencang."Maksud kamu apa, Jojo?""Kamu masih ingat kan yang pernah aku bilang kepadamu? Begini, waktu aku nikah dengan Evan, aku bersikeras supaya ada pemisahan harta, supaya terjadi perjanjian pranikah," kata Jojo lesu."Hah! Jadi perjanjian pranikah itu memang ada? Jadi, kamu tidak bisa klaim harta kepemilikan dia saat kalian cerai nanti. Begitu?""Iya, Nungki. Itulah yang sekarang ini paling aku sesali. Huh, seharusnya aku tidak melakukan hal bodoh itu. Seharusnya aku tidak ngotot melakukan perjanjian pra nikah itu. Huhuhu.""Kenapa kamu melakukannya, Jojo? Ugh, kamu bodoh sekali. Masak sih kamu keluar dari pern
Baca selengkapnya
58 Berusaha Menemukan Valen
Hello. Iya, Pak Evan," terdengar suara seorang pria di ujung sana."Murphy, berikan aku nomor telpon kepala sekolah SD Internasional tempat anakku sekolah," kata Evan cepat. Murphy adalah salah satu asistennya Evan, yang juga menjadi direktur di 3 anak perusahaan dari Evaners Grup, perusahaan milik Evan. "SD Internasional San Andreas milik Anda, kan, pak?" "Ya.""Baik, pak. Segera aku kirim.""Ok."Beberapa saat kemudian, Evan sudah mendapatkan sebuah nomor. Dia segera melakukan panggilan ke nomor itu. "Halo. Ini siapa ya?" Terdengar suara seorang wanita paruh baya di ujung telpon. "Nama saya Evan, bu kepala sekolah. Saya ingin bertanya tentang ibu guru Valen. Benarkah dia baru dipindahkan? Dan aku ingin tahu dia dipindahkan kemana."Wanita di ujung telpon tidak langsung menjawab pertanyaan Evan itu. Setelah beberapa saat, barulah dia bertanya, "tunggu dulu. Apakah Anda ini, orang tua murid dari murid bernama Karly yang telah menggoda Valen untuk selingkuh dengan Anda?""Iya.
Baca selengkapnya
59 Pergi
Kepala sekolah itu memberikan nomor teleponnya Valen dan Evan langsung mencatatnya. "Aku betul-betul tidak akan dipecat kan, pak? Aku sekarang menjadi tulang punggung keluarga, Pak. Bukan hanya untuk aku dan suamiku yang sudah stroke, dan gak bisa kerja lagi, tapi juga untuk cucu-cucuku dan anakku. Jadi, please..." suara kepala sekolah itu sangat memelas di ujung telepon. "Aku tidak akan memecat ibu. Dan ketahuilah, kalau masalah aku dan Valen itu, tidak sesederhana yang ibu pikir. Dan aku bukanlah seorang tua-tua keladi atau seorang buaya darat yang biasa main-main dengan gadis muda. Aku tidak seperti itu!""Iya, pak. Aku percaya, Pak."Saat ini, sebenarnya Evan ingin memberitahu tentang masalah keluarganya. Tapi tidak etis untuk memberitahu masalah keluarganya kepada sembarang orang walaupun istrinya telah menghianatinya. Karena itu, Evan cuma berkata, "yang jelas, aku amat sangat serius pada Valen. Aku ingin menikahinya sesegera mungkin. Aku ingin membangun hidup yang baru denga
Baca selengkapnya
60 Jadi Penumpang Istimewa
Sesudah masuk ke dalam pesawat, Valen langsung menemukan nomor tempat duduknya. Dan setelah menaruh bawaannya di bagasi atas, dia pun duduk dengan anteng dekat jendela. Dia ingin melihat keadaan luar jendela untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kota yang selama ini dia tinggali. Dia tidak tahu berapa lama dia akan meninggalkan kota ini, dan dia tidak tahu kapan dia akan kembali ke kota ini, yang jelas, dia belum akan kembali karena dia malu dengan skandal antara dia dengan Evan yang mungkin sudah tersebar luas di sekolah tempat dia mengajar. Mesin pesawat sudah dinyalakan tanda Pesawat akan segera tinggal landas. Valen terus melihat ke arah luar jendela. Dia tidak memperhatikan kalau keadaan di dalam pesawat ini mulai ada perubahan. Itu dimulai ketika seorang pramugari nampak sibuk menelepon, kemudian pramugari itu mulai berdiskusi dengan teman-temannya sesama pramugari. Salah satu dari pramugari itu masuk ke dalam kokpit pesawat dan beberapa saat kemudian, aang Kapten pilot
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status