Semua Bab JADI JANDA GARA-GARA JANDA: Bab 61 - Bab 70
104 Bab
Bab 61
"Janita apa kamu masih mau mempertahankan pertunangan Rojali dengan wanita miskin itu?" tanya Bude Meri ketika sarapan pagi.Di meja makan tersebut terdapat Haris, Bu Janita dan juga Bude Meri. "Maksud Mbak apa?""Janita, Janita, coba kamu pikir, kemarin Diandra membuat kesalahan yang sangat Patal dengan menakuti Jali dengan seekor cicak. Yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Kelakuan wanita itu seperti bocah kecil begitu… Apa yang mau kamu pertahankan coba? Sudah miskin, hanya anak pembantu juga… masih ada wanita-wanita muda yang lebih layak untuk dijadikan calon istri Jali, contohnya Alina. Dia lebih pintar dan juga dari keluarga terhormat. Bahkan Alina juga punya sopan santun tak seperti wanita pilihan kamu itu," papar Bude Meri. Bulir-bulir bening berjatuhan tanpa permisi tatkala aku berniat ingin melihat keadaan Jali, akan tetapi sejenak aku ingin mendengarkan percakapan keluar dari calon tunangan ku dengan bersembunyi di balik tembok. Sengaja kedatanganku kesini mengendap-ngen
Baca selengkapnya
Bab 62
Bu Janita beralih ke dapur, untuk berencana mengambil air, tatkala ia berada di ambang pintu dapur betapa ia di kejutkan dengan adegan luar biasa yang di lakukan Haris bersama Kakak perempuannya.Janita meneguk air liurnya dengan susah payah, sembari kedua bola mata membulat. Ia sangat syok tatkala melihat perlakuan mesra sang suami yang baru satu hari mengucapkan ijab qobul itu. "Janita," seru Mbak Meri terkaget.Haris mengurungkan kembali tangan yang mengulur menyuapi Meri -sang kakak ipar."Aku lupa mengambil air Mbak, makannya aku kesini," sahut Janita sembari mengucurkan air dari teko hingga kepenuhan, terlihat dari raut wajah wanita setengah baya itu nampak cemburu."Janita tunggu!" sergah Meri tatkala Janita akan mengantarkan ulang minuman untuk Jali."Ada apa Mbak?""Ini tidak yang seperti kamu lihat, tadi tanganku tiba-tiba sakit dan Haris mencoba membantuku menyuapi roti. Kamu jangan marah apalagi salah tanggap. Betul 'kan Haris?" tanya Meri beralih pada Haris pria berondon
Baca selengkapnya
Bab 63
"Hai Papa baru apa kabar? Pasti kabarnya baik banget dong. Jangan lupa baca doa sebelum keluar rumah, nanti kalau kenapa-kenapa bahaya loh. Siapa juga yang bahagia pasti gue tentunya," sapa Jali sembari menyindir sang Papa tiri.Haris yang hendak pergi keluar rumah untuk mengantarkan istri yang baru saja dinikahinya kemarin itu meminta agar Haris mengantarkan hari ini untuk ke kantor. "Maksud Lo apa ngomong kayak gini Rojali Abdul Manaf?!" jawab Haris sembari mengangkat sebelah alis. Heran sekali tatkala anak tiri yang seumuran dengannya tiba-tiba berkata seperti itu."Gue cuma mau ngasih Lo selamat atas keberhasilan Lo sebab telah menikahi Mama gue. Sekarang cita-cita Lo berarti sudah terjawab sudah kalau Lo ingin menguasai harta kekayaan Mama gue bukan?!... Sudah bisa ditebak kok memang pria murahan seperti Lo itu hanya menginginkan harta saja 'kan?!... Lucu banget sih Lo. Kalau mau uang itu kerja bukan morotin wanita," sindir keras mulut Jali.Tatkala telinga Haris mendengar itu
Baca selengkapnya
Bab 64
"Mak apa ada Diandra?" Terdengar sahutan suara pria menanyakan namaku. Dari suaranya sudah tak asing lagi. Dia adalah Rojali.Aku yang sedang santai dengan ponsel di tangan, menoleh ia arah suara tersebut terlihat Jali berdiri di samping Emak. Sedangkan aku melihatnya di balik kaca."Ada sedang di dalam masuk aja," papar Mak Jamilah kembali melakukan aktivitasnya menyapu halaman rumah yang banyak dedaunan gugur sebab sedang musim angin dan hujan."Emak kenapa gak kerja? Padahal Mama sudah menunggu emak dari tadi?" tanya Jali kembali."Emak sedang sakit pinggul jal, sepertinya Emak sudah terlalu tau hingga tenaga Emak sudah tidak kuat sekarang. Ditambah badan Emak sedang tidak sehat sama sekali Jadi Emak sementara ini akan beristirahat dulu Jali," tutur Mak Jamilah."Kalau begitu semoga cepet sembuh ya Mak, pokoknya doaku selalu menyertaimu," ungkap Jali sembari melenggang ke arah rumah untuk mencariku.Aku menghela nafas dengan kasar, sebelum dia masuk alangkah baiknya aku sudah siap
Baca selengkapnya
Bab 65
"Nih tisu," sahut Jali dengan tangan menyodorkan selembar tisu.Awalnya aku menoleh pada wajahnya setelah itu aku melirik tisu yang berada di tangan Jali.Tanganku mengulur untuk mengambil tisu yang Jali sodorkan, "Terimakasih.""Lo gak usah sedih gitu dong, gue jadi tak kuasa melihatnya. Gue suka gak enakan kalau lihat cewek menangis. Percuma juga Lo nangisin laki-laki kayak Haris itu. Seharusnya Lo bersyukur tidak dijodohkan dengannya," papar Jali sambari menghembuskan bokongnya di kursi bersamaku."Iya omongan Lo ada benarnya juga sih, tapi seenggaknya gue perlu waktu untuk melupakan seseorang. Apalagi Haris seenggaknya telah membuat hari-hari yang kulalui berwarna.""Iya sih gue paham itu. Malah sekarang gue yang bingung, gimana caranya agar Haris menceraikan Mama gue. Dan agar Mama tau kalau Haris bukan laki-laki yang mencintainya apa adanya," ungkap Jali mengeluarkan seluruh uneg-uneg yang dipendamnya selama ini.Aku ikut heran tatkala mendengar itu."Maksud Lo?" tanyaku."Lo ma
Baca selengkapnya
Bab 66
Ku ambil beberapa bahan di dapur untuk membuatkan Emak bubur, kalau hanya mengandalkan beli jam segini kayaknya bubur sudah habis. Saat tanganku mengulur untuk mengambil beras ternyata beras tersebut nampak tinggal sedikit lagi, ku pandangi wajah tersebut secara gamang. Emak lupa beli beras apa kenapa ya? Kok wajahnya kosong begini, akan tetapi masih ada sedikit lagi, kayaknya cukup kalau hanya membuat bubur saja.Ku perhatikan juga isi kulkas nampak kosong. Maklum beberapa hari ini aku jarang sekali masak, makannya baru baru mengetahuinya sekarang.Apa mungkin Emak sudah tidak punya lagi uang untuk membeli bahan dan juga beras. Tapi kenapa Emak gak bilang sama aku, seenggaknya aku punya beberapa uang untuk membeli bahan itu. Melihat keadaan ini semua tiba-tiba saja dadaku sesak ikut nyeri. Aku terlalu sibuk memikirkan dunia kegalauan karena cinta hingga aku lupa kalau ada Emak yang membutuhkan uang. Astaghfirullah mendadak kepala ini terasa pening, tiada cara lagi yang bisa ku laku
Baca selengkapnya
Bab 67
"Gue pilih baju yang ini saja, sudah cukup, baju pilihan Lo itu gak pantas sama sekali di Badan gue," kataku sembari mengacungkan gantungan baju dan baju dres hitam pendek selutut.Jali hanya mengangguk sembari masih cengengesan.Setelah beberapa saat aku mengganti baju juga di dandani oleh pegawai butik, akhirnya telah usai juga. Terlihat rapi walaupun jauh dari biasanya. "Sekarang semuanya telah selesai ayo kita pergi kerumah Lo, gue sudah gak sabar ingin semua pekerjaan ini kelar," ajakku sembari menarik tangan Jali. Akan tetapi sepertinya Jali malah melongo ternganga tatkala melihat yang sudah berubah. Aku memakai dres hitam pendek selutut dan juga rambut panjang sengaja diuraikan. Baru kali ini aku menguraikannya. Biasanya aku selalu mengingatnya setiap kali aku keluar. Tak lupa juga aku memakai lipstik yang berwarna merah bata membuat bibirku yang tipis ini seksi seketika. Wajahku di olesi oleh make up yang lumayan natural hingga aku tidak kelihatan layaknya tante-tante. Aku
Baca selengkapnya
Bab 68
"Silahkan masuk, pokoknya Lo sudah mempersiapkan semuanya bukan?" tanya Jali tatkala kami baru saja sampai di teras rumah depan.Tangan Jali mengulur untuk membuka pintu, akan tetapi tiba-tiba saja pintu utama tersebut terbuka dengan sendirinya. Bude Meri tak sengaja yang membuka daun pintu tersebut.Krieet!Pada saat membukanya bersamaan dengan kedatangan kami. Pandangan bude Meri tak bisa berpaling pada hal lain selain hanya padaku. Tatapan itu begitu susah diartikan, akan tetapi aku tau kalau dia tidak menyukai kedatanganku."Eh bude, apa kabar?" tanyaku sembari mengulurkan tangan bermaksud untuk memberi salam. Namun, di saat tangan ini telah mengulur tak ada sama sekali repson yang membalasnya. Ia hanya terdiam sembari melihat uluran tanganku."Baik!" balasnya cukup begitu ketus.Aku dan Jali saling berpandangan. Entah kenapa Bude Meri tak mau membalas uluran tanganku. Hingga kembali ku tarik uluran tangan itu. Jangan di tanya lagi sudah pasti kena mental sebab malu dan juga sakit
Baca selengkapnya
Bab 69
"Mbak Meri Susanti," sapa pria muda yang bermata sipit. Seketika Mbak Meri menoleh ke arah suara barusan,wajahnya tak berkedip sama sekali saat lelaki muda itu menghampiri. "Ada apa?" tanya Meri sembari melempar senyuman lembut pada pria yang saat ini menjadi suami dari adiknya itu."Apa kau tau bahwa Jali akan menikah dengan wanita miskin itu, apa kamu tau juga bahkan keinginan wanita miskin itu tercapai, sesungguhnya dia hanya menginginkan harta yang dimiliki Jali dan bukan menikah karena cinta. Apa tidak keterlaluan menurutmu, lebih baik kita buat rencana agar pernikahan Jali gagal. Biar aku bantu semampuku, aku tidak setuju sama sekali kalau kekayaan istriku nantinya akan habis sebab di peras wanita itu," papar Haris menegaskan. Sengaja dia menghasut sang Kakak ipar agar Jali tidak jadi menikah dengan wanita yang kini menjadi mantannya itu, yaitu Diandra."Kata siapa mereka akan menikah?" tanya Meri sembari mengerutkan dahi, merasa heran saat mendengar pernikahan Jali."Kalau Mb
Baca selengkapnya
Bab 70
"Apa?! Besok menikah?"Aku begitu terkejut tatkala besok adalah hari pernikahanku bersama Rojali pria rese yang otaknya berada di dengkul. Aku mengusap wajahku tak percaya kalau hari pernikahanku akan secepat ini."Iya Dian, nunggu apa lagi? Kita sudah lama juga tunangan. Lagian dari pada Lo dagang cilok ya mending lo jadi istri bayaran gue aja, bayarannya juga lebih mahal. Jadi Lo sama Emak bisa terpenuhi semua kebutuhannya," papar Rojali meyakinkan niatnya akan membawaku ke jalan yang lebih baik."Bukan masalah itu Jali, tapi melepas masa lajang itu tidaklah gampang. Apalagi gue sama Lo gak saling mencintai. Bahkan Lo mencintai wanita lain begitupun juga gue malah mencintai pria lain," ungkapku sembari memasang wajah melas."Emang Lo masih cinta sama si Haris, Lo gak kapok sama dia, dia hanya menggap Lo sebagai obat oskadon doang kok. Cuma nyari Lo di saat dia gabut aja, lalu kalau ada nyokap gue, Lo malah dibuang dengan sia-sia. Yang dia butuhkan itu uang Dian uang, bukan cinta. Pe
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status