All Chapters of Berawal Dari Kontrak, Berakhir Menetap: Chapter 181 - Chapter 190
228 Chapters
Swing Mood
Beberapa menit lalu Hadi datang membawa asinan Bogor pesanan tuannya dan setelah pria itu pergi, Andra memindahkan asinan itu ke dalam mangkuk kosong yang dipinjamkan pihak hotel.“Sini…” Andra melambai memberi kode menggunakan tangannya agar sang istri mendekat.Mau tidak mau, Rena yang sudah berbaring di atas tempat tidur memaksakan tubuhnya menyebrangi ruangan untuk mendekati sang suami yang sedang duduk di meja makan kecil di sudut ruangan.Menarik kursi di depan suaminya kemudian Rena menopang wajah menggunakan kedua tangan yang bertumpu di meja setelah menjatuhkan tubuh di kursi tersebut.“Makan!” tirah Andra seraya mendorong mangkuk putih berisi asinan mendekat ke depan Rena.Wanita itu menggelengkan kepala malas. “Udah enggak mau,” balasnya merengek.“Kasian Hadi udah jauh-jauh beli ini.” Andra membujuk lembut. “Katanya tadi mau Mas yang makan....” Rena merajuk manja sambil mengerucutkan bibir.Andra menghembuskan nafas pelan kemudian berdiri lalu berjalan memutar set
Read more
Belanja Perlengkapan Bayi
“Jangan berenang, jangan pake baju seksi, kalau mau ke mall ajak Lia dan sebelumnya kabarin Mas, pake cardigan biar enggak masuk angin.”Pesan yang suaminya berikan sebelum pamit berangkat ke kantor tadi pagi masih terngiang-ngiang di telinga Rena membuat wanita hamil itu mencebikan bibirnya sebal.“Enggak boleh ini enggak boleh itu, aku aja ngebolehin dia berduaan sama mantannya!” Rena bersungut-sungut kesal di depan meja rias setelah membersihkan tubuhnya dengan berendam selama satu jam.Lagi-lagi kejadian kemarin belum bisa Rena lupakan. Padahal adegan ciuman sang suami bersama Monica yang dilihatnya dengan mata kepala sendiri di masa lampau, bisa dengan mudah hilang dalam benaknya, kenapa?Karena Rena tau suaminya sudah tidak menyukai Monica bahkan berkali-kali bersikap ketus kepada wanita itu tapi dengan Bunga, Andra begitu mudah mengabulkan keinginan untuk bicara hanya berdua saja.Dan yang paling menyesakan, wanita itu sangat cantik dan merupakan wanita pertama yang begi
Read more
Posesif
Akhirnya Andra harus menghubungi Hadi dan Lisna untuk membawa pulang semua belanjaan keperluan bayi yang bahkan belum lahir ke dunia ini.Sepertinya hampir setengah dari isi toko itu mereka beli, tapi tetap saja belanjaan Rena masih kalah banyak dari belanjaan Amalia.Tidak bisa Ricko bayangkan setelah bayi itu lahir, pasti keperluannyapun bertambah seperti popok, susu, uang sekolah dan lainnya, mendadak kepala Ricko berdenyut nyeri sepertinya dia harus bekerja lebih keras dan menabung lebih banyak.“Ndra!! Ini semua bisa gue reimbust enggak ke kantor?” bisik Ricko ketika berjalan menuju basement di mana mobil yang dikendarai Hadi terparkir.Kedua tangan pria tampan itu menjinjing keresek besar untuk dimasukan kedalam mobil, belum lagi dua pria karyawan toko di belakang mereka menjinjing keresek yang besarnya sama hanya lebih banyak, sementara Rena dan Lia pergi terlebih dahulu menuju restoran.“Mau gue pecat, lo?!” balas Andra ketus membuat Ricko melengkungkan bibirnya ke bawah
Read more
Ulang Tahun Andra
Apa yang dikatakan Ricko tadi siang ternyata benar, Andra memang tengah sibuk menyiapkan presentasi untuk besok.Meski begitu, Andra pulang lebih awal mungkin karena jarak yang hanya beberapa langkah saja dari kantor ke hotel membuatnya bisa cepet berada dikamar hotel itu bersama istrinya.Namun sang Presdir tampan membawa semua pekerjaan dan hendak menyelesaikannya saat pulang.Sesuai janji Andra sebelumnya, mereka makan malam di restoran hotel kemudian kembali ke kamar karena pria itu harus melanjutkan mengolah data sebagai bahan presentasi.Setelah membersihkan diri, Andra tenggelam dengan berkas yang berserakan di atas meja kerja di sudut lain kamar itu dengan laptop yang terbuka menyala. Sesekali pria itu memijat pangkal hidungnya dengan mata terpejam kemudian kembali menatap layar laptop sambil mengernyitkan dahi lalu menggerakan jari-jarinya kembali di atas keyboard.Gesture frustrasi Andra itu tertangkap jelas oleh mata Rena ketika keluar dari dalam kamar mandi setelah
Read more
Rencana Baby Shower
“Sayang…Mas pergi.”Suara lembut sang suami membawa Rena kembali dari alam mimpi, matanya menyipit setelah mengerjap beberapa kali dan sosok pria tampan berhasil ditangkap indera penglihatannya.“Hem?” Rena bergumam seraya menggeliatkan tubuh.“Mas pergi ya, kamu tidur aja! Mas udah minta sarapan kamu dibawa ke kamar,” kata Andra disertai senyum hangat.Rena tertegun bingung, mulai merasa tidak berguna sebagai istri karena suaminya bangun terlebih dahulu.Biasanya dia tidak semalas ini, tapi seharian di mall dan malamnya bekerja lembur melayani Andra belum lagi perutnya yang sudah membesar membuat tenaga Rena terkuras habis.Mata Rena memindai pakaian yang dikenakan Andra karena biasanya dia lah yang menyiapkan kebutuhan suaminya setiap pagi.Semua sudah terpasang dengan baik dan rapih termasuk dasi. “Kenapa Mas enggak bangunin aku?” protes Rena dengan suara parau.“Enggak apa-apa…Sekali-kali Nyonya Gunadhya boleh bangun siang…,” balas Andra lembut kemudian mencondongkan tubuh
Read more
Penutup Hari Yang Penat
“Oh iya…Lia enggak kepikiran buat pesta baby shower …,” ujar Lia setelah dirinya memanggil pelayan untuk membawakan buku menu. “Om sama Tante udah makan?” Rena bertanya penuh perhatian tidak begitu tertarik dengan baby shower yang dibicarakan om Salim karena Baby Shower bagi keluarga Gunadhya akan semegah pesta pernikahan dan menurut Rena yang selalu berpikir hemat kalau itu hanya membuang-buang uang.“Belum…kita juga sekalian makan siang aja ya Pa, sebentar lagi event organizernya datang.” Tante Mery berujar kembali setelah menerima buku menu yang pelayan berikan.“Jadi Baby showernya mau diadakan di mana? Bandung atau Jakarta?” Om Salim masih keukeuh mengutarakan keinginannya.“Di Jakarta aja Om …,” jawab Amalia santai tanpa meminta persetujuan sang kakak.Sekilas, seperti Amalia yang menantu Gunadhya, sama halnya dengan Ricko yang selalu merespon dan lebih menonjol di keluarga tersebut sedangkan Andra hanya mengikuti.Mungkin Tuhan memang menjodohkan Amalia untuk Ricko.Om
Read more
Melamar Monica
“Mau kemana?” Pertanyaan dari pria yang sedang bertelanjang dada di atas tempat tidur menghentikan pergerakan Monica yang sedang memakai stelan blazernya. “Kerja, Do! Hari ini aku harus dampingin Andra presentasi! Adak klien dari Korea,” jawab Monica sambil melanjutkan merapihkan bagian depan blazer dengan mengusapnya menggunakan telapak tangan. “Aku udah siapin sarapan…,” imbuhnya lagi kemudian beralih pada lemari dengan deretan sepatu di dalamnya. Mengambil satu pasang yang sesuai dengan warna kemeja kemudian memakainya setelah itu Monica menyambar tas dari atas nakas di samping tempat tidur. “Aku pergi,” pamit Monica namun tidak semudah itu baginya untuk berangkat kerja karena seorang pria yang memaksa ingin menjadi kekasihnya ini menarik pergelangan tangannya hingga dia terduduk menyamping di pangkuan pria tampan tersebut. “Do!” Monica memekik. “Jangan lama-lama nanti aku rindu,” ucap Edward dengan tangan melingkar di pinggang Monica dan dagunya menumpu pada pundak wa
Read more
Baby Shower
Seminggu sudah Rena dan Amalia tinggal di hotel dan kini kakak beradik itu telah kembali ke rumah masing-masing dan dibuat terpesona ketika melihat kamar bayi yang telah selesai direnovasi serta ditata apik kental dengan nuansa bayi yang lembut. Troly bayi pesanan sang suami yang konon katanya sama dengan anak dari Pangeran Wiliam sudah terpajang cantik di sudut ruangan, box bayi dari bahan kayu berwarna putih dan furniture mini lainnya memenuhi ruangan bayi yang memiliki pintu langsung ke kamar Rena itu sungguh menggemaskan. Hari-hari berikutnya sekembalinya dari hotel, Rena memang banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar ini. Sengaja Rena dan Andra meminta dokter kandungan untuk tidak memberitahu jenis kelamin dari sang buah hati agar menjadi kejutan untuk mereka berdua ketika bayi itu lahir nantinya. Maka ruangan kamar tersebut didesain unisex tidak condong pada jenis kelamin manapun. “Ren .…” Suara lembut seorang wanita membuat Rena menoleh kearah pintu ketika diriny
Read more
Cinta
Setelah kehamilan istrinya memasuki trimester ketiga, Andra terlihat sering berada di rumah.Terakhir kali pria itu sibuk adalah ketika akan menyiapkan presentasi untuk klien besar dari Korea sebelum perayaan baby shower dua bulan yang lalu.Setelah itu Andra nampak pulang lebih awal dan pergi terlalu siang, belum lagi sudah tidak ada perjalanan bisnis keluar kota maupun keluar negri.Rena sedikit heran namun sejujurnya dirinya bahagia karena bisa sering bertemu dengan Papa dari bayi yang ada dalam kandungannya.Seperti saat ini ketika Rena melakukan kegiatan rutin setiap pagi yaitu membuat kue didapur, Andra menemaninya dengan segelas kopi dan macbook menampilkan portal berita online yang sedang dibacanya.Pria itu sudah mengenakan kemeja dan celana bahan seperti akan berangkat kerja namun sudah jam sembilan, Andra masih betah berlama-lama dengan sang istri.“Bikin kue apa hari ini?” Andra membuka suaranya setelah meletakan macbook di meja bar kitchen island.“Kue tart Mangga…” balas
Read more
Ngunduh Mantu
“Widiiiih…gantengnya suami aku!” Rena berseru menggoda sang suami ketika baru saja keluar dari walk in closet dengan kemeja batik yang sama percis dengan kain yang melilit bagian bawah tubuhnya.Kain batik tersebut merupakan sarimbit yang diberikan Dio dan Mia untuk acara ngunduh mantu atau dalam adat betawi disebut pulang tiga hari hanya saja acara ini dilakukan setelah dua bulan mereka menikah karena terbentur satu dan lain hal maka hari ini acara tersebut akan di gelar di salah satu restoran di Jakarta.Andra mendengus kesal sambil menyisir rambutnya didepan cermin tidak merasa tersanjung sedikit pun dengan pujian sang istri pasalnya selain dirinya memang tampan, ia juga tengah kesal karena Rena yang memohon selama seminggu ini untuk mendatangi pesta ngunduh mantu yang diadakan pihak keluarga Dio.Menurut Andra karena dahulu mereka pernah datang pada akad nikah yang dilakukan di kampungnya Mia maka tidak perlu lah hari ini mereka juga harus datang ke acara ngunduh mantu.Tapi deng
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
23
DMCA.com Protection Status