Share

Rumah Sakit

Diana berbaring di ranjangnya dengan mata lebar, tak mampu terlelap. Saat jarum jam menunjukkan pukul empat pagi, jantungnya berdegup keras menyadari bahwa Abian belum juga pulang ke rumah sampai detik ini.

"Lagi dan lagi... kali ini entah keberapa kalinya dia ingkar janji untuk segera pulang," gumamnya lirih. Otaknya terus mengkhayal, mempertanyakan apakah Abian bersama Miranda di waktu-waktu seperti ini dan apa saja yang mungkin mereka lakukan bersama.

"Sudahlah, jangan terlalu banyak berpikir, ini hanya membuatku semakin tidak bisa tidur," bisik Diana pada dirinya sendiri. Namun, semakin ia mencoba untuk mengalihkan perhatiannya, pikiran tentang Abian dan Miranda terus menghantui dan menyesakkan dada.

Tidak sadar, Diana merasa air matanya mengalir saat ia melamun memikirkan hal buruk yang mungkin saja terjadi. Ketika matahari mulai menampakkan sinarnya, tubuh Diana terasa lemas dan pusing. Pemikiran mengenai Abian dan Miranda yang menghantui sepanjang malam telah menguras sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status