All Chapters of Cinta yang Tertukar: Chapter 321 - Chapter 330
363 Chapters
Bab 0321
"Rara!"Santo membuang muka dengan susah payah. Tatapan mata anak itu membuatnya merasa sangat sesak.Namun, bagaimana mungkin dia, sebagai ayah Melanie, membiarkan seseorang merusak pernikahan putrinya?"Rara, Paman mohon, pergilah!""Cepat!" Silvia mengerahkan sekuat tenaga untuk menyeret Yara, dan dengan kejam mencubit perut Yara keras-keras. "Anjing jalang, jangan mimpi merusak pernikahan Melly!"Yara menangis karena rasa sakitnya, tetapi dia malah semakin tidak ingin menyerah.Dia segera mengambil keputusan dan memelankan suaranya untuk mengingatkan Santo, "Paman, ada sesuatu yang lain yang terjadi di balik kematian Bibi."Apa?Santo seperti disambar petir dan menatap Yara dengan mata terbelalak.Yara melawan Silvia sekuat tenaga dan terus merayu Santo, "Bantu aku, aku akan memberitahumu."Dia tidak bisa berkata banyak pada saat ini, tetapi informasi itu saja sudah cukup untuk membuat jantung Santo berdebar kencang.Benar saja, saat Yara hampir berhasil ditarik, Santo meraih lenga
Read more
Bab 0322
Yudha akhirnya mengalihkan pandangannya dari Melanie dan menatap pendeta di depannya dan perlahan berkata, "Saya ...""Tunggu!" Suara teriakan yang tiba-tiba itu menarik perhatian semua orang seketika itu juga.Yara melangkah ke arah kedua mempelai pengantin itu. "Yudha, sebelum kamu berjanji, menurutku ada sesuatu yang perlu kamu ketahui."Melanie terkejut dan mengangkat kerudung tipisnya. "Yara? kenapa kamu ada di sini? Apa yang kamu inginkan?"Di tempat duduknya, Agnes menatap dengan tajam. "Ada apa ini? Apa yang diinginkan Yara sekarang?"Dia ingin bangkit dan menghampiri Yara untuk mengusirnya."Bu!" Felix menahannya dan menggeleng. "Biarkan saja dulu."Di sisi lain, wajah Kakek Susilo yang tadinya tanpa ekspresi seketika berubah cerah. "Rara datang untuk menghalangi pernikahan.""Ayah!" Agnes benar-benar tak berdaya."Melanie, apa yang kamu takutkan?" Yara maju selangkah. "Kalau kamu dan Yudha memang benar-benar saling mencintai, kenapa kamu takut dengan kehadiran mantan istrinya
Read more
Bab 0323
"Apa maksudmu?"Yudha tampak tidak percaya.Namun, Yara tidak menjawab. Dia berbalik dan berjalan keluar pintu."Berhenti!" teriak Yudha. "Apa yang sebenarnya terjadi?"Yara berbalik dan tersenyum padanya. "Kalau kamu ingin tahu yang sebenarnya, ikuti aku.""Yudha!" Melanie menghampiri dan merangkul lengan Yudha. "Jangan percaya, jangan ikut dia."Agnes melihat ada yang tidak beres dan segera berdiri ke depan. "Ada apa Yudha, apa yang ingin kamu lakukan?"Yudha masih sangat terkejut. Dia menoleh ke arah Felix. "Benarkah yang dikatakan Yara? Gadis yang waktu itu benar-benar Yara?"Felix mengangguk.Yudha menatap Melanie dengan tajam. "Kamu menipuku?""Nggak, aku nggak bohong." Melanie berteriak getir. "Yudha, percayalah, aku nggak bohong padamu.""Aku akan menyelesaikan masalah denganmu ketika aku kembali nanti!" Yudha saat ini jelas sudah mempercayai perkataan Yara. Melihat Yara telah membuka pintu, dia segera mengibaskan tangan Melanie dan berlari mengejar."Yudha!""Yudha!"Agnes dan
Read more
Bab 0324
"Kenapa kamu nggak pernah bilang apa-apa sebelumnya?"Yara mendesah pelan. "Waktu itu, setelah kalian pergi, Silvia dan suaminya memarahiku habis-habisan. Jadi ... kalau boleh memilih, aku lebih ingin melupakan kejadian itu selamanya."Rasa sakit hati muncul dari tatapan terdalam Yudha. "Kenapa?""Kenapa? Kalau ditanya kenapa, mungkin karena rasa benci?" Yara masih tidak melirik ke arah Yudha. "Kalau sudah dibenci, bernapas pun salah.""Yara, tatap mataku," kata Yudha tiba-tiba.Mereka seakan selalu berselisih jalan. Untungnya, kali ini tidak.Yara perlahan-lahan menoleh ke samping. Sebelum dia sempat berbicara, Yudha mencium bibirnya.Ciuman ini terjadi berkali-kali dalam mimpi Yudha. Untuk sesaat, dia kehilangan akal sehatnya.Dia sudah sangat, sangat lama merindukan sensasi rasa ciuman ini.Pikiran Yara kosong sesaat, dan dia mendorong Yudha dengan keras. "Apa yang kamu lakukan?"Yudha mengerutkan keningnya. "Bukankah ini yang kamu inginkan?"Wanita ini datang ke sini khusus untuk m
Read more
Bab 0325
Begitu Yudha muncul di depan pintu IGD, Silvia menamparnya."Tega-teganya kamu?" Silvia terisak. "Teganya kamu meninggalkan Melanie di upacara pernikahan dan pergi dengan si anjing Yara itu?"Yudha menarik napas panjang dan menahan amarahnya. "Bagaimana keadaannya?""Overdosis Valium." Santo duduk di samping, raut kemarahan terpancar di wajahnya.Dia tidak menyangka akan menjadi seperti ini.Tatapannya tajam ke arah Yudha. "Di mana Yara?""Sudah pulang."Santo bangkit, berniat menemui Yara. Dia harus menanyakan tentang Zaina."Kakak, mau ke mana?" Silvia menghentikannya. "Melly masih kritis di dalam. Mau ke mana kamu sekarang?"Santo mengerutkan kening. "Aku mau pergi telepon.""Dia itu anakmu atau bukan?" Silvia menerjang, memukul dan memaki-maki Santo. "Kalau bukan karena kamu yang membiarkan Yara masuk, mana mungkin semuanya akan jadi seperti ini? Mana mungkin Melly mencoba bunuh diri?"Santo hanya diam, membiarkan Silvia mencakar wajahnya sampai terlihat beberapa bekas merah, tanpa
Read more
Bab 0326
"Bagaimana mungkin? Tipuan apa yang sedang dia rencanakan? Dia ingin membunuh Melly?"Silvia menggertakkan gigi. "Melly saat itu sangat menderita setelah menyelamatkan kalian, bahkan dokter mengatakan dia nggak akan bisa mengandung."Wanita itu meraih lengan Yudha. "Tahu nggak Melly menderita depresi berat waktu itu? Dia harus selalu minum obat sampai sekarang."Yudha melangkah mundur tidak percaya. Yara membohonginya lagi? Kenapa?"Ada apa? Yara bilang dia menyelamatkanmu dan akan menggunakan ini untuk memaksamu kembali bersamanya?" Silvia bertanya dengan ragu-ragu.Yudha menggeleng. Karena inilah yang tidak dia mengerti, untuk apa Yara melakukan semua ini?Silvia percaya diri. Untungnya Melly anak kesayangannya sangat pintar dan merencanakannya dengan baik.Dia pun menangis tersedu-sedu. "Yudha, buka matamu. Yara sudah bersama Felix, dia melakukan semua ini hanya untuk membalas dendam kepada Melly."Dia lalu menatap Santo. "Dia mungkin akan melakukan sesuatu yang lebih parah untuk me
Read more
Bab 0327
Yara gelisah sejak dia kembali ke rumah."Dia berani bunuh diri?" Kemarahan Siska meluap-luap. "Aku akan berdoa untuknya sekarang, berdoa semoga dia selamat sampai tujuan."Melihat Yara terdiam, Siska melanjutkan, "Rara, nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Nggak mungkin dia mau bunuh diri. Itu semua cuma sandiwara, dia nggak mungkin mati, dia hanya ingin ...""Ingin Yudha datang padanya. Aku takut dia punya rencana lagi," ucap Yara menyelesaikan perkataan Siska.Hanya ada satu perasaan di hati Siska. Betapa beratnya mencintai seseorang. Terutama karena selalu ada wanita jalang yang berusaha merebut pria itu.Dia menggelengkan kepalanya. "Dia sudah mati sejak tadi, kenapa kita pusing-pusing di sini?""Pfft!" Yara seketika merasa geli.Dia teringat kejadian siang tadi. "Ngomong-ngomong, Siska, Tanto mau apa mencarimu tadi?""Apa lagi kalau bukan itu?" Siska tersentak dan tertawa. "Memintaku mengobati dia.""Mengobati?" Yara terdengar kebingungan."Iya." Siska mengangkat sudut bibirnya. "
Read more
Bab 0328
Dia terdiam beberapa saat, dan ketika dia melihat Yara tidak berniat untuk bicara lagi, dia menutup telepon.Yara terlihat semakin tertekan. Semuanya menjadi hening dan sunyi."Rara," panggil Siska, agak khawatir. "Sekarang masih sore, ayo kita nonton sesuatu?"Yara menggeleng. "Aku agak capek, aku mau tidur dulu.""Masih sore begini?""Ya." Yara bangkit dan menyeret dirinya kembali ke kamar.Dia benar-benar merasa lelah dan tidak ingin memikirkan apa pun.Felix langsung pergi ke rumah sakit setelah menutup telepon. Saat melihat Yudha, tangan Yudha masih dalam genggaman Melanie.Wajahnya langsung beranjak kelam. "Keluarlah sebentar."Yudha menatap Melanie yang tampak tertidur dan mencoba menarik tangannya, tetapi Melanie langsung membuka mata begitu dia bergerak.Matanya dipenuhi kepanikan. "Yudha, kamu mau ke mana?""Aku mau keluar sebentar, nggak lama." Yudha menutupi tubuhnya dengan selimut. "Cuma di depan pintu, kamu bisa panggil aku kalau butuh sesuatu."Melanie mengangguk sedih d
Read more
Bab 0329
"Ya, terus apa?"Felix tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya. "Kamu adalah kepala keluarga Lastana, orang yang maha kuasa di Selayu. Nggak ada yang bisa berbuat apa pun padamu."Dia menatap Yudha dengan tegas, senyum di wajahnya menghilang. "Tapi aku tetap harus mengatakan, mulai sekarang, jalanilah hidup yang baik bersama Melly-mu, apa yang terjadi pada Rara bukan urusanmu lagi.""Atas dasar apa kamu bicara seperti itu? Kamu pikir kamu ini siapa?" Yudha melangkah ke depan.Felix melenggang pergi. "Siapa? Sebagai calon suaminya.""Felix Lastana!" Yudha menggertakkan gigi penuh kebencian dan mengumpat dengan marah ke arah punggung Felix. "Kamu nggak punya hak untuk mengendalikanku!"Dan tidak punya hak untuk mengontrol Yara juga!Dia menghantamkan tinjunya ke dinding, kemarahan di dalam hatinya intensitas yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.Felix sudah memutuskan, dia ingin bersama Yara. Dia ingin merebut kembali hati Yara."Felix?" Seseorang tiba-tiba memanggilnya.Felix meno
Read more
Bab 0330
Dia menjadi semakin gelisah. "Siapa dia? Apa sebenarnya yang kamu ketahui?"Yara kembali bimbang.Sebenarnya, masalah Melanie membunuh Zaina baru spekulasi saja. Apa yang sebenarnya dilakukan Melanie, dia tidak tahu.Dia hanya yakin Melanie tidak akan meninggalkan petunjuk apa pun.Jika dia sekarang bersikeras bahwa Melanie-lah yang melakukannya, dia mungkin hanya akan menjerumuskan Santo ke dalam penderitaan yang tak berkesudahan.Masalah ini, kalaupun dia harus mengatakannya, dia harus melakukannya selangkah demi selangkah.Zaina sudah tidak ada, dia tidak bisa melihat Santo semakin terjatuh.Santo adalah satu-satunya kerabatnya yang tersisa di dunia ini."Paman, aku sebenarnya belum punya bukti yang kuat. Tapi Bibi pernah telepon, dia merasa ada yang berusaha mencelakainya.""Benarkah?" Santo sedikit skeptis. Zaina tidak pernah mengucapkan kata-kata itu padanya.Namun, sejak dia kembali dari perjalanan bisnis terakhir kali, dia juga bisa merasakan bahwa Zaina sepertinya menyembunyik
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
37
DMCA.com Protection Status