Semua Bab Benih 20 Milyar CEO Dingin: Bab 131 - Bab 140
189 Bab
BAB 13I
“Danisa,” Panggil Daren pelan ketika memasuki ruang perawatan istrinya, tapi dia mendapati tidak adanya wanita itu di atas ranjang perawatannya. Daren datang dengan sebuket mawar merah yang begitu indah di tangannya. Selain itu, dia pun membawa makanan yang Danisa suka untuk menemani malamnya. Daren sudah memutuskan untuk tidak mengakhiri kontrak pernikahan yang dia lakukan bersama Danisa. Dia sudah tersadar saat beberapa hari lalu dia berbincang dengan Danisa soal kontrak kerja yang dia lakukan itu, tak sengaja Riana mendengarnya dan berhasil membuat amukan wanita yang sangat Daren sayangi tersebut.Tentu saja, kemurkaan yang dilakukan oleh wanita tersebut pada sang putra. Sama sekali tidak menyangka jika anak dan menantunya itu melakukan kerjasama gila, menurutnya. “Apa kau gila? Bisa-bisanya kau melakukan kerjasama gila seperti itu! Apa kau mau, anak-anakmu tidak memiliki seorang ibu?” Amuk Riana saat kembali dari rumah sakit bersama Daren yang mengantarnya. Riana yang ingin m
Baca selengkapnya
BAB 132
Daren melangkahkan kakinya dengan begitu tak sabar untuk bertemu dengan wanita dan anak-anaknya yang ia yakin ada di sana.Langkah lebarnya itu tidak membutuhkan waktu lama untuk membawa pria bertubuh tegap dan gagah itu untuk tiba di sana.“Selamat malam, Tuan,” sapa salah satu perawat yang bertugas menjaga bayi-bayi dan di ruang intensif tersebut.Daren tersenyum, disertai anggukan yang diberikan olehnya pada perawat yang telah menyapa pria kaku itu.“Malam,” jawab Daren. Hal yang sama sekali tidak pernah dilakukan oleh pria itu, dengan memberikan jawaban perawat yang selalu menyapa jika dirinya datang.Jawaban atas apanya dilakukan oleh Darren itu berhasil membuat perawat itu saling tatap satu sama lain bersama rekan kerjanya yang kebetulan saat ini ada dua perawat di dalam ruangan tersebut.“Dimana istri saya?” Tanya Daren dengan bahasa formal dan kakunya. Dia yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Denisa karena ingin mengungkapkan sesuatu hal besar dalam hidupnya, pria it
Baca selengkapnya
BAB 133
“Itu, Nona Danisa. Sepertinya dia sedang menuju ke ruang bayu,” kata petugas yang sedang menunjukkan arah di mana Danisa sedang melangkah menuju ke ruang perawatan anak-anaknya.Daren mengangguk, membenarkan Apa yang dilihat dan dikatakan oleh petugas tersebut kepadanya.“Ya. Tadi perawat bilang jika Danisa sempat mengunjungi anak-anak kami.”Daren masih dengan tangan yang sedang memegang ponsel itu terus berusaha menghubungi Danisa. Tetapi panggilan dan usaha yang dilakukan olehnya sia-sia. Panggilan yang dia lakukan sama sekali tidak terhubung, bahkan pesan yang sejak tadi Ia kirim tidak terbaca dari si penerima yang tidak lain adalah Denisa.“Coba kau percepat rekamannya,” pinta Daren. Dia sangat tak sabar kamu untuk mencari keberadaan wanitanya. Berharap, jika Danisa memang hanya ingin keluar mencari angin. “Pak,” panggil petugas. Saat Daren yang masih sedang berusaha mencari keberadaan Danisa. Daren mengalihkan pandangannya, ikut menatap di mana layar PC berada. “Apa?” Jawab
Baca selengkapnya
BAB 134
“Bunda Nisa, tanaman bunganya mau ditaruh di mana ya?” Tanya anak kecil berusia sekitar empat setengah tahun yang sedang memegang pot berisi bibit bunga matahari di tangan anak tersebut. Danisa yang mendapati panggilan dari anak wanita yang sangat cantik dan energik itu pun menoleh mengulas senyum teduhnya. Dia yang baru mengisikan tanah bercampur dengan pupuk ke dalam pot-pot berukuran yang lebih besar untuk ditanam bibit-bibit bunga itu pun menepuk tangan agar tidak kotor. Dia bangkit dari duduknya, beralih menuju ke arah sang anak yang bernama Claudia yang telah memberikan bibit tanaman yang dia pinta sebelumnya. “Bawa sini, Sayang. Apa namanya akan Ibu pindahkan ke pot yang lebih besar, agar Bunga mataharinya ini bisa tumbuh subur dan bebas.” Danisa mengambil alih pot yang diberikan anak tersebut kemudian kembali ke tempatnya semula. Pot yang jauh lebih besar sudah siap dengan tanah dan pupuk di dalamnya. Danisa hendak memindahkan bibit bunga matahari yang Sudah tumbuh subur
Baca selengkapnya
BAB 135
“Aku ga mau makan! Apa Sus tidak dengar kalau aku dari tadi bilang tidak mau makan kalau bukan Dede yang suami.”Dia adalah Ariella Reynata, Putri kembar yang telah dilahirkan oleh Danisa beberapa tahun yang lalu di negara singa tersebut.Gadis kecil yang sangat energik dan sangat cerewet itu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Sejak di sekolah, dan Sesampai di rumah yang sudah melewatkan waktu makan siangnya. Ariella, yang lebih akrab dengan panggilan Ara itu sedang melakukan semoga makan siang.Dia sangat kesal, sudah tiga hari lamanya tidak berjumpa dengan sang ayah yang tengah sibuk bekerja. Daren harus berangkat pagi-pagi sekali sebelum anak-anaknya itu terbangun dari mimpinya, dan harus kembali pulang ketika dua malaikat kecilnya itu Sudah terlelap dalam mimpi di tengah malam yang gelap gulita.“Nona harus makan, jika tidak makan nanti cantik nona akan hilang. Nona kecil tidak mau kan jika wajah cantiknya nanti terlihat pucat.” Suster Ana, yang menjadi pengasuh Ariella
Baca selengkapnya
BAB 136
“Nanti akan saya sampaikan pada Pak Daren. Beliau baru akan makan, tolong untuk saat ini jangan diganggu dulu,” kata Leo pada sekretaris wanita yang begitu cantik dengan penampilannya. Dia sangat senang menunjukkan penampilannya yang terbuka, dan memang sengaja menunjukkan aset berharga yang dia punya itu pada Daren. Tentu saja, dia memiliki misi tertentu untuk bisa menarik perhatian pria yang bahkan saat ini jauh lebih kaku dan dingin dari sebelum Daren memiliki anak. “Tapi ini harus ditanda tangani segera, Pak. Berkas ini sedang ditunggu saat ini juga,” kata wanita yang bersikeras dengan berkas yang ada di tangannya. Dia sengaja ingin menggunakan sedikit waktu luang demi bisa menarik simpati sang atasan yang sedang sibuk beberapa hari ini di ruang dan kadang harus pergi ke luar kota untuk melakukan pertemuan penting yang tidak bisa diwakilkan pada Leo. “Apa kau tak dengar. Biarkan Pak Daren istirahat sejenak. Jangan ganggu dia dulu,” kesal Leo. Andai saja wanita yang saat in
Baca selengkapnya
BAB 137
Helena menatap kesal ke arah Leo yang telah berhasil mengacaukan rencana dirinya untuk lebih dekat bersama Daren, atasannya. Leo yang mendapati tatapan sengit dari Helena itu menatap tajam ke arah wanita yang sama dengannya saling menatap permusuhan. “Kau, kenapa juga tak suka sekali aku dekat dengan Pak Daren. Seharusnya sebagai orang terdekatnya, kau Justru harus mendukungku agar atasanmu itu tidak lama menduda.”Dengan rasa penuh percaya diri sama dia menjalankan kedua tangan di depan dada menatap kesal kepada Leo yang sudah berhasil menggagalkan rencananya tersebut.Leo yang melihat sikap penuh percaya diri dan rasa tak tahu malu yang ditunjukkan oleh Helena padanya itu pun menarik ujung sebelah bibirnya. Menatap remeh ke arah wanita yang sangat percaya diri itu di depannya. “Sudah aku perintahkan padamu. Kau tidak akan pernah berhasil untuk mendekati Pak Daren. Setiap dan sekarang usaha apapun yang kau lakukan untuk bisa mendapatkan Pak Daren. Aku akan pastikan, kau akan gaga
Baca selengkapnya
BAB 138
Setelah berbincang sejenak dengan sang putra, Daren segera melangkah menuju ke kamar Ariella berada. Tangan besar miliknya itu pun terulur dengan memberikan ketukan pelannya pada daun pintu yang masih tertutup rapat di hadapannya. Daren mengulang kembali ketukan yang dilakukannya itu, bersamaan dengan suara panggilan yang baru dia lakukan untuk memanggil putri kesayangannya. “Princess,” panggil Daren dengan suara pelannya. Kembali dia mengetuk, diiringi dengan panggilannya lagi untuk Ariella. Aiden pun mengikuti langkah sang ayah yang sedang berusaha membujuk saudara perempuannya itu yang sedang merajuk, hingga tak mau makan siang. Entah, sebab apa yang membuat saudaranya seperti itu. Karena, sikap Ariella biasanya yang selalu ceria, cerewet, dan sangat berisik di mana pun gadis kecil itu berada. “Aiden tak tahu sebab Ara bersikap seperti ini, Ded. Maaf, Aiden bukan kakak yang baik,” kata anak lelaki yang sejak tadi menatap usaha yang dilakukan oleh ayahnya itu belum juga membuah
Baca selengkapnya
BAB 139
Daren yang mendapati tingkah sang putri seperti ini semakin menjadi gemas dibuatnya. Tingkah random yang selalu Ara lakukan berhasil membuat pikiran jenuhnya itu menguar begitu saja oleh pekerjaan yang sedang ia hadapi beberapa hari terakhir. “Dad minta maaf, jika Dad tak bisa menjadi ayah yang baik. Ara bisa hukum Dad dengan apa pun yang Ara inginkan. Tapi, Dad mohon agar Ara tidak menyiksa diri, Ara harus tetap makan ya,” tutur Pria yang tak ingin menyerah dengan bujuk rayunya pada sang putri kesayangannya. tersebut.Aiden masih bergeming menatap putrinya tersebut. Bisa-bisanya Ara bersikap seperti itu pada sang ayah yang sudah dipastikan dia lelah dengan pekerjaannya saat ini. “Kau tak boleh bersikap seperti itu pada Dad, Ara. Dad pasti lelah bekerja saat ini. Dna itu semua Dad lakuakn untuk kita,” sela Aiden berusahha membujuk adiknay itu agar tidak terlalu berlebih marah pada sang ayah dengan tingkah kekanak-kanakan menurutnya itu. Ara memalingkan tatapannya, menatap pada sa
Baca selengkapnya
BAB 140.
Keceriaan antara ayah dan kedua anak kembarnya itu pun memenuhi kamar yang bernuansa princess dan Detektif Conan tersebut. Daren mampu meluluhkan amarah sang putri yang baru saja merujuk padanya itu. Tak hanya itu, Aiden sesekali ikut bercanda bersama sang ayah dan Ara. Tetapi yang Aiden lakukan tidaklah secerewet Ara yang sedang mengubah makanan yang Daren siapkan untuknya. “Ara nanti mau beli gaun princess yang bawahnya lebar ya, Dad. Ara kan Tuan putri. Jadi, Ara harus terlihat sangat cantik di rumah ini,” kata Ara sambil tersenyum dan mengedipkan matanya genit lada sang ayah. Daren terkekeh pelan, mencubit gemas hidung putri kesayangannya itu akan tingkah yang Ara lakukan padanya. Aiden yang mendapati tingkah putrinya seperti itu dengan ayahnya hanya menghela nafas berat disertai gelengan kepalanya. “Gaun princess kau sudah banyak, Ara. Bahkan semua warna dan model terbaru kau sudah punya. Dan kau minta beli lagi,” tegur Aiden mengingatkan saudara kembarnya tersebut.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
19
DMCA.com Protection Status