Все главы Menjadi Istri Penebus Hutang Tuan Presdir: Глава 101 - Глава 110
134
Janji Abian
Kejadian Abian yang menghilang tanpa kejelasan terlupa begitu saja. Sejak saar itu Diana dan Abian adalah pasangan yang sangat mesra dan saling mencintai. Keduanya masih tinggal bersama di apartemen pusat kota. Malam itu, mereka sedang menikmati waktu berdua di kamar tidur mereka. Diana, yang cantik dan anggun, sedang bercanda dan tertawa bersama Abian, suami tampan dengan senyum yang manis."Mas, kenapa sih kamu selalu bisa membuatku bahagia," ucap Diana sambil tersenyum lebar. Abian pun membalas senyuman Diana, mencium keningnya lembut."Tentu saja, Sayang. Karena kamu adalah alasan kebahagiaanku," jawab Abian dengan suara lembutnya. Mereka pun saling berpelukan, merasakan kehangatan satu sama lain.Namun, tiba-tiba Diana merasa ada yang aneh dengan sikap Abian yang selalu menyembunyikan ponselnya beberapa hari ini.Pria itu terlihat gugup dan sering melirik ponselnya yang berada di atas meja. Diana pun mulai curiga dan bertanya-tanya apa yang disembunyikan Abian darinya."Mas, kam
Читайте больше
Wahhhh Nyebelin Nih
Abian duduk di sudut kamar, menatap kosong dinding sambil berpikir keras. Kata-kata Diana tadi malam membuatnya gelisah. "Kalau kamu bohongin aku, aku bakalan pergi ninggalin kamu!" Ancaman itu terus terngiang di benaknya.Abian merasa terjepit, di satu sisi dia tak ingin kehilangan Diana yang selama ini menjadi kebahagiaan dan kekuatannya. Namun, di sisi lain, dia masih menjalin hubungan dengan mantannya, Miranda. Abian tahu jika Diana mengetahui hal tersebut, pastilah akan terjadi keretakan dalam hubungan mereka."Aku nggak mau Diana sampai kecewa. Tapi gimana caranya membuat Miranda pergi sedangkan gadis itu saja terus meminta pertanggung jawaban dariku?" gumamnya.Keringat dingin mengucur di kening Abian saat dia membayangkan reaksi Diana jika ia mengakui segalanya. Wajah Diana yang marah dan kecewa, lalu meninggalkan Abian begitu saja. Tapi di sisi lain, rasa bersalah Abian semakin menggerogoti hatinya karena terus menyembunyikan hubungan gelap dengan Miranda.Dalam kebimbangan,
Читайте больше
Diana Hamil Juga
******"Apa baiknya aku periksa sekarang aja? Tapi kalau nggak sesuai ekspektasi gimana?" Gadis itu bergumam sendiri di kamar.Diana merasa ada yang tidak biasa dengan tubuhnya beberapa hari ini. Tubuhnya terasa lebih lelah dari biasanya, dan perutnya kadang terasa mual. Selain itu, bulanannya belum juga datang meskipun sudah terlambat hampir dua minggu. Rasa penasaran dan kekhawatiran mulai menghantui pikirannya."Kayaknya sekarang aja deh mumpung aku lagi rumah kakek!"Pagi ini, Diana yang sedang berada di rumah kakek, akhirnya meminta salah satu pelayan untuk membelikan tes kehamilan. Ia merasa ini adalah waktu yang tepat untuk mengetahui apakah benar dia hamil atau tidak. Setelah pelayan kembali, Diana segera mengunci diri di kamar mandi sambil membawa beberapa alat tes kehamilan.Jantungnya berdegup kencang saat menunggu hasilnya. Satu per satu tes kehamilan menunjukkan garis-garis yang jelas. Semua menunjukkan hasil positif, dua garis. Tidak ada keraguan lagi, Diana hamil! K
Читайте больше
Ingkar Janji Lagi
Diana duduk di kursi teras, menatap langit yang mulai mendung sambil menggenggam erat ponsel di tangannya. Hari ini seharusnya Diana dan Abian berencana melihat calon kampus impian , namun rencana itu harus batal karena kakek Bram tiba-tiba sangat posesif dan melarang Diana keluar rumah akibat kehamilannya yang baru terungkap. Sekarang di rumah Kakek Bram yang besar ini Diana merasa sangat terkekang dan ingin berbagi kabar gembira tersebut dengan Abian, suaminya.Diana merasa gugup menunggu Abian yang seharusnya sudah datang, namun tak kunjung muncul. Hingga akhirnya ponselnya berbunyi, menampilkan notifikasi pesan suara dari Abian."Hah? Abian? Apa ini..." Jantung Diana berdebar kencang saat membaca isi pesan tersebut. "Diana, maaf, aku nggak bisa datang. Mendadak ada urusan mendesak di kantor."Hati Diana hancur, rasa kecewa yang tak terkendali meluap di benaknya. Air mata mulai menggenang di sudut matanya, menahan rasa sedih yang amat mendalam.Tak lama kemudian ponsel Diana ber
Читайте больше
Permainan
Sementara Abian berusaha pura-pura baik di depan Miranda, Raka dan Doni menyelinap ke area kosan Diana untuk mencari bukti yang bisa menunjukkan sisi gelap Miranda. Mereka berhasil mengakses beberapa rekaman CCTV, terutama yang ada di kosan Diana sekitar satu bulan lalu.Setelah melihat berbagai rekaman, mereka menemukan momen yang sangat mengejutkan. Alex, anak bos Miranda, terlihat masuk ke kosan Diana pada saat itu, padahal Abian juga ada di dalam. Wajah Raka dan Doni penuh keheranan seiring mereka menyaksikan rekaman itu."Ini dia! Bukti bahwa anak di kandungan Miranda sebenarnya anak Alex!" seru Doni dengan antusias.Alex, yang merupakan anak dari bos Miranda, kini terbukti memiliki hubungan rahasia dengan Miranda. Raka dan Doni segera berencana untuk menyampaikan informasi ini kepada Abian agar dia tahu siapa sebenarnya Miranda.Mereka berdua bergegas mengumpulkan bukti sebaik mungkin. "Tanggalnya dan jamnya sama persis dengan waktu saat Abian dijebak. Itu artinya Alex turut m
Читайте больше
Abian Marah
Abian dan Miranda sedang menikmati makan siang bersama di sebuah restoran. Sepanjang mereka makan Miranda terus saja memaksa mood Abian supaya dia mau bersikap lebih baik. Namun sayang Abian terlihat lesu dan malas setiap kali menjawab pertanyaan Miranda."Kamu kenapa si Bian? Memangnya sesusah itu ya bersikap seperti dulu?""Nggak papa Mir. Aku cuma lagi capek," ucap Abian bohong. Jelas moodnya hancur karena dia terus kepikiran Diana. Entah sedang apa gadis pujaan hatinya sekarang. Abian merasa terjebak di tempat ini. Terlebih ia melakukan hal yang sia-sia bersama perempuan yang sudah tidak ia cintai lagi. Mendingan kelon di kamar dengan istri sah aja nggak sih? Lagi-lagi Abian mendengkus malas. Tiba-tiba, ponsel Abian berdering, menampilkan notifikasi pesan yang masuk."Mir, aku ke toilet sekalian angkat telepon ya?""Kenapa nggak di sini aja" tanya Miranda jutek.""Kan biar sekalian Mir. Aku udah kebelet juga," bohongnya."Hmmm. Terserah kamu?"Dengan izin Miranda, Abian beranjak
Читайте больше
Miranda Juga Ngamuk
Di tengah suasana makan siang yang ramai, tiba-tiba saja Miranda berdiri dan mengamuk dengan wajah memerah karena marah. Semua mata di restoran langsung tertuju pada Miranda yang meluapkan emosinya."Gimana aku nggak curiga sementara kamu aja berani nikahin wanita lain di belakang aku? Kamu nggak nyadar kalau sikap aku yang kaya gini dikarenakan trauma menghadapi kelakuanmu?" teriak Miranda dengan air mata mengalir deras di pipinya."Stt ... Miranda. Apa yang kamu lakukan?" bisik Abian sambil berusaha menenangkan Miranda agar tidak membuat keributan semakin menjadi-jadi.Abian langsung menarik tangan Miranda keluar dari restoran, meninggalkan pandangan penasaran para pengunjung. Untungnya mereka sudah makan dan membayar bill sebelumnya.Setelah berada di luar restoran, Abian memohon pada Miranda agar tidak mempermalukan dirinya di depan umum seperti itu. Dia mengerti betapa Miranda merasa terluka, namun bukan cara seperti itu untuk menyelesaikan masalah.Miranda, yang masih menangis,
Читайте больше
Rumah Sakit
Diana berbaring di ranjangnya dengan mata lebar, tak mampu terlelap. Saat jarum jam menunjukkan pukul empat pagi, jantungnya berdegup keras menyadari bahwa Abian belum juga pulang ke rumah sampai detik ini. "Lagi dan lagi... kali ini entah keberapa kalinya dia ingkar janji untuk segera pulang," gumamnya lirih. Otaknya terus mengkhayal, mempertanyakan apakah Abian bersama Miranda di waktu-waktu seperti ini dan apa saja yang mungkin mereka lakukan bersama. "Sudahlah, jangan terlalu banyak berpikir, ini hanya membuatku semakin tidak bisa tidur," bisik Diana pada dirinya sendiri. Namun, semakin ia mencoba untuk mengalihkan perhatiannya, pikiran tentang Abian dan Miranda terus menghantui dan menyesakkan dada. Tidak sadar, Diana merasa air matanya mengalir saat ia melamun memikirkan hal buruk yang mungkin saja terjadi. Ketika matahari mulai menampakkan sinarnya, tubuh Diana terasa lemas dan pusing. Pemikiran mengenai Abian dan Miranda yang menghantui sepanjang malam telah menguras sel
Читайте больше
Abian Datang
Abian menarik napas panjang saat dia memasuki kosan Miranda. Tadi saat Abian hendak menyuruhnya turun dari mobil, gadis itu tiba-tiba saja mendesah kesakitan, memegang perutnya yang katanya sakit luar biasa."Perutku sakit banget, Bian. Tolong temani aku di kosan sampai dokter datang," pinta Miranda dengan wajah memelas.Abian merasa muak, namun ia harus berpura-pura menjadi pacar yang baik. Meski tidak ingin, ia mengangguk setuju untuk menemani Miranda.Di dalam kosan, Abian tetap waspada. Dia masih trauma dan tidak ingin mengulangi kesalahan. Ia menolak minuman atau makanan apa pun yang ditawarkan Miranda, khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan."Aduh, sakit banget, Bian!" keluh Miranda lagi, kemudian meminta Abian untuk mengusap perutnya.Dengan perasaan terpaksa, Abian mulai mengurut perut Miranda dengan hati-hati. Sebenarnya ia tahu gadis itu hanya berpura-pura sakit supaya mendapat perhatian lebih darinya. Namun, Abian harus bermain dengan peran ini hingga akhir."Kapan
Читайте больше
Sekarang Saatnya
Abian menatap Diana yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit, wajahnya pucat dan matanya terlihat yang sayu. Hatinya terasa sangat bersalah melihat keadaan Diana. Dari kemarin ia berpikir Diana sedang marah padanya karena tidak ada bekas panggilan satu pun saat Abian menyalakan ponsel, ternyata wanita itu justru sedang sakit hingga harus dilarikan ke rumah sakit."Maafkan aku, Diana. Sekali lagi, maafkan aku," ucap Abian dengan suara bergetar, menahan tangis."Iya, Mas. Aku nggak papa kok. Mas Abian apa kabar? Kenapa ponselnya nggak aktif dari kemarin? Mas Abian dari mana aja?" tanya Diana dengan lemah, berusaha menunjukkan kecemasan layaknya istri yang baik.Sebelum Abian sempat menjawab, tiba-tiba kakeknya datang dengan langkah cepat dan wajah yang memerah karena marah. "Abian! Apa yang sudah kamu lakukan selama ini? Diana sampai sakit, kenapa kamu malah menghilang tanpa kabar!" bentak kakeknya, mengejutkan Abian dan Diana.Abian menunduk, merasa sangat bersalah atas kelalaian
Читайте больше
Предыдущий
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status