All Chapters of Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik: Chapter 181 - Chapter 190
214 Chapters
Bab 181 - Pujian Semua Orang 
Setelah adegan berakhir, Ian menghampiri rekan-rekan setimnya dengan senyum hangat. "Tanpa dukungan kalian, adegan ini tak mungkin sempurna," katanya, sambil berjabat tangan dengan mereka yang telah menjadi bagian dari perjalanan SMP sang tokoh utama."Kita semua di sini karena satu sama lain, Ian. Dan jujur, aktingmu itu... luar biasa. Kamu berada di liga yang sama dengan Sophia dan Richard," ujar salah satu rekan setimnya, memberikan jempol sebagai tanda pengakuan."Ian, kamu memang baru di dunia drama, tapi talentamu itu... sungguh luar biasa, seolah kamu dilahirkan untuk ini!" timpal yang lain, tak kalah kagum.“Itu benar, kamu sangat hebat Ian. Padahal kamu baru pertama kali bermain drama hari ini, tapi kemampuan aktingmu setingkat Dewa!”“Tidak salah jika kami menyebutmu setara Sophia dan Richard.”Ian hanya tersenyum, merendah. "Sophia dan Richard adalah maestro yang telah mengukir sejarah di dunia akting. Aku masih belajar, dan kemampuan aktingku masih biasa saja, sangat jauh
Read more
Bab 182 - Adegan Romansa
Produser Ram Singh menatap Benny dengan pandangan yang terbuka lebar, seolah-olah mencari jawaban di wajahnya. “Benny, Ian itu penulis skenario, bukan? Bagaimana mungkin dia mengerti seluk-beluk menyutradarai?”Biasanya, sutradara adalah penguasa panggung sebelum lampu sorot menyala, memilih artis yang akan menghidupkan naskahnya. Jika ada yang tergelincir dalam peran mereka, dengan isyarat tangannya yang tegas, sutradara akan memotong adegan dan memerintahkan pengambilan gambar ulang hingga setiap gerak dan kata sempurna. Kekuasaannya mutlak.Namun, di balik layar adegan kedua, Sutradara Ben merasakan kepuasan. Akting Ian dan para pemain lainnya telah menyatu dengan harmonis, seolah-olah mereka bukan lagi berakting, melainkan menjadi nyata.Tetapi, ketika Ian meninjau rekaman tersebut, matanya berbinar-binar dengan ide-ide baru. Dengan semangat yang tak terbendung, dia berbagi pandangannya kepada Sutradara Ben, memberikan saran tentang penempatan kamera y
Read more
Bab 183 - Sempurna
Adegan pembuka ini cukup penting. Karena pada adegan ini, tokoh utama pria akan bertemu tokoh utama wanita untuk pertama kalinya. Oleh sebab itu, syuting adegan ini menarik perhatian semua orang. Pemeran tokoh utama pria dan wanita adalah jiwa dari sebuah serial drama televisi. Sutradara Ben dan seluruh staf juga mulai bekerja dengan serius. Mereka memiliki satu tujuan yang sama, yaitu untuk memfilmkan adegan ini dengan baik. “Sutradara Ben, apakah menurutmu mereka dapat memerankan adegan ini dengan baik? Aku pribadi, masih merasa khawatir mereka akan kesulitan. Lagi pula, mereka berdua tidak memiliki pengalaman apapun, terutama adegan seperti ini,” ucap Produser Ram Singh. "Mari kita coba dulu. Jika mereka tidak melakukan pekerjaannya dengan baik, mereka dapat berlatih lagi lebih banyak. Kami memiliki begitu banyak aktor veteran dengan kemampuan akting yang bagus di sini. Jika mereka tidak bisa melakukannya dalam sekali syuting, maka kami akan melakukan sepuluh kali syuting. Dengan
Read more
Bab 184 - Semua Berjalan Lancar
Xavier melihat es krim di tanah, mengambilnya, dan diam-diam menaruhnya di tempat sampah. Cuacanya panas, tapi hati Xavier dingin.‘Mengapa Ian melakukan semua yang aku juga pikirkan? Dan pertengkaran mereka, seperti sepasang kekasih yang sedang bergurau!’ gumamnya penuh kepedihan.Tak lama kemudian, Linda berjalan ke sisi Xavier dan memberinua sebotol air mineral dingin. Suaranya uang merdu terdengar di telinga Xavier. “Apa kamu mau air?”Xavier mengangguk. “Terima kasih.” ucaonya seraya memandang Linda di sampingnya. Ia tiba-tiba merasa bahwa dunianya tidak tampak begitu sepi, seakan ada cahaya hangat yang datang meraihnya.“Apa kamu sedang bersedih? Apakah kamu ingin aku menyanyikan sebuah lagu untukmu?” Linda duduk di samping Xavier. Kakinya tertutup saat dia diam-diam menyaksikan pertengkaran Ian dan Lisa yang tampak seperti pasangan suami-istri."Baiklah." Xavier mengangguk.“Kalau begitu aku akan menyanyikan ‘I Love 3000'.
Read more
Bab 185 - Keraguan Netizen
Sutradara Ben terus memuji Ian, “CEO Lex, bakat seperti Ian harus kita ikat. Apalagi, aku yakin drama ini, ‘Hantu? Siapa Takut!’, pasti akan populer di Internet. Deretan artis yang tergabung dalam drama ini sangat megah. Ditambah dengan kemampuan akting Ian dan Lisa yang luar biasa serta plot yang menakjubkan, itu akan cukup untuk menarik perhatian penonton.”CEO Lex mengangguk. Ia menyadari bahwa dirinya telah meremehkan kemampuan Ian. Ia mengira Ian hanya bisa menulis naskah. Tapi ia tidak menyangka selain menulis naskah, kemampuan Ian lainnya juga mengejutkan. Memikirkan semua itu, CEO Lex tersenyum. Dengan adanya seseorang seperti Ian, ia yakin industri entertainment Indonesia akan lebih maju.Sementara drama “Hantu? Siapa Takut!”, jika drama itu menjadi populer, CEO Lex tentu saja akan membeli naskah musim keduanya dengan harga tinggi.“Tidak banyak artis yang bisa menerima pujian seperti itu dari Sutradara Ben. Sepertinya Ian benar-benar bukan orang
Read more
Bab 186 - Segera Hubungi Xavier
Postingan Lisa di Sosial Media membuat banyak penggemar heboh. Dulu, ketika dihadapkan pada segala macam gosip negatif, Lisa sangat jarang memposting apa yang ada dia pikirkan di Sosial Media. Paling-paling, dia akan memberikan klarifikasi resmi yang didukung oleh Golden Entertainment. Tapi hari ini, ketika Ian diragukan oleh seluruh warganet, Lisa berinisiatif untuk memposting pendapatnya di Sosial Media. Kata-katanya tidak banyak, tetapi sangat kuat. Dengan kata lain, Lisa mendukung Ian. Tentu saja, satu postingan dari Lia di akun Sosial Medianya saja tidak akan cukup untuk menghentikan keraguan warganet. Segera setelah itu, Alicia juga ikut memposting sesuatu “Aku berani menjamin, akting Ian sangat luar biasa!” Sementara Linda, dia sama sekali tidak memposting sesuatu yang mendukung Ian, Namun, ia me-like postingan milik Lisa dan Alicia, menunjukkan sikapnya pada masalah ini. Xavier juga muncul dan memposting sebuah foto di akun Sosial Medianya. Dalam foto itu, ada gambar diri
Read more
Bab 187 - Ciuman Pertama
Xavier dengan secepat kilat berpakaian rapi. Meski ia tampak seperti bersemangat, tapi dalam lubuk hatinya, ia merasa hidupnya sangat suram. “Aku sudah berusaha menghindar, tapi tetap saja aku tidak bisa mengelaknya …” gumamnya penuh kepedihan.Xavier tidak bisa menolak permintaan Sutradara Ben. Selain itu, meski ia tidak ingin melihat Ian dan Lisa dapat merekam adegan ciuman dengan baik, tapi hati kecilnya tetap ingin membantu Ian.Bagi seorang yang menjunjung tinggi keadilan, ia ingin melakukan persaingan yang sehat dengan Ian. Meski hasilnya, dia selalu kalah telak, Xavier tidak menyesalinya.“Bukankah itu hanya adegan ciuman antara Ian dan Lisa?”“Aku telah sering bermain film dengan begitu banyak adegan ciuman. Aku yakin hatiku pasti siap ketika melihat mereka melakukannya!” Xavier terus meyakinkan dirinya sendiri, bahkan selama perjalanan menuju lokasi syuting. Satu jam kemudian, Xavier akhirnya tiba di lokasi syuting. Ketika ia me
Read more
Bab 188 - Syuting Selesai
Waktu seakan terhenti. Bidikan kamera menangkap momen yang abadi. Ian menggenggam pinggang Lisa, bibirnya menyentuh dengan kelembutan yang tak terucapkan. Hangatnya sentuhan itu berpadu dengan rasa manis yang terpendam, menciptakan harmoni yang sempurna. Dunia luar lenyap, tak ada lagi yang tersisa selain sosok mempesona yang berdiri di hadapannya. Bagi Ian, ini bukan sekadar adegan; ini adalah realitas yang ia tinggali. Meski banyak wanita yang mendekatinya, hatinya tetap terkunci. Ciuman ini, ciuman yang pertama, ia persembahkan untuk satu-satunya yang ia cinta. Pikiran Ian kosong, terbuai dalam dekapan yang mendalam. Dan ketika ia akhirnya melepaskan ciuman itu, ia menatap Lisa, pipinya yang merona menambah kecantikan yang tak terkatakan. Ian segara melanjutkan aktingnya, menyelesaikan adegan dengan penuh emosi. Dan bagi mereka yang menyaksikan, adegan itu bukan hanya sekedar tontonan. Itu adalah pengalaman yang menyentuh jiwa, melelehkan setiap hati yang memandang. Alici
Read more
Bab 189 - Beban
Kenzaki Kuro tiba-tiba melesat, gerakannya tak lebih dari kabut hitam yang menyelinap di antara sinar bulan. Dengan kecepatan yang menyaingi kilat, ia mengarahkan serangannya pada Lisa, yang berdiri diam di samping Ian. Namun, sebelum teror dapat menyentuhnya, Ian, yang memiliki ranah kultivasi Golden Core Awal, menangkap gerakan itu dalam sepersekian detik.Refleks Ian terbuka maksimal, secepat fajar yang memecah kegelapan. Ia meraih kepalan tangan Kenzaki, mengguncang ruang di sekelilingnya. Sebuah gelombang kejut yang tak terlihat meluas, mengirimkan debu dan daun-daun ke udara, menciptakan badai mini yang mengelilingi mereka. Angin yang tercipta dari benturan itu berdesing di telinga, seperti nyanyian para dewa yang menyaksikan duel antara dua kekuatan besar.Pohon-pohon di sekitar mereka membungkuk seolah memberi hormat, ranting-rantingnya bergetar dalam tarian liar yang disebabkan oleh kekuatan yang dilepaskan. Tanah di bawah mereka retak, menciptakan jaringa
Read more
Bab 190 - Diculik
Mata Kenzaki Kuro menatap tajam Lisa, dengan tatapan yang seolah berkata, "Kamu tidak akan kemana-mana." Karena jika ketiga wanita itu, terutama Lisa, tekah berhasil diselamatkan dan dibawa ke tempat yang aman, maka semua rencana yang telah disusun akan gagal. Dengan gerakan yang lebih cepat dari kilat, Kenzaki Kuro merogoh pil misterius dari kantung celananya. Pil tersebut memiliki warna putih, dan terukir ‘NTZ-3010’ di tengahnya. Tanpa ragu, ia menelannya bulat-bulat Seketika itu, tubuh Kenzaki Kuro berubah, otot-ototnya mengembang bak balon raksasa yang dipompa dengan kekuatan superhuman, kulitnya mengeras menjadi seperti baja, warnanya memudar hingga abu-abu pekat, dan urat-uratnya membengkak, menyerupai jalur-jalur magma yang siap memuntahkan api. Ia bertransformasi menjadi monster yang siap menghancurkan segala yang ada di jalurnya. Ian, yang biasanya tenang, kini terkejut. Matanya melebar, dan ia bisa merasakan gelombang energi baru yang mengalir dari Kenzaki Kuro, energi ya
Read more
PREV
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status