All Chapters of Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku: Chapter 21 - Chapter 30
242 Chapters
Keputusan Sepihak
Tidur Nova terusik dengan suara riuh di luar kamarnya. Suara langkah kaki beberapa orang sepertinya tengah melintas di depan kamar. Kesadaran Nova belum sepenuhnya terkumpul. Semalam, waktu tidurnya terkuras untuk mengurus Celva yang begadang seorang diri. Jangan tanya dimana Angga saat itu. Di saat Nova berusaha untuk tetap terjaga menemani Celva, pria itu justru sibuk berkutat dengan tumpukan dokumen-dokumen kesayangannya. Tangisan Celva bahkan tidak bisa memecah fokus Angga untuk berhenti bekerja ataupun tidur sebentar. “Ada apa, sih? Kenapa berisik sekali di luar sana?” gerutunya. Nova mengumpulkan segenap tenaga untuk turun dari tempat tidur. Tanpa alas kaki, lantai yang ia pijaki terasa dingin menusuk tulang. Jalannya sempoyongan karena matanya terasa berat. Ceklek. Nova mengedarkan pandangannya ke sisi kanan dan kiri. Kemunculannya langsung menjadi sorotan beberapa orang yang berlalu lalang di sana. Untuk sepersekian detik mereka mematung. Menyadari keberadaan mereka telah
Read more
Rahasia yang Retak
Di depan cermin bayangan dirinya terlihat elegan. Riasan wajah natural dan model rambut sanggul modern semakin meningkatkan kadar kecantikan Nova hari ini. “Ini gaunnya, nyonya. Mari saya bantu untuk memakainya,” kata salah seorang krew make up artist pilihan Angga. “Selera kalian bagus juga, gaun ini sangat cocok di tubuhku. Desainnya juga sangat berkelas,” puji Nova mengapresiasi kinerja tim make up artist.“Terima kasih atas pujiannya, nyonya Nova. Tapi mohon maaf, gaun ini adalah gaun yang dipilih langsung oleh Tuan Angga untuk acara malam ini. Beliau sendiri yang memesannya beberapa hari lalu secara ekslusif pada rekanan desainer kami,” jawab wanita itu. Nova hampir tersedak mendengar sebuah pengakuan yang tidak pernah ia dengar. Sejauh yang Nova tahu, Angga hanya akan memilih gaun-gaun sewaan yang disodorkan oleh para desainer ternama. Ia tidak pernah tahu kalau semua hal yang ada di depan matanya kini adalah pilihan Angga. Terkadang Nova heran, di tengah kesibukan yang begi
Read more
Pesta Perayaan
Acara malam ini lebih mirip seperti acara pesta pernikahan Nova dulu. Bukan acara yang ditujukan untuk menyambut kelahiran seorang bayi. Nova sendiri terkesima melihat dekorasi yang begitu mewah. Rumah Angga memang memiliki sebuah ruang pertemuan yang cukup besar dan mampu menampung lebih dari sesatus orang. Tetapi Nova tidak pernah membayangkan pria itu bisa mengubah ruang pertemuan menjadi arena pesta yang megah. Dekorasi didominasi oleh warna putih dan merah muda. Senada dengan gaun yang dipakai oleh Nova dan juga Celva. Jika dilihat dari detail setiap dekorasi dan tema pesta, sepertinya Angga memberikan banyak perhatian dalampenyusunan konsep acara. Benar-benar totalitas. Untuk pertama kalinya Nova dibuat kagum dengan apa yang pria itu lakukan. Meski ia sadar betul perjuangan Angga kali ini bukan untuk dirinya.Sakit memang, tapi begitulah adanya. Nova harus sadar diri. Angga hanya menjadikannya tameng untuk mencapai semua tujuan pria berdarah Jerman itu. “Terima kasih pada s
Read more
Apa Alasan Untuk Bertahan?
“Kamu berani menentangku?” Angga naik pitam. Ia sadar di ruangan itu ada Celva yang harus dijaga sehingga pria itu menjaga intonasi suaranya. “Tidak. Daripada aku menjawab tapi jawabanku hanya akan membuatmu marah, lebih baik aku diam saja, bukan?” jawab Nova. Ia memberanikan diri untuk kuat di depan Angga. Meski nyalinya belum cukup mampu untuk melawan, setidaknya dengan bersikap berani, perlahan nyali untuk melawan akan tumbuh dengan sendirinya. Kedua bola mata Angga membulat, menahan amarah. Nova tak paham apa ekspektasi Angga padanya. Semua yang Nova lakukan selalu salah. Bicara salah, melawan salah, bahkan diam pun salah. “Bersyukurlah hari ini suasana hatiku sedang baik. Jika tidak, kamu sudah aku habisi!” kata Angga. Wajah tampannya kini terbingkai jelas di pandangan Nova. Tidak disangka, figur sempurna seperti ini memiliki sisi kelam yang tak bisa ditoleransi.Angga berbalik memunggungi Nova, namun tak kunjung melangkah meninggalkan ruangan itu. “Jangan sesekali menguji ke
Read more
Berita Simpang Siur
Angga merampas kunci mobil dan jaket kulit yang tergeletak di atas meja kerjanya dengan kasar. Ekspresi datarnya sudah cukup menjelaskan suasana hatinya di depan para pelayan yang berjaga. “Aldo, berikan aku kunci apartemen,” pinta Angga sambil menengadahkan tangannya di depan dada sahabatnya. “Untuk apa, tuan? Apakah tuan tidak tidur di rumah malam ini?” Langkah kaki Angga terhenti, “sejak kapan kau peduli dengan urusan pribadimu?” tanya Angga sinis. Sudah cukup emosinya dikuras habis oleh tingkah Nova, sekarang sahabatnya juga menguji kesabaran Angga.“M-maksudku, bagaimana jika nanti nyonya bertanya kemana anda pergi? Aku tidak mungkin menjawab tidak tahu.” Aldo menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sebelum mendekatkan mulutnya ke sisi Angga. “Dia tidak akan mencariku. Dan aku sedang tidak ingin bertemu dengannya saat ini. Jangan hubungi aku jika aku tidak memberikan arahan apapun padamu,” ujar Angga. Ia merampas sebuah kartu yang sudah berada dalam genggaman Aldo kemudian
Read more
Sisi Kelam
BAB 26 Dor!!Suara lengkingan peluru menembus salah satu bagian dari rumah ini mengagetkan Nova yang sedang tertidur pulas. Kedua matanya langsung membelalak saat menyadari suara itu bukan suara yang lazim ia dengar. “Suara apa itu?” katanya bermonolog. Posisinya berubah duduk sembari mengedar pandangan ke sekitarnya. Kondisi kamarnya masih sama seperti terakhir kali Nova lihat sebelum memejamkan mata. Beberapa pakaiannya berserakan di lantai. Ponsel Nova tergeletak di lantai dalam kondisi layarnya pecah.Rasa penasaran Nova menggebu-gebu. Niatnya ingin mencari tahu terhalang dengan rasa takut yang muncul secara beriringan. Dilihatnya keranjang bayi tempat Celva tertidur. Bayi itu sama sekali tidak terusik. Nova bersyukur, Tuhan menghadirkan sosok bayi mungil yang tak mau membebaninya dengan kerewelannya. Sekilas senyum tipis terpatri di wajah Nova. Momen sulitnya melahirkan seorang bayi, kembali teringat di pikirannya. Dor!!Suara itu kembali menggaung. Nova buru-buru turun dari
Read more
Tatapan Penuh Luka
Tidak! Nova tidak akan membukakan pintunya. Nova yakin Angga tidak akan bisa mengakses kamar tanpa kunci yang sudah Nova pegang. “Nova, aku bilang buka pintunya!!” Teriak Angga dari luar sana. Nova takut namun ia harus tetap tenang. Sedangkan di luar, Angga mulai naik pitam karena ulah istrinya. Lagi-lagi Nova ikut campur ke dalam urusannya. “Nova, buka pintunya atau aku akan mendobraknya. Jangan salahkan aku jika setelah ini kamu menyesal!” “Apa yang akan kau lakukan? Istrimu hanya mengintip apa yang kau lakukan.” Aldo baru saja keluar dari ruang penyiksaan tadi. Menyusul sahabatnya yang pergi dengan penuh amarah. “Dia harus diberi pelajaran. Tidak seharusnya dia mencari tahu apa yang aku lakukan,” jawab Angga. “Bicaralah baik-baik. Tidak semua urusan rumah tangga harus kau selesaikan dengan kekerasan,” kata Aldo memperingatkan. Sejak menikah, emosi sahabatnya mudah naik turun. Semua kehendaknya tak boleh dielak. “Aku tidak akan menyakitinya, hanya mempertegas apa yang dia lak
Read more
Kepercayaan Ambigu
“Pengusaha sekaligus investor ternama Savangga Danuel dikabarkan melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya, Novania Hutama. Kabar itu datang dari salah satu orang yang mengaku sebagai sumber yang valid. Tidak hanya itu, sosok misterius yang tidak ingin disebutkan namanya ini mengatakan bahwa istri pengusaha itu adalah mantan wanita malam yang mengincar harta Savangga hingga dijadikan sebagai istrinya. Kabar tentang kehancuran rumah tangga mereka kini gencar di jagat maya. Orang-orang tak menyangka. Salah satu pengusaha sukses yang banyak menginspirasi para pengusaha muda ini melakukan kekerasan terhadap isinya. Sampai saat ini, Baik Savangga maupun istrinya belum memberikan klarifikasi hingga saat ini—“ Tampilan layar televisi sengaja dimatikan. Nova diam mematung di tempatnya kala namanya dan Angga menjadi sorotan media. Apa yang ia dengar barusan tentang dirinya sama sekali tidak benar. “Aku memang bersikap seolah hanya memperbaiki nama baikku sendiri. Tapi,
Read more
Racauan Tentang Masa Lalu
“Celva anak mama yang cantik. Minum susu dulu sayang.” Belakangan ini, Nova sangat menikmati masa-masa menjadi seorang ibu baru. Dua bulan bukanlah waktu yang singkat bagi Nova untuk menyesuaikan diri. Hidupnya masih sama, namun sepertinya Angga lebih memilih untuk menghindar sejak nama baiknya di publik mulai retak. Ambisi Angga semakin besar dalam mencari dalang pencemaran nama baiknya waktu itu. Hingga detik ini, belum ada informasi baru yang bisa menjadi pentunjuk tambahan.Ceklek.Nova menoleh saat seseorang datang. Angga masuk ke kamar dengan langkah sempoyongan. “Angga? Kamu kenapa?”tanya Nova. Nova membaringkan Celva di tempat tidur khusus lalu menghampiri sang suami. Wajah Angga pucat pasi. Nova semakin khawatir saat tangannya menyentuh hawa panas di dahi suaminya.Peluh sebesar biji jagung mengalir deras dari pelipis Angga. Tubuh tegapnya semakin oleng. Racauan tak jelas juga keluar dari mulutnya. Nova memapah tubuh sang suami kemudian membaringkannya di atas tempat ti
Read more
Budak Gairah
“Temani aku malam ini, Aku butuh kehangatan.”Jantung Nova hampir mencelos. Disaat dirinya yang mencoba melepaskan diri dari pelukan Angga, pria itu justru semakin erat mengungkung tubuhnya dalam lingkaran lengannya. Mata Angga masih terpejam namun mulut dan otak kotornya tetap bekerja dengan baik demi memenuhi hasrat. semenjak Nova melahirkan, Angga tak pernah menuntut Nova untuk melayani kebutuhan gairahnya. ‘Tidak, Nova. Kamu tidak boleh tergoda oleh bujukan Angga. bisa saja ia hanya berpura-pura memejamkan matanya demi mendapatkan apa yang ia mau,’ batin dan logika Nova bertolak belakang. Banyak usaha yang Nova kerahkan untuk lepas dari jeratan Angga. Tapi semuanya berakhir dengan kegagalan. Tenaga Nova tak cukup kuat untuk melepaskan diri. “Tangannya berat sekali, astaga! apa yang dia makan sehari-hari sampai memiliki tangan sebesar ini,” gerutu Nova. Angga bergerak tak tentu arah. Pergerakannya semakin memperkecil celah Nova untuk menjauh. Namun, hal tak terduga terjadi. Seb
Read more
PREV
123456
...
25
DMCA.com Protection Status