All Chapters of SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA : Chapter 21 - Chapter 30
68 Chapters
Ch.21 Fitnah Ilmu Hitam
Masuk ke dalam ruang keluarga, Lyra sudah merasa ada sesuatu yang buruk akan terjadi. Firasatnya tidak salah. Ia langsung dituduh sudah menggunakan ilmu hitam. Tidak tanggung-tanggung, Ajeng menelepon suaminya yang sedang berada di Jepang untuk membicarakan masalah ini. Tiga orang yang terdiri dari ibu dan dua anak sudah sangat yakin mereka akan mampu mendepak sang wanita. “Pa! Dia itu sudah memakai ilmu hitam untuk membuat kamu tunduk kepadanya!” Ajeng mengulang informasi itu kepada sang suami dengan penekanan lebih dari sebelumnya. Harlan yang sedang berada di jalan hendak meninjau pabrik calon rekan kerja barunya memijit kening, lalu menggeleng. “Kamu ini bicara apa, Ajeng? Jaman serba canggih masih bicara ilmu hitam?”Lyra terengah dengan tuduhan tersebut. “Saya tidak tahu kantung itu berasal dari mana, Nyonya. Saya tidak pernah menggunakannya!” Harlan mendengar suara sang menantu menyangkal. Ia mengambil napas lebih berat lagi. “Sudahlah, Ajeng. Aku tahu kamu membencinya, tap
Read more
Ch.22 Rasa Kencing Kuda
Bangun pagi, Lyra keluar dari kamar mandi dan mempercantik diri. Seperti kata Mbak Yanti kemarin, dia harus tampil lebih segar dan menarik di hadapan sang suami. Jangan bergaya seperti perawat lagi. Ia ambil handuk Rex yang dijemur di balkon kamar, lalu ia gantung di depan pintu kamar mandi. Niatnya adalah melayani sang suami seperti istri pada umumnya. Kemarin sempat mendengar kalau sang suami akan pergi ke kantor Harlan karena ada dokumen penting yang harus dilihat. Berhubung takut uang jajannya makin dikurangi, Rex bersedia untuk datang. Di ujung kamar ada rak sepatu dengan pintu kaca. Lyra memperhatikan ada satu pasang sepatu yang sudah beberapa kali dia lihat dipakai ke kantor. Maka, ia mengeluarkan sepatu itu dari raknya. Tak lupa, satu buah semir berbentuk tabung juga dia keluarkan. Saat menutup pintu rak sepatu, ada gerakan dari atas ranjang. Lyra menoleh, Rex sudah bangun. Tatap lelaki itu langsung sinis, “Mau apa di depan rak sepatuku? Mau mencuri sepatuku untuk kamu ju
Read more
Ch.23 Siapa Tahu Kamu Berselingkuh?
Mata Lyra terbelalak saat mendengar apa yang dikatakan oleh Emi. Perawat baru ini luar biasa sekali membencinya, padahal dia tidak ada salah apa-apa!“Aku tidak melakukannya!” seru Lyra menyanggah, tidak terima dituduh begitu.“Itu buktinya dia masih memegang tangan Nenek!” tuduh Emi tetap bersikeras. Ajeng menggeleng sambil tersenyum sinis. “Akan kuadukan kamu kepada Harlan! Dia akan melemparmu ke jalan karena telah berani menyakiti ibunya!”“Waktu itu Nyonya Ajeng bertanya pada saya, apakah Lyra pernah menyakiti Nenek Tariyah? Waktu itu saya tidak menemukan bukti. Tapi, sekarang ternyata bukti itu datang sendiri!”Emi semakin merasa di atas angin. Dia tidak suka Lyra ada di rumah ini karena kerjanya jadi tidak bebas. Tak bisa berbuat sesuka hati dengan pasiennya.“Ya, Tuhan! Demi, Tuhan! Saya tidak pernah menyakiti Nenek Tariyah! Saya merawatnya dengan baik!” Lyra terengah. Kenapa harus terus menerus difitnah begini?Ajeng tidak peduli. Ia merasa ini adalah kesempatan keduanya untu
Read more
Ch.24 Perubahan di Pagi Hari
Visual tokoh bisa dilihat di IG Author @Rein_Angg, Tiktok @rein_angg47. Mau menghalu bareng pembaca lain, silakan join Grup Facebook: Rein Angg And Friends Lyra bingung dengan permintaan Rex. “Aku berselingkuh? Mana mungkin, Mas!” sanggahnya menggeleng.“Ya, sudah, berikan ponselmu biar aku cek sendiri kebenanrannya. Aku curiga kamu sengaja menjebakku malam itu karena sudah tahu hamil. Daripada tidak ada suami, lebih baik jebak aku. Siapa tahu begitu?”Dada Lyra kembang kempis. Ucapan suaminya sangat menyakitkan! Ia menggeleng, “Kamu yang selingkuh terang-terangan, tapi aku yang dituduh! Ini, periksa sendiri ponselku!” geramnya memberikan benda pipih kepada sang suami. Rex teresenyum, melirik pada gawai di tangannya, “Terkunci. Apa passwordnya?”“030620, tanggal lahirku,” dengkus Lyra masih dipenuhi emosi. Ia terus menatap Rex yang sedang menekan-nekan layar ponselnya. ‘Kamu cari sampai kiamat juga tidak akan menemukan apa pun, Mas!’ dengkusnya dalam hati.Sekitar 10 menit berlalu,
Read more
Ch 25 POSITIF
Lyra berlari ke kamar mandi khusus para pekerja di rumah yang terletak di sisi dapur. Rasa mual dalam kandungannya tidak bisa ditahan lagi. “Hoeek! Hoeek!” beberapa kali ia memuntahkan isi perut yang nyaris tidak ada. Sejak bangun dini hari hanya meminum teh dan belum makan sama sekali. Ini adalah pesanan pertamanya sebanyak 50 kotak. Ia bisa mendapatkan untung sekitar 500 ribu dari sini. Bisa langsung disimpan untuk nanti dikirim ke desa kalau sudah terkumpul tiga juta. “Hoeeekkkk!” Muntahannya kian kencang hingga Dita dan Mbak Yanti berlari mendekat.“Kamu tidak apa-apa, Lyra?” Mbak Yanti masuk ke kamar mandi, menyibak rambut temannya ke belakang dan ia pijat-pijat tengkuknya.Dua pekerja itu saling tatap dengan sedikit terengah. Sesuatu telah muncul di benak mereka dan mulai meyakini kebenarannya. Lagipula, ini sudah hampir dua bulan sejak peristiwa memilukan di mana Rex menodai sang gadis. “Mual sekali rasanya, Mbak!” engah Lyra tersengal dan sedikit terisak. Saking tak berhen
Read more
Ch.26 Aku Tidak Menginginkannya!
Lyra menguatkan diri untuk mengatakan yang sejujurnya kepada sang suami, bahwa ia kini telah berbadan dua. Adapun semua ini adalah hasil perbuatan Rexanda dan di kala malam pedih itu.“Mau bilang apa? Cepat jangan bertele-tele. Aku banyak urusan!” dengkus sang lelaki turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.Bibir dirasa kelu begitu pula lidah yang menjadi kaku. Lyra akhirnya menyerahkan secarik kertas hasil pemeriksaan laboratorium tanpa mengatakan apapun.Rex mengambilnya dengan kasar. Mata tajam sontak meneliti apa saja yang tertulis di sana. Ketika melihat satu kata yaitu POSITIF, aliran darah di sekujur tubuhnya terasa berhenti begitu saja.“Bagaimana kamu bisa memalsu hasil laboratorium seperti ini?” engah Rex melotot dan menatap istrinya dengan wajah merah padam.Lelaki itu benar-benar dikuasai emosi. Hal yang paling ia takutkan adalah Lyra hamil dan sekarang ketakutan itu menjadi nyata. Saat ini ia merasa tidak siap menjadi seorang ayah dari bayi yang dikandung oleh
Read more
Ch.27 Menolak dengan Tegas
Rex memberi sebuah penawaran yang sungguh di luar nalar. Bagaimana mungkin ia bisa sekejam itu dalam memberikan pilihan? “20 juta untukmu, tidak usah meminjam, asal kamu gugurkan janin tersebut! Cepat jawab sekarang karena aku tidak akan memberikan penawaran ini dua kali!”Hati Lyra hancur lebur mendengar tawaran tersebut. Tidak menginginkan dirinya sebagai istri itu sudah bisa dimaklumi. Akan tetapi yang ada di dalam rahimnya adalah darah daging lelaki itu sendiri.“Ini adalah anakmu Mas. Kenapa kamu begitu tega ingin menghilangkan dia dari muka bumi?” rintih Lyra menahan tetesan bening dari pelupuk mata.Rex hanya mengendikkan bahu dan menyeringai, “Aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini dan juga tidak pernah menginginkan anak darimu!”“Lagi pula bisa saja kamu mengandung anak laki-laki lain dan sengaja menjebakku malam itu bukan?”Lyra tahu tidak ada gunanya berdebat dengan Rex pada saat ini. Yang ingin dilakukan lelaki itu hanyalah menyakitinya. Ia juga tidak punya waktu un
Read more
Ch.28 Fitnah Selingkuh
Pagi hari saat berkendara menuju kantor, Rex menghubungi ayahnya melalui ponsel. Sebenarnya ia sangat malas menuju kantor dan mengerjakan apa yang diminta oleh Harlan, tetapi tidak ada pilihan selain melakukannya karena takut uang jajan dan fasilitas dicabut.“Halo, Rex?” jawab Harlan dari ujung sambungan.“Papa jadi pulang kapan?”“Satu minggu lagi, Papa sudah akan naik penerbangan kembali ke Indonesia. Kenapa, apakah ada masalah?”Senyum di wajah Rex mengembang saat mendengar ayahnya akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat. “Aku ingin berbicara soal Lyra.”“Ada apa dengan Lyra?” suara Harlan terdengar khawatir.“Uhm … dia hamil, Pa.” Jawaban Rex membuat mata Harlan terbelalak lebar. “Lyra hamil?” ulang pengusaha kaya raya tersebut. “Iya, dia hamil. Aku butuh uang lebih, Pa. Kemarin papa memotong uang jajanku tinggal separuh. Padahal, aku sekarang harus menghidupi dia juga, ‘kan?” Rex berbicara dengan nada memelas berharap ayahnya akan jatuh kasihan. “Aku juga harus membawanya
Read more
Ch.29 Pembuktian Tak Bersalah
Terhentak dengan perkataan suaminya, Lyra menatap tidak percaya kepada Rex. Sorot terkejut sekaligus pilu atas fitnah yang dibebankan kepadanua untuk kesekian kali.“Lyra selingkuh?” Harlan pun menunjukkan keterkejutan yang sama.Rex mengangguk dengan penuh percaya diri. “Aku mengecek di ponselnya, dan terlihat dia sedang bermesraan dengan seorang lelaki.”“Ini semua fitnah! Aku tidak pernah berselingkuh dengan siapa pun!” sanggag Lyra menahan rintik bening di mata.Rasanya sudah terlalu lelah untuk menangis terus dan terus karena masalah di dalam rumah tangganya. Rex menyeringai, lalu memperlihatkan apa yang ada di layar ponselnya. “Aku mengambil foto ini di kamar kita! Ini ponselmu, ‘kan?” “Lihat sendiri! Baca! Baca bagaimana kamu chat dengan seorang lelaki dengan mesra!” bentaknya mendorong pundak Lyra secara kasar.Ajeng tertawa sinis, “Wah, ternyata Lyra selama ini hanya pura-pura baik saja? Tidak menyangka yang terlihat manis ternyata jago selingkuh?” cibir mertua perempuan m
Read more
Ch.30 Terlalu Berharap
Tantangan Harlan untuk mengecek CCTV seperti sambaran petir bagi putranya. “Ayo, Mas. Kita cek CCTV dan buktikan bahwa pada saat terjadinya chat itu, aku tidak membawa ponsel sama sekali,” angguk Lyra mengusap air mata di pipi.Dalam hati ia berkata, ‘Meski kamu menyakiti dan terus melukai perasaanku, tapi aku tidak pernah berselingkuh darimu!”‘Adalah kamu yang terang-terangan berselingkuh, bahkan tidur dengan Marina di depanku tanpa merada berdosa!’ tangis Lyra hanya di dalam hati. Yang ditanya tidak berani menatap pada ayahnya. Begitu pula Ajeng dan Eva. Mereka bertiga saling lirik sendiri dengan wajah memerah karena menahan malu.Dari situ, Harlan sudah bisa memastikan siapa salah, siapa benar. Betapa sedih sang lelaki karena pulang dari Jepang setelah tiga minggu meninggalkan rumah justru disambut dengan kejadian seperti ini.“Lyra, pergilah ke kamarmu. Ada yang Papa ingin bicarakan dengan Rex,” ucap Harlan tersenyum getir.“Pa, aku tidak berselingkuh! Demi Tuhan, Pa, aku tidak
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status