All Chapters of Kakak Cantik, Jadi Mamiku!: Chapter 261 - Chapter 270
330 Chapters
Izin Sang Oma
“Kamu beberapa hari ini ke mana saja, Hanz? Oma ga lihat kamu pulang, tapi kamu kok ga ada pamit kalau ke luar kota?” tanya sang oma saat melihat Hanzel pulang.Hanzel menggaruk kepala tidak gatal mendengar pertanyaan sang oma, hingga melirik sang mami yang ternyata belum tidur padahal malam sudah larut.Cheryl tampak menganggukkan kepala, sepertinya ingin agar Hanzel menceritakan yang terjadi agar tak semakin lama merahasiakan soal Kai dan Milea dari kakek-neneknya.“Oma, hari ini sehat-sehat, kan?” tanya Hanzel sambil memegang satu tangan sang oma.“Kenapa kamu bertanya seperti itu? Kamu pikir oma ini gampang sakit? Atau kelihatan sakit?” Sang oma memicing curiga ke Hanzel.Hanzel melebarkan senyum, lantas mengajak sang oma duduk.Cheryl dan Orion juga ada di ruang keluarga itu, sedangkan sang opa sudah beristirahat di jam segitu.“Ada apa? Kenapa tatapan kalian aneh?” tanya sang oma sedikit was-was.Sebagai orang tua yang sudah hidup lebih lama, serta sering melihat tingkah anak-an
Read more
Dua Oma Berebut
“Kamu bawa apa saja?” tanya Milea terkejut saat melihat Hanzel datang membawa dua paper bag besar.“Oh, ini dari Oma,” jawab Hanzel sambil berjalan menuju dapur.Kai ternyata ada di meja makan, bocah laki-laki itu menatap Hanzel yang baru datang membawa banyak barang.“Oma?” Milea tentunya terkejut mendengar jawaban Hanzel.“Iya, Oma. Aku sudah memberitahunya semalam, lalu pagi-pagi dia memintaku membawa ini untuk kalian,” ujar Hanzel menjelaskan lantas menatap Kai yang sedang minum susu.Hanzel meletakkan dua paper bag di meja, sedangkan Milea ingin melihat apa isi paper bag itu.“Oma memasak sup untuk Kai,” ucap Hanzel meletakkan tempat khusus sup di meja, tak lupa dia menatap Kai sambil memberikan senyum hangat.“Ada sayuran dan beberapa lauk juga. Kata Oma, ini bisa dimasukkan ke lemari pendingin dan dipanaskan kalau mau makan,” ucap Hanzel ke Milea.Milea pun mengangguk-angguk mendengar ucapan Hanzel.“Oma membuat cookies untuk Kai. Lihat, lucukan?” tanya Hanzel saat memperlihatk
Read more
Marah Bukan Jahat
Milea benar-benar dibuat pusing dengan tingkah dua oma yang kini duduk bersama Kai. Dia masih bertanya-tanya, apakah keduanya janjian atau memang datang bersama secara tak sengaja.“Minum, Ma, Bi.” Milea meletakkan dua cangkir teh di meja untuk Cantika dan Cheryl.Cheryl langsung menatap Milea yang memanggilnya dengan sebutan bibi lagi.“Bukankah aku sudah bilang panggil mami seperti Hanz?” Cheryl mengingatkan karena sudah mengatakan itu ke Milea.Milea tersenyum canggung karena tak mengikuti perkataan Cheryl, sedangkan Cantika menatap Cheryl yang terlihat serius menginginkan Milea memanggil dengan sebutan itu.“Wah, kue buatan Oma Buyut habis, ya.” Cheryl melihat toples yang tadi disiapkan mertuanya habis mengisakan beberapa potong kue saja.Kai memandang ke toples itu, lantas memberanikan diri membalas ucapan Cheryl.“Iya, kuenya enak,” jawab Kai sambil menoleh Cheryl yang ada di sisi kirinya.“Kalau enak, Kai main ke rumah oma, biar bertemu Oma Buyut lalu dibuatin kue lagi, mau?” t
Read more
Bujukan Oma Cheryl
“Aku ingin menemui Papa,” ucap Milea saat sedang duduk berdua dengan Hanzel malam itu.“Tiba-tiba? Apa ada masalah?” tanya Hanzel mendadak cemas.“Tidak, tidak ada masalah. Hanya saja aku merasa jika perlu ada yang kami luruskan,” jawab Milea menjelaskan.Hanzel menatap Milea yang terlihat serius tapi juga tampak sedih.“Bagaimana kalau aku temani, sekalian aku mencoba meyakinkan sekali lagi tentang hubungan kita,” ucap Hanzel sambil menggenggam telapak tangan Milea. Dia tidak bisa membiarkan Milea bertemu Mark sendiri.Milea terlihat berpikir sejenak mendengar ucapan Hanzel, dia melihat keseriusan dari tatapan mata pria itu.“Kalau begitu, kita temui Papa di rumah. Hanya saja ada hal yang harus aku bicarakan berdua dengannya,” ujar Milea memperbolehkan Hanzel ikut.**Setelah berencana menemui Mark. Milea dan Hanzel sepakat untuk menemui Mark setelah kondisi Kai lebih baik.Hari itu, Hanzel mengajak Milea dan Kai ke rumah karena mereka akan menemui Mark sedangkan Kai akan dititipkan
Read more
Ancaman Oma Tika
“Milea mengabari kalau akan datang bersama pria itu.”Cantika menemui suaminya yang ada di ruang kerja. Dia menyampaikan rencana kedatangan sang putri ke suaminya itu.Mark sedang mengecek berkas saat mendengar ucapan Cantika, tapi pria itu tak merespon sama sekali.Cantika menatap Mark yang keras kepala, bahkan selama beberapa hari ini komunikasinya dengan pria itu pun sangat buruk.“Aku tahu banyak penyesalan yang membuatmu bersikap dingin, tapi bukan berarti kamu bisa mengabaikan apa yang masih ada. Jangan membuatmu semakin menyesal karena kehilangan satu-satunya yang kita punya, bagaimanapun Milea juga anak kita, tak seharusnya kamu bersikap keras seperti itu!” Cantika tampaknya sudah tak bisa lagi diam dengan sikap suaminya.Mark menutup berkasnya mendengar ucapan sang istri. Dia tak banyak bicara dan memilih merapikan mejanya.“Kamu lupa? Kamu pernah memohon kesempatan kedua kepadaku? Sekarang putrimu pun berjuang ingin kesempatan kedua darimu, apa kamu tidak bisa memberikannya?
Read more
Bicara Berdua
Milea menarik napas panjang lantas mengembuskan perlahan mendengar ucapan Mark. Dia berusaha untuk tetap tenang meski perasaannya campur aduk mendengar suara sang ayah yang terdengar keras.“Ada beberapa hal yang harus aku jelaskan, Pa.” Milea berhenti tepat di depan meja kerja sang papa.Mark tidak membalikkan kursi ke arah Milea. Dia tetap duduk menghadap ke jendela.“Aku tahu sudah salah menyakiti hati Papa, membuat Papa salah paham karena tak jujur sejak awal soal siapa ayah Kai,” ucap Milea mencoba mulai bicara meski sang papa tak menatap dirinya.“Saat itu aku takut, Pa. Papa tidak bisa memaafkan siapa pun yang menyakiti keluarga kita, membuatku berpikir ribuan kali saat ingin memberitahu soal Hanz,” ujar Milea lagi.“Dari semua ketakutan itu, aku juga memiliki banyak pertimbangan kenapa tak jujur, salah satunya karena Hanz masih kuliah. Dia harus belajar dan lulus dengan baik agar kelak bisa benar-benar menjadi pria yang bertanggung jawab. Kuakui, semua memang salahku yang tak
Read more
Suka-suka Kalian
“Hanz dan Milea jadi ke rumah orang tua Milea?” tanya Aruna saat datang ke rumah orang tua Hanzel. Dia bertemu dengan sang bibi yang memakai celemek. “Jadi, tuh Kai saja ada di dapur lagi asik membuat kue,” jawab Cheryl sambil menunjuk ke dapur. Emily langsung melepas tangan Aruna saat mendengar ucapan Cheryl. “Emi!” Aruna ingin meminta Emily berjalan, tapi putrinya itu sudah lari sangat cepat. “Anak itu,” gumam Aruna sambil menggeleng kepala pelan. “Sudah tidak apa, namanya juga anak-anak,” ujar Cheryl, “sana kalau mau ke dapur, Oma bikin kue banyak karena Kai suka sekali membentuk adonan,” ucap Cheryl lantas pergi ke kamar karena ingin mengecek sesuatu. Emily sudah masuk dapur lebih dahulu. Dia melihat Kai yang berdiri di atas kursi sedang memasukkan kue ke toples. “Wah. Oma Uyut masak kue banyak,” ucap Emily karena melihat banyak toples berisi kue di meja. Annetha sedang memasukkan loyang berisi adonan ke oven, lantas menoleh saat mendengar suara Emily. “Emi sudah datang, s
Read more
Syarat Papa Mark
“Papa memaafkanku?”Milea mengangkat wajah agar bisa melihat sang papa yang duduk di hadapannya.Mark hanya mengangguk tanpa sepatah kata untuk menjawab pertanyaan Milea. Sudah cukup keduanya menitikkan air mata, tidak ada yang perlu lagi ditangisi.Milea tersenyum meski wajahnya basah dan ingin kembali menangis karena masalahnya dengan sang papa selesai. Dia bangun lantas memeluk pria itu.“Aku akan memperbaiki kesalahanku, Pa. Aku tidak akan membantah ucapan Papa lagi,” ucap Milea sambil menatap sang papa dengan seulas senyum.“Tidak akan membantah?” tanya Mark memastikan.Milea menggelengkan kepala mendengar pertanyaan Mark.“Kalau begitu akhiri hubungan dengan pria itu,” ucap Mark.“Pa!” Milea sangat terkejut mendengar ucapan Mark.Mark malah tersenyum melihat Milea terkejut. Dia pun mengusap rambut putrinya dengan lembut.“Papa bercanda,” ucap Mark lagi, “lihat bagaimana usahanya mendapatkanmu, maka papa akan mempertimbangkan memberi restu,” imbuhnya.Milea melebarkan senyum samb
Read more
Semua Selesai dan Lega
“Archie, bolanya jangan dibawa begitu? Tendang!” teriak Emily sambil mengejar Archie yang memeluk bola lantas berlari sambil tertawa.“Kai, kejar Archie!” perintah Emily meski sebenarnya sanggup menggapai bocah tiga tahun itu sendiri.Kai ikut berlari, membuat Archie semakin tertawa karena permainan bola jadi aksi kejar-kejaran.Aruna, Ansel, Sashi, dan yang lain hanya tertawa melihat kelucuan tiga anak kecil itu. Mereka duduk di tikar yang terpasang di atas rumput bawah pohon yang ada di sisi taman.“Hanz belum memberi kabar, Bi?” tanya Aruna sambil menatap ke Cheryl.Semua orang langsung menoleh ke Cheryl saat mendengar pertanyaan Aruna.“Belum,” jawab Cheryl, “semoga semuanya lancar atau aku akan melabrak pria itu lagi kalau sampai macam-macam ke Hanz,” imbuh Cheryl.Semua orang saling tatap mendengar ucapan Cheryl, mereka tentu tahu bagaimana beraninya Cheryl menggampar ayah Milea.Baru saja mereka membahas Hanzel, mobil pria itu memasuki gerbang rumah. Semua orang pun menatap ke
Read more
Ajaran Emily
“Biar aku yang gendong,” ucap Hanzel saat melihat Kai tidur saat sampai di apartemen.Milea menatap Hanzel yang mencegahnya menggendong Kai. Dia pun membiarkan Hanzel yang menggendong sebagai tanda jika pria itu bertanggung jawab sebagai ayah.Milea membantu membuka pintu mobik, lantas Hanzel menggendong Kai dengan perlahan-lahan. Keduanya pun masuk lift untuk menuju ke lantai unit apartemen Milea berada, tampaknya Kai kelelahan karena hampir seharian bermain dengan Emily dan Archie.“Jika kita menikah, lalu Kai belum menerimaku bagaimana?” tanya Hanzel mendadak cemas jika Kai tetap tak mau mengakuinya sebagai ayah.Hanzel dan Milea menyadari, tak mungkin memaksa Kai untuk memanggil Hanzel dengan sebutan papa karena bocah itu pasti akan bingung.“Aku yakin Kai bisa menerimamu, hanya saja dia butuh waktu lagi untuk mencerna yang terjadi. Kamu harus berusaha agar bisa mengambil hatinya,” balas Milea mencoba memberi semangat Hanzel.“Semoga Kai bisa menerimaku. Andai dulu aku tahu kalau
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
33
DMCA.com Protection Status