All Chapters of NIKAH KONTRAK DENGAN TUAN MUDA OBSESIF: Chapter 11 - Chapter 20
32 Chapters
11.
"Jadi ... begitulah ceritanyaaa ...." Christine mengakhiri cerita sambil mengemuti jemari yang terkena bumbu snack balado yang ia dapatkan dari kulkas Crystal. "Kau sudah mengerti, kan? Kakak kembarku?"Crystal menatap kosong lantai. Tubuhnya seperti bongkahan es beku yang tak bisa dilelehkan. Tekanan yang ia terima terlalu besar. Ia teramat terkejut dengan semua informasi yang masuk ke dalam otaknya."Kau ... gila, Christine!" desis Crystal menatap nyalang kembarannya. "Bisa-bisanya kau masih santai begini padahal semua masalahku bermuara darimu. Apa yang bisa kau pertanggungjawabkan untuk semua kekacauan ini, hah!?" Ia meledakkan diri.Christine sedikit tersentak Crystal bisa berteriak sekencang itu. Ia pikir, wanita itu hanya memiliki suara pelan dan lembut. "Yah, tinggal menikah saja dengan Edward. Selesai."Deg.'Bajingan ini.' Crystal benar-benar tak habis pikir. Tubuhnya terasa panas dan otaknya tidak bisa berpikir jernih. Baru kali ini Crystal merasakan amarah yang begitu besa
Read more
12.
"Bagiku pernikahan adalah ...."'Maaf ... tapi, aku berubah pikiran. Aku tidak bisa menyerahkan Crystal pada pria sepertimu. Kau cukup berbahaya untuk Crystal yang lugu dan lemah.''Dan kau ... Ed. Sikapmu sudah menjadi jawaban kalau kau memang tidak cocok dengan Crystal. Harusnya kau sadar diri.'" ... balas dendam." Edward terdiam cukup lama setelah mengatakan itu. Tatapannya menjadi dingin dan seperti ada aura hitam yang menyelimuti dirinya. "Dan ... pembuktian!"Mendengar itu, ketakutan Crystal muncul kembali. Edward benar-benar menyimpan dendam pada keluarganya, terutama ayahnya, bila mengingat lagi bagaimana ayahnya menjawab setiap pertanyaan Edward di masa lalu.Ia sedikit mengerti keadaan yang menimpa Edward. Namun, dia tak ingin bersimpati pada orang yang akan menghancurkan masa depannya dengan iming-iming pernikahan yang sebenarnya adalah penjara baginya.Crystal tak ingin terluka lagi."Kau tidak bisa melampiaskan kemarahanmu hanya padaku, Ed.
Read more
13.
'Lihat kan? Dia ini bukan wanita lemah dan polos. Dia adalah wanita yang selalu berhati-hati dengan semua hal.' Batin Edward.Edward mendengus sebal menanggapi pertanyaan Crystal yang terasa seperti sengaja memprovokasi hatinya. "Beri aku alasan. Jika melihat lagi sifatmu, kau bukanlah orang yang cukup peduli dengan kata perasaan. Apa aku salah?""Apa maksudmu? Kau pikir aku tidak pernah pakai perasaan?" tanya Crystal bernada ketus. Ia sungguh kesal dengan pola pikir Edward yang menanggap ia sejenis dengannya. "Dasar Bajingan! Aku bukan orang gila sepertimu!"Edward terkekeh melihat reaksi Crystal. "Benarkah? Kalau begitu, kenapa kau masih mencintai mantan suamimu sampai sekarang? Padahal jelas-jelas dia lebih menyukai wanita iblis itu. Mempertahankan hal itu, bukankah itu mirip denganku yang terus mempertahankan keinginan untuk menikahimu?""Diam!""Mempertahankan perasaan sepihak itu juga, apa bedanya kau denganku?" Edward memangku dagu dengan punggung tangannya seraya tersenyum reme
Read more
14.
Esoknya ...20.00 p.mHari pertama tanpa bayang-bayang Edward sungguh menenangkan hati Crystal. Ia pergi berkunjung ke acara makan malam bersama anggota keluarga lain untuk mencari informasi. Sekaligus untuk pertama kalinya bagi Crystal ikut ke pertemuan dengan niat. Karma biasanya dia melakukannya dengan terpaksa.Tempat janjian berlokasi di sebuah kafe yang biasa mereka pesan di saat-saat ingin melepas rindu. Namun bagi Crystal, pertemuan ini hanyalah ajang untuk memamerkan keberhasilan dan kekayaan hidup.Ting ... Nong ..."Crystal ... ini aku, Cynthia! Kau sudah siap?"Mendengar itu, membuat sang pemilik rumah menjadi terburu-buru memakai sepatu hak tinggi miliknya. Mereka mamang sudah janjian akan datang bersama. Padahal Crystal kira, Cynthia akan pergi bersama pacar barunya. Ternyata wanita itu malah mengajaknya.Crystal menghela nafas sebelum membuka pintu. Lalu, "Aku sudah siap. Ayo pergi!" timpalnya. Ia menghiasi bibirnya dengan senyuman manis yang membuat Cynthia merasa aneh
Read more
15.
Crystal dan Christine.Dua wanita yang lahir bersamaan dari rahim yang sama. Memiliki bentuk tubuh yang sama persis dari kepala hingga kaki. Namun, yang membedakan mereka hanya dua dan dua hal itulah yang sering digunakan orang lain untuk membedakan mereka.Pertama, matanya.Iris mata mereka berwarna hijau, sehijau sinar mentari yang bertabrakan langsung dengan pepohonan rindang di siang hari. Sangat indah dan memancarkan aura kesuburan dan ketenangan.Namun, warna hijau yang mereka miliki jelas berbeda. Milik Crystal lebih cerah dan bersinar seperti permata emerald yang sangat indah. Sedangkan milik Christine sedikit lebih keruh, tetapi tidak menutup kemungkinan keduanya tetaplah cantik.Ya, mereka berdua sangat cantik terlepas perbedaan yang dimiliki.Perbedaan kedua, tentu saja terletak pada karakter mereka.Crystal terkenal akan parasnya yang cantik dan menawan ditambah sikapnya yang elegan dan anggun serta terkesan dingin. Sementara Christine adalah kebalikan dari Crystal.Christi
Read more
16.
"Alasan kebencianmu tidak masuk akal, Christine!" Crystal balik berteriak. "Selama ini, siapa yang terus diperhatikan? Siapa yang lebih terkenal? Dan, siapa yang lebih disayangi? Semua itu kau! Kau!!! Tapi bisa-bisanya kau masih iri denganku yang ... hanya menjadi BAYANGAN WANITA CANTIK!!!"Plak!"Berani-beraninya kau berteriak padaku!" desis Christine tertahan. Ia menarik rambut Crystal hingga sang empu merasa kesakitan. "Kalau kau memang mengakuiku lebih disayangi, kenapa Edward tidak memilihku? Kenapa malah kau?"'Dia ini, bodoh atau gila. Kenapa menanyakan hal yang jelas-jelas tidak kumengerti.' Crystal semakin frustrasi dan kesakitan kala rambutnya terus ditarik-tarik. "Pertanyaanmu itu, kenapa tidak kau tanyakan pada yang bersangkutan, hah!!!?""Aarrghh, aku tidak pernah mendapat jawabannya!" Christine dengan tega menghempaskan rambut Crystal hingga wanita itu jatuh terjerembab membentur bangku taman. "Bocah gila itu ... bocah gila itu, haahhh!!!"'Tidak Christine, tidak Edward,
Read more
17.
Crystal kembali ke meja dengan dandanan yang sudah awut-awutan. Ia tak berniat melanjutkan keinginan untuk berbaur lagi dengan yang lain dan memilih pamit pulang.Melihat itu, Gallan sebagai orang yang paling dewasa di situ pun menawarkan diri untuk mengantar Crystal.Crystal merasa tidak enak hati pada Seth, wanita di sebelah Gallan. Calon istri pria itu."Tidak apa-apa, Crystal. Aku tidak akan cemburu hanya karena ini. Kita kan sudah seperti saudara. Kau ingat?" Seth sangat mengerti keadaan Crystal. Sebagai seorang wanita yang lebih dewasa, Seth ingin menenangkan Crystal walau hanya sedikit.Crystal mengangguk. Ia sedikit tersentuh dengan perkataan Seth. 'Sudah kuduga, Gallan dan Seth adalah manusia paling normal di sini.'Gallan dan Crystal berlalu dari hadapan mereka.Sesampai di parkiran, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan seorang pria berjas lengkap dan terlihat sangat rapi tengah duduk di atas kap mobil Gallan."Edward, apa yang kau lakukan di sini?" Gallan melirik Crystal deng
Read more
18.
Beberapa jam yang lalu ..."Ditrian, menurutmu apa yang disukai wanita?" "Uang!"Edward menepuk pelan meja kerjanya merasa menyesal bertanya pada pria yang enggan menikah dan lebih memilih menjadi pengawal pribadinya itu. Ia tengah duduk santai di kursi dengan laptop yang masih menyala."Wanita seperti Crystal ... kira-kira, suka apa?" tanya Edward lebih spesifik."Tuan Adam Herson!" jawab Ditrian lagi dengan wajah polosnya."KELUAR KAU DARI SINI, SIALAN!!!" usir Edward merasa sebal. Kalau itu sih, semua orang termasuk dirinya juga tahu.Namun, beberapa menit setelah kepergian Ditrian, pria itu malah kepikiran sesuatu yang sangat menarik. "Kalau aku mengirim foto kegiatan bajingan itu, kira-kira bagaimana reaksinya, ya?"***Seperti inilah reaksi Crystal sekarang.Tatapan nanar dan tak berdaya Crystal seolah dunia telah runtuh itu menggetarkan hati Edward. Bukan perasaan simpati yang merasuki lubuk hatinya, tetapi perasaan marah dan iri luar biasa hingga membuat Edward hampir lepas ke
Read more
19.
Keheningan menyelimuti dua insan yang tengah bergulat dalam pikiran masing-masing. Crystal masih tidak berhenti menitikkan air mata meski suara tangisnya sudah tak terdengar lagi, sementara Edward hanya memandangi wanita itu dari bawah seolah tidak ada lagi hal menarik di dunia ini selain wanita itu."Edward, apa aku boleh memberi pertanyaan?" tanya Crystal membuyarkan lamunan pria itu.Edward masih menatap Crystal dengan pandangan kosong. "Tergantung apa yang bisa kau berikan setelah aku menjawab pertanyaanmu."Crystal menghela nafasnya. Memperbaiki jalannya nafas agar berhenti sesenggukan. "Adam ... ada di mana sekarang?""Aku akan menjawab kalau kau mau menciumku selama lima menit penuh!" Edward menunjuk bibirnya sendiri. Tampaknya pria itu sudah sadar sepenuhnya setelah lama membayangkan banyak hal di kepala.Hening sejenak, tiba-tiba jemari Crystal terulur menyentuh dagu tegas Edward. Dengan gerakan halus nan elegan, wanita itu mengusap lembut pipi pria itu, turun membelai leher.
Read more
20.
Crystal mencintai Adam.Itu sudah bukan hal yang mengejutkan bagi Edward. Bahkan, sejak pertemuan pertama dirinya dengan wanita itu, Edward sudah mengetahui dan cukup peka dengan tindakan Crystal yang sengaja menarik perhatian Adam.Itu bukan masalah bagi Edward pada saat itu. Toh, bila Crystal menjadi istrinya, dia bisa leluasa menyerang hati Crystal agar wanita itu bisa melupakan Adam.Namun sayangnya, cerita berubah saat Delon secara tiba-tiba memutuskan perjanjian mereka dan malah meminta dirinya untuk menikahi Christine. Waktunya untuk mendekati Crystal jadi berkurang sangat drastis hingga dirinya harus terima kalau perasaan Crystal pada Adam semakin membesar.Masa-masa itu, Edward benar-benar sial.Akan tetapi, sekarang sudah berbeda. Ia telah memiliki 'segalanya' termasuk Crystal. Dia hanya tinggal sedikit menjadi gila untuk menarik perhatian Crystal lalu mengikat leher wanita itu dengan tali kekang miliknya.Edward sangat percaya diri.Namun, setelah mendengar lagi dari mulut
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status