All Chapters of Sebatas Pengantin Pengganti: Chapter 131 - Chapter 140
339 Chapters
131). Momen di Samping Bathub
***"Daritadi kayanya kamu banyak diem deh? Kenapa? Kaget karena denger Aludra sama Damar mau tunangan?"Aludra yang duduk bersandar pada jok mobil hanya mampu mengukir senyum tipis ketika pertanyaan itu dilontarkan Arka."Enggak juga sih," ucap Aludra. "Aku enggak terlalu kaget."Tentu. Yang dirasakan Aludra sekarang memang bukan kaget, tapi bingung juga penasaran. Siapa yang akan bertunangan dengan Damar nanti? Apakah Alula yang akan tetap menjadi dirinya atau mungkin Aludra sendiri karena nanti Alula kembali pada Arka?Jika bisa meminta nasib, bolehkah Aludra memohon agar Tuhan mengabulkan opsi pertama yang kini melintas di pikirannya? Tapi itu rasanya tak mungkin. Daripada Damar, Alula pasti akan memilih Arka.Ah, kenapa Aludra tak ikhlas jika Alula kembali? Marvel! Kenapa dia harus selingkuh? Kenapa harus berhianat?"Terus kenapa?""Aku cuman tiba-tiba enggak enak badan aja, Mas," kata Aludra. "Pusing aja gitu.""Serius?" Arka yang duduk di samping Aludra, seketika langsung mengu
Read more
132). Aludra yang Membuat Candu
"Pertanyaan macam apa itu, Lu? Kok konyol banget, hm?"Aludra memandang Arka tanpa mengubah raut wajahnya. Tak senyum juga tak sendu, Aludra terlihat biasa saja seolah pertanyaan yang baru saja dia lontarkan bukan sebuah hal yang serius."Konyol apanya?" tanya Aludra."Ya konyol aja," kata Arka. "Udah deh, momennya udah manis ini, jangan dirusak pake pertanyaan aneh-aneh.""Ya udah," kata Aludra."Ya udah apa?" tanya Arka."Ya udah gas!" ujar Aludra geregetan karena Arka yang selalu menggodanya."Sabar dong, enggak sabaran banget," celetuk Arka. Mengulurkan kedua tangan, dia langsung menarik tubuh Aludra untuk kembali mendekat lagi padanya lalu di detik yang sama Arka yang sudah bertelanjang dada akhirnya berdiri.Sehingga kini posisinya lebih tinggi beberapa sentimeter dari Aludra. "Apapun itu harus ada pemanasan dulu supaya enggak ada yang cedera," ucap Arka. Menunduk, dia mengusap puncak kepala Aludra dengan sangat lembut.Setiap Arka melakukan semua itu, Aludra selalu merasa nya
Read more
133). Hello, My Twin!
***"Lagi apa, Lu?"Aludra yang sejak tadi sibuk di dapur, lantas menoleh ketika Arka datang menghampirinya lalu menarik kursi dan duduk di depan meja makan.Beberapa menit lalu, Arka yang baru saja pulang jogging bersama Aludra memang berpamitan untuk mengangkat telepon dari Dirga yang ternyata membicarakan tentang pekerjaan."Lagi buat sarapan," kata Aludra. "Mau tau enggak apa yang aku buat hari ini?""Apa?" tanya Arka.Aludra menoleh lalu tersenyum. "Nasi goreng cinta," ucapnya."Bisa aja kamu," kata Arka. "Emang bahan apa yang kamu masukkin sampe bilang kalau nasi goreng yang kamu buat itu nasi goreng cinta?""Ya karena aku buatnya pake cinta," ujar Aludra."Enggak pake tangan?" tanya Arka."Ya pake dong, Mas," ucap Aludra. Nasi goreng yang dia buat jadi, Aludra mematikan kompor lalu berjalan menghampiri Arka. "Oh ya, tadi Papa telepon ada apa?""Ah iya, aku lupa. Fokus sama kamu aku jadi lupa mau izin nih," kata Arka."Izin apa?" tanya Aludra. "Izin nikah lagi?""Heh kalau ngomo
Read more
134). Pergi ke Bandung
***"Yuhuuu, Indonesia!"Sampai di bandara pukul tujuh pagi, Alula terlihat begitu antusias. Berjalan lalu berdiri di depan, dia tak ragu merentangkan kedua tangannya karena setelah empat bulan pergi, dia kembali menginjakkan kakinya di tanah kelahiran."Gak usah nora," celetuk Damar.Masih sebal dengan niat tak baik Alula pada Aludra, sejak pertengkaran kemarin Damar memang selalu ketus bahkan sinis pada putri sulung Dewa Pratama itu.Penilaiannya pada Alula dari dulu sampai sekarang tak pernah berubah. Perempuan egois. Sampai kapanpun julukan itu akan disematkan Damar pada Alula karena begitulah dia. Egois."Apa sih, Dam? Sinis banget?" tanya Alula. "Oh ya, mana mobilnya? Udah datang belum?""Udah," jawab Damar."Mana?" tanya Alula. "Udah enggak sabar nih, pengen ke Bandung.""Ck, enggak tahu diri," celetuk Damar yang langsung melangkahkan kakinya pergi begitu saja meninggalkan Alula juga kopernya yang besar."Damar! Ini koper aku enggak mau dibawain gitu?!" tanya Alula.Damar yang
Read more
135). Kembali Bertukar Peran?
***"Minum dulu."Aludra yang beberapa menit lalu berpamitan turun, kini kembali membawa dua botol minumab dingin juga camilan lain untuk diberikan pada Alula juga Damar yang kini duduk manis di ruangan keluarga yang berada di lantai dua."Makasih adik cantik," kata Alula. Tanpa memudarkan senyumnya, dia mengambil salah satu botol minuman itu lalu meneguknya, begitupun dengan Damar yang melakukan hal serupa."Makasih, Ra," kata Damar."Sama-sama," jawab Aludra."Ya ampun segar," kata Alula setelah dia menghabiskan setengah isi dari minuman itu. Menyandarkan tubuhnya di sofa, kedua matanya mulai mengedar—menjelajahi setiap sudut ruangan tempat mereka berada. "Nyaman ya rumahnya. Pasti aku bakalan betah.""Pede abis, siapa juga yang bakalang ngizinin kamu tinggal di sini, hm?" tanya Damar."Lah, aku enggak perlu izin, ini kan rumah aku," jawab Alula yang langsung memandang Aludra di depannya. "Iya, kan, Ra?""Hm.""Arka ke mana, Ra?" tanya Damar. "Ini minggu, kan? Kok dia enggak ada di
Read more
136). Mengagumi Arka
***"Aludra! Kenapa kali ini dia enggak mau ngalah sih?!"Untuk yang kesekian kalinya Alula kembali mengomel sendiri sambil memukul setir bahkan sengaja menekan klakson beberapa kali.Meninggalkan Damar begitu saja di rumah Aludra, Alula kini melajukan mobilnya menyusuri jalanan siang kota Bandung untuk mencari hotel untuk dia tinggal selama beberapa hari sampai Aludra mau menyerah dan mengembalikan Arka.Demi apapun, bagaimanapun caranya, Alula akan menbuat Aludra mengembalikan Arka juga kehidupannya karena semua itu adalah milik Alula Shaqueena, bukan Aludra Raveena."Pokoknya aku harus dapatin Arka lagi dan kehidupan aku sebagai istri dia," gumam Alula. "Arka punya aku, suami aku, bukan Aludra."Lima belas menit menyusuri jalanan Bandung, Alula akhirnya memarkirkan mobilnya di halaman besar sebuah hotel berbintang di kota Bandung. Tentu saja, untuk tinggal dua hari di kota kembang, Alula harus mencari tempat tinggal senyaman mungkin."Di sini kayanya nyaman," kata Alula. Membuka sa
Read more
137). Makan Siang Romantis
***"Oke, cantik."Bersiap-siap selama kurang lebih setengah jam, Aludra terlihat cantik dengan dress biru muda di bawah lutut yang dia pakai siang ini. Menyetujui permintaan Arka, saat ini Aludra akan bergegas menuju alamat hotel yang dikirimkan pria itu.Tak hanya bersama Pak Maman, Aludra akan berangkat bersama Damar dari rumah karena memang sebelum ke hotel tempat Arka berada, Aludra akan mengantar Damar ke apartemennya."Dam, maaf ya nunggu lama," kata Aludra sambil berjalan menuruni satu-persatu anak tangga lalu melangkah—menghampiri Damar yang sejak tadi menunggu di sofa ruang tengah."Enggak apa-apa, Ra. Santai aja," ucap Damar. "Aku enggak buru-buru kok.""Takut kesel aja," ucap Aludra."Enggak kok, santai.""Oh ya, lihat Pak Maman?" tanya Aludra."Lagi bersihin mobil, katanya tadi sedikit kotor bekas dari pasar.""Oh oke," kata Aludra. Berbalik badan, dia kemudian memanggil Bi Minah yang datang dari arah dapur. "Bi, aku mau makan siang dulu sama Mas Arka, titip rumah ya.""S
Read more
138). Mempercepat Pertunangan
***"Mas."Dewa yang sedang sibuk dengan laptopnya seketika mendongak ketika panggilan itu diucapkan Aurora yang tiba-tiba saja sudah berdiri di depan meja kerjanya.Hari minggu. Jika kebanyakan orang selalu menghabiskan akhir pekan dengan berjalan-jalan atau sebagainya, maka tidak dengan Dewa yang selalu mengurus pekerjaan yang belum dia selesaikan.Di umur yang hampir menginjak enam puluh ini keinginannya untuk pergi ke luar memang sudah berkurang—mengingat betapa melelahkannya itu. Alhasil beginilah dia, bergelut dengan laptop."Kenapa, Sayang? Tumben banget kamu nyamperin aku ke sini?""Gak enak hati," ungkap Aurora yang langsung menarik kursi lalu duduk di depan Dewa."Enggak enak hati kenapa lagi? Aludra udah pulang tuh, udah di Indonesia. Apanya yang mau dibikin enggak enak?" tanya Dewa."Justru karena Rara di Indonesia, aku enggak enak.""Lho?" Dewa yang semula terus mengetik kini menghentikkan kegiatannya lalu meminggirkan laptop agar dia bisa memandang Aurora. "Kenapa? Ada a
Read more
139). Ruby Ring
***[My Twin : Sampai kapan mau jadi perebut?]Aludra menghela napas pelan ketika membaca pesan yang baru saja masuk ke ponselnya itu. Alih-alih membalas, dia justru memilih untuk menghapus pesan tersebut sebelum Arka tahu."Kak Lula," gumam Aludra pelan. "Maaf, Kak, tapi aku capek ngalah terus."Menyimpan ponselnya di atas meja, Aludra beranjak dari pinggir kasur untuk mencari pakaian, karena memang sore ini dia baru saja selesai mandi, sementara Arka sedang sibuk di dapur setelah Aludra meminta pria itu untuk membuatkannya pancake, karena tak tahu kenapa dia tiba-tiba saja menginginkannya.Memakai piyama satin berwarna peach, Aludra menyisir rambutnya yang basah setelah keramas, sementara pikirannya terus tertuju pada Alula.Entahlah, Aludra bimbang. Meskipun, kini dia bersikap tegas dengan tetap mempertahankan Arka, hati kecilnya tetap berkata; kembalikan Arka pada Alula, Ra."Aku cinta Mas Arka, aku enggak bisa ninggalin dia," ucap Aludra sambil memandangi pantulan wajahnya di cer
Read more
140). Video dari Alula
***"Kak Lula itu bonekanya Rara! Jangan diambil dong!""Enggak ini punya Kakak, buat Kakak aja!""Kak Lula jangan dong! Mama Kak Lula jahat!"Anak kecil berambut coklat itu berlari ketika seorang perempuan menghampirinya lalu berjongkok untuk mengimbangi tinggi anak tersebut."Kenapa, Sayang?""Kak Lula ambil bonekanya Rara, Ma. Padahal, Kak Lula punya juga."Perempuan itu menghela napas lalu memandang putrinya yang satu lagi. "Lula sayang, itu bonekanya Rara, Nak. Kembaliin ya.""Tapi bonekanya bagus! Lula suka!""Iya, tapi itu bukan punya kamu, Sayang. Itu punya Rara. Kembaliin ya. Ingat lho, Mama kan selalu ajarin buat enggak ambil punya orang lain."Video tersebut terhenti begitu saja tepat setelah Aurora mengucapkan kata tersebut. Ya, duduk di pinggir kasur, Aludra memutuskan untuk menonton video yang dikirim Aludra.Bukan video aneh video tersebut adalah video masa kecilnya dengan Alula yang entah didapat darimana oleh sang kakak. Namun, Aludra cukup paham maksud dari video t
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
34
DMCA.com Protection Status