Semua Bab Cinta yang Tertukar: Bab 331 - Bab 340
349 Bab
Bab 0331
Setibanya di rumah, Siska sedikit marah karena Yara memberi tahu apa-apa padanya."Rara, kamu kenapa nggak bilang-bilang?" Dia sedikit bingung."Aku sangat kasihan padanya." Suara Yara tercekat oleh isak tangis.Siska langsung memeluknya dengan hati yang ikut tertekan. "Oke, oke, nggak bilang juga nggak apa-apa. Aku nggak bermaksud menyalahkan kamu."Air mata Yara sudah tak terbendung. Hidungnya bahkan sudah sakit sejak bertemu dengan Santo barusan.Usia Santo sudah hampir 60 tahun, tetapi dia hari ini sudah terlihat seperti berumur 70 tahun.Pukulan beruntun yang terus menerus menderanya sangat membebani pundak kepala keluarga Lubis itu. Jika sekarang dia diberi tahu bahwa putri yang dia lindungi sepenuh hati telah membunuh istri tercintanya .... Yara benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana Santo akan tetap bertahan.Siska dan Felix saling berpandangan, keduanya seperti tak berdaya.Bagaimanapun juga, di mata mereka, orang yang paling menyedihkan adalah Yara."Ngomong-ngomong, K
Baca selengkapnya
Bab 0332
Felix menghela napas berat. "Memang, cepat atau lambat, dia akan mengetahui dia sudah kehilangan sesuatu yang sangat berharga."Dia bersiap akan pergi. "Kalau begitu, jaga Rara. Aku jemput dia pagi-pagi besok.""Kak Felix," kata Siska sambil mengantar pria itu ke pintu. "Bisakah kamu berusaha lebih keras lagi?"Felix menatapnya dengan bingung."Berusahalah untuk merebut hati Rara kembali." Mata Siska memerah. "Kalau begini terus, aku takut Rara ...""Aku akan berusaha!" kata Felix tegas.Keesokan paginya, Yara terlihat normal-normal saja, hanya terlihat tak bertenaga dan tampak lelah."Nggak bisa tidur nyenyak tadi malam?" Siska tampak sangat khawatir.Yara berusaha mengingat-ingat, "Aku langsung tidur tadi malam. Lumayan nyenyak."Siska mengamatinya dengan seksama. Tidak terlihat ada lingkaran hitam di bawah mata Yara, jadi dia sepertinya memang tidur nyenyak. Akan tetapi, dia benar-benar terlihat sangat lelah dan kurang berenergi."Siska." Felix bertanya lagi, "Kamu yakin nggak mau i
Baca selengkapnya
Bab 0333
"Siska? Beneran kamu?" Liana tampak terkejut, lalu menatap pria di seberang Siska. "Ini ... pacarmu?"Pasha tersenyum, tetapi tidak membuka mulut untuk menjelaskan."Kami sudah selesai makan, baru saja mau pergi." Siska tidak ingin tinggal lebih lama lagi."Jangan dulu." Liana melihat ke arah meja mereka. "Kalian belum makan banyak, pas sekali, ayo kita makan bersama."Dia memeluk Tanto dengan penuh kasih sayang dan menatapnya dengan kepala dimiringkan. "Tanto, nggak apa-apa 'kan?""Nggak usah." Tanto dengan dingin berkata, "Jelas-jelas mereka sedang kencan, pasti nggak ingin diganggu."Dia tidak menunggu persetujuan Liana dan langsung menyeretnya pergi.Meskipun dia tahu bahwa Siska pasti akan memulai hubungan baru, dia tetap merasa menggila karena cemburu saat melihatnya.Dia takut jika dia tinggal lebih lama lagi, dia akan melakukan sesuatu yang tidak pantas.Melihat keduanya pergi, mata Pasha tiba-tiba berbinar. "Siska, cewek tadi keluargamu ya? Kok rasanya kalian sangat mirip?""B
Baca selengkapnya
Bab 0334
Pasha terdiam sejenak. "Siska, bukannya kamu sangat ingin pergi ke taman hiburan?""Lain kali saja." Siska menundukkan kepalanya. "Aku nggak enak badan hari ini, kamu pergi dulu saja."Pasha menggertakkan giginya. "Siska, apa pun hubungan kalian dulu nggak masalah bagiku. Asalkan cuma aku yang ada di hatimu sekarang, itu sudah cukup."Siska sedikit terharu, tetapi dia segera sadar. Hampir mustahil ada pria yang tidak peduli bahwa dia pernah menjadi seseorang yang menjual tubuhnya.Dia ingin melupakan masa lalu dan memulai dari awal lagi. Namun, faktanya, masa lalu itu akan terus mengikutinya sepanjang hidup."Pergilah!" Siska membuang muka dan duduk lagi penuh rasa frustrasi."Oke, kalau begitu aku pulang dulu. Aku tunggu teleponmu." Pasha lalu berkata dengan lembut lagi, "Siska, percayalah, aku benar-benar suka denganku. Aku akan menunggumu."Setelah Pasha pergi, Siska menatap Tanto dengan tajam. "Bisakah kamu pergi?"Tak disangka, Tanto duduk di hadapannya tanpa malu-malu. "Kamu mau
Baca selengkapnya
Bab 0335
Yara selalu tiduran dengan patuh di rumah sakit sejak kembali ke kamp. Gio juga datang untuk mengobrol dengannya di sela-sela waktunya, dan keluar dengan raut wajah yang sangat buruk."Bagaimana?" Felix bertanya setelahnya. Dia selalu merasa ada yang tidak beres dengan Yara, tetapi dia tidak tahu apa.Gio bertanya apa yang terjadi setelah mereka pergi.Felix menceritakan semuanya.Gio menghela napas dalam-dalam. "Pada akhirnya masih belum bisa melepaskan diri.""Apa?" Felix semakin gugup. "Bagaimana keadaan Rara?""Dia depresi sekarang, bisa dikatakan depresi sedang." Gio menggeleng. "Seharusnya aku nggak membiarkan kalian pergi waktu itu."Namun, dia bukan dokter Yara. Dia tidak punya hak untuk mencampuri urusannya."Sedang?" Felix tidak mengerti. "Jadi bagaimana?"Gio terdiam. "Nggak gimana-gimana. Mungkin dia akan kehilangan selera makan, sulit tidur, nggak tertarik dengan apa pun, dan kalau dibiarkan berkembang lebih jauh, dia mungkin akan berpikir bahwa hidup nggak ada artinya lag
Baca selengkapnya
Bab 0336
Dia tidak berkata apa-apa lagi dan melihat ke luar dengan lesu."Mau jalan-jalan?" Felix menawarkan. "Sekarang matahari sedang tinggi-tingginya, jadi agak lebih hangat."Yara menggeleng. "Aku ingin tiduran di dalam saja."Hati Felix menegang. Dia teringat, terakhir kali dia membawa Yara ke sini, Teresa meminta Yara untuk tetap berbaring di tempat tidur, tetapi saat itu Yara selalu mengeluh kebosanan.Dia melihat ke arah tempat tidur yang diterangi cahaya lampu dan berpikir bahwa Yara benar-benar tampak seperti seberkas cahaya, perlahan-lahan meredup.Kalimat yang baru saja diucapkan Gio langsung terlintas di benak Felix. Kehidupan seakan menyelinap begitu saja bagi penderita depresi, tanpa semangat untuk ikut di dalamnya.Felix merasa sesak dan perlu beberapa saat sampai dia bisa berbicara dengan normal. "Ngomong-ngomong Rara, bukannya Siska pergi kencan hari ini? Kamu nggak penasaran bagaimana kelanjutannya?"Akhirnya, terlihat sedikit respons di wajah Yara. "Di sini 'kan susah berhub
Baca selengkapnya
Bab 0337
Siska tidak menyangka akan menerima pesan dari Pasha sebelum tidur."Siska, sudah tidur? Kamu mau ingin pergi ke taman hiburan bersamaku besok?"Siska mengerutkan kening tidak percaya. Pasha tidak menghubunginya lagi sejak pergi dari kafe pagi tadi. Dia kira hubungan mereka pasti sudah kandas.Saat dia sedang berdebat dalam hati bagaimana cara membalasnya, sebuah pesan baru masuk."Siska, setiap orang punya masa lalu. Aku sudah memikirkannya sejak tadi pagi, apa sebenarnya yang aku sukai?""Yang aku kusukai adalah kamu yang sekarang. Jadi, aku bisa menerima semua masa lalumu.""Siska, beri aku kesempatan. Jangan biarkan aku menjadi masa lalu yang lain, oke?"Tiga pesan berturut-turut membuat Siska benar-benar kehabisan kata-kata.Dia tidak berani berharap Pasha akan tetap memilihnya setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dia memutuskan untuk mengakui semuanya besok."Oke, sampai jumpa besok."Siska membuang napas pelan. Dia tidak menyesali pengalamannya dengan Tanto, dia juga
Baca selengkapnya
Bab 0338
Semua ini ditanggung Liana seorang diri dalam diam. Jadi dia memang memiliki utang padanya.Hari itu dia hampir hancur, dia tidak bisa membayangkan bagaimana Liana bisa tetap bertahan. Dia berlutut di lantai dan menangis pedih, tetapi apa daya, dia tidak bisa memutar waktu.Untuk waktu yang lama, dia memaksa diri untuk melupakan Siska dan fokus bersama Liana.Namun ternyata, dia tidak bisa.Liana masih sama seperti dulu. Dia merasa kasihan padanya, sehingga dia mengatakan bahwa Tanto bisa kembali pada Siska tanpa perlu khawatir. Permintaannya hanya satu, dia ingin menjadi istri sahnya.Tanto setuju.Meski dia sudah lama berhenti mencintainya, dia tidak boleh mengecewakannya lagi.Sedangkan Siska, dia akan sepenuhnya menyerahkan hatinya kepadanya. Dia yakin Siska akan menerimanya."Tanto, aku ingin punya anak lagi." Liana merapatkan seluruh tubuhnya ke Tanto. "Dengan begini, meskipun kamu nggak ada di sisiku di masa depan, aku masih punya dia dan nggak akan kesepian."Tanto tertegun sej
Baca selengkapnya
Bab 0339
Setelah masuk ke dalam mobil, Pasha terdengar sedikit tidak sabar. "Kenapa lama sekali?"Siska mengerutkan kening, tetapi masih menjelaskan dengan sabar, "Aku ketemu bajingan tadi, maaf membuatmu menunggu.""Bajingan?" Pasha menyalakan mobil. "Kenapa kamu nggak telepon aku? Aku bisa masuk dan memberinya pelajaran untukmu.""Nggak apa-apa, sudah beres masalahnya." Bagaimanapun juga, masa depan mereka masih belum jelas. Siska tidak ingin Pasha tahu persis di mana dia tinggal.Keduanya langsung menuju taman hiburan. Setelah seharian bermain, Siska selalu merasa Pasha terlalu sering melamun.Dia samar-samar merasa bahwa Pasha agak enggan menemaninya. Jadi, di dalam mobil dalam perjalanan pulang, dia menceritakan tentang urusannya dengan Tanto."Kak Pasha." Dia menarik sudut mulutnya. "Aku harusnya menjelaskan semua ini saat pertama kali ketemu, tapi ..."Siapa yang mau memperlihatkan bekas luka mereka di depan orang yang tidak mereka percayai?"Kamu mau pergi minum?" Pasha tiba-tiba mengus
Baca selengkapnya
Bab 0340
Siska langsung berkeringat dingin karena rasa sakit. Tubuhnya langsung meringkuk, sama sekali tidak mampu melawan.Pasti ini karma, pikirnya.Pasha merasakan semacam cairan hangat mengalir di wajahnya. Saat menyekanya, dia baru sadar ternyata itu darah.Dia mengangkat kakinya lagi, bersiap menendang kepala Siska, tetapi saat itu, terdengar suara sirene polisi di luar.Dia panik sejenak, kenapa polisi ada di sini?"Buka pintu!" Suara kasar seorang pria terdengar dari luar pintu, diikuti dengan suara seseorang membuka kunci pintu.Siska mengenali suara itu dan berteriak lemah, "Tanto, tolong aku, tolong aku!"Pasha benar-benar panik. Dia menendang perut Siska lagi. "Dasar pelacur. Murahan! Masih saja berurusan dengan pria itu."Tepat pada saat itu, pintu terbuka. Ketika Tanto masuk ke dalam rumah, dia menekan saklar lampu di sebelahnya. Segala sesuatu di dalam rumah langsung terpantul di matanya.Melihat Siska tergeletak di lantai, berlumuran darah dan acak-acakan, Tanto sejenak lupa bag
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
303132333435
DMCA.com Protection Status