บททั้งหมดของ Istri Kecil Presdir Dingin: บทที่ 31 - บทที่ 40
84
31. Ada apa lagi?
Cesa dengan cepat berdiri, "Ayo kerumah sakit sekarang, Zev!" teriaknya. "Ha!" kaget Zevin masih belum menyadari keadaan. "Cepat!" teriak Cesa. Zevin kemudian berdiri menggendong Vista menuju mobil diikuti Cesa dan Dares. Zevin kemudian memberikan Vista pada pangkuan Cesa yang duduk di depan, dan dengan cepat menyambar tubuh Dares, karena tidak mungkin meninggalkan Dares di belakang dan mengendarai dengan cepat. Itu akan berbahaya! Zevin membawa Dares duduk di pangkuannya dan kemudian melajukan mobilnya dengan cepat! Dares kali ini diam dengan ekspresi dingin karena keadaan memang sangat tidak kondisif. Sepanjang jangan, Cesa menangis sambil menciumi wajah putrinya, "Sayangku, bangun Nak!" "Sayangku, Mommy janji akan turuti keinginan Vista, oke! Apapun! Bangun sayangku!" lirihnya.
Read More
32. Singapura
Seketika Zevin ternganga dengan tubuh yang lemas. Seolah tulangnya luluh lantah, putri yang baru saja ditemuinya, putri yang membuka tangannya lebar untuk merengkuhnya ternyata berada dalam keadaan yang tidak baik. Malaikat kecilnya kesakitan! 'Apa ini semua karma dari perbuatan salahku!' batin Zevin meratap. Zevin merasa jika semua ini karenanya, Zevin sangat bersedia menggantikan sakit yang putri kecilnya tanggung. Jika bisa nyawanya akan jadi tebusan dan biarkan mereka bertiga hidup bahagia tanpa dirinya. Semua kata hanya berhenti di kerongkongan, Zevin sangat terpukul dengan kabar yang diberikan oleh Dokter Irene. Cesa hanya melirik sekilas, dan dia tau Zevin masih dalam keadaan shock. "Kemoterapi akan menyakiti gadis sekecil Vista, Dok!" lirih Cesa. Dokter Irene menghela nafas panjang, "Ini sudah Ibu tunda satu tahun lamanya, Saya yakin
Read More
33. Meluluhkan hati Istri
Melihat Daddynya yang begitu mencintai adiknya, dan terlihat dingin namun menyelesaikan masalah dengan sangat tepat, membuat Dares mengagumi Zevin. Biasanya dia dan Mommynya akan kebingungan dan berakhir Mommynya menangis sepanjang malam dalam diamnya. Namun kali ini, semua terasa ringan setelah ada Zevin. Dares mengakui itu! "Tapi dia memang Daddymu, Nak!" jawab Cesa. Cesa berusaha membuat Dares menerima Zevin, agar Dares dan Vista tak lagi bertengkar. Untuk urusan hatinya? Untuk tawaran permintaan kembali pada Zevin? Entahlah, Cesa belum memikirkan itu. Rasanya semua masih teringat jelas di memory nya. "Hmmm, ya, Mom! Tapi kemana dia empat tahun ini? Dimana saat Vista selalu merengek meminta Daddy? Dimana saat kita kesusahan karena Vista sangat drop!" ucap dingin Zevin. Cesa hanya menghela nafas sambil mengusap kepala Dares!
Read More
34. Kotak Musik
"Kau membawa bukti itu, Sa! Bersama jas yang aku kenakan malam itu!" jawab Zevin pelan. Zevin masih menikmati bisa tidur di pangkuan wanita pemilik hatinya itu. Deg! "Apa kotak musik itu? Apanya bisa menjadi bukti?" Ketus Cesa. Zevin kemudian mendongak, "Ada dimana kotak musik itu?" tanya Zevin sambil tersenyum. Deg! Kali pertama melihat Zevin senyum kepadanya! Yah, kepada Cesa, bukan kepada anak-anak atau kepada orang lain. Jantung Cesa berdetak kencang. "Aku buang!" pekiknya. "Serius? Disana ada surat dan berlian untukmu, apa itu tidak bisa menjadi bukti?" ucap Zevin. Cesa mengernyit, "Surat? Berlian? Tidak ada!" ucapnya. Zevin kemudian memegang tangan istrinya lagi, "Ada space di bawah kotak musik itu, disana aku menyimpan sebagai permohonank
Read More
35. Daddyku
'Daddy! Dia benar-benar Daddyku!' batin Dares senang. Daddy yang sangat perhatian! Namun berbeda hati berbeda dengan ekspresi Dares yang masih tetap dingin menatap Zevin kemudian mulai menyuapkan Beef wrapnya. Menyisakan Cesa yang bergeleng-geleng, sedikit terharu ternyata Zevin tidak hanya mencintai Vista. Namun juga memperhatikan Dares yang bersikeras membencinya. Walau Cesa tau, hati Dares tidak benar-benar membencinya, Dares memang dingin tapi dia hangat dan perhatian pada keluarganya. 'Apakah Zevin sebenarnya juga begitu?' batin Cesa. Cesa memilih melanjutkan makanannya bersama Zevin dan Dares. Diapit oleh dua orang kembar beda usia nyatanya memang membuat Cesa lebih tenang menunggu dokter selesai memeriksa Vista. Setelah mereka selesai sarapan, tak kunjung ada dokter keluar, membuat pikiran Cesa dan Zevin menjadi khawatir.
Read More
36. Suami Tuaku yang kejam
Jantung Zevin berdetak kencang saat Cesa menyebutkan permintaannya dengan menyebut [Anak kita] Seolah Zevin merasa di terima oleh Cesa sepenuhnya. Zevin sontak mengangguk, "Pasti! Apapun untuk anak kita, Sayang!" Zevin bisa melihat air mata mengambang di pelupuk mata Cesa, air mata antara sedih dan lega. "Dokter, saya antar Istri dan anak saya, setelah itu saya kembali untuk langsung ke ruang ICU!" pamitnya. Dokter itu mengangguk, Dan Zevin dengan cepat menggendong Dares yang masih lelah dalam pelukan Cesa sambil berdiri menggandeng Cesa. Dibawanya di ruang rawan VIP yang sudah Zevin siapkan. Ruangan itu tidak hanya ada ranjang untuk pasien, namun ada springbad dan fasilitas lainnya di bilik lain. Zevin menidurkan Dares di bilik itu, kemudian duduk didekat Cesa. "Apapun yang terjadi, a
Read More
37. Operasi
'Iya suami tua yang kejam, aku akan kuat!' batin Cesa. Cesa kemudian menerima paperbag itu dan memberikan satu kotak untuk Dares, "Makan, Sayang! Daddy siapkan untukmu!" Dares mengangguk dan menerimanya, "Oke, Mom!" Dion pun pergi kemudian pergi, meninggalkan Cesa dan Dares yang menikmati sarapannya. Dengan hati yang kian tak karuan, Cesa memakan suapan demi suapan dengan air mata. Hati Cesa tersentuh merasakan perhatian Zevin, Zevin bahkan menyiapkan setiap detail kebutuhannya dan Dares disaat dirinya sedang dalam keadaan yang sulit juga. Laki-laki dingin itu begitu perhatian. Sejujurnya hati Cesa mulai tergerak, entah kenapa Zevin begitu gampang membuatnya terpengaruh. Namun sisi hati Cesa yang lain, tak ingin kembali dan merasakan neraka dunia lagi.Cesa takut! 'Apakah benar ucapan Zevin, jika dia dan Diandra bercerai?' batin Cesa
Read More
38. Zevin vs Demon
Sore harinya, Vista dan Zevin sudah di pindahkan dari ruang ICU menuju ruang rawat yang sudah Zevin siapkan. Namun, ranjang yang semula satu, sekarang sudah ditambah menjadi dua ranjang berdampingan untuk Vista dan Zevin. Cesa terlihat senang saat putrinya dan Zevin sudah membuka mata walau masih terlihat lemas. Perawat pergi setelah memberitahukan apa yang boleh dan tidak untuk Zevin dan Vista. Dares sudah duduk disamping Vista sambil menggenggam tangan yang tidak di gips. "Adik masih sakit?" tanya Dares Vista hanya mengedipkan matanya sebagai jawaban. "Maafkan Dares ya? Jangan sakit lagi, Dares sedih kalau Vista sakit!" ucap Dares. "Iya, Kak! Vista sayang Dares banyak-banyak!" jawab Vista lirih. Cesa kemudian mendekat dan duduk di samping ranjang seberang Dares. Oto
Read More
39. Cidera
Jantung Zevin nyeri, sesak, dan sakit luar biasa saat mendapati istri kecilnya menahannya untuk tidak menyakiti Demon. Sebegitu buruk kah dia di mata Cesa? Bahkan disaat dirinya lemah seperti ini, masih dianggap akan menyakiti Demon! Apa Cesa tidak mendengar ucapan pedas Demon, yang mengkritik dirinya didepan anak-anaknya. Apakah Demon begitu berarti? Harga diri dan wibawa Zevin telah hancur di depan anak-anaknya! Ditambah lagi pembelaan Cesa! Zevin semakin tak punya harga diri dan wibawa lagi, hancur sudah bersama dengan hatinya saat ini. Mengabaikan semua rasa sakit di hatinya, Zevin menatap intens pada Cesa, "K—kau mencintainya?" Dua kata itu yang bisa keluar dari mulutnya saat ini, dua kata yang sebenarnya tak pernah siap Zevin dengar jawabnnya. Zevin takut mendengar kenyataan jika istri kecilnya mencintai laki-laki lain, mengingat hubun
Read More
40. Mulai Perhatian
"Daddy Lumpuh?" tanya Dares dengan cepat. Deg! Jantung Zevin berdetak kencang bukan karena kata [Lumpuh] yang Dares ucapkan, tapi karena sebutan baru dari Dares. [Daddy] Kebahagiaan memenuhi hati Zevin! Bahkan seumur hidupnya, Zevin sangat ingin di panggil Daddy setiap waktu okeh putranya. Panggilan itu terasa begitu indah hingga membuat Zevin berkaca-kaca menatap Dares sambil mengangguk. Hal itu membuat Dares berfikir jika Daddynya itu sedang sedih, dan membuat hati Dares tak tega. Dares kemudian mendekat dan memeluk Daddy dan Vista sekaligus. Pemandangan yang membuat Cesa juga ikut berkaca- kaca, ditambah lagi kondisi Zevin yang menyedihkan. Hati Cesa juga terasa pedih sekali. Apa yang telah terjadi? Kenapa tiba-tiba kaki Zevin lumpuh? Aku harus marah atau sedih saat ini! Hati Ce
Read More
ก่อนหน้า
1234569
DMCA.com Protection Status