All Chapters of Terperangkap Pesona Pria yang Kukira Lumpuh : Chapter 201 - Chapter 210
217 Chapters
201. SALAH PAHAM 
"Dari mana kamu mendapatkannya?" Anna hanya menatap suaminya tanpa ekspresi, dia melihat Eric selidik, dalam hati berharap bahwa berita itu tidak benar. Pesan yang diterima oleh Anna merupakan sebuah pesan singkat yang tidak diketahui dari mana asalnya. Tetapi orang yang mengirim menggunakan nomor itu berkata bahwa ada seorang gadis di luar sana yang sedang hamil anak suaminya. Anna tentu saja tidak percaya, tetapi dalam hatinya dia juga wanita biasa. Anna merasa cemburu dan juga terluka dengan berita itu meski dia yakin bahwa Eric bukan laki-laki brengsek seperti kebanyakan. Akibat rasa cemburu dan juga marah yang dirasakan oleh Anna, membuat dia enggan untuk berdekatan dengan suaminya. Sehingga kesalahpahaman itu akhirnya terjadi dan Eric menjadi pria yang salah di mata Anna. "Aku tidak tahu siapa yang sudah mengirimkan hasil foto USG itu padamu. Tapi, yang dikatakan oleh orang itu tidak benar," Eric berkata dengan nada suara serta ekspresi wajah yang sangat meyakinkan. Meliha
Read more
202. Dua Nama 
Ketika mereka sedang bercumbu mesra, secara tiba-tiba Anna merasakan sebuah dorongan yang familiar dari perutnya. Dia memejamkan kedua mata dengan erat, menahan hasrat ingin mengeluarkan sesuatu yang tidak nyaman. Hingga akhirnya, Anna sudah tidak lagi kuat, dia segera mendorong tubuh Eric dan beranjak dari ranjang. Segera berlari ke arah kamar mandi, dan menumpahkan seluruh isi perutnya di wastafel. Anna merasa sangat lemas hingga dia tidak mampu untuk menopang tubuhnya. Saat kedua kaki Anna sudah tidak lagi bertenaga, secara tiba-tiba sepasang tangan memeluknya. Anna menolehkan kepala dan melihat wajah Eric yang sangat mengkhawatirkannya. "Anna, kamu tidak apa-apa?"Tanpa melihat ke arah Eric, Anna hanya menganggukan kepalanya. Dia bahkan sudah tidak lagi bertenaga untuk membalas pertanyaan suaminya.Tanpa berkata-kata lagi, Eric segera menggendong Anna dan membawanya ke atas ranjang. Menidurkan istrinya itu dengan sangat hati-hati, seakan takut akan melukainya. Anna tidak banya
Read more
203. DIUSIR OLEH ISTRINYA
Eric tersenyum mendengar keinginan istrinya, dia mengusap rambut Anna kemudian berkata, "Laki-laki ataupun perempuan, Aku tidak akan mempermasalahkannya. Buatku, hal terpenting adalah, anak kita lahir dengan sehat. Kamu juga harus kuat untuk bisa merawatnya bersama denganku." Anna terperangah mendengar kata-kata yang diucapkan oleh suaminya. Terlebih diakhir kalimat yang diucapkan olehnya. Terdengar bahwa pria itu sangat mencintai Anna hingga takut kehilangannya. Membuat hati Anna merasa sangat tersentuh dan juga bahagia. "Kalau gitu, apakah kamu sudah menyiapkan nama untuknya?" Anna bertanya lagi. Eric terdiam beberapa saat, berpikir deretan nama yang bisa mereka gunakan. Tetapi tidak satupun nama yang terpikir olehnya. "Aku tidak tahu ingin menamai anak kita dengan nama apa. Bisakah kamu memberiku pilihan?" Kali ini ganti Anna yang terdiam, dia pun juga tidak tahu harus memberi nama bayi mereka apa. Karena ini adalah kali pertama untuk Anna memikirkan sebuah nama. "Aku juga ti
Read more
204. CANDAAN PAGI HARI
Anna menatap pintu kamarnya dengan perasaan tidak senang. Dia hanya bicara saja, tetapi kenapa suaminya malah benar-benar pergi meninggalkannya? Apakah pria memang tidak sepeka itu? Hanya melakukan semua yang dikatakan di mulut? Anna berdecak dengan kesal, dia menutup tubuhnya dengan selimut dan mencoba untuk memejamkan kedua matanya. Tetapi Anna tidak benar-benar bisa tertidur. Dia malah terus saja terjaga setiap mencoba untuk pulas. Setelah beberapa saat dalam posisinya, Anna sudah tidak tahan lagi. Dia segera bangun dan berjalan menuju pintu kamar. Tepat ketika itu, Anna dikejutkan dengan kehadiran Eric yang hendak masuk dengan membawa sebuah nampan. Anna membelalakkan kedua matanya, kemudian reflek memegang dada. Sesaat dia tidak bisa bersuara hingga akhirnya dia berhasil mendapatkan kembali kesadarannya. "Kamu mengejutkanku!" Anna berseru dengan kesal. Namun, dalam adegan ini, yang paling dikejutkan sebenarnya adalah Eric. Pria itu memegang minuman hangat tapi tiba-tiba Anna
Read more
205. PENCARIAN NAMA UNTUK BAYI MEREKA
Anna menyipitkan kedua matanya menatap sang suami yang tersenyum menggoda. Setelah pergulatan pagi yang panjang, pria itu malah tanpa rasa bersalah berbaring sembari terus menatapnya. "Kamu memang sengaja, ya, melakukannya?" Anna berseru tidak senang. "Lain kali jika kamu mau membangunkanku, lakukan dengan cara tadi," Eric berucap dengan santai. Anna membelalak, dia segera mengambil bantal yang dikenakannya kemudian membanting bantal itu dan tepat mengenai wajah suaminya. "Aww!" Eric mengaduh kesakitan meski tenaga Anna tidak seberapa. "Kamu menyebalkan!" Anna segera berdiri dan menarik selimut yang digunakan untuk menutupi tubuh mereka. Dia tidak peduli jika dengan gerakannya maka akan membuat Eric terlihat polos di bawah sana. Anna langsung saja bergegas masuk ke dalam walk interview closet dan semakin masuk ke kamar mandi. Anna segera membersihkan diri sebab dia hendak menagih janji sang suami. Sementara Eric, dia mengangkat tangan kanannya dan menjadikan tangannya sebagai b
Read more
206. JENIS KELAMIN BAYI MEREKA
Hari demi hari berlalu dengan sangat baik, tidak ada apapun yang mengganggu pasangan suami istri yangsedang sibuk memadu kasih. Eric menjaga Anna dengan sangat baik, dia benar-benar memastikan bahwa tidak ada apapun yang akan mengganggu kehidupan harmonis yang mereka miliki. Anna dan Eric duduk berdampingan di ruang tunggu depan poli kandungan, wajah mereka penuh harap dan kegembiraan. Mereka saling bertatapan dengan senyuman hangat, menunggu dengan sabar untuk memeriksakan kandungan Anna dan mengetahui jenis kelamin anak mereka yang sedang dikandung. "Tenang saja, tidak perlu tegang," ucap Eric menenangkan Anna yang sejak tadi merasa berdebar untuk melihat calon anak mereka. Anna menolehkan kepala, dia tidak berkata apapun dan hanya membalas senyuman suaminya. Entah kenapa hari ini Anna merasa dia tidak seperti biasa. Sejak awal kehamilan, biasanya ketika akan melakukan kontrol bulanan, maka Anna hanya akan bersikap biasa saja. Senang tapi juga tidak sampai berlebihan. Namun, har
Read more
207. KONTRAKSI
Setelah memberitahu Vania dan juga Edmund mengenai jenis kelamin anak pertama mereka, keduanya langsung melakukan sambungan telepon dengan Cedric dan memberikan kabar bahagia itu padanya. Respon yang diberikan oleh Cedric tentu saja sesuai dugaan, pria itu sangat bahagia karena akhirnya bisa mendapatkan cucu pertama laki-laki dari Putri kesayangannya. "Tapi, sebenarnya mau laki-laki ataupun perempuan, papa akan menerima dan menyayanginya dengan sepenuh hati. Hal terpenting untuk papa adalah kesehatan Anna dan juga bayi kalian." Anna menolehkan kepala, menatap Eric dengan penuh sukacita. Dia merasa sangat bahagia sampai tidak bisa untuk dideskripsikan. Anna merasa sangat bingung, kebaikan apa yang telah dia lakukan hingga Tuhan memberikannya kebahagiaan yang sangat banyak? "Anna, apa ada hal yang perlu kalian siapkan?" "Ada, hari ini kami akan mulai berbelanja." "Bagus!" Cedric segera mengambil ponsel kemudian mengetikkan sesuatu di layar ponselnya. Setelah itu dia kembali mengan
Read more
208. BICARA DARI HATI KE HATI
Anna menatap sang suami dengan perasaan tidak enak, dia tersenyum kemudian menjawab, "Sebenarnya aku sudah beberapa kali merasakan hal seperti ini. Dua hari lalu saat kamu sedang berada di kantor, aku hanya sendirian di rumah dan tidak bisa keluar kamar untuk meminta bantuan. Aku langsung mengambil ponsel dan menghubungi dokter kandungan. Dokter berkata bahwa jika kontraksi ini berlangsung sesekali, maka tidak perlu dikhawatirkan. Jadi, karena itulah aku tidak bicara denganmu."Mendengar penjelasan dari istrinya, seketika membuat Eric merasa kesal. Seharusnya dia menjadi suami yang siaga, menjaga Anna di masa-masa istrinya itu akan melahirkan. Namun, Eric malah pergi ke perusahaan dan meninggalkan Anna sendirian di rumah. Akhirnya saat itu juga Eric memutuskan bahwa mulai besok dia akan bekerja dari rumah saja. Eric tidak mau lagi terlewat ketika sang istri sedang merasa kesakitan. "Maafkan aku tidak ada di sisimu ketika kamu sedang kesakitan seperti tadi. Aku berjanji, mulai besok
Read more
209. KELAHIRAN YANG DITUNGGU
 Anna dan Eric duduk di dalam mobil, suasana di dalam mobil tegang namun penuh dengan kekuatan dan cinta. Anna merasakan kontraksi yang semakin intens, membuatnya merasa cemas dan tegang. Eric, yang duduk di sampingnya, memegang erat tangan Anna dengan penuh perhatian dan dukungan."Kuatkan dirimu, Sayang. Kita hampir sampai," ucap Eric dengan suara lembut, mencoba memberikan dukungan pada Anna.Anna menatap wajah Eric, dia hanya tersenyum lemah dan mengangguk pelan. Rasa sakit itu semakin terasa tetapi juga nikmat sebab dalam hatinya penuh rasa bahagia. Eric memeluk tubuh Anna semakin erat, wajahnya dipenuhi dengan ekspresi kekhawatiran dan kepedihan saat melihat Anna mengalami kontraksi yang intens di tengah perjalanan menuju rumah sakit. Dia merasa tidak tega melihat istrinya dalam rasa sakit yang begitu kuat, bahkan Eric sampai mengeluarkan air mata, namun dia juga merasa tegar dan siap memberikan dukungan sebanyak mungkin.Saat ras
Read more
210. NAMA BAYI MEREKA
Anna dan Eric duduk di ruang rawat rumah sakit, wajah mereka dipenuhi dengan campuran antara kelelahan dan kebahagiaan setelah proses persalinan yang melelahkan. Mereka menatap dengan penuh cinta dan antisipasi ke pintu ruangan yang akan membawa bayi laki-laki mereka."Eric, dimana bayi kita? Kenapa mereka belum juga membawanya?" Anna bertanya dengan cemas, dia begitu tidak sabar untuk melihat bayi Eric menatap sang istri dengan penuh cinta, dia memegang tangan Anna kemudian berkata, "Sabar, ya, Sayang. Sebentar lagi mereka akan membawanya." Tepat pada saat itu, pintu terbuka, perawat membawa bayi laki-laki mereka yang baru lahir. Bayi itu terbaring dengan tenang di dalam selimut kecil, wajahnya penuh dengan kepolosan dan keajaiban kehidupan yang baru dimulai. Anna dan Eric saling bertatapan dengan mata penuh cinta dan kebahagiaan, merasa begitu bersyukur dan bahagia dengan kehadiran si kecil."Tuan, Nyonya, ini adalah bayi kalian," ucap perawat. Perawat dengan lembut menyerahkan b
Read more
PREV
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status