Semua Bab Mahar Sepuluh Ribu : Bab 61 - Bab 70
116 Bab
60. Ratu Sesaat
Esti yang mendengar jika keluarga dari istri pertama Ferdi mengalami kecelakaan membuatnya berada di awan bagaimana tidak. Sebab yang menempati rumah mewah itu adalah dirinya bersama dengan ibu serta mertuanya. Walau ada Bibi Siti namun baginya tidak halangan. Bukan hanya dirinya tapi juga Ibunya menjadi berkuasa setelah tiga hari Aisha tidak kunjung pulang."Bik, Siti!! Cepetan buatkan aku sarapan jangan lupa buat Mama dan ibu. Satu lagi masak yang enak-enak aku tidak mau anakku kekurangan gizi." Esti berdiri angkuh di depan bibi Siti. "Maaf, Saya bekerja untuk Mbak Aisha selain Mbak Aisha Saya tidak akan mau mengerjakannya." Tolak Bibi Siti tegas."Lancang kamu ya! Mau aku pecat sekarang juga?!" sentak Esti."Termasuk mbak Esti pecat saya, itupun hanya bisa dilakukan oleh mbak Aisha dan saya akan keluar dari rumah ini juga karena mbak Aisha sendiri yang memintanya.""Oh, tua menyebalkan. Kita lihat saja nanti, aku pastikan hari ini hari terakhir di rumah ini." Ancam Esti.Bibi Siti
Baca selengkapnya
61. Tuduhan
Ferdi berdiri berusaha untuk meraih tangan Aisha namun dengan cepat wanita berhijab itu menepis tangan Ferdi. "Kamu tidak bisa mengambil keputusan seorang diri walau bagaimanapun aku adalah kepala rumah tangga dan aku berhak atas rumah ini meskipun ini adalah harta milik kamu. Selama kamu menikah denganku, aku sudah berjuang mati-matian untuk bisa mewujudkan apa yang menjadi keinginan keluargamu juga kamu. Sedikit banyaknya tentu aku berhak, jika kamu ingin memutuskan semuanya baiklah. Aku akan pergi dari rumah ini tapi berikan sebagian hak aku." Aisha kembali menyunggingkan senyum kali ini senyumnya penuh arti dan begitu dingin. Senyum yang tidak pernah diperlihatkan oleh Aisha di hadapan Ferdi sejak dulu hingga saat ini. "Sampai kapanpun aku tidak akan memberikan rumah ini padamu apa lagi membaginya jangan pernah mimpi, mas. Bangun Mas Ferdi, kamu sedang tidak tidur ini kehidupan nyata dan kamu berdiri di hadapanku sekarang, kamu ingin mendapatkan harta maka bekerjalah dengan bai
Baca selengkapnya
62. Terusir
Terpaksa mereka pergi dari istana Aisha, segala kemewahan yang di miliki Aisha akan hilang begitu saja. Seandainya mereka lebih bersabar tentu hal ini tidak akan terjadi, namun mereka menyadari jika nafsu lebih besar dari akal sehat mereka."Bu, mama, Esti, sementara waktu kita tinggal di sini ya? Mas janji akan berusaha untuk mendapatkan harta itu agar hidup kita bisa seperti sebelumnya." Ferdi membuka pintu rumah minimalis yang ia kontrak sebab itu adalah pilihan Esti. "Ferdi, kami tidak apa-apa kok. Yang penting sekarang kamu bisa memberikan yang nyaman untuk Esti dan anak kamu," wanita itu, tersenyum puas. Walau harus merima tinggal di rumah minimalis setidaknya ia tidak pusing untuk mencari pekerjaan."Ya, ma, sekarang kita istirahat dulu. Sayang, kamu masak ya, kebetulan mas belanja tadi,""Apa. Aku masak mas? Tidak bisa gitu dong mas, aku lagi hamil capek. Kita pesan makanan aja ngapain repot masak." Esti meninggalkan ruang keluarga di mana Ferdi dan Ibunya berada tak jauh da
Baca selengkapnya
63. Surat Pemecatan
"Kamu mau apa mas? Pergilah ke rumah gundik kamu itu. Aku tidak sudi kamu menginjakkan kaki di rumah ini." Sambungnya menahan kemarahannya."Aisha, cobalah untuk menerima Esti. Kalian akan saling melengkapi, aku bisa mewujudkan keinginan ibu memiliki cucu tanpa harus menekan kamu. Mengerti aku sedikit saja Aisha–""Mengerti kata kamu mas? Kamu yang tidak mengerti. Coba kamu pikir apa aku selama ini terlalu menuntut mu? Kamu sama ibu yang tidak mengerti bagaimana persamaan aku. Sudah mas, aku capek mau istirahat. Sebaiknya kamu pulang rumah ini sudah tertutup buat kamu.""Aisha buka pintunya!! Kamu jangan begitu Aisha!!" Ferdi berusaha untuk menggedor pintu rumah Aisha namun dua pria datang dan menariknya menjauh dari rumah Aisha."Lepaskan aku. Apa kalian tidak tahu siapa aku?" "Maaf pak, saya tahu siapa anda. Maka dari itu saya minta anda dengan baik-baik untuk meninggalkan rumah ini sebelum kami berbuat kasar pada anda.""Argh!! Sial, awas kalian." Ferdi meninggalkan rumah Aisha,
Baca selengkapnya
64. Rencana Jahat Esti
Ferdi ingin protes namun semua sia-sia. Sehingga dengan terpaksa Ferdi pergi walau ia tidak terima dengan keputusan Aisha.Ferdi berbalik sebelum meninggalkan ruang kerjanya. Di tatapnya wanita yang ia nikahi lima tahun yang lalu, cantik, anggun dan berkelas. Apapun yang di lakukannya akan menjadi sesuatu yang berarti untuk orang lain dan tentu untuk dirinya."Aisha, apa kamu tidak lagi cinta sama aku? Kita sudah lama menikah, apa hanya karena Esti, kita jadi begini? Dan sekarang, kamu juga pecat aku tanpa alasan dan kesalahan yang jelas." Aisha mencebik suaminya tak jua sadar atas kesalahannya."Kenapa tidak menjawab perkataanku?"Aisha menghela napasnya sebelum ia berkata pada suaminya, yang sayangnya masih sangat ia cintai."Apa kamu tidak sadar atas kesalahan kamu mas? Dengan membawa gundik kamu ke rumah, kamu masih bertanya apa aku masih mencintaimu atau tidak? Cintaku sudah hilang saat kamu pulang membawa wanita itu. Dan kenapa aku memecat kamu, itu juga ada buktinya. Penyelewe
Baca selengkapnya
65. Tamu Istimewa
Kebutuhan yang semakin mendesak uang tabungan yang semakin menipis membuat Ferdi semakin di buat gelisah. Tuntutan uang belanja semakin melonjak dan hutang-hutang keluarga Esti yang tidak kunjung selesai. Sehingga memicu pertengkaran Ferdi dan Esti."Kamu jangan begitu dong Mas, biar bagaimanapun hutang Mama sudah banyak dan kamu sendiri yang akan menanggungnya, kenapa sekarang berubah?" kesal Esti."Memangnya berapa ratus juta lagi hutang keluarga kamu? Selama ini aku sudah memberikan uang banyak tapi hutang itu bukannya berkurang kenapa semakin menumpuk atau jangan-jangan keluarga kamu sudah menipu aku, iya?""Mas, kamu ngomong apaan sih! Gimana ceritanya keluargaku nipu kamu? Kamu sendiri sudah tahu berapa hutang keluargaku dan kamu sendiri sudah bertanggung jawab. Jelaskan kenapa sekarang kamu harus melimpahkan kesalahan kamu pada keluargaku?" dengus Esti."Kesalahan aku? Hutang keluarga kamu, aku yang nanggung. Sekarang kamu bilang salah aku? Justru keluarga kamu yang jadi beban.
Baca selengkapnya
67. Kecurigaan Bu Winarti
Aisha menghirup aroma teh hangat yang disajikan oleh salah satu waiters. Entah sejak kapan ia tidak lagi menyentuh atau bahkan sekedar duduk di tempat yang membuatnya melupakan masalah menjeratnya."Gila ya itu perempuan berani-beraninya dia datang ke kantor cuma meminta sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan padamu." Geram Wina. Seandainya hari itu dia di kantor tentu orang pertama yang akan temui Esti adalah Wina, tangannya sudah gatal untuk memberikan pelajaran pada wanita yang sudah menghancurkan rumah tangga sahabatnya."Dia tidak akan pernah mendapatkan apa yang diinginkan, jika dia tidak gila mana mungkin dia bisa merebut suamiku. Sebenarnya bukan salah Esti tapi juga salah suamiku karena dia mudah tergoda dengan daun muda seperti Esti.""Haha, daun muda dari mana? Mungkin umurnya masih muda tapi lihatlah cara makeup dan berpenampilannya yang oh, sungguh melebihi kita yang sudah dewasa. Aisha, apa Ferdi tidak datang untuk menemui kamu untuk meminta maaf begitu?" "Entahlah,
Baca selengkapnya
68. Rahasia Wulan
Di sisi lain Ferdi baru saja keluar dari rumah mewah ibu mertuanya. Senyum tercetak jelas di sana semua bisa di lakukan asal ada niat dan keberanian, jika ada seorang sutradara tentu akan memberikan tawaran untuk bermain drama dengan bayaran yang cukup mahal.Berulang kali Ferdi mencium cek sudah di tangan sedikit drama dan air mata maka selembar kertas berisikan nominal yang di inginkan telah ia dapatkan.Semua akan merubah bukan hanya dirinya tapi ibu, istri dan mama mertuanya dengan cek itu akan merubah hidup mereka. Ibu mertuanya yang tak lain Ajeng tidak tahu jika Aisha dan dirinya akan bercerai bahkan mereka tinggal di tempat yang berbeda.Ferdi ingat dengan jelas bagaimana ia yang meminta pada ibu mertuanya untuk membantunya dalam mendapatkan dana agar bisa memenangkan gugatan lahan yang akan ia gunakan untuk pabrik baru. Tentu saja ibu mertuanya dengan senang hati bersedia memberikan apa yang di butuhkan menantunya."Bund, tapi bagaimana kalau Aisha lebih dulu tahu soal ini?"
Baca selengkapnya
69. Rahasia Wulan 2
Wulan mendelik tidak menyangka jika putrinya berani mengatakan yang sebenarnya, siapa dirinya yang suka berjudi. Tatapan tidak suka Bu Winarti membuatnya salah tingkah, Wulan merutuki sikap Esti yang asal bicara."Jadi alasan ini yang membuat kamu menjodohkan putrimu dengan anakku?" tanya Bu Winarti, sengit melihat tingkah besannya itu. Tidak menyangka jika besannya adalah wanita yang gila judi."Bukan itu, tapi ada hal lain yang membuat aku ingin menjodohkan putriku dengan putramu. Yang pasti bukan untuk menipu kalian berdua ini masalah pribadi yang tidak mungkin aku ceritakan di sini pada kalian, biarlah ini menjadi rahasiaku. Tapi yang pasti pernikahan putriku dengan putramu itu tidak ada hubungannya dengan masalahku. Ini murni karena hati Esti yang terpaut pada Ferdi mengenai kebohonganku, aku hanya ingin membantu Ferdi menyelesaikan masalahku yang ditinggalkan oleh suamiku sayang masalahnya semakin bertambah karena aku. Bu Winarti percayalah semuanya tidak seperti yang kalian p
Baca selengkapnya
70. Ancaman
Aisha yang sibuk berapa pertemuan dan proyek baru untuk pabrik baru miliknya. Di kota kecil adalah pilihan Alice setidaknya adanya pabrik di sana membuka peluang pekerjaan untuk warga sekitar yang terbiasa bertani. Aisha ingin anak remaja yang tidak sekolah bisa membantu perekonomian keluarga."Apa bisa di kerjakan secepatnya?" "Bisa, cuma kita akan lebih banyak membutuhkan tenaga mengingat pabrik yang ibu Aisha inginkan cukup besar dan–""Tidak masalah. Bapak seorang mandor pasti bisa mengerjakan dengan teliti dan cepat.""Tentu bisa, Bu Aisha. Jangan khawatir, saya usahakan tidak sampai setahun selesai. Mengingat permintaan anda yang tak biasa sehingga waktu mungkin bisa lebih lama. Saya akan semaksimal mungkin untuk lebih cepat selesai." "Saya percaya dengan bapak."Aisha di temani Wina dan Khandra mengelilingi perkebunan yang tak jauh dari lokasi. Tempat ini akan menjadi pabrik baru milikinya cabang dari pabrik milik pribadinya. Khandra yang tahu tujuan utama Aisha mencoba meng
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status