All Chapters of PESONA SI BRONDONG TENGIL: Chapter 101 - Chapter 110
209 Chapters
MENCARI KESEMPATAN!
"Ya, udah! Kalau kamu enggak ngizinin ya, udah! Kenapa harus kayak gini? Setiap kali kamu marah, kamu pasti melakukan sesuatu yang membuat aku merasa dilecehkan, aku enggak suka!" seru Mitha sambil beringsut mundur. Perempuan itu benar-benar selalu saja merasa tubuhnya menjadi tidak sehat jika Moreno ada di dekatnya. Namun, Moreno tidak peduli dengan reaksi kemarahan Mitha untuk kata-kata yang baru saja diucapkannya tadi."Aku jauh lebih tidak suka kalau kamu membahas sesuatu yang tidak seharusnya kamu bahas, jangan paksa aku berbuat kurang ajar sama kamu, Mitha, kamu tahu, aku bisa melakukan apa saja padamu, kalau aku sudah tidak peduli dengan segala penolakan darimu?" kata Moreno sambil menatap wajah Mitha dengan tatapan mata yang benar-benar tidak disukai oleh Mitha."Kamu menjengkelkan!""Aku tidak peduli! Sekarang kamu sarapan setelah itu minum obat.""Tinggalkan aku sendiri!""Tidak! Ibuku memintaku untuk melihat kamu makan sampai makanan itu habis, jadi makan sekarang.""Kenap
Read more
RENCANA YANG GAGAL
Mitha yakin bahwa usahanya kali ini tidak akan gagal. Akan tetapi, perkiraannya meleset total. Dengan sergap pula, Moreno menangkap tangan Mitha yang ingin mengambil kalung milik Moreno, hingga dalam sekejap tangan Mitha berada dalam cengkraman tangan kokoh Moreno. "Kenapa kasar sekali? Ingin melihat leher atau mencium?" godanya sambil menatap wajah Mitha yang dekat sekali di hadapannya. Mitha menarik tangannya yang dicengkeram erat Moreno, namun Moreno tidak membiarkan tangan perempuan itu terlepas begitu saja dari genggamannya."Lepasin, Reno!" pinta Mitha dengan perasaan yang bercampur aduk lantaran perkiraannya salah total."Tidak, sebelum kamu berjanji akan melakukan apapun yang aku perintahkan padamu!""Aku sudah bilang, aku enggak bisa makein kamu dasi!""Bohong!""Terserah!"Mitha mengerahkan kekuatannya untuk bisa lepas dari Moreno sampai akhirnya, Moreno merasa tidak ada gunanya untuk membuat Mitha mengaku bahwa perempuan itu bisa memakaikan dasi."Aku ajarin, kalau meman
Read more
DICEKIK MORENO
"Aku enggak mau menjadi duri di antara kamu dengan Maira! Kamu juga akan menjadi duri di antara aku dan Roger, Moreno, jadi lebih baik kita akhiri aja sampai di sini! Kalau kita enggak ngomong, ayah kamu tidak akan tahu dan beliau tetap akan berobat dengan fokus, kan?"Moreno melangkah semakin dekat dengan posisi Mitha hingga Mitha bergerak mundur setiap kali Moreno melakukan hal itu. Namun, pada akhirnya, pergerakan Mitha tidak lagi terjadi karena Mitha terbentur sisi tempat tidur di belakangnya. "Bisa bayar denda untuk pemutusan kontrak sepihak?" tanya Moreno sambil merunduk hingga posisi wajah mereka sangat dekat, dan terpaksa, guna menghindari posisi tersebut, Mitha terduduk kembali di atas tempat tidur."Tapi kamu-""Maira itu tidak hamil! Dia bersandiwara melakukan itu untuk kepentingannya sendiri, tapi aku tidak bisa mengatakan ini pada keluargaku, jadi terpaksa aku menuruti kemauannya aja, bisa percaya padaku? Apakah menurutmu aku bisa menyentuh perempuan yang tidak aku suk
Read more
KEMARAHAN MAIRA!
"Kali ini gue enggak akan mau kalah lagi, Maira, jadi meskipun cuma seandainya, gue enggak mau lu mengatakan kalo gue akan kalah, titik!"Maira hanya geleng-geleng kepala sambil menatap punggung Moreno yang bergerak meninggalkan dirinya setelah mengucapkan kata-kata seperti tadi.Perempuan itu bisa melihat betapa Moreno tidak main-main saat mengucapkan seluruh kalimat yang keluar dari mulutnya, dan rasanya Maira jadi khawatir sesuatu yang besar dan rumit akan terjadi tapi bagaimana caranya ia bisa mencegah itu semua?Ketika Moreno sudah benar-benar telah berangkat ke kantor, Maira ke kamar Mitha di mana Mitha bersama dengan sang anak yang saat itu sibuk menggambar dengan sarana yang diberikan oleh Moreno. Maira meminta Nami untuk ke sudut kamar agar bocah itu tidak mendengar apa yang akan diucapkannya pada ibu anak perempuan tersebut."Bagaimana keadaan kamu?" tanya Maira sekedar untuk berbasa-basi."Lumayan.""Tapi, wajah kamu sangat tidak fresh.""Karena ada banyak hal yang aku pi
Read more
MENCARI MITHA
"Itu, enggak seperti yang kamu pikirkan," bantah Mitha dengan suara sedikit tersendat. "Tidak seperti yang aku pikirkan? Terus seperti apa yang sebenarnya? Atasan di mana aku kerja yang bilang, kamu itu penyebab Moreno menjadi pembunuh, benar, kan?"Mitha ingin merespon tuduhan yang diucapkan oleh Maira, akan tetapi, ponsel milik Maira berbunyi hingga perempuan tersebut memilih menjauh dari tempat tidur ketika melihat siapa yang memanggil. "Pembicaraan kita belum selesai, Mitha, aku masih ingin bicara dengan kamu untuk masalah ini, tapi sekarang, aku punya urusan, aku keluar dulu," pamit Maira karena ia ingin menerima panggilan itu di luar tanpa ada orang lain di dekatnya.Mitha hanya menghela napas. Pikirannya semakin penuh sekarang. Mitha heran karena Maira begitu banyak tahu tentang dirinya, sementara ia sendiri tidak tahu apa-apa tentang istri kontrak Moreno tersebut. ***Pak Marvel sudah diberangkatkan ke Jakarta untuk menjalani pengobatan yang lebih baik di rumah sakit pusat
Read more
MENGETAHUI RAHASIA
Wajah Moreno pucat kala mendengar apa yang diucapkan oleh sang kakek. Tidak menyangka bahwa kakeknya yang ia kira tidak tahu apa yang dilakukannya dengan Mitha ternyata justru tahu. "Kakek licik!" katanya setelah hanya diam beberapa saat lamanya."Kau yang licik. Kau melakukan tindakan sebesar ini tanpa sepersetujuan Kakek, jika orang tuamu tahu masalah ini, apa yang akan dilakukannya? Kau bisa membahayakan kondisi ayahmu sendiri, Moreno!""Iya, aku minta maaf, tapi hanya dengan cara ini aku bisa membuat papi berobat dengan serius."Akhirnya, Moreno berterus terang pada sang kakek dengan wajah suram dan nada suara yang lemah. Membuat kakek Moreno yang awalnya sangat kesal dengan perbuatan-perbuatan Moreno saat Mitha di rumah mereka jadi musnah seketika. Pria yang sangat menyayangi Moreno itu menepuk pundak sang cucu seolah ingin membuat cucunya itu tegar menghadapi semuanya."Itu sebabnya, Kakek diam saja saat kamu melakukan tindakan nekat ini, tapi kehamilan Maira itu-""Dia tidak
Read more
KECEMBURUAN SEORANG SUAMI
"Untuk sekarang, yang sangat aku khawatirkan adalah kondisi Marvel, Maira, jadi kekhawatiran yang lain nanti saja.""Jadi, Kakek benar-benar tidak khawatir kalau suatu hari nanti, Moreno kembali terpuruk?""Aku khawatir! Moreno adalah cucu kesayanganku! Jika kau menyukainya seharusnya kau bisa membuat dia berhenti ketergantungan dengan Mitha! Untuk sekarang, Marvel adalah alasan utama aku diam saja melihat sandiwara yang dilakukan oleh Moreno, kau juga bersandiwara untuk kepentinganmu sendiri, bukan? Jadi, tidak perlu sok suci di sini!"Setelah bicara demikian, kakek Moreno meninggalkan Maira yang hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar apa yang diucapkan oleh pria tersebut. Maira mengeluh di dalam hati, mengapa ia sampai bicara banyak dengan kakek Moreno itu tadi? Sementara itu, Moreno yang diselimuti kemarahan membawa motornya melaju kencang di jalanan yang masih padat dengan kendaraan lain.Dengan keahliannya membawa motor, meskipun jalanan sangat padat dengan kendaraan. Moreno
Read more
ADA YANG JANGGAL?
Roger melontarkan pertanyaan itu sambil menatap serius ke arah sang istri, dan Mitha hanya mengiyakan, meskipun beberapa kali adegan di mana Moreno nyaris menciumnya berkelebat di benaknya.Namun, itu bukan dari bagian dari Moreno yang seenaknya padanya. Bukan ingin membela tapi karena Moreno yang marah ia tidak mau patuh dengan aturan pemuda tersebut sampai Moreno seenaknya melakukan hal yang membuat Mitha jadi tertekan walaupun Mitha tetap bisa menjaga dirinya hingga tak tersentuh, tetap saja ada rasa bersalah merayapi hati Mitha karena ia tidak mengatakan bagian itu pada sang suami. Bukan tidak mau jujur, tapi Mitha sadar emosi suaminya akan membara dan bisa jadi sesuatu yang ekstrim akan terjadi pada Moreno dan Roger jadi ia memilih untuk lain waktu saja bercerita ketika situasinya sudah tepat.Sementara itu, Moreno yang kesal karena melihat kemesraan yang terjadi antara Mitha dan suaminya memacu motornya dengan sangat kencang menuju kota Samarinda kembali. Moreno tidak kembali
Read more
HARI YANG SIAL!
Moreno mengucapkan kalimat itu dengan nada suara yang meninggi, membuat Ardian menghela napas panjang."Reno, aku tahu, kamu berkorban saat itu, tapi pihakmu itu memilih untuk menutup kasus, ini membuat sebagian orang merasa janggal, kenapa tidak mempublikasikannya secara transparan, jika kau tidak bersalah, apa yang harus ditakutkan?""Ada alasan dibalik itu semua.""Alasan apa? Khawatir nama baik kamu dan keluargamu tercoreng?""Mitha akan menjadi target orang-orang dan ia enggak akan bisa hidup tenang kalo keluarga gue enggak menutup kasus itu.""Dengan kata lain, ada orang lain yang memanfaatkan masalah itu?""Mungkin....""Kenapa tidak mengerahkan orang-orang ayahmu untuk menelusuri?""Bokap gue udah melakukannya, tapi itu berdampak sama kehidupan Mitha, Mitha minta sama bokap gue untuk enggak lagi mengurus kasus itu, intinya, kita enggak mau orang lain memanfaatkan situasi itu untuk menekan gue atau Mitha.""Aneh ....""Apanya?""Menurutku ini aneh, kau dan keluargamu itu punya
Read more
KERAGUAN KENZIE
Mendengar apa yang diucapkan oleh Kenzie, Moreno mau tidak mau terkejut. Perasaannya yang sudah tidak nyaman bertambah tidak nyaman, hingga gerakannya yang tadi berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Kenzie musnah seketika."Gue minjem motor lu emang ke arena balap, tapi gue enggak melakukan apapun yang sekiranya bikin lu terseret, Kenzie!""Tapi, lu terlibat dengan Combro terlalu jauh, dan apa lu tau, Combro itu punya backing yang bisa bikin orang enggak bisa melawan dia!""Backing? Gue juga bisa menciptakan backing!""Gue tau bokap lu bisa melakukan itu, tapi apa lu bisa mikirin dampaknya untuk perusahaan bokap lu apa?""Terus, Kak Jay datang ke sini buat menangkap gue dan lu?"Pertanyaan Moreno membuat Kenzie sebal. Ingin sekali ia menjitak kepala pria tersebut karena terlalu sebal dengan isi pertanyaan yang diajukan oleh Moreno, namun, tentu saja ia tidak bisa melakukan hal itu karena akan menciptakan keributan setelah Moreno tidak terima dijitak olehnya."Gue kan udah bil
Read more
PREV
1
...
910111213
...
21
DMCA.com Protection Status