All Chapters of Suamiku Pewaris Kaya Raya: Chapter 41 - Chapter 50
248 Chapters
Bab 41 - Melumpuhkan Erik dan Anak Buahnya
Aditama langsung memasang kuda-kuda, menatap mereka dengan tajam, mengepalkan tinju dan bersiap melawan ke enam preman tersebut.Jual beli pukulan dan tendangan dalam jarak dekat pun terjadi. BUGH! BUGH! BUGH! Aditama sigap menangkis, berkelit dan menghindari serangan.PLAK! PLAK! PLAK! Ia sedang bertahan, berkonsentrasi penuh, mencari titik lemah dan celah kosong.Ia masih belum mendapat celah untuk menyerang. Pasalnya, ia tengah dikeroyok, mereka mencecar serangan dari berbagai arah.Depan, belakang, atas, bawah, kanan, kiri yang dilakukannya dengan begitu cepat. Di saat itu, juga terdengar suara erangan, jeritan dan mengadu kesakitan. Sementara itu, ketua preman-preman itu yang bernama Erik memilih mejauh, menonton perkelahian tersebut sambil menghisap rokoknya dengan santai.Senyum licik tengah menghiasi bibirnya karena ia merasa begitu percaya diri jika anak buahnya akan dapat menghabisi Aditama, tanpa ia harus susah-susah mengotori tangannya sendiri.Akan tetapi, bebera
Read more
Bab 42 - Vania Mulai Perhatian
Vania terkejut kala melihat keadaan sang suami yang baru saja masuk ke dalam apartemen. "Kenapa dengan wajahmu?" tanya Vania dengan alis tertaut sambil bangkit dari duduknya. Kemudian ia mengamatinya dengan saksama. Belum sempat Aditama menjawab, Vania sudah bertanya lagi. "Dan bajumu ... astaga ... kenapa kotor begini." Akhirnya, setelah menghela napas berat, Aditama berkata. "Tadi sewaktu di jalan dalam perjalanan pulang, tiba-tiba aku dikeroyok oleh para preman, Van --"Belum sempat Aditama menyelesaikan kalimatnya, Vania telah melebarkan mata lebih dulu yang membuat Aditama menghentikan ceritanya sejenak. Selagi Vania tercengang, Aditama memilih menaruh plastik berisi makanan lebih dulu di atas meja. Lalu, ia balik menatap Vania lagi dan lanjut berkata. "Dan setelah aku berhasil melumpuhkan mereka semua ... aku tanya kepada ketua dari mereka ... dan dia memberitahuku kalau Edward lah yang telah menyuruh mereka untuk menyerangku."Sontak, Vania tambah semakin melebarkan matany
Read more
Bab 43 - Pemutusan Kerja Sama
"Jika hal itu terjadi ... maka ... pasti keluargaku akan tambah semakin membenciku dan dirimu, Tam." Mendengar hal itu, Aditama menghela nafas berat. "Van ... apa pun itu ... aku akan selalu ada di sisimu ... aku pasti akan selalu membela dan mendukungmu ... aku tidak akan membiarkan kamu diperlakukan seperti itu. Tidak akan pernah!" ucap Aditama tegas seraya merapatkan tubuh sang istri ke tubuhnya dan mengusapnya dengan lembut. Vania terdiam, mencerna perkataan Aditama yang entah kenapa tiba-tiba seperti menyihirnya. Lagi-lagi, ia merasakan kehangatan kala mendengar kalimat Aditama tersebut. Vania mengangguk sembari tersenyum tipis, tak protes dengan apa yang tengah dilakukan Aditama kepadanya. Lalu, keduanya pun disibukan dengan makan malam bersama. **Keesokan harinya, di ruangan Haryadi Bintoro, Bastian tengah menghadap kepala keluarga Bintoro tersebut. Saat itu, Haryadi Bintoro murka sebab mendengar Bastian yang memohon kepada dirinya untuk membatalkan kerja sama antara p
Read more
Bab 44 - Rencana Licik Selanjutnya
Edward menatap Bastian dengan rahang mengeras. "Aku ingin menantu tidak berguna itu meminta maaf dan bersujud di kakiku!" ucapnya tegas dengan gigi gemeretak. Dia kemudian menambahkan. "Dan, suruh Vania untuk segera menceraikan suami parasitnya itu ... sial! kalau saja dia tidak datang pada malam itu dan mengacau semuanya ... mungkin ... aku sudah berhasil mendapatkan Vania!" "Itu mudah sekali Ed ... Paman akan meyakinkan Vania untuk segera menceraikan Aditama setelah ini." balas Bastian penuh keyakinan. "Dan Paman juga akan segera menyeret sampah itu ke hadapanmu, membuat dia minta maaf dan bersujud di kakimu!" kata Bastian lagi. Edward menatap Bastian untuk beberapa saat. "Lakukan tugasmu dengan benar atau Ayahku akan memutuskan kerja sama dengan perusahaan keluarga Hermanto!" ujar Edward lagi dengan nada dingin.Bastian mengangguk. "Pasti, pasti Paman akan melakukan syarat itu dengan baik, Ed. Paman janji, kali ini, tidak akan kacau lagi." ucapnya. Mendengar hal itu, Edward me
Read more
Bab 45 - Tawaran Menggiurkan
Namun Vania tidak kunjung menjawab, malah memalingkan muka dengan mata yang tiba-tiba memanas. Semua anggota keluarga Hermanto pun bergantian mendesak Vania karena Bastian telah menceritakan pembicaraanya dengan Edward dan Ayahnya tadi siang. Tentu saja, mereka akan melakukan berbagai macam cara untuk dapat meyakinkan Vania atau mereka akan kehilangan kesempatan emas dapat berhubungan dengan Gandara group. Selagi semua orang tengah ribut membujuk Vania dan menjelek-jelek an Aditama, tiba-tiba Aditama berdehem yang membuat suara ribut itu seketika terhenti dan perhatian semua orang berganti kepada Aditama. Aditama lalu membusungkan dada, menatap satu persatu anggota keluarga Hermanto dengan saksama sebelum kemudian berkata. "Kalian berusaha mati-mati an mempertahankan kerja sama dengan perusahaan keluarganya Edward ... karena ingin berhubungan dengan Gandara group?" tanya Aditama dengan sebelah alis terangkat. Mendengar hal itu, Bastian mendengus. Menganggap remeh pertanyaan Adi
Read more
Bab 46 - Tidak Sudi
Tiba di kediaman Haryadi Bintoro, semua anggota keluarga Hermanto langsung disambut ramah oleh tuan rumah.Kecuali Aditama yang harus mendapatkan sambutan yang tidak mengenakan. Tatapan sinis ... dan juga nyalang. Namun, Aditama sama sekali tidak menghiraukan dan mempermasalahkan hal itu karena ... tidak penting baginya. Di tengah jalan, semua anggota keluarga Hermanto merasa begitu bahagia karena Aditama mau melakukan syarat yang diberikan oleh Edward dan menerima tawaran dari mereka. Mereka sudah membayangkan jika setelah ini Aditama akan terdepak dari keluarga Hermanto dan Vania bisa menikah dengan Edward. Dengan terjadinya pernikahan macam itu, maka, derajat keluarga Hermanto pun akan langsung terangkat! Wah ... mereka benar-benar sudah tidak sabar menantikan hal tersebut terjadi. Sementara Vania merasa campur aduk karena tidak menyangka jika Aditama akan tergiur dengan penawaran dari keluarganya.Edward dan keluarganya pun langsung menjamu tamunya dengan berbagai macam hida
Read more
Bab 47 - Untuk Apa Tergiur?
Mendengar teriakan Aditama, membuat Vania menoleh dengan mata yang telah berkaca-kaca. "Hanya ini yang bisa aku lakukan, Tam!" pekik Vania tertahan. Dia kemudian menambahkan. "Memangnya kamu bisa melakukan sesuatu?!" Mendengar hal tersebut membuat Aditama seketika terdiam. Vania lanjut berkata. "Tidak, 'kan!?" Aditama menghela nafas berat, menatap Vania untuk beberapa saat. Akan tetapi, tidak ada kebencian sedikit pun di matanya kala mendengar apa yang baru saja keluar dari mulut sang istri yang sedang frustasi itu. Andai saja Vania tahu jika ia bisa melakukan apa pun.Berhubungan dengan Gandara group? Itu hal yang bisa begitu mudah ia lakukan. Lalu, Vania pun memilih memalingkan muka dan kemudian mulai menangis. Sementara Edward dan Haryadi Bintoro mendengus dingin kala melihat Vania yang memohon-mohon kepada mereka berdua. Percuma saja. Mereka tidak akan mengabulkan permohonan Vania. Di saat ini, Bastian kembali menatap Aditama tajam dan lanjut berkata. "Bukan kah tadi kau
Read more
Bab 48 - Kemarahan Edward dan Ayahnya
Anggota keluarga Hermanto menganggap Aditama bodoh karena menolak tawaran yang begitu menggiurkan. Sementara itu, Edward dan sang Ayah terkejut bukan main. Apa lagi ini? Kenapa Aditama menolak tawaran mereka? Kenapa Aditama berubah pikiran?Sama seperti anggota keluarga Hermanto, keduanya pun menganggap Aditama bodoh. Edward dan Haryadi Bintoro lalu menatap Bastian tajam. Lagi dan lagi, Bastian tidak bisa becus menjalankan tugas! Mendapat pelototan mata tajam dari mereka berdua, membuat Bastian buru-buru menundukan kepala.Edward lalu beralih menatap Aditama. "Bodoh sekali kau, Aditama. Bagaimana kau akan membayar hutang-hutangmu dan sewa apartemenmu, hah!?" serunya dengan nada meledak-ledak seraya berkacak pinggang. Dia kemudian menambahkan. "Tidak hanya itu, padahal, aku dan Paman Bastian juga akan memberikanmu uang yang jumlahnya begitu banyak ... berapa pun yang kau minta akan kukasih ... dan kau juga boleh minta apa saja! Tapi, kenapa kau malah menolak?! Dasar bodoh! Orang m
Read more
Bab 49 - Kekuasaan Aditama
Semua orang seketika panik, apalagi ketika melihat wajah Haryadi Bintoro menggeram. Memancarkan kemarahan hebat. Seluruh anggota keluarga Hermanto pun langsung berusaha memperingati Aditama. Jika Haryadi Bintoro sampai murka, maka perjanjian bisnis antara keluarga Hermanto dan keluarga Bintoro benar-benar akan berakhir!"Aditama! Kamu akan berakhir mengenaskan ... kamu tahu? Keluarga Bintoro memiliki hubungan dengan Gandara Group! Dan keluara Bintoro bisa membuat kita semua menderita!" Bastian berseru lagi seraya menunjuk muka Aditama. Dia kemudian menambahkan. "Cepat minta maaf kepada Pak Haryadi sekarang dan bilang, jika kau benar-benar menyesal karena telah melakukan hal itu kepada Pak Haryadi!"Aditama menoleh menatap Bastian sambil berdecih. Meminta maaf? Merasa begitu menyesal dengan apa yang tengah ia lakukan kepada Haryadi Bintoro?Tentu saja ia tidak sudi melakukannya! Kenapa juga ia harus melakukan hal tersebut? Ia tidak merasa bersalah sedikit pun. Justru, ia sedang
Read more
Bab 50 - Dianggap Cuma Berkhayal!
"Heh, Aditama! Kau pikir kau adalah pemilik Gandara Group? Presdir Gandara Group?!" Edward tertawa sambil berkacak pinggang."Yang bisa melakukan hal itu dengan begitu mudah!" kata Edward lagi, diikuti tertawaan semua orang yang ada di situ setelahnya. Haryadi Bintoro memicingkan pandangan. "Astaga ... selain kau begitu bodoh! Ternyata, kau juga pintar mengkhayal ya, Aditama." sambung Haryadi Bintoro dengan tawa sinis sambil geleng-geleng kepala. Dia kemudian menambahkan. "Pantas saja. Kau dijuluki sebagai menantu tidak berguna. Ternyata kerjaanya cuma mengkhayal saja." "Jangan mentang-mentang kau mengenal Pak Fernando ... lalu kau bisa membohongi kami sesuka hatimu, Tama!" sambung Bastian mendukung Edward dan Haryadi Bintoro. "Tapi, jangan harap kami akan percaya dengan omong kosongmu! Karena hal itu ... begitu mustahil!" lanjut Bastian. Mendengar itu, Edward dan Haryadi Bintoro mengerutkan kening, kemudian menoleh dan menatap Bastian. Meminta penjelasan mengenai ucapannya baru
Read more
PREV
1
...
34567
...
25
DMCA.com Protection Status