All Chapters of Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik: Chapter 201 - Chapter 210
227 Chapters
Bab 201 - Kemampuan Untuk Menginfeksi
Bintang-bintang yang biasa menari riang di langit malam desa kini tersembunyi di balik tabir kelabu, seolah-olah mereka pun menangis atas tragedi yang terhampar luas di depan mata Ian dan William. Keduanya berdiri, bagai patung, di jantung desa yang kini berubah menjadi panggung sandiwara maut. Gedung balai desa, yang biasanya menjadi simbol kebersamaan, kini menjadi saksi bisu atas tarian nyawa yang terenggut satu per satu, mayat-mayat bergelimpangan tak berdaya, memenuhi pandangan.William, dengan suara yang bergemuruh bagai petir, bertanya penuh amarah, "Teganya mereka melakukan semua ini!" Wajahnya yang biasanya tenang kini berubah menjadi lautan kemarahan dan kekecewaan, mencerminkan kekacauan yang terbentang di hadapannya. Hati yang tidak pernah ia duga bisa terluka, kini terasa remuk redam melihat nyawa-nyawa tak bersalah yang tewas secara mengenaskan.Di sisi lain, Ian berdiri dengan hati yang terasa beku, kehilangan kemarahan yang biasanya akan membara dalam dadanya. Ia yang
Read more
Bab 202 - Kedatangan Theo
Dalam kekacauan yang membelah ruangan, Ian dan William bergerak seperti dua angin topan yang bertemu di tengah badai. Sebelum para prajurit yang terinfeksi Gemini menarik pelatuknya, Ian sudah memberi tanda pada William untuk melindungi Alicia. Jadi, ketika mereka mulai menembak, Willam langsung merangkul Alicia dan menariknya ke lantai, melindunginya dari hujan peluru yang mengganas. Selama cerutu di mulutnya belum habis, tubu fisik William masih setara Nascent Soul Puncak.Sementara itu, Ian bergerak dengan ketenangan seorang pembunuh yang telah menghadapi kematian berkali-kali. Dengan tenang Ian menarik Crystal Edge, sebuah pisau pemotong daging berbilah kristal dari dalam Cincin Ruangnya. Dalam bisikan yang hanya terdengar oleh angin, Ian berkata, "Flashing Seath: Eight Flower Mirror!"Seolah-olah dunia berputar lebih cepat, Ian mengayunkan pisau dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Gelombang tebasan muncul, memotong semua peluru yang datang dari segala arah—360 derajat tanpa a
Read more
Bab 203 - Dunia Di Balik Pintu
Kabut merah membentuk lorong muncul di hadapan Ian. Sebagain kabut merah tersebut menyelimuti Ian, menyusup ke dalam pori-pori kulitnya dengan dingin yang menusuk. Di tengah kobaran api dan kehancuran di luar pintu merah yang diakibatkan Theo, dunia di baliknya terasa berbeda—seolah-olah ia telah melangkah ke dalam lukisan kuno yang hidup.“Bukankah ini sama dengan yang di Nganjuk?” gumam Ian, mengingat kembali apa yang dilaluinya saat misi penyelamatan Regu Kancil. Saat itu, Ian juga berjalan melalui kabut merah, dan tiba di sebuah hutan aneh, tempat di mana pohon-pohon memiliki warna merah dan akar berdenyut seperti jantung yang mengalirkan darah ke seluruh tubuhnya.Namun, kali ini, di ujung lorong kabut merah, Ian tidak menemukan hutan. Ia kini berdiri di sebuah ruangan di dalam gedung balai desa yang masih utuh. Sangat berbeda dengan gedung balai desa di luar pintu merah yang sedang terbakar, ini benar-benar bukanlah gedung yang ia kenal. Temboknya dipenuhi ur
Read more
Bab 204 - Tewas
“Hahahaha …” tawa Gemini menggema seperti guntur. Suaranya memantul di antara bangunan-bangunan berdiding merah yang kini mulai membeku. Meski wajahnya tersembunyi di balik topeng putih polos, matanya memancarkan kegembiraan yang tak terbendung. Tiada cela ketakutan yang terpancar, seolah semua ini adalah bagian dari drama yang begitu menarik.Ian menyadari bahwa sosok Gemini di depannya hanyalah sebuah Klon. Bahkan, kemungkinan besar, Gemini asli tidak berada di tempat ini. Hal ini terbukti dari absennya notifikasi sistem mengenai kehadiran Gemini dalam misi darurat. Kecuali, mungkin Gemini memiliki kemampuan untuk menyembunyikan jejak sistemnya seperti yang dimiliki oleh Nightmare.“Kamu sudah kalah, Ian!” tawa keras Gemini menggema. Suaranya tak tergoyahkan, tanpa jejak ketakutan. “Aku telah menodai Lisa beratus-ratus kali dengan klon-klonku. Bahkan pasukan yang terinfeksi virusku tadi juga telah merasakannya. Jujur saja, aku tak menyangka artis cantik seperti Lisa masih mempertaha
Read more
Bab 205 - Kutukan
Ian merangkul tubuh Lisa yang mulai kaku, matanya bergetar. Cahaya rembulan merah membelai wajahnya yang pucat, dan angin berbisik di antara rerumputan yang membeku. Di dunia merah yang terasa hampa, Ian berlutut dengan emosi yang bergetar."Lisa, bersabarlah," gumamnya dengan suara yang hampir terputus, tapi penuh tekad. "Aku pasti akan menghidupkanmu kembali."Sejak klon Gemini terakhir yang menusuk Lisa tewas di tangannya, Ian dapat merasakan bahwa ketiga kemampuannya telah berfungsi kembali. Ian memandang mata Lisa yang terpejam, dan tekadnya membara. “Mata Roda Samsara, tunjukkan kekuatanmu! Jalan Manusia!”Mata Ian berubah, lingkaran bagai corong muncul menggantikan pupil gelapnya. Enam tomoe berputar pada lingkaran tersebut seperti planet, hingga salah satu tomoe tersebut memancarkan cahaya keemasan. Seketika itu,tubuhnya diselimuti sinar keemasan, dan mahkota dengan enam sudut melayang di atas kepalanya. Ia terasa seperti raja para dewa, memerintahkan malaikat turun dari surga
Read more
Bab 206 - Menerobos Banyak Ranah
[Membunuh 201 Klon Gemini dengan ranah setingkat Golden Core Puncak dan 300 Klon Gemini setingkat Qi Gathering awal][Anda mendapat 10.053.000 EXP][Total EXP: 10.169.130/160.000 EXP]Ian menelan ludah, takjub dan tercengang. Ian sedikit tidak menyangka, bahwa dirinya telah banyak membunuh klon Gemini. Ini sama saja seperti ia menghancurkan satu Batalyon pasukan. Keinginannya dalam menyelamatkan orang terdekatnya, membuatnya tidak sempat berpikir saat melakukan pembantaian.Detik berikutnya, Qi dalam dantiannya bergerak liar, mengalir seperti sungai yang meluap. Satu bola emas di pilar dantian bergetar hebat, mengeluarkan cahaya yang membutakan mata. Di sampingnya, dua bola emas baru muncul, dan ketiga bola emas itu hancur, berubah menjadi tiga matahari kecil yang memancarkan keajaiban. Cahaya keemasan memenuhi dantian Ian, seakan itu adalah tempat suci yang tak terjamah.Tak lama kemudian, suara notifikasi sistem kembali bergema.[Ding!] [Selamat Host, Anda telah berhasil mencapai r
Read more
Bab 207 - Manipulasi Berita
Dari balik bayang-bayang, sosok iblis wanita muncul dengan perlahan. Tanduk di dahinya menonjol, dan sayap kelelawar di punggungnya mengibarkan diri. Matanya merah menyala, menatap Ian tanpa ekspresi, seakan sedang memeriksa serangga yang tidak penting. Cahaya bulan memantul di kulitnya yang pucat, dan rambut hitamnya terurai seperti sutra gelap.“Maaf, Tuan Nightmare tidak bisa hadir secara langsung,” ucapnya dengan suara yang lebih tajam dari pisau. “Sebagai gantinya, aku kemari menggantikannya. Tuan Nightmare bisa melihat semua yang aku lihat.” Suaranya seperti angin malam yang menusuk tulang.Ian menatap iblis wanita itu. Wajahnya sangat mirip dengan wujud Theo, tapi ada sesuatu yang berbeda. Tidak ada api neraka yang memancar dari tubuhnya, seolah-olah dia adalah versi inferior dari Theo. Namun, ada keanggunan dan kekuatan yang tersembunyi di balik penampilannya yang biasa saja.“Kalau begitu, katakan pada Tuanmu, aku bersedia bekerja sama dengannya,” ucap Ian dengan penuh peneka
Read more
Bab 208 - Sikap Zodiak
Di ruangan yang remang, meja panjang bersudut melingkar terbentang. Kayu tua berkerut dan mengisahkan ribuan pertemuan sebelumnya. Kursi-kursi berjejer mengelilingi meja, menunggu pemiliknya. Dari ke-12 kursi tersebut, hanya ada 7 yang terisi, seperti luka yang belum sembuh.“Di mana Gemini?” tanya Cancer, suaranya seperti cangkang kepiting yang terbuka. Wajahnya tersembunyi di balik topeng, tapi ketidakkesabarannya terpancar jelas. “Aku tidak punya waktu banyak. Masih ada urusan yang harus aku lakukan setelah ini.”Wanita cantik yang memperlihatkan wajahnya dengan bebas mengangkat alisnya. “Tidak biasanya Gemini terlambat dalam rapat bulanan ini,” katanya, suara lembut seperti embun pagi yang menyentuh bunga. Dia tampak tidak peduli bahwa semua orang tahu identitasnya.“Jangan-jangan … dia sudah tewas?” ujar Aquarius, wanita bertopeng biru yang hanya menutupi bagian atas wajahnya. Bibir merahnya yang menggoda terpampang bebas, seolah menantang.Mendadak, suara ketukan meja terdengar
Read more
Bab 209 - Bertemu Nightmare Lagi
Malam itu, di tepi danau angsa yang tersembunyi dari pandangan manusia, Ian merasakan getaran ketidakwajaran. Sebuah kehadiran misterius menyelinap di antara pepohonan rimbun, mengaburkan batas antara dunia nyata dan khayalan. Cahaya rembulan menari-nari di antara dedaunan, menciptakan pola bayangan yang menyerupai tarian hantu.Dari dalam gelap, sosok bertopeng Plague Doctor muncul. Nightmare—sebutan yang mengundang rasa takut dan kagum. Paruhnya yang panjang menyerupai paruh burung hantu, dan topi bundarnya menutupi wajahnya dengan misteri. Setelan jas gelapnya mengalir seperti asap, menyatu dengan kegelapan malam."Nightmare," ucap Ian dengan suara bergetar. "Lama tak jumpa."Sosok bertopeng itu mengangguk, suaranya lembut dan berwibawa. "Aku mendengar kabar dari pelayanku, bahwa kamu menerima tawaranku. Apakah itu benar?"Ian menatap mata yang tersembunyi di balik topeng. "Itu benar. Aku bersedia bekerjasama denganmu," katanya, "tapi dengan satu syarat: bantu aku membunuh tubuh as
Read more
Bab 210 - Menjalani Kehidupan Normal Tanpa Lisa
Masih ada jarak tiga minggu sebelum Zodiak benar-benar akan menyerang Kementerian Penanggulangan Bencana Supranatural. Karena tidak ada yang bisa dilakukan dalam jeda waktu ini, Ian memutuskan untuk menyelesaikan serial drama “Hantu? Siapa Takut!” yang telah memasuki proses pasca produksi dan editing. Pada tahap ini, kreativitas dan detail menjadi fokus utama untuk menyempurnakan hasil produksi sebelum film tersebut siap disajikan kepada penonton. Dalam prosesnya, editing menjadi langkah awal dalam menyusun kembali materi gambar dan suara yang telah direkam. Dengan keahlian editor, adegan demi adegan dipotong, digabungkan, dan disusun agar cerita terlihat mulus dan terstruktur dengan baik. Hasilnya adalah narasi visual yang koheren dan menarik.Selanjutnya, proses color grading memainkan peran penting dalam menyesuaikan warna dan pencahayaan dalam gambar. Tujuannya adalah mencapai tampilan visual yang sesuai dengan mood dan tone cerita yang ingin disampaikan. Setiap adegan diperindah
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status